Eastpedition Indonesian Ride Part. 11 : Balik Lagi Ke Jawa

Kamis, 2 Januari 2014
Waktu berjalan begitu cepat ya ?. Tidak terasa ternyata sekarang sudah saatnya harus kembali lagi ke Pandaan. Ketika aku terbangun Denpasar masih diselimuti mendung dan sedikit gerimis. Wah, kayaknya kejadian tahun lalu terulang kembali karena ketika pulang langit selalu tidak bersahabat. Bahkan hujan baru reda ketika memasuki wilayah Pelabuhan Gilimanuk.

Setelah mandi aku segera bergegas menuju ke kamar perawatan kakak ipar. Syukurlah keadaannya mulai membaik, Gws mbak. Aku kemudian berpamitan kepada mereka karena akan balik ke jawa pagi ini juga. Aku kemudian bbm bro Yuyut untuk mengabarkan kalo aku tunggu di Terminal Ubung saja. Lama tidak merespon lalu aku call saja dia. Tapi dia juga tidak merespon. Ya sudah, aku putuskan berangkat sendiri saja. 


Belum berangkat kok sudah disambut hujan deras 




Ketika sampai ditempat parkir kendaraan, hujan ternyata turun lumayan deras. Gak ada pilihan lagi selain pakai jas hujan. Dan tepat pukul 08.10 WITA aku kemudian berangkat, Bissmillahhirohmanirohhim. Tak banyak hal menarik selama di perjalanan. Ketika sampai di By Pass Tabanan, intensitas hujan semakin tinggi. Jadi aku harus waspada ketika akan memilih jalan, karena disisi bahu jalan banyak air yang menggenang. 


Proyek Fly Over Tabanan



Aku lalu berhenti sebentar di proyek jembatan layang di desa Samsan, Kerambitan -Tabanan, untuk mengecek balasan bbm dari bro Yuyut dan sekaligus melihat-lihat proyek pembangunan jembatan. Dijalur ini sering terjadi kemacetan dan kecelakaan. Jalan yang menanjak dan menurun tajam sering menyebabkan beberapa kendaraan berat mogok dan nge-blong pada remnya. 

Makanya jalur ini disebut sebagai jalur tengkorak. Diharapkan agar jembatan layang ini bisa meminimalisasi terjadinya kecelakaan dan kemacetan itu. Ketika buka bbm, ternyata dia bangunnya kesiangan. Kemudian aku kirim pesan balik dan mengabarkan kalo aku tunggu saja di Pelabuhan Ketapang - Banyuwangi.


Selamat datang di Kab. Jembrana

Selamat tinggal Kab. Tabanan

Istirahat @rest area Yeh Leh


Setelah puas melihat-lihat, aku kembali nge-gas. Dan tepat di perbatasan antara Kab. Tabanan - Kab. Jembarna aku berhenti lagi. Si merah maroon kemudian aku arahkan ke rest area Yeh Leh yang berada tepat disebelah tugu/gapura perbatasan. Secangkir kopi susu panas menemaniku melepas lelah disini. Pemandangan disekitar rest area lumayan bagus. Bener-bener sempurna dah, ngopi sambil melihat indahnya deburan ombak dikejauhan sana. 

Secangkir kopi panas thumbs up



Karena hujan sudah reda, aku kemudian berangkat lagi. Kali ini jas hujan aku copot dan simpan didalam box. Si merah maroon aku geber dengan kecepatan sedang karena meskipun hujan sudah reda tapi kondisi jalanan masih licin. Keep safety riding aja brader hehehehhe. Setelah berkendara selama kurang lebih 3 jam akhirnya sampai di juga Gilimanuk. Karena tadi pagi tidak sempat sarapan, perutpun mulai keroncongan. Aku kemudian menuju ke sebuah warung disekitaran Gilimanuk ini. Dan tepat pukul 10.50 WITA, aku check in di RM. Ayam Betutu "Bu Lina".









