Tepat pukul 05.13 WITA kami terbangun. Lalu kami bergegas menuju ke masjid untuk menunaikan sholat subuh. Kami kemudian membereskan matras serta barang-barang bawaan. Sebelum berangkat tak lupa kami mengucapkan terima kasih dulu kepada pemilik toko dan pak Polisi yang telah mengijinkan untuk tidur disini. Setelah semuanya beres dan memastikan tidak ada barang yang tertinggal, kami berangkat lagi menyusuri jalur lintas Sumbawa. Karena hari masih pagi buta jalanan Soriutu terlihat sepi. Hanya cidomo dan truk pengangkut kayu saja yang beberapa kali lalu-lalang disini.
Selama perjalanan tak banyak sih hal yang aku ceritakan karena jalurnya sama dengan yang kami lewati sebelumnya. Karena masing-masing membawa kamera, maka kami pun pada sibuk sendiri untuk mencari spot yang ajeep-ajeep. Untuk perjalanan kali ini memang lebih santai karena tidak ada target waktu untuk sampai di Lombok. Jadi setiap ada spot yang bagus, kami langsung berhenti sejenak.
Awas longsor !! |
Di pertengahan antara Manggalewa - Sumbawa Besar ada satu spot bagus. Sebuah dermaga kecil dengan berlantaikan kayu dan di ujungnya terdapat karang yang ditumbuhi tanaman bakau. Eksotik banget, apalagi berlatarbelakang laut biru yang luas. Sebenarnya spot ini sudah menjadi incaran bro Manowar kemaren tetapi karena waktu itu kita dikejar-kejar waktu jadi baru hari ini terealisasi . Selanjutnya biarlah jepretan kami yang berbicara :
So sweet hehehehhe |
Pose galau |
Pose galau lagi hehehhehehe |
Beautiful siluet |
Wah, jangan bunuh diri masbro |
Kok gak jadi bro |
Kawan -kawan BiTC |
Ikutan narsis juga |
Sejenak melepas lelah |
Saatnya melanjutkan perjalanan kembali. Kami berenam kemudian berjalan beriringan. Tapi ditengah perjalanan, kami memutuskan untuk berpisah dengan meraka karena harus berhenti dulu untuk beristirahat dan sekedar membeli minuman. Siang ini kondisi kami lemas banget dan ngantuk. Maklum saja semalam kami kurang tidur. Ditambah hembusan angin sepoi-sepoi yang semakin membuat mata ini terasa berat .
Sebelum masuk area pelabuhan Kayangan, kami terkesima dengan spot yang lumayan bagus. Yaitu semacam bukit kecil dengan rumput nan hijau dan banyak sapi yang sedang berkeliaran untuk mencari makan. Tapi sayangnya hasil jepretanku pas moment ini rusak . Ternyata memori card kameranya overload . Tapi untung saja yang rusak hanya pada moment ini saja. Coba kalo filenya rusak semua ?? bisa berabe tuh. Apalah artinya sebuah touring tanpa jepretan kamera. Tapi aku masih bisa bernafas lega karena kamera bro Manowar dan bro Yuyut tidak mengalami masalah. Jadi hasil jepretan mereka bisa aku share disini.
Dari sini kemudian kami bergegas menuju ke masjid dulu untuk menunaikan sholat ashar. Setelah itu kami lanjut menuju ke pelabuhan Pototano. Kami sampai Pototano tepat pukul 16.20 WITA. Karena saat itu penyeberangan lagi sepi, maka tanpa perlu menunggu lama kami akhirnya langsung masuk ke kapal. Ombak sore ini lebih tenang daripada ketika berangkat kemaren jadi kami tidak kuatir si kuda besi terkena cipratan air laut lagi hehehehehe.
Ketika kapal lagi menunggu giliran bersandar, aku sempat memperhatikan sebuah huruf besar yang berjejer di atas bukit pelabuhan Kayangan. Sekilas sih hampir mirip gitu dengan tulisan Hollywood di LA Amerika sana. Tapi setelah mendekat, tenyata tulisannya adalah "BUKIT SAMPOERNA". Apa bukit ini milik Sampoerna ya ?? ataukah hanya buat kepentingan iklan saja . Kayaknya mantap banget kalo kita kesana terus menghabiskan hari sambil menunggu moment sunrise gitu. *sambilngelamum*.
Bukit Sampoerna (courtesy @kabarlotim) |
Kapal akhirnya merapat pelabuhan Kayangan. Kami bertiga segera tancap menuju ke Praya. Jalur menuju ke Praya adalah jalan yang kita lewati sebelumnya karena itu adalah jalan utama menuju kesana. Karena kondisi jalannya yang termasuk sempit, bisa dipastikan sering terjadi kemacetan disini. Di perjalanan kami berhenti di SPBU Aikmel untuk isi bbm dan menunaikan sholat magrib dulu.
Bro Yuyut lalu memberi kabar kepada kawan-kawan Cheqeter agar dijemput di depan terminal Kopang saja. Sesudah sholat dan mengisi bbm, kami melanjutkan lagi perjalanan. Dan tepat pukul 19.35 WITA kami akhirnya sampai disana. Selang 5 menit kemudian bro Jun datang lalu kemudian kami semua menuju ke warkop Pak RT di alun-alun Tastura. Tapi sebelum kesana, kami mampir dulu ke rumah bang Juri untuk mandi dan menaruh barang bawaan.
Sesudah badan lumayan segar, kami bertiga langsung menuju ke warkop pak RT di lapangan banteng Praya. Rupanya disana telah ada kawan-kawan Cheqeter yang lebih dulu sampai. Kami bertiga langsung bergabung dengan mereka semua. Tapi karena keasyikan ngobrol sampai tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 WITA. Saatnya kembali ke peraduan nih . Kami langsung berpamitan pada mereka semua dan tancap gas menuju ke Praya. Malam ini kami bertiga akan menginap di rumah bang Juri dan bro Lutfi. Cuci kaki, cuci muka terus .
Next : Eastpedition Indonesian Ride Part. 6 : Menikmati Keindahan Alam Lombok Barat
Previous : Eastpedition Indonesian Ride Part. 4 : Titik Nol Km Sape
No comments:
Post a Comment