Eastpedition Indonesian Ride Part. 5 : Kembali Ke Lombok

Sabtu, 28 Desember 2013
Tepat pukul 05.13 WITA kami terbangun. Lalu kami bergegas menuju ke masjid untuk menunaikan sholat subuh. Kami kemudian membereskan matras serta barang-barang bawaan. Sebelum berangkat tak lupa kami mengucapkan terima kasih dulu kepada pemilik toko dan pak Polisi yang telah mengijinkan untuk tidur disini. Setelah semuanya beres dan memastikan tidak ada barang yang tertinggal, kami berangkat lagi menyusuri jalur lintas Sumbawa. Karena hari masih pagi buta jalanan Soriutu terlihat sepi. Hanya cidomo dan truk pengangkut kayu saja yang beberapa kali lalu-lalang disini.






Selama perjalanan tak banyak sih hal yang aku ceritakan karena jalurnya sama dengan yang kami lewati sebelumnya. Karena masing-masing membawa kamera, maka kami pun pada sibuk sendiri untuk mencari spot yang ajeep-ajeep. Untuk perjalanan kali ini memang lebih santai karena tidak ada target waktu untuk sampai di Lombok. Jadi setiap ada spot yang bagus, kami langsung berhenti sejenak.







Awas longsor !!






















Di pertengahan antara Manggalewa - Sumbawa Besar ada satu spot bagus. Sebuah dermaga kecil dengan berlantaikan kayu dan di ujungnya terdapat karang yang ditumbuhi tanaman bakau. Eksotik banget, apalagi berlatarbelakang laut biru yang luas. Sebenarnya spot ini sudah menjadi incaran bro Manowar kemaren tetapi karena waktu itu kita dikejar-kejar waktu jadi baru hari ini terealisasi hebat.  Selanjutnya biarlah jepretan kami yang berbicara :








So sweet hehehehhe







Pose galau

Pose galau lagi hehehhehehe



Beautiful siluet

Wah, jangan bunuh diri masbro 

Kok gak jadi bro 





Ketika lagi asyik foto-foto, kami ketemu dengan anak BiTC lagi. Mereka lalu berhenti sejenak untuk melepas lelah disini. Kemudian mereka juga ikutan foto di dermaga ini tersenyum lebar. Kirain kita-kita saja yang pengen narsis disini. Lucu ya ? Padahal mereka kan penduduk daerah sini dan pastinya sering lewat di dermaga ini. Tapi ternyata selama ini mereka tidak menyadari kalo ada spot bagus disini hehehhehehe.




Kawan -kawan BiTC

Ikutan narsis juga tersenyum lebar



Sejenak melepas lelah

Mereka bertiga berencana akan ke Gili Trawangan untuk menghabiskan malam tahun baru disana. Sebenarnya mereka mengajak kami untuk ikut tahun baruan juga disana. Tetapi karena kami sudah punya plan akan menghabiskan malam tahun baru di Bali maka dengan terpaksa kami tidak mengiyakannya. Hari semakin siang dan matahari semakin menyengat.

Saatnya melanjutkan perjalanan kembali. Kami berenam kemudian berjalan beriringan. Tapi ditengah perjalanan, kami memutuskan untuk berpisah dengan meraka karena harus berhenti dulu untuk beristirahat dan sekedar membeli minuman. Siang ini kondisi kami lemas banget dan ngantuk. Maklum saja semalam kami kurang tidur. Ditambah hembusan angin sepoi-sepoi  yang semakin membuat mata ini terasa berat mengantuk.




Setelah kondisi mata lumayan segar, kami lanjut nge-gas lagi. Karena tadi pagi tidak sempat sarapan, kami memutuskan makan dulu di Sumbawa Besar. Warung yang kami tuju adalah sebuah warung kecil ditempat persinggahan truk-truk gitu. Menu siang ini adalah lalapan ikan goreng dan secangkir kopi panas. Di Sumbawa Besar kami memutuskan lewat jalan by pass saja. Selain lebih cepat dan tidak macet, pemandangan disepanjang jalan juga indah banget. Jalan ini biasanya dilalui oleh truk dan kendaraan berat lainnya.











Sebelum masuk area pelabuhan Kayangan, kami terkesima dengan spot yang lumayan bagus. Yaitu semacam bukit kecil dengan rumput nan hijau dan banyak sapi yang sedang berkeliaran untuk mencari makan. Tapi sayangnya hasil jepretanku pas moment ini rusak menangis. Ternyata memori card kameranya overload sedih. Tapi untung saja yang rusak hanya pada moment ini saja. Coba kalo filenya rusak semua ?? bisa berabe tuh. Apalah artinya sebuah touring tanpa jepretan kamera. Tapi aku masih bisa bernafas lega karena kamera bro Manowar dan bro Yuyut tidak mengalami masalah. Jadi hasil jepretan mereka bisa aku share disini.












Dari sini kemudian kami bergegas menuju ke masjid dulu untuk menunaikan sholat ashar. Setelah itu kami lanjut menuju ke pelabuhan Pototano. Kami sampai Pototano tepat pukul 16.20 WITA. Karena saat itu penyeberangan lagi sepi, maka tanpa perlu menunggu lama kami akhirnya langsung masuk ke kapal. Ombak sore ini lebih tenang daripada ketika berangkat kemaren jadi kami tidak kuatir si kuda besi terkena cipratan air laut lagi hehehehehe.








Ketika kapal lagi menunggu giliran bersandar, aku sempat memperhatikan sebuah huruf  besar yang berjejer di atas bukit pelabuhan Kayangan. Sekilas sih hampir mirip gitu dengan tulisan Hollywood di  LA Amerika sana. Tapi setelah mendekat, tenyata tulisannya adalah "BUKIT SAMPOERNA". Apa bukit ini milik Sampoerna ya ?? ataukah hanya buat kepentingan iklan saja melamun. Kayaknya mantap banget kalo kita kesana terus menghabiskan hari sambil menunggu moment sunrise gitu. *sambilngelamum*.


Bukit Sampoerna (courtesy @kabarlotim)

Kapal akhirnya merapat pelabuhan Kayangan. Kami bertiga segera tancap menuju ke Praya. Jalur menuju ke Praya adalah jalan yang kita lewati sebelumnya karena itu adalah jalan utama menuju kesana. Karena kondisi jalannya yang termasuk sempit, bisa dipastikan sering terjadi kemacetan disini. Di perjalanan kami berhenti di SPBU Aikmel untuk isi bbm dan menunaikan sholat magrib dulu.

Bro Yuyut lalu memberi kabar kepada kawan-kawan Cheqeter agar dijemput di depan terminal Kopang saja. Sesudah sholat dan mengisi bbm, kami melanjutkan lagi perjalanan. Dan tepat pukul 19.35 WITA kami akhirnya sampai disana. Selang 5 menit kemudian bro Jun datang lalu kemudian kami semua menuju ke warkop Pak RT di alun-alun Tastura. Tapi sebelum kesana, kami mampir dulu ke rumah bang Juri untuk mandi dan menaruh barang bawaan.

Sesudah badan lumayan segar, kami bertiga langsung menuju ke warkop pak RT di lapangan banteng Praya. Rupanya disana telah ada kawan-kawan Cheqeter yang lebih dulu sampai. Kami bertiga langsung bergabung dengan mereka semua. Tapi karena keasyikan ngobrol sampai tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 WITA. Saatnya kembali ke peraduan nih tersenyum lebar. Kami langsung berpamitan pada mereka semua dan tancap gas menuju ke Praya. Malam ini kami bertiga akan menginap di rumah bang Juri dan bro Lutfi. Cuci kaki, cuci muka terus tidurtidurtidurtidur.



Next : Eastpedition Indonesian Ride Part. 6 : Menikmati Keindahan Alam Lombok Barat
Previous : Eastpedition Indonesian Ride Part. 4 : Titik Nol Km Sape

No comments:

Post a Comment