Aku kemudian memesan satu porsi nasi ayam betutu dan secangkir kopi susu. Sudah lama aku mupeng banget sama kuliner ini. Setiap ke Bali ada saja halangannya sehingga tidak sempat mampir kesini. Satu porsi nasi ayam betutu terdiri dari nasi putih, plecing kangkung super pedas dan tentu saja ayam betutu. Satu porsi nasi betutu dihargai Rp. 35.000,-. Termasuk lumayan mahal sih menurutku, tapi itu semua sebanding dengan kelezatan masakan ini hehehehhehe. Buat pecinta kuliner pedas, menu ini bisa  di jadikan alternatif kuliner anda ketika berkunjung ke Bali. 


RM. Ayam Betutu "Bu Lina"

Satu porsi nasi Ayam Betutu thumbs up

Setelah perut sudah terisi, aku langsung menuju ke Pelabuhan Gilimanuk. Bayar tiket sebesar Rp. 19.000,- dan kemudian masuk ke kapal. Di dalam kapal aku tidak bisa menghubungi bro Yuyut, jangan-jangan ada kenapa-napa sama dia. Kemudian aku bbm bro Manowar dan mengabarkan kalo sudah mau memasuki Ketapang. 

Dia gak bisa jemput dan kami ditunggu disana saja (rumah bro Joni). Siip deh, tapi aku tunggu dulu bro Yuyut disini karena kami pulangnya tidak berbarengan dari Bali. 1 jam kemudian kapal akhirnya merapat di Pelabuhan Ketapang - Banyuwangi. Aku langsung menuju ke Indomart didepan Pelabuhan dan menunggu bro Yuyut disana. 




Pelabuhan Gilimanuk

Selang 1 jam kemudian akhirnya nampak juga batang hidungnya. Tenyata hape bro Yuyut matot (mati total) karena terkena hujan diperjalanan tadi, ditambah veer pada sokbreker belakang pada motornya lepas. Kemungkinan lepasnya di proyek jembatan layang Kerambitan itu tadi, tapi ketika balik kesana veernya tidak ketemu. 

Untung saja dia kagak kenapa-napa dan motornya masih bisa dibuat riding meskipun duduknya harus sedikit mucuk didepan jok hehehhehehe. Ya sudah, kita kemudian langsung menuju ke rumah bro Joni, sapa tau disana ada peralatan yang lengkap buat menyetel sokbreker yang satunya biar tidak lepas lagi.






Selat Bali

Untuk menuju ke rumah bro Joni kami harus melewati Banyuwangi terus Rojojampi baru masuk ke Desa Sragi, Kec. Songgon, Kab. Banyuwangi. Perjalanan kesana kurang lebih memakan waktu 1 jam. Karena tidak tahu jalan, kami dipandu bro Manowar dan sesekali bertanya kepada penduduk setempat. Dan tepat pada pukul 15.20 WIB kami akhirnya sampai disana. 


Rumah bro Joni tepat didepan pasar Sragi, tapi begitu sampai sini aku sempat bingung mana pasarnya ya ??? big grin. Soalnya aku tidak melihat ada bangunan permanen yang mirip toko didalam pasar gitu. Owalah, ternyata pasarnya itu semacam pasar weton gitu. Kalo di Jawa Timur memang ada pasar yang dinamakan dengan nama weton pada penanggalan Jawa seperti : pasar legi, pasar pahing dll. Jadi adanya ya pas ada weton itu. Dan pasar ini kadang tidak memerlukan bangunan yang permanen sebagai tempat berjualan. 

Didaerah ini ada satu obyek wisata yang menarik karena bisa menguras adrenalin kita yaitu : Wisata Arum Jeram - River Tubing X-Badeng Adventure.  Lokasinya di Desa. Sumberbulu - Kec. Songgon, Kab. Banyuwangi. Hanya sekitar 30 menit dari sini. Tapi sayang karena keterbatasan waktu, kami tidak bisa mencicipi wisata ektrem ini. Kapan-kapan saja kalo kesini lagi.


X-Badeng Adventure

Rumah bro Joni begitu nyaman dan sejuk. Yang menarik perhatian aku adalah penampakan sebuah motor trail yang berada disalah satu sudut garasi rumahnya. Ternyata bro Joni ini adalah penggemar motor trail adventure, mantap !!! thumbs up. Setiap satu minggu atau satu bulan sekali dia riding ke dalam kawasan hutan disekitar Banyuwangi bersama kawan-kawan komunitas "TRABAS". Kapan-kapan boleh tuh nyoba motor trailnya brader ?.


Trail "TRABAS"

Veer sokbreker yang lepas hehehehhe

@Rumah bro Joni

Kami tidak lama disini karena harus segera berangkat lagi soalnya hari sudah sore. Tepat pukul 16.35 WIB kami bertiga lalu berpamitan kepada bro Joni sekeluarga dan langsung otw pulang ke kampung halaman tercinta. Jalur yang kami lewati adalah jalur tengah, jadi kita nanti akan melewati extremnya Alas Gumitir Jember. 

Si kuda besi kami geber dengan kecepatan tinggi berharap agar ketika melewati Alas Gumitir hari tidak terlalu malam. Dan benar saja, ketika lepas dari Alas Gumitir ternyata hari masih belum gelap. Aku lihat waktu ternyata menunjukkan pukul 05.23 WIB. Uedan, brati Sragi - Alas Gumitir kami tempuh hanya dalam waktu 1 jam saja. 


Numpang berteduh

Sempat berteduh sebentar disini, kemudian kami nge-gas lagi menuju Jember. Sebelum memasuki Jember ada biker plat DK (Bali) yang ingin bareng riding sama kami. Mereka akan menuju ke Malang. Karena tidak tahu jalan kesana, akhirnya mereka minta agar diperbolehkan bareng kita. Monggo brader, dengan senang hati kami akan mengawal anda. Kami berlima kemudian tancap gas lagi. Ketika sampai di Jember, kami ambil jalur alternatif untuk menghindari masuk ke dalam kota. 

Dari Jember kami geber si kuda besi dengan kecepatan sekitar 90 Kpj saja. Sesudah daerah Tanggul - Jember, kami ambil jalan alternatif lagi. Yaitu dengan melewati Jatiroto - Randuagung dan kemudian keluar di Klakah. Meskipun jalannya sedikit kecil dan ramai oleh pengendara roda 2 tapi masih lumayan enak untuk dilewati. Dengan lewat jalan alternatif ini kita bisa menghemat waktu sekitar 45 menit. kami kemudian berhenti dipombensin (SPBU 54.673.03) yang berada Klakah. Saat itu aku lihat waktu sudah menunjukkan pukul 07.45 WIB.

Istirahat @SPBU 54.673.03 Klakah

Bersama kawan baru





Perjalanan menuju ke Pandaan lumayan lama, sekitar 3 jam lagi. Ketika istirahat kami ngobrol dengan bikers plat DK tersebut. Ternyata dia pernah bekerja di Bali dan sekarang akan ke Malang buat Interview pekerjaan disana. Kalo sudah diterima dia rencananya akan ditempatkan di BRI Banyuwangi sebagai security. Setelah badan fit lagi, kami segera tancap gas. 

Ketika melewati jalur Klakah - Probolinggo, ada kejadian yang bikin miris kami. Sebuah kejahatan perampasan sepeda motor yang dilakukan dalam kondisi lalu lintas yang macet. Korbannya ada sepasang muda-mudi gitu. Wah, kalo dalam kondisi macet saja mereka nekat beraksi, bagaimana kalo dalam kondisi lancar ya ??. 

Jalur Klakah - Probolinggo memang rawan kejahatan. Dikarenakan jalur ini lumayan gelap dan kondisi jalannya pun juga tidak terlalu bagus. Banyak sekali jalan yang gelombang dan lubang jalan disana-sini. Tapi untung saja pihak Kepolisian langsung bereaksi cepat dengan mengirimkan anggotanya. Go get them sir !!! hehehhehe. 

Selang 1 jam kemudian kami akhirnya sampai di Probolinggo. Kemudian kami lanjut menuju ke Pasuruan. Ketika sampai di Pasuruan, kami berpisah karena aku, bro Yuyut dan bro Manowar ambil arah ke Surabaya sedangkan teman kami Plat DK itu kami arahkan ke Malang. Selamat jalan brader. Sorry, karena kami hanya bisa mengawal sampai disini saja. Keep safety riding thumbs up.


SPBU Raci - Pasuruan

Kami kemudian melanjutkan lagi perjalanan. Jarak Pasuruan - Gempol sekitar 45 km lagi. Sebetulnya kalo akan ke pulang (Pandaan) lebih cepat via Bangil, tapi kami memutuskan akan mengawal bro Yuyut dulu sampai di Gempol. Karena sangat riskan jika membiarkan dia riding sendiri dengan kondisi sokbreker belakang yang rusak sebelah. Apalagi kondisi jalannya banyak yang bergelombang dan minim penerangan.

Ketika sampai di Apollo - Gempol kami akhirnya berpisah. Aku dan bro Manowar lanjut ke Pandaan, sedangkan bro Yuyut riding sendiri menuju ke Mojosari. Kalo disini kami berani melepas tanpa pengawalan karena dia sudah hafal dengan jalur tersebut. Okay brader, sampai jumpa di touring berikutnya. Keep safety riding bray hehehehhehe. 

Dan tepat pukul 23.15 WIB, akhirnya kami sampai juga di Pandaan. Oddometer menunjukkan angka 77387 dari start awal 74952. Dalam seminggu itu berarti kami telah menempuh jarak sejauh 2435 Km thumbs up. Sekarang saatnya beristirahat brader, biar stamina besok bisa fit untuk kembali beraktifitas. Sampai jumpa lagi di road report kami berikutnya. Assalamualaikum Wr. Wb. Salam keluyurers............



"Keluyuran Bertiga" Mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya :
  • Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW atas limpahan rahmat dan hidayah-NYA kepada kami bertiga sehingga perjalanan ini dapat berjalan dengan lancar.
  • Bli I Gede Badra -  Atas jamuan Ikan Tompek bakar dan sambal bongkotnya. Jan mak nyoos tenan bli.
  • Bli I Made Pasek -  Karena telah menjadi boncenger yang baik antara Pandaan - Singaraja big grinhehehhehe.
  • Bang Juri  Lombok - Atas waktu serta atensinya dan diperbolehkan kami untuk menginap disana.
  • Bro Lutfi Lombok - Akhirnya bisa makan sate bulayak juga. Thank's brader thumbs up.
  • Bro Ridho dan Bli Wayan Cakranegara - Thank's bli atas karena diantar jalan-jalan dan ke art shop.
  • Bang Edi Sape - Makasih mas. Next time aja ke Bajapulo hehehhehe.
  • Kawan-kawan BiTC dan YVCI Bima - Kapan-kapan kopdar dan ngopi bareng lagi bray.
  • Kawan-kawan Cheqeter dan C70 Narmada Lombok - Thanks brader karena telah menyempatkan waktunya untuk mengantar kami jalan-jalan keliling Lombok.
  • Bro Andik Kumedang Lombok - Sorry bro, waktu itu kita datangnya kemalaman dan thanks telah diijinkan menginap dikamarnya big grin.
  • Mas Eko "The Lone Rider Lombok" - Nasi puyungnya memang mantap mas !!!. Pedasnya pas !!!.
  • Bro Joni Banyuwangi - Sorry bro, waktu kita mepet jadi gak bisa mampir lebih lama. 
  • Bro Arief "Lifo" - Thanks buat tripodnya bhe hehehhehe
  • Bro Agung " Foo" - Sorry bhe, aku gak sempat mendesain kaos kebesaran keluyuranbertiga.
  • Bro Didik SKTY - Thanks jo, atas bantuannya memodifikasi si merah maroon sehingga menjadi lebih macho big grin thumbs up.
  • Bro Yuyut dan Bro Manowar - Thanks telah menjadi kawan ngaspal yang baik selama perjalanan thumbs up. Next time ke Komodo bhe, kalo bisa sampai ke danau Kelimutu hehehehhe.
  • Keluarga besar kakak aku dan mertuanya di Bali - Matur Suksma dan salam buat semuanya.
  • Tentunya keluarga dirumah yang tak henti-hentinya berdoa sehingga kami semua bisa selamat sampai tujuan dan kembali lagi ke rumah.
  • Dan semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu- persatu sehingga journey eastpedition ke timur raya indonesia ini bisa berjalan dengan lancar. 


No comments:

Post a Comment