Jalur Trawas - Batu Via Pacet Yang Memacu Adrenalin


Indahnya pemandangan alam 

Kalo anda suka hal-hal yang berbau petualangan dan menantang adrenalin ?? cobalah sesekali anda lewat jalur Trawas - Pacet - Cangar - Batu. Start dari Pandaan pada pukul 14.20 WIB, aku & bro Didik langsung menuju ke arah Trawas dulu via Sumbergedang (wilayah Kec. Pandaan) dan Belik (wilayah Kec. Trawas).

Ketika sampai di Trawas si merah maroon lalu aku arahkan menuju ke Pacet. Jalur Trawas - Pacet lumayan ngebikin adrenalinku naik. Jalan yang membelah kawasan hutan ini memiliki kontur jalan yang sangat sempit serta memiliki beberapa tikungan tajam dengan sudut kemiringan sekitar 50-60 derajat. Bahkan setiap akan melahap tikungan para pengendara harus saling memberi tanda dengan membunyikan klakson supaya tidak saling bertabrakan.

Turunan di Kec. Sukoreno (Prigen)


Petunjuk arah ke Pacet

Pertigaan Trawas menuju ke arah Pacet

Jembatan Trawas - Pacet

Tanjakan jalur Trawas - Pacet

Pacet 1 km lagi

Trawas - Pacet jaraknya sekitar 10 km. Setelah berjibaku dengan tanjakan dan tikungan yang tajam kami akhirnya juga sampai di Pacet.  Kami lali ikuti jalan sampai ketemu dengan sebuah pertigaan pas di totokan. Kami lalu belok ke kiri melewati Kali Kromo yaitu sebuah sungai besar yang sering digunakan oleh warga untuk aktifitas sehari-hari seperti : mandi, mencuci serta arena bermain rafting. Pemandangan disini sangat indah dan cocok banget buat yang lagi kasmaran hehehehehhehe.

Pertigaan @Pacet menuju ke Batu (Bintang Kejora)

Saat melewati Kali Kromo kondisi jalannya menurun tapi kemudian kita akan disambut dengan sebuah tanjakan yang cukup tajam dan panjang. Saat melewati tanjakan ini kita harus pinter-pinter mengambil start/awalan yang bagus. Salah strategi sedikit saja maka tarikan motor akan ogah-ogahnya karena motor tidak kuat menanjak. Lebih safety-nya sih gunakan gigi kecil saja. 15 menit kemudian kami kemudian sampai di daerah Sendi yang masih berada di wilayah Kec. Pacet, Kab. Mojokerto.

Pintu masuk ke area Rafting

Kawasan Sendi - Pacet

Tanjakan kemudian langsung menikung tajam

Di kawasan Sendi banyak terdapat warung untuk tempat istirahat dan menu andalan adalah nasi jagung. Disini kita bisa melepas lelah sambil nyruput ngopi atau menyantap nasi jagung sembari menikmati sejuknya suhu udara. Tapi karena berbarengan dengan bulan puasa maka keinginan untuk menikmati kopi dan makan nasi jagung terpaksa dipending dulu hehhehehehehe.

Kami kemudian melanjutkan lagi perjalanan. Karena jalan kembali menanjak dan langsung menikung tajam maka kamipun segera mengambil awalan/start yang bagus. Tak banyak kendaraan sejenis R4 yang melewati jalur ini karena memang jalurnya yang sangat ekstrem bingit. Selain naik-turun, kontur jalannya juga sangat sempit, berkelak-kelok serta bergelombang.


Perbatasan Kab. Mojokerto - Kab. Malang

Selfie on the road

Bagi pengendara motor matik dari arah Pacet menuju Batu sih masih sanggup meskipun kadang si boncenger harus turun dulu. Tapi kalo dari arah sebaliknya (Batu - Pacet) sebaiknya para pengendara harus mikir 2x. Menurut cerita temen-temen yang berdomisili disana banyak motor yang sering nyelonong/rem blong gitu. Kebanyakan sih motor matik karena kalo dari arah Batu kondisi jalannya memang penuh dengan turunan dan tikungan tajam dengan jarak yang cukup panjang.

Otomatis kalau terus-terusan menurun maka akan menyebabkan kondisi rem dan v-belt akan cepat panas (melar) sehingga bisa mengakibatkan selip. Dan ujung-ujungnya motor akan nyelonong atau mengalami rem blong. Beda kalo kita menggunakan motor yang non matik karena ada engine break yang bisa kita gunakan sebagai rem bantuan ketika menuruni jalan.

Jembatan kembar





Suegereeee rek

Ok, kembali ke laptop hehhehehehe. Tapi kondisi jalan yang ekstrem lumayan terbayar sudah ketika kami sampai di jembatan kembar yaitu 2 buah jembatan yang membelah lembah dan sungai yang posisinya saling berdekatan (berjarak sekitar 30 meter). Kamipun kemudian segera menepi dan tentu saja bernarsis ria hehehehhehe. Mumpung suasana lagi sepi sehingga aku dan bro Didik bisa bebas berekspresi lepas tanpa batas.

Sebelum nge-gas lagi kami menuju ke sebuah air pancuran kecil dulu yang berada ditebing pinggir jalan diantara kedua jembatan tersebut. Ketika air menyentuh kulit, brrrrr ternyata dinginnya langsung terasa bingit pemirsa hehehehehhe. Kalo lagi beruntung di sepanjang jalan ini kita bisa menjumpai beberapa kawanan monyet yang sedang mