Solo Riding 2 Blitar

Bendungan Karangkates

Minggu, 30 Maret 2014
Plan B gagal, akhirnya kembali lagi ke plan A hehehehhehe. Rencana awalnya  sih aku akan solo riding ke Malang, Blitar & Kediri. Tetapi 2 hari menjelang keberangkatan, teman aku bro Agung "Foo" mengabari kalo di Solo ada pameran tentang alat-alat sablon dan percetakan. Dia mengajak aku dan bro Lifo untuk ikut serta. Aku kemudian mengontak teman kami lainnya yaitu bro Manowar. Mereka pun setuju dan memastikan ikut berangkat ke Solo.

Hari dan waktu telah ditentukan. Berangkat sabtu siang dan balik senin pagi via Pacitan. Tapi beberapa jam menjelang keberangkatan tiba-tiba plan berubah lagi. Dikarenakan pekerjaan bro Agung ada yang belum selesai dan pada saat bersamaan gajinya ternyata belum keluar. Owalah kok bisa berbarengan gini ya ??. Setelah melakukan rundingan kecil via bbm, akhirnya plan riding ke Solo kami dibatalkan saja. Kecewa sih ?, tapi mau gimana lagi. Akhirnya terpaksa aku kembali lagi ke plan semula (plan A).

Tepat pada hari minggu pukul 12.15 WIB aku berangkat menuju Blitar. Karena berbarengan dengan long weekend maka dapat dipastikan lalu lintas menuju arah Malang macet parah. Kebanyakan sih didominasi oleh kendaraan roda 4 yang berasal dari Surabaya dan sekitarnya. Si merah maroon bahkan beberapa kali aku harus ajak lewat dibahu jalan yang konturnya bergelombang dan kadang sedikit berlubang. Tapi mau gimana lagi, kalo gak gitu entar gak sampai-sampai.

Selamat Tinggal Kota Malang

Kemacetan itu sebenarnya sudah terasa sejak lepas dari wilayah Pandaan dan mulai lumayan lancar sesudah melewati pasar Lawang. Tetapi ketika memasuki wilayah Singosari - Malang kemacetan kembali terjadi. Baru setelah lepas dari wilayah Kota Malang lalu lintas sudah bener-bener lancar.


Warung bakso bakar "Soleh"


1 porsi bakso bakar

Ketika sampai di Pakisaji, aku berhenti dulu disalah satu warung bakso langgananku setiap kali ke Blitar. Bakso Bakar "Soleh" namanya. Menu favoritku adalah tentu saja bakso bakarnya. Namanya saja bakso bakar, jadi pentol baksonya harus dibakar dulu sebelum disajikan. Untuk bumbunya mereka menggunakan bumbu kacang (bumbu sate). Cara penyajiannya adalah pentol bakso dan kuahnya disajikan secara terpisah. Hanya dengan Rp. 10.000,-/porsi kita sudah bisa menikmati lezatnya bakso bakar ini.

Setelah perut terasa kenyang, aku melanjutkan lagi perjalanan. Kupercepat kuda besiku karena keluarga aku menunggu di bendungan Karangkates. Oh ya, keluarga aku kebetulan lagi otw juga ke Blitar. Mereka menggunakan kendaraan roda 4 dan berangkat dari Pandaan pada pukul 10.45 WIB. Karena terjebak kemacetan, mereka baru sampai di bendungan Karangkates pada pukul 15.45 WIB.




Belok Kanan menuju ke By Pass (Jalinbar) Kepanjen

Sebelum memasuki wilayah Kepanjen, aku memutuskan lewat By Pass saja supaya lebih cepat. Jadi kita tidak usah masuk ke dalam kota Kepanjen dan akan langsung keluar pas sebelum pertigaan Slorok - Kepanjen. Kalo tujuan anda akan menuju ke wisata Gunung Kawi saya sarankan lewat sini saja daripada harus muter-muter dulu didalam kota.


Belok Kanan arah ke Bendungan Karangkates

Ketika masuk ke wilayah Karangkates, aku ambil arah yang menuju ke bendungan. Setiap ke Blitar, kami pasti selalu lewat bendungan Karangkates/Lahor ini. Selain lancar dan cepat. Disini kita juga bisa istirahat sambil menikmati indahnya pemandangan alam disekitar bendungan. Kalo perut lapar jangan kuatir, karena kita bisa mencicipi lezatnya aneka masakan berbahan dasar ikan disini terutama : Ikan bakar dan ikan gorengnya. Atau bahkan kita bisa membeli ikan mentah yang segar disini untuk dimasak dirumah nantinya.


Kedai kopi di Bendungan Karangkates

Jembatan Karangkates

Ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan disini bersama keluarga seperti : berkemah, memancing, naik perahu dll. Untuk masuk ke kawasan wisata bendungan Karangkates ini, kita akan dikenakan biaya retribusi sebesar Rp. 1000,-/sepeda dan Rp. 2000,-/mobil. Pada setiap akhir pekan atau musim liburan, kawasan wisata ini selalu dipadati oleh pengunjung.


Kedai 02 Karangkates

Dede belanja sate bekicot dulu ya om

Sate Bekicot, Mau ???

Setiap kesini ada satu hal yang tidak akan aku lewatkan yaitu mampir ke kedai 02 dan mencicipi lezatnya sate 02 (bekicot) hehehehehe. Jangan salah lho, meskipun hewannya bagi beberapa orang itu sedikit menjijikkan tapi dagingnya jan maknyuuss tenan. Daging bekicot juga bisa dikonsumsi sebagai obat terutama buat penyakit asma. Satu porsi sate 02 disini dihargai Rp. 7000,-. Murah bukan. Dan kebetulan ketika sampai di kedai 02 ini, ternyata keluarga aku juga sedang membeli sate 02 juga.


Penjual buah dan sayuran @Brongkos - Kesamben

Istirahat @SPBU Bence - Garum

Karena waktu sudah semakin sore, kami kemudian meneruskan lagi perjalanan. Karena kondisi jalan lumayan lenggang, aku tancap gas duluan. Tepat di SPBU Bence - Garum aku berhenti dulu untuk isi bbm dan menunaikan ibadah sholat ashar dulu. Sesudah sholat langsung lanjut nge-gas lagi. Dan tepat pukul 18.05 WIB akhirnya sampai juga di Blitar. Kemudian aku langsung menuju ke arah alon-alon. Ketika sampai disana aku tertarik pada sebuah warung kecil didepan alun-alun. Tanpa pikir panjang aku langsung kesana dan memesan 1 porsi tetapi akhirnya tambah satu porsi lagi.


Akhirnya sampai Blitar

Wedang ronde aloon-aloon

Hawa Blitar yang dingin sehabis diguyur hujan sangat pas banget buat menikmati semangkuk wedang ronde. Yang bikin enak adalah bulatan2 kecil mirip pia gitu dan kalo digigit akan keluar semacam gula jawanya. Setelah menikmati wedang ronde, aku segera menuju ke dalam alun-alun. Rupanya mereka sudah duluan ada disana. Yang paling bahagia tentu saja kedua keponakan aku itu karena disini banyak sekali beraneka macam mainan yang tentu saja bikin orangtuanya sedikit pusing karena harus menyediakan banyak uang.


Aloon-Aloon Blitar



Senyum bahagia keponakan

Santai di aloon-aloon

Dari jaman Belanda alun-alun sering difungsikan sebagai social publik place. Artinya semua orang yang berasal dari strata sosial manapun sering berkumpul disini. Biasanya alun-alun itu identik dengan keberadaan kantor walikota (karesidenan), masjid agung dan LP (Penjara). Dan di alun-alun Bllitar ini semua fasilitas umum itu masih dapat kita temukan. Pada setiap akhir pekan atau liburan banyak warga Blitar dan sekitarnya yang menghabiskan waktunya disini.


Memes & Bulek

Kumpul bersama keluarga



Setelah puas menikmati alun-alun Blitar, kami langsung bergegas menuju ke rumah saudara. Tepatnya sih bulek (tante)  karena dia adalah adik terakhir dari bapak. Sekitar 15 menit perjalanan akhirnya kami sampai juga disana. Aku kemudian langsung mandi, makan dan kemudian kumpul-kumpul bersama meraka di ruang keluarga.

Yang bikin ketagihan setiap kali maen kesini adalah suasana desa yang begitu tenteram dan tentu saja kelezatan kulinernya. Malam ini kami makan nasi botok tawon. Botok tawon adalah olahan masakan yang berbahan dasar rumah tawon madu beserta larvanya. Paling pas kalo rumah tawon ini dibuat botok atau dimasak dengan bumbu pedas gitu. Karena sudah larut malam dan kondisi mata sudah tidak bisa diajak kompromi lagi,  maka aku pamitan buat tidur duluan saja.


Senin, 31 Maret 2014
Saking lelahnya,  ketika aku terbangun ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 09.45 WIB hehhehehe. Kemudian aku bergegas menuju ke kamar mandi dan setelahnya aku bikin kopi biar pagi ini lebih semangat. Maklum, ini karena efek kecapaian dan kekalahan Juventus atas Napoli dini hari tadi *hiks*.


Pandaan - Blitar : 125 Km

Siap-siap pulang

Batang pohon pisang muda 

Pagi ini rencananya kami semua akan balik lagi ke Pandaan. Setelah mengepak semua barang bawaan, tepat pukul 10.05 WIB kami kemudian berangkat pulang. Tapi sebelum berangkat, ibu minta dipotongkan batang pohon pisang muda dulu buat dijadikan sayuran. Batang pohon pisang ??.

Jangan salah, orang Bali biasanya menjadikan batang pohon pisang muda sebagai kuliner lezat lho. Kalo di Bali sayur ini dinamakan jukut ares. Biasanya jukut ares dimasak bumbu lodeh gitu lalu ditambahkan daging ayam sebagai penyedap. Masalah rasa jangan ditanya ?? pokok'e mantap tenan.


Nge-pleret 

Warung Es Pleret "Pak Kayat"

Karena keluarga aku akan mampir dulu ke pasar Legi Blitar, aku kemudian memutuskan berangkat duluan saja. Tapi sebelum tancap gas ke Pandaan, aku mampir dulu ke warung Es Pleret "Pak Kayat" di alun-alun depan LP. Kurang pas rasanya ke Blitar kalo belum mencicipi kulines es ini. Es pleret adalah salah satu kuliner khas kota Patria (julukan kota Blitar). Hanya dengan Rp. 3000,- saja kita sudah mendapatkan satu gelas es pleret. Sebelumnya aku pernah mengulas tentang es pleret ini.


Tinggal ikuti petunjuk arahnya saja

Selamat datang di Kawasan candi Penataran

Kiri : menuju ke Candi Panataran, Lurus : ke arah Kediri

Setelah dahagaku akan es pleret tersalurkan, aku segera menuju ke destinasi lainnya. Kali ini aku berencana mampir ke Candi Penataran - Blitar. Sudah lama aku tidak kesana lagi, terakhir kesana pas ada rekreasi guru-guru SMAN Pandaan - Pasuruan. Itupun umur aku sekitar 5-6 tahun gitu. Karena masih belum hapal jalan, aku ikuti saja petunjuk jalan yang ada dan sesekali pakai GPS.


Akhirnya,.....

Bule nyasar hehehehhe

Candi Penataran

Halaman candi



Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 Km dari alun-alun, akhirnya sampai juga di Candi Penataran. Tak banyak berubah ya candi ini, meskipun terakhir kesana itu aku masih SD. Untuk masuk ke komplek Candi ini kita hanya membayar retribusi saja sebesar Rp. 2000,-/sepeda. Jadi tidak ada tarif khusus untuk masuk ke komplek Candi.


Memasuki wilayah Wlingi

Bendungan Karangkates



Aku hanya sebentar saja disini dan tidak masuk kedalam karena cuaca siang ini begitu menyengat. Setelah puas melihat-lihat sebentar dan berfoto-foto aku langsung cabut lagi menuju Malang. Sesudah lepas wilayah Kesamben, aku kembali lewat di Bendungan Karangkates/Lahor. Berhenti sebentar disana, buat jeprat-jepret terus lanjut nge-gas lagi. Ketika akan memasuki Kepanjen, aku berhenti dulu disalah satu kuliner khas Sumberpucung buat makan siang. Selamat datang di "Lesehan Mentok Pedas" milik pak Nardi dan Bu Marpu'ah.

Aku kemudian memesan satu porsi nasi mentok pedas dan es degan. Begitu memakannya, keringat ini langsung bercucuran hehehehhe. Rasa dan pedasnya benar-benar mantap. Nasi mentok pedas ini dihargai Rp. 15.000,-/porsi.  Yang agak unik adalah nasinya disajikan dalam bakul kecil gitu.

Jadi kalo masih lapar, kita bisa mengambil nasi lagi dari bakul itu. Disepanjang jalan ini banyak sekali warung-warung yang menjadikan mentok pedas sebagai menu andalannya. Selain makanan berbahan dasar daging mentok, disini kita juga bisa memesan ayam bakar, ayam pedas, aneka olahan ikan mujair dan lalapan lele.


Warung mentok pedas Jatiwuni - Sumberpucung



1 porsi nasi mentok pedas

Setelah makan, aku lanjutkan lagi perjalanan. Kondisi lalu lintas disini masih lumayan lancar tetapi ketika memasuki wilayah kota Malang sudah agak terasa kemacetannya. Di Malang, aku mampir dulu ke salah satu warnet di sekitar kampus Unibraw. Setiap ke Malang, aku memang selalu menyempatkan diri mampir di warnet ini sekedar mencari dan meng-copy film-film box office buat ditonton dirumah. Karena keasyikan nongkrong, tak terasa ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 20.00 WIB. Waduh, saatnya balik nih .


Sholat ashar dulu @Masjid PG Kebonagung Malang

Kemudian si merah maroon langsung aku geber melewati Jln. Soetta terus lanjut menuju ke daerah Blimbing. Tetapi ketika memasuki Jln. Basuki Rahmat kemacetan kembali terjadi. Terpaksa deh harus kembali lewat bahu jalan lagi. Saking macetnya, si merah maroon hanya bisa jalan maksimal 20 Kpj saja. Malam ini adalah puncak kemacetan karena esok hari mereka harus kembali beraktifitas.


Ini dia penampakan sayur batang pohon pisang (Jukut Ares)

Kemacetan ini bahkan menjalar sampai ke pasar Lawang. Baru sesudah melewati Fly Over Lawang, kemacetan sudah mulai berkurang. Kali ini si merah maroon bisa lari sampai 70 Kpj hehehehehe. Karena langit mulai mendung, maka agak kupercepat langkah kuda besiku.

Dan tepat pukul 21.30 WIB, akhirnya sampai juga di rumah tercinta. Si merah maroon lalu kumasukkan ke kandang begitupun juga dengan aku. Setelah mandi, makan trus aku langsung istirahat biar stamina kembali fit esok hari. Sampai jumpa di road report berikutnya brader. Salam keluyurers.......



2 comments: