KAMI Goes 2 Tawangwangu & Sarangan Part. 1 : Semalam Di Rumah Temen (Magetan)


Pamitan dulu pada orang tua hehehhehehe

Sebenarnya tujuan awal touring ini adalah untuk menghadiri acara pernikahan salah satu rekan kerja KAMI (KAMI adalah nama perusahaan tempat kami bekerja) yang kebetulan berasal dari Magetan. Acara touring nyaris batal karena ada beberapa kawan yang memutuskan berangkat menggunakan R4 (mobil ELF perusahaan). Tapi aku dan cak Pri memutuskan tetap akan berangkat kesana menggunakan R2.

Menjelang Hari-H kawan-kawan KAMI yang memutuskan berangkat menggunakan R2 bertambah. Tapi berapa jumlah pastinya kami masih belum yakin karena bisa berubah sewaktu-waktu. Tapi yang pasti kami (aku dan cak Pri) akan tetap nge-gas kesana bersama si kuda besi.

Kami lalu memutuskan berangkat pada hari Sabtu pukul 18.00 WIB karena harus menunggu kawan-kawan yang masuk pada shift 2 pulang kerja. Meeting point kami adalah di Ruko Royal - Mojosari. Setelah memastikan kondisi sepeda dan barang bawaan sippp, tepat pada pukul 17.00 WIB aku berangkat menuju ke meeting point dari Pandaan.

Itinerary ?? Seberapa pentingkah buat Traveling dan Touring

Pada awalnya aku tidak tahu apa itu "Itin atau Itinenary" ?. Karena penasaran kemudian aku tanyakan kepada mbah Gogel saja dan akhirnya aku dapat jawaban kalo Itinerary adalah suatu rencana perjalanan yang meliputi beberapa hal seperti : tujuan perjalanan, jadwal keberangkatan, jalur mana yang akan dilewati, tempat-tempat yang akan/wajib dikunjungi, waktu dan budget yang dibutuhkan, fasilitas apa yang ada selama perjalanan atau ditempat yang kita kunjungi, informasi tentang hotel, toko oleh-oleh, pombensin, bengkel dan rumah makan dll.


Rute perjalanan akhir tahun kemaren ke Sumbawa


Itinerary bertujuan agar perjalanan yang kita lakukan dapat berjalan dengan lancar dan tercapai semua apa yang kita targetkan. Apalagi kalo kita mempunyai budget dan waktu yang minim untuk melakukan sebuah perjalanan. Tapi biasanya Itinerary memang identik dengan berpergian secara rombongan. Tapi tidak ada salahnya kita bikin itin meskipun sedang solo traveler.

Itinerary untuk traveling/backpacker sedikit berbeda dengan itinerary untuk touring apalagi kalo kita menggunakan kendaraan sejenis R2. Selama ini aku dan keluyuran bertiga selalu membuat corat-coret tentang perjalanan yang akan kami lakukan tapi hanya sebatas pada hal-hal yang sederhana saja. Dan baru tahu kalo istilah kerennya itu ternyata : "Itinerary" ??. Katrok banget hehhehehehe ??. Berikut ini beberapa langkah dalam membuat Itinerary sebuah perjalanan khususnya touring menggunakan R2 :

Kuliner Pandaan : Pisang Molen Aneka Rasa


Pisang Molen BCA

Kalo berbicara tentang jajanan yang satu ini bawaannya tuh pengen ngemil terus.....teruus dan terus hehehehehe. Pisang molen terbuat dari pisang raja yang dipotong miring memanjang lalu dibungkus dengan adonan tepung terigu yang sudah diberi bumbu kemudian digoreng. 

Selain berisi buah pisang, molen juga ada yang berisi kacang hijau, coklat, selai atau bahkan keju. Pisang molen sendiri akan lebih mantap jika dinikmati dalam kondisi masih panas gitu karena rasanya akan lebih renyah dan krenyes-krenyes.

Kuliner Pandaan : Cilok

Cilok bukan cinlok lho hehehehehe adalah jajanan yang berasal dari Bandung dengan bentuk mirip bola-bola bakso tapi tidak terbuat dari daging melainkan dari tepung terigu. Tapi seiring perkembangan jaman cilok sekarang banyak memiliki variasi seperti : cilok yang ditambahkan gajih (lemak) atau sambal didalamnya, cilok daging dengan bahan tepung terigu & campuran sedikit daging, cilok bakar, cilok yang berisi telur puyuh atau ayam dll. Bahkan bumbunya pun juga mengalami banyak variasi yaitu dari yang awalnya hanya menggunakan saos, sambal dan kecap tapi sekarang ada juga yang menggunakan bumbu kacang (pecel) dan sejenis bumbu sate gitu.


Murah meriah bikin kenyang hehhehehehe

Di Pandaan sendiri cilok merupakan salah satu kudapan/jajanan paling favorit selain pisang molen. Hampir disetiap sudut jalan banyak terdapat para penjual cilok. Dari mulai depan sekolah, tempat wisata, depan pabrik, depan masjid, dekat lapangan bola, pasar, pusat pembelanjaan dan beberapa tempat lainnya.

Aku sendiri merupakan salah satu penyuka cilok sejak jaman SD sampai sekarang hehhehehehhe. Hampir semua Cilok di Pandaan pernah aku cicipi. Dan berikut ini beberapa cilok yang menurut saya patut untuk dicoba kelezatannya diantaranya adalah :

Lezatnya Lontong Kupang "Pak Samat" Candi - Sidoarjo

Begitu mendengar kata Lontong Kupang pikiran kita pasti langsung tertuju pada nama salah satu kota di Jawa Timur ?? yupz benar "Sidoarjo" hehehehehehe. Kuliner satu ini memang berasal dari kota udang ini. Hampir disepanjang jalan atau sudut kota banyak dijumpai warung-warung yang berjualan kuliner berbahan dasar sejenis kerang kecil ini.


Satu porsi kupang lontong

Diantara banyaknya warung lontong kupang yang bertebaran di Sidoarjo, ada satu yang menurut saya lumayan enak dan murah. Warung Lontong Kupang "Pak Samat" yang berlokasi di Jln. Raya Candi -Sidoarjo. Kalo dari arah Malang/Pandaan letaknya berada disisi kanan jalan sesudah UMSIDA (Universitas Muhammadiyah Sidoarjo) kampus Candi. Dari Kota Sidoarjo warung ini hanya berjarak sekitar 5 km saja. Karena letaknya yang berada dipinggir jalan utama maka ketika melintas kita pasti akan melihatnya. Tapi jalannya jangan kenceng-kenceng lho hhehehehehhe.

Kuliner Pandaan : Bakso "Coca-Cola" : Harga Kaki 5, Rasa Bintang 5



Tempatnya memang sangat sederhana karena hanya berada dikaki lima atau pinggir jalan raya Pandaan - Surabaya. Tapi masalah rasa jangan tanya bray ? meskipun hanya jualan dengan rombong/atau kaki lima gitu tapi rasanya gak kalah kok sama bakso-bakso yang tempat jualannya lebih mapan. Kalo dari arah Surabaya tempat mangkalnya berada disisi kiri jalan atau lebih tepatnya pas berada didepan pintu kedua (pintu khusus Truk) PT. Coca Cola Kepulungan - Gempol. 

Setiap berangkat dan pulang kerja aku memang selalu melewatinya dan kalo aku perhatikan bakso ini lumayan ramai juga oleh pembeli. Penasaran seperti apa sih rasanya ?? dan ketika aku mencobanya sendiri rasanya memang mak nyoss pemirsa (niru jargon Pak Bondan) hehehehhehe.

Mayoritas pembelinya memang kebanyakan karyawan PT. Coca Cola, karyawan pabrik sekitar dan masyarakat setempat. Tapi kadang-kadang banyak para pengendara yang kebetulan sedang melintas kemudian berhenti dan mencicipi lezatnya bakso "Coca-Cola" ini. Aku namakan bakso Coca-Cola karena kalo mangkal selalu disini (didepan PT. Coca-Cola). Kalo aku sendiri hampir setiap hari sabtu selalu makan disini sepulang kerja.

Keluyuran Lintas Ibukota Chapter 3 (Terakhir) : Saatnya kembali Lagi Ke Rumah

Persawahan dekat SPBU Ambarketawang yang menghijau

Karena jalur Bandung – Lembang terjadi kemacetan maka oleh akang tukang parkir kami disarankan agar lewat Cihampelas saja. Ok deh kang matur nuhun hehehehehhehe. Kami lalu bergerak perlahan-lahan meninggalkan kota kembang dan kemudian sampai di Cihampelas. Dari Cihampelas kami lalu masuk ke flyover Pasopati untuk mencari arah ke Nagrek. Kami memang sengaja tidak masuk ke dalam Tol Purbaleunyi karena ingin menikmati suasana dalam kota Bandung dan sekaligus untuk menghafal jalan. Siapa tahu kami atau salah satu dari kami akan kesini lagi.





Keluyuran Lintas Ibukota Chapter 2 : Bandung Ibukota Priangan




Selama dirumah saudara bro Lifo kami langsung beristirahat karena kondisi fisik benar-benar lemes banget. Sempat tidur sekitar 1 jam, kami kemudian meminta ijin kepada empunya rumah buat test drive dulu soalnya kendaraan yang akan kami bawa ke Pandaan adalah mobil matik. Kami bertiga sendiri belum pernah mengendarai jenis mobil tersebut. Hanya bro Lifo saja yang pernah tapi itupun hanya sekedar memasukkan mobil ke garasi hehehehehehe.

Kami hanya putar-putar disekitar komplek perumahan saja. Awalnya sih agak canggung, tapi lama-kelamaan sudah lumayan mengerti. Patokan kami hanya satu kaki saja yaitu hanya kaki kanan yang bekerja buat mge-gas dan injak pedal rem. Menurut kami itu jauh lebih mudah dan gampang. Tapi sebelumnya aku membawa buku panduan mengendarai mobil matik dulu hasil browsing di mbah gogel buat referensi. Setelah dirasa cukup, kami segera kembali kerumah saudara bro Lifo. Dan tepat pukul 14.00 WIB kami kemudian berpamitan untuk segera berangkat pulang.

Keluyuran Lintas Ibukota Chapter 1 : My First Flight




Journey kali ini sebenarnya tidak ada dalam plan kami karena cenderung serba dadakan gitu. Misi utamanya adalah membawa kendaraan bro Lifo dari Bogor menuju ke Pandaan dengan selamat hehehhehehe. Journey ini hampir mirip dengan journey yang kami laukkan sebelumnya yaitu ketika pergi ke Bali. Personilnya juga sama yaitu aku, bro Lifo dan bro Foo, begitupun juga dengan misinya hehehehehehehe.

Tapi untuk journey kali ini sedikit berbeda karena bersamaan dengan datangnya bulan puasa dan merupakan penerbangan pertama buatku. Awalnya kami akan menggunakan transportasi kereta api atau bus malam saja tetapi karena waktu yang kami miliki sangat mepet maka leaving on the jet plane saja deh. Untuk biaya perjalanan kami dibantu oleh bro Lifo sebesar Rp. 300.000,-/orang. Jadi masing-masing harus menambahkan uang lagi sebesar Rp. 102.000,- karena harga tiketnya Rp. 402.400,- /orang dengan tujuan Jakarta (Soekarno Hatta).

Karena waktu keberangkatan pesawat pada pagi hari pukul 05.55 WIB maka kami memutuskan berangkat pada malam sebelumnya saja dan tidur di bandara. Karena kalo berangkat besok pagi takut tidak keburu. Sekitar pukul 22.01 WIB aku sama bro Lifo tancap gas menuju ke rumah bro Agung dulu di Gempol - Pasuruan. Kami kesana menggunakan R2 supaya lebih cepat sampai. Sampai dipertigaan Gempol bro Lifo dan barang bawaan aku turunkan dulu disana kemudian aku langsung menuju ke rumah bro Foo untuk menitipkan sepeda disana.

Sampai disana aku lalu diantar oleh adiknya untuk bergabung dengan bro Lifo dipertigaan Gempol kemudian adiknya kembali lagi untuk menyusul bro Foo. Setelah semua personil lengkap kami mencari angkutan umum yang menuju ke arah Surabaya. Pilihan kami adalah naik Bison saja. Kami disini biasa menyebutnya dengan julukan Bison karena mengacu pada jenis kendaraan keluaran Isuzu tersebut. Kalo istilah kerennya adalah Isuzu Elf karena sebagian armadanya sudah diremajakan dengan Elf.

Keluyuran ber3@Bali Part. 5 (Tamat) : Perjalanan Pulang (Test Drive Si Moli)




Minggu, 23 September 2012
Setelah kondisi badan sudah lumayan fit, kami kemudian melanjutkan lagi perjalanan. Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 WITA. Dari Perum Tanahbang kami menuju ke arah Kota Kediri dulu kemudian masuk ke ruas jalan By pass Kediri dan tancap gas menuju ke pelabuhan Gilimanuk. 1,5 jam berkendara kami kemudian sampai diperbatasan Kab. Tabanan - Kab. Jembrana. 


Suasana rest area

Keluyuran Berenam @TNBTS Part. 3 (Last Chapter) : Jelajahi Lautan Pasir, Bukit Teletubbies & Padang Savana

Minggu, 31 Agustus 2014



Sesudah semuanya dalam kondisi siap kami berenam kemudian segera turun menuju ke pertigaan Jemplang lagi. Kondisi ruas jalan desa lumayan rusak berat karena banyak jalan yang aspalnya mulai mengelupas dan sebagian lagi masih jalan tanah gitu. Tapi untung saja selanjutnya jalan sudah aspal tapi tak berapa lama kembali rusak lagi. Kalo musim hujan pasti akan lebih susah lagi melewatinya karena kontur jalan akan menjadi licin. Tapi semua itu terbayar sudah dengan indahnya pemandangan disepanjang jalan.


Jalan desa yang rusak

Keluyuran Berenam @TNBTS Part. 2 : Indahnya Ranu Regulo Ketika Pagi Hari

Minggu, 31 Agustus 2014





Alarm berbunyi tepat pada pukul 04.30 WIB. Aku segera bertayamum untuk menunaikan sholat subuh dulu. Meskipun hawa dingin bingit tetapi kewajiban sholat 5 waktu harus tetap berjalan. Selesai sholat aku lalu berjalan mendekati dermaga untuk melihat keindahan sang pencipta. Tak lupa kesempatan yang langka ini aku gunakan buat bernarsis ria hehheheehhe. Suhu udara pagi ini sekitar 8-9° Celcius. Supaya badan terasa lebih hangat kita harus tetap bergerak.

Setelah puas menikmati keindahan Ranu Regulo pagi ini saatnya membuat sarapan sambil menghangatkan diri di api unggun. Saat membuka bungkusan mie instan ternyata minyak dan bumbu mie membeku gitu. Mirip kalo kita simpan didalam kulkas hehhehehehe. Dan yang tidak boleh ketinggalan adalah secangkir kopi hitam.

Ekspedisi Banyuwangi Part. 2 (Tamat) : Pesona Emas Pantai Pulau Merah


Pantai Pulau Merah 

Kami terbangun ketika waktu sudah menunjukkan pukul 06.55 WIB. Meskipun mata ini masih lumayan berat, kami kemudian segera menuju ke kamar mandi. Sesudah mandi kami leyeh-leyeh diruang tamu. Pagi ini bro Yudi ternyata sudah berangkat ke RS untuk mengantar makanan dan giliran menjaga si pasien. Oleh tuan murah kami kemudian dipersilakan untuk sarapan dulu. Sesudah sarapan cak lalu Pri menghubungi bro Yudi untuk menanyakan keadaan pasien disana. Syukurlah karena keadaan kedua putri wak Met baik-baik saja meskipun ada bagian kakinya yang patah dan satu lagi sobek pada lengan tangannya.

BroYudi lalu mengabarkan kepada kami kalo hari ini pasien sudah boleh pulang. Sekarang dia masih mengurus administrasi dan pembayarannya. Kalau begitu kami tunggu saja disini. Ternyata kepulangan si pasien sekitar siang hari sehingga kami semua memutuskan jalan-jalan dulu saja ke pantai Pulau Merah. Pantai pulau Merah dengan rumah almarhum wak Met cukup dekat, hanya sekitar 5 km saja. Setelah berpamitan kepada empunya rumah, kami bersembilan kemudian berangkat kesana.

Jalur Trawas - Batu Via Pacet Yang Memacu Adrenalin


Indahnya pemandangan alam 

Kalo anda suka hal-hal yang berbau petualangan dan menantang adrenalin ?? cobalah sesekali anda lewat jalur Trawas - Pacet - Cangar - Batu. Start dari Pandaan pada pukul 14.20 WIB, aku & bro Didik langsung menuju ke arah Trawas dulu via Sumbergedang (wilayah Kec. Pandaan) dan Belik (wilayah Kec. Trawas).

Ketika sampai di Trawas si merah maroon lalu aku arahkan menuju ke Pacet. Jalur Trawas - Pacet lumayan ngebikin adrenalinku naik. Jalan yang membelah kawasan hutan ini memiliki kontur jalan yang sangat sempit serta memiliki beberapa tikungan tajam dengan sudut kemiringan sekitar 50-60 derajat. Bahkan setiap akan melahap tikungan para pengendara harus saling memberi tanda dengan membunyikan klakson supaya tidak saling bertabrakan.

Turunan di Kec. Sukoreno (Prigen)

Keluyuran Berenam @TNBTS Part. 1 : Bercengkerama Dengan Alam Di Desa Wisata Ranu Pani

Sabtu, 30 Agustus 2014
Aku pertama kali camping sambil touring ketika nge-gas ke Bukit Sikunir - Dieng Plateau. Sejak saat itu mupeng banget rasanya pengen camping lagi. Dan pas akhir pekan ini akhirnya aku dan kawan-kawan kesampaian juga buat touring plus camping untuk yang kedua kalinya. Tujuan kali ini adalah menuju ke desa wisata Ranu Pani di TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru).

Rencana awalnya hanya kami berdua saja (aku dan bro Lifo) yang berangkat tapi 2 minggu menjelang keberangkatan bro Didik SKYT menyatakan diri ikut serta dan 1 hari menjelang keberangkatan peserta bertambah menjadi 3 orang lagi (bro Pasek, bro Hariyanto dan keponakan aku "Si Hikam"). Jadi total yang berangkat adalah : 6 orang dengan 4 sepeda motor.


Narsis sebelum berangkat


Dieng Plateau Journey Part. 6 (Tamat) : Perjalanan Pulang Via JLS (Pacitan - Trenggalek)


Pemandangan elok pantai Soge

Setelah perut terisi dengan seporsi gado-gado, kami kemudian beranjak untuk segera melanjutkan perjalanan. Pada trips kali ini kami akan mencoba melewati jalur lintas selatan (JLS) Pacitan  - Trenggalek. Sudah lama aku mupeng banget sama jalur ini setelah melihat indahnya pemandangan disepanjang jalan via internet. Kalo saja waktu itu tidak kemalaman, kami pasti sudah mengaspal disini.

Dari Indomart (Jln. Achmad Yani) kami kemudian menuju ke Jln. Panglima Sudirman. Setelah melewati jembatan Arjowinangun dan pasar entar ada sebuah dengan sebuah pertigaan (pas disebelah ATM Bank BNI) kami kemudian belok ke kanan dan mengikuti jalan sampai entar ketemu sebuah pertigaan kembali. Disini kemudian kami belok ke kiri dan akhirnya sampai juga di Jln. Raya Kebonagung (point utama menuju JLS).  JLS ini menghubungkan 5 Kecamatan di Kab. Pacitan yaitu : Pacitan, Kebonagung, Tulakan, Ngadirojo dan Sudimoro.


Lets riding again..............

Ekspedisi Banyuwangi Part. 1 : Selamat Jalan Sahabat . . . . . .


Biasanya moment lebaran merupakan saat yang paling sibuk buatku. Pada hari pertama aku bersilahturami dulu ke tetangga, teman serta saudara dekat. Baru pada hari kedua sudah lumayan agak longgar. Tapi biasanya kesempatan ini aku gunakan buat touring hehehhehehehe.  Pada lebaran kali ini aku dan temen-temen satu pub...rik merencanakan akan touring ke Banyuwangi. Tapi apa mau dikata plan yang sudah kami persiapkan dengan matang berubah 360°  karena salah satu rekan kerja/touring kami meninggal dunia.

Sempat bingung antara berangkat apa tidak ??. Tapi pada akhirnya kami tetap sepakat akan berangkat ke Banyuwangi. Tidak enak rasanya kalo tidak berangkat karena kami sudah janji sama almarhum akan kesana. Kalo biasanya touring berlangsung dalam suasana suka tapi kali ini sedikit beda. Kendaraannya mengalami kecelakaan di Genteng ketika akan mudik ke kampung halamannya di Pesanggaran - Banyuwangi. Berita kematian Wak Met bak petir di siang bolong. Padahal rencananya kami akan menginap disana selama di Banyuwangi.


Kawan-kawan satu aspal

Dieng Plateau Journey Part. 5 : Pantai Klayar : Surga Di Tanah Pacitan


Pantai Klayar


Pagi ini aku terbangun karena suara gemuruh ombak yang memecah karang. Alhamdulilah  tidur malam ini lumayan nyenyak guys (logat Dodit SUCI 4) hehhehehehe. Mungkin karena beberapa hari ini kami kurang tidur kalee ya ?? jadi begitu ketemu tempat yang buat rebahan akhirnya langsung blek sek (tidur). Hal pertama yang aku lakukan adalah bangun pagi lalu segera keluar dari tenda dan menikmati segarnya udara pantai Klayar pagi ini. Pemandangan Pantai Klayar ketika pagi hari memang indah banget. Tampak sang mentari yang sedikit malu-malu menampakkan diri. Sinar sang mentari pagi ini lumayan buat menghangatkan suasana pantai yang sedikit berangin. 





Ngopi Sembari Menikmati Segarnya Udara Di Pinggiran Hutan Gondang

Setelah menghadiri acara halal bihalal Ex-Betts di Balong Bendo - Sidoarjo, teman lama mengajak kami (aku, bro Teguh dan bro Djarot) ngopar (ngopi rame-rame) ke Gondang. Ide bagus tuh karena sudah lama banget kami tidak ngopar semenjak aku pindah kerja hehehehhehehe. Tapi untuk lokasi pastinya kami tidak tahu jadi kita ngikut saja dah hehehehehhe.

Dari Balong Bendo kami langsung bergerak menuju Gondang. Kecamatan Gondang sendiri berada di wilayah Kab. Mojokerto. Balong Bendo - Gondang kami tempuh dengan waktu sekitar 45 menit. Begitu sampai di wilayah Gondang kami kemudian menuju ke arah SMPN 3 Gondang.

Jalan menuju kesana adalah jalan aspal tetapi kualitasnya tidak terlalu bagus gitu sih. Sampai di Gondang kami kemudian menuju ke Desa Wonoploso terus lanjut lagi ke Desa Kalikatir. Tapi yang didepan kok tetap jalan terus ya ???. Wah mau dibawa kemana nih ??..

Ketika sampai di pertigaan kecil desa Kalikatir (sesudah balai desa) kami lalu belok ke arah kanan. Sedangkan kalo belok ke arah kiri akan menuju ke SMPN 3 Gondang. Kami kemudian memasuki desa Begagan Limo, Kec. Gondang, Kab Mojokerto. Akses disini masih jalan aspal tetapi banyak jalan yang berlubang serta lapisan aspal  jalan yang mengelupas.  Karena indikator bbm teman kami bro Rusdi menipis maka kami berhenti dulu buat isi bbm.


Memasuki Desa Begagan Limo

Dieng Plateau Journey Part. 4 : Kembali Ke Ngayogjokarto Lalu Goes 2 Pacitan

Si merah maroon kemudian aku gas secara perlahan melewati jalan yang lumayan berbatu.Tapi ketika memasuki desa Sembungan kondisi jalan mulai membaik. Disepanjang jalan desa ini banyak sekali berjejer homestay dan tempat persewaan tenda. Lepas dari desa Sembungan kami langsung menuju ke arah Pertigaan Bu Jono. Dalam perjalanan menuju kesana kami melewati Dieng Plateau Theater. 

Tapi kami tidak masuk kesana melainkan hanya narsis saja hehehehhe. Kemudian terus lanjut lagi dan ketika melewati Telaga Warna kami tertarik untuk mampir kesana sebentar. Jangan lupa bayar tiket dulu seharga Rp. 2000,-/orang baru kita bisa menikmati indahnya Telaga Warna ketika pagi hari. Tapi sayang sekali karena terlalu banyak pengunjung sehingga sedikit menyulitkan kami untuk mendapatkan angle yang bagus buat memotret.



Pemandangan disekitar Telaga Cebongan

Dieng Plateau Journey Part. 3 : Golden Sunrise Bukit Sikunir




Malam ini cuaca dingin bingit sehingga membuat kami semua tidak dapat tidur dengan nyenyak. Suhu udara saat itu mungkin sekitar 12-13 Celcius. Dalam keheningan alam beberapa kali aku terbangun karena terganggu oleh hembusan angin yang langsung menerpa muka dan sekujur badan. Owalah ternyata resleting pintu tenda rusak to ? pantas saja anginnya kok langsung maen nyelonong saja hehehhehe. 

Sebenarnya sejak awal resleting tenda memang ada sedikit masalah tetapi karena keterbatasan waktu sehingga kami tidak sempat memperbaikinya. Terpaksa resleting tenda aku ikat saja dengan tali rafia buat sementara. Meskipun tidak maksimal tapi itu sudah cukup buat mengurangi debit hembusan angin yang masuk ke dalam tenda. Setelah membetulkan resleting aku mencoba memejamkan mata lagi.

Tapi beberapa saat kemudian aku terbangun lagi tapi kali ini oleh suara tawa beberapa orang yang sedang bersenda gurau didekat tenda. Suaranya begitu keras ditelinga sehingga sampai membuat aku langsung terjaga. Pas aku lihat jam ternyata sudah menunjukkan pukul 04.30 WIB to ?. woy, bangun...bangun woy. Mau lihat Golden Sunrise gak ??? Teriakku sambil membangunkan bro Manowar dan bro Edy.

Dieng Plateau Journey Part. 2 : Gass Poll 2 Dieng Plateau


Jalur berangkat

Pagi ini aku tidak bisa tidur nyenyak, beda banget sama bro Edy & bro Manowar yang pulas banget tidurnya. Mungkin karena terlalu kecapean dan menguatirkan keadaan si merah maroon yang terparkir dihalaman masjid. Kami bertiga tidur diteras karena pintu utama masjid masih dikunci. Kayaknya masjid ini jarang sekali digunakan untuk sholat berjamaah, terlihat ketika kita datang tadi tidak ada aktifitas sholat berjamaah. Padahal letaknya sangat strategis lho, dekat dengan pasar Ngasem dan masih didalam area kampus Widya Kartika.


Masjid ini dibangun diantara rumah-rumah penduduk dan gedung kampus. Menurut bro Manowar, masjid ini sebenarnya dibangun oleh warga sekitar tetapi cuman lokasinya saja yang berada didalam kampus. Ketika bangun tidur aku lihat ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 07.20 WIB. Aku langsung bergegas menuju ke kamar mandi masjid. Ketika sampai disana, ternyata ada ibu-ibu yang sedang mencuci pakaian. " Permisi ibu, mohon maaf tadi malam kami tidur disini". "Iya gpp mas"  kata ibu-ibu dengan ramah itu. 

Rupanya rumah ibu itu bersebelahan dengan masjid ini, sedangkan kamar mandinya kayaknya jadi jadi satu dengan kamar mandi masjid. Selang beberapa lama suami dari ibu tersebut muncul untuk memberi makan burungnya. Setelah selesai cuci muka, aku kembali lagi menuju ke teras masjid. Ternyata mereka masih belum pada bangun juga hehehehhe. Bahkan bro Edy sampai ngorok dengan merdunya karena capek bingit hehehehehe. Sebenarnya mata ini masih ngantuk, tapi susah kalo dibuat tidur lagi. Ya sudah, sambil menunggu mereka bangun aku mengecek kondisi si merah maroon.

Dieng Plateau Journey Part. 1 : Melipir Ke Jogja Dulu


Tugu Jogja

Libur panjang selalu menjadi racun buatku, tangan ini gatel rasanya pengen nge-gas lagi hehehehhe. Meneruskan plan yang tertunda pada tahun kemarin, keluyuran bertiga akhirnya goes to dataran tinggi Dieng di Wonosobo atau lebih dikenal dengan nama Dieng Plateau.


Peralatan tempur

Untuk perjalanan kali ini kami rencananya akan nge-camp juga, jadi kami meminjam dulu sebuah tenda doom (isi 3 orang) dari teman bro Edy di Malang serta sleeping bag dan kompor parafin dari bro lifo. Untuk parafinnya sendiri aku beli 1 pak (isi 8 pcs) lagi buat jaga-jaga, jadi total kami membawa 2 pak parafin. Karena belum pernah menggunakan/merakit tenda ini sebelumnya, maka seminggu sebelum keberangkatan kami belajar dulu tentang bagaimana merakit tenda doom yang benar dan cepat hehehhehe. Dan ternyata lumayan mudah juga ya, meskipun pada awalnya agak sedikit beribet.

Menjelajahi Lereng Gunung Merapi Dengan Jeep & KLX 150

Setiap libur lebaran biasanya aku sih selalu touring ke Bali untuk mengunjungi keponakan disana. Karena kakak aku yang no.2 kebetulan berdomisili di Kediri - Tabanan Bali. Berangkatnya biasanya berdua sama adik atau kalo gak ya sama teman tapi kalo mereka gak bisa kadang juga solo touring hehehhehe. Tapi untuk liburan lebaran kali ini sedikit berbeda dari biasanya karena tujuannya ganti mengarah ke bagian tengah pulau Jawa tepatnya ke Yogjakarta.




Dan kesananya bukan solo touring lagi melainkan liburan bersama keluarga besar hehehehhehe. Kebetulan ada saudara (paklik) yang mempunyai rumah disana dan bisa kami jadikan sebagai tempat menginap selama di Yogja. Hari keberangkatan akhirnya ditentukan yaitu berangkat pada tgl. 09 Agustus s/d 12 Agustus 2013 dari Blitar karena sebelumnya kami menginap semalam disana.

Berendam Di Kolam Air Panas "Padusan" Pacet




Sabtu, 12 April 2014
Pacet ? Hmmm pasti yang pertama kali terlintas di benak kita adalah sebuah daerah tinggi yang sejuk dengan pemandian kolam air panasnya. Yup, lokasi Pacet memang berada tepat di kaki gunung Welirang yang membuat daerah ini sangat suejuk dan cocok sekali buat men-refresh pikiran setelah seharian berkerja. Pacet sendiri termasuk dalam wilayah Kec. Pacet, Kab. Mojokerto - Jawa Timur.  Lokasinya berada diantara (Trawas) Kab. Mojokerto dan (Canggar) Kab. Malang.

Di Pacet banyak sekali alternatif wisata yang bisa kita kunjungi. Ada air terjun, outbond, rafting dan tentu saja pemandian kolam air panasnya hehehehhe. Untuk trip kali ini kami bertiga (aku, bro Lifo dan bro Didik SKYT) akan berendam (kum-kum) di kolam air panas "Padusan" Pacet.

Solo Riding 2 Blitar

Bendungan Karangkates

Minggu, 30 Maret 2014
Plan B gagal, akhirnya kembali lagi ke plan A hehehehhehe. Rencana awalnya  sih aku akan solo riding ke Malang, Blitar & Kediri. Tetapi 2 hari menjelang keberangkatan, teman aku bro Agung "Foo" mengabari kalo di Solo ada pameran tentang alat-alat sablon dan percetakan. Dia mengajak aku dan bro Lifo untuk ikut serta. Aku kemudian mengontak teman kami lainnya yaitu bro Manowar. Mereka pun setuju dan memastikan ikut berangkat ke Solo.

Hari dan waktu telah ditentukan. Berangkat sabtu siang dan balik senin pagi via Pacitan. Tapi beberapa jam menjelang keberangkatan tiba-tiba plan berubah lagi. Dikarenakan pekerjaan bro Agung ada yang belum selesai dan pada saat bersamaan gajinya ternyata belum keluar. Owalah kok bisa berbarengan gini ya ??. Setelah melakukan rundingan kecil via bbm, akhirnya plan riding ke Solo kami dibatalkan saja. Kecewa sih ?, tapi mau gimana lagi. Akhirnya terpaksa aku kembali lagi ke plan semula (plan A).

Tepat pada hari minggu pukul 12.15 WIB aku berangkat menuju Blitar. Karena berbarengan dengan long weekend maka dapat dipastikan lalu lintas menuju arah Malang macet parah. Kebanyakan sih didominasi oleh kendaraan roda 4 yang berasal dari Surabaya dan sekitarnya. Si merah maroon bahkan beberapa kali aku harus ajak lewat dibahu jalan yang konturnya bergelombang dan kadang sedikit berlubang. Tapi mau gimana lagi, kalo gak gitu entar gak sampai-sampai.

Suatu Hari Di Kebun Apel Nongkojajar

Bukit Nongkojajar

Minggu, 13 Oktober 2013
Sudah lumayan lama aku tidak maen ke kebun apel milik bro Arief "Lifo" lagi. Biasanya sih setiap akhir pekan aku selalu ikut bro Lifo ke sana. Cuma karena pas lagi sibuk sehingga sudah jarang lagi ikut dia ke kebunnya. Pucuk dicinta ulam pun tiba karena akhir pekan ini bro Lifo akan kesana dan kebetulan aku juga sedang tidak ada acara. Pas !. Oke brader, berangkat. Aku kemudian mengabari temen aku di pub.....rik kalo kami jadi kesana. Teman aku, bro Didik SKYT pengen juga ikut kami kesana. Dan kebetulan akhir pekan dia ini tidak pulang ke kampung halamannya di Kertosono.


My Mini Trips : Pandaan - Nongkojajar - Batu

Selasa, 14 Januari 2014
Sejak terakhir Eastpedition Journey ke Sumbawa dan Lombok pada akhir tahun kemarin, tangan ini rasanya sudah gatel banget buat nge-gas lagi. Dan bertepatan dengan tanggal merah (14 Januari 2014), kami bertiga berencana akan melakukan mini touring menyusuri 2 Kabupaten saja di Jawa Timur. Start dari Pandaan dan Finish di Batu - Malang. Peserta kali ini : Aku, bro Arief "Lifo" dan bro Didik SKYT. 



Dan tepat pukul 10.45 WIB kami bertiga akhirnya berangkat. Bro Didik Skyt sebagai boncenger sedangkan bro Lifo riding sendirian menggunakan Honda Verza Silvernya. Start dari rumah bro Lifo kami kemudian bertiga tancap gas menuju ke Nongkojajar dulu. Ada 2 jalur yang biasanya kami lewati. Pertama : Purwosari - Ngembal - Nongkojajar dan yang kedua : Purwosari - Purwodadi - Ngerbo - Nongkojajar.

Tapi untuk kali ini kami pilih lewat jalur yang kedua saja. Karena jalur yang kedua ini lebih indah pemandangannya dan lebih cepat. Setelah Pertigaan Purwodadi kita belok ke arah kiri. Disepanjang jalan , kita akan disuguhi oleh rimbunnya pepohonan dan hijaunya lembah serta perbukitan yang berada disisi kanan jalan. Kontur jalannya cenderung menanjak dan sesekali ada tikungan tajam Cocok banget dah buat yang hobby cornering.

Eastpedition Indonesian Ride Part. 12 (The End) : Pengeluaran Selama Perjalanan



Rincian Pengeluaran Eastpedition 2013-2014
Lama perjalanan 8 hari : 25 Desember 2013 - 02 Januari 2014.
Rute : (Pandaan) Jawa Timur - Bali - Lombok - Sumbawa (Sape).
Peserta : 3 orang. Aku (Iwan Tri K), bro Yuyut dan bro Manowar.
Kendaraan : Old Vixion, Honda C70 & NVL
Total Km :  Start 74952 - 77387 Finish ----- 2435 Km.


 • Day 1 : 25 Desember 2013 - Jatim & Bali
    Pertamax @SPBU Kuti - Pandaan - 70.000 (Per liter 11.650,-).
   Beli minuman @SPBU Utama Raya Besuki - 5500.
   Pertamax @SPBU Ketapang - Banyuwangi - 100.000 (Per liter 11.650,-).
   Tiket Penyeberangan Ketapang - Gilimanuk - 19.000.
   Makan nasgor @Ubung Denpasar - 20.000.
   Tiket Penyeberangan Padangbai - Lembar - 112.000.
            Total : Rp. 326.500,-.


  • Day 2 : 26 Desember 2013 - Lombok
   Beli minuman @Alfamart Praya - 25.000.
   Pertamax @SPBU Maslagik - Lombok  - 100.000 (Per liter 11.950,-).
   Tiket Penyeberangan Kayangan - Pototano - 53.000.
   Makan malam Lalapan Ayam @Sumbes - 25.000.
   Menginap @Losmen Baru Sumbes - 70.000.
            Total : Rp. 273.000,-.

Eastpedition Indonesian Ride Part. 11 : Balik Lagi Ke Jawa

Kamis, 2 Januari 2014
Waktu berjalan begitu cepat ya ?. Tidak terasa ternyata sekarang sudah saatnya harus kembali lagi ke Pandaan. Ketika aku terbangun Denpasar masih diselimuti mendung dan sedikit gerimis. Wah, kayaknya kejadian tahun lalu terulang kembali karena ketika pulang langit selalu tidak bersahabat. Bahkan hujan baru reda ketika memasuki wilayah Pelabuhan Gilimanuk.

Setelah mandi aku segera bergegas menuju ke kamar perawatan kakak ipar. Syukurlah keadaannya mulai membaik, Gws mbak. Aku kemudian berpamitan kepada mereka karena akan balik ke jawa pagi ini juga. Aku kemudian bbm bro Yuyut untuk mengabarkan kalo aku tunggu di Terminal Ubung saja. Lama tidak merespon lalu aku call saja dia. Tapi dia juga tidak merespon. Ya sudah, aku putuskan berangkat sendiri saja. 


Belum berangkat kok sudah disambut hujan deras 

Eastpedition Indonesian Ride Part. 10 : Balinusa 2014 -- One Last Day In Paradise

Rabu, 01 Januari 2014
Karena kondisi badan capek banget, malam tadi tidur kami bener-bener pulas. Oh ya, sebelumnya "Keluyuran Bertiga" mengucapkan selamat tahun baru 2014. Semoga di tahun baru ini langkah dan asa yang masih menggantung 5cm didepan kita bisa segera terwujud amin angel happy. 


@Rumah khas Bali yang asri

Pagi ini Tabanan masih diselimuti mendung dan kondisi cuaca sedikit gerimis. Meskipun sekarang waktu sudah beranjak siang tapi cuacanya masih lumayan dingin. Tadi malam hujan memang sempat mengguyur seharian disini. Amsiong deh yang lagi tahun baruan diluar big grinMau beranjak dari tempat tidur kok rasanya malas banget, enaknya sih tarik selimut lagi  big grin

Eastpedition Indonesian Ride Part. 9 : Balinusa -- Pantai Balangan - Secret Beach

Selasa, 31 Desember 2014
Setelah puas menikmati keindahan panorama alam pantai Pandawa, saatnya menuju ke destinasi pantai lainnya. Keindahannya dijamin tidak kalah kelas dengan pantai Pandawa. Di sepanjang  garis pantai Nusa Dua s/d Uluwatu ini memang banyak sekali tersebar pantai-pantai nan eksotik. Selain pantai Pandawa ada juga pantai Uluwatu, pantai Nyang-Nyang, pantai Suluban, pantai Padang-Padang (Labuna Sait), pantai Dreamland (New Kuta Beach) dan tentu saja pantai Balangan itu sendiri.

Kalo dari pantai Pandawa, kita harus kembali ke perempatan Supermarket Nirmala - Ungasan tadi. Nah pas di perempatan itu kita tinggal lurus saja ikuti jalan (Jln. Pantai Balangan). Kira-kira sekitar 6-7 Km kita akan sampai di Pantai Balangan. Lebih gampangnya kita ikuti saja petunjuk jalan yang tepampang di tiap-tiap tikungan. Tapi sebelum kesana, kami mampir dulu ke pantai Padang-Padang aka Labuna Sait. Setiap ke Bali, aku hampir pasti selalu mampir ke Padang-Padang

Indahnya pantai Padang-Padang

Eastpedition Indonesian Ride Part. 8 : Balinusa -- Tol Bali Mandara & Pantai Pandawa

Selasa, 31 Desember 2014
Suara klakson kapal membangunkanku pagi ini. Aku lihat jam tenyata sudah menunjukkan pukul 07.26 WITA. Ombak yang lumayan besar membuat penyeberangan ini sedikit terlambat. Biasanya sih dapat ditempuh sekitar 4-5 jam gitu, tapi penyeberangan malam ini memakan waktu ± 6 jam.  




Merapat ke Padangbai

10 menit kemudian kapal akhirnya merapat di pelabuhan Padangbai - Bali. Setelah pintu dek terbuka, kami langsung tancap gas. Tujuan pertama kami adalah ke Pantai Pandawa yang berada di daerah Nusa Dua. Kami kembali melewati Jln. By Pass Ida Bagus Mantra. Karena kondisi jalan yang mulus dan lumayan sepi, kami geber si kuda besi sampai 100 Kpj thumbs up!!!. 

Eastpedition Indonesian Ride Part. 7 : Pantai Pink aka Pantai Tangsi Lombok

Senin, 30 Desember 2013
Hari ini aku terbangun lebih pagi dari biasanya karena kondisi perut yang mules sick harus memaksaku untuk segera menuju ke kamar mandi big grin. Pasti gara-gara Nasi Puyung tadi malam nih. Selang beberapa menit kemudian bro manowar dan bro Andik juga sudah bangun. Kemudian kami menunaikan sholat subuh dulu.

Sudut kota Mataram

Didepan Mataram Mall

Hari ini kami akan mengekplorasi keindahan Pantai Pink di Lombok Timur (Lotim). Sebenarnya ini adalah kunjungan aku yang kedua kalinya di Lombok. Cuman yang waktu itu aku tidak sempat kesini dikarenakan keterbatasan waktu. Dan ketika kesempatan itu datang lagi sekarang, maka tidak akan aku sia-siakan begitu saja. Pokoknya hari ini aku harus kesana, semangat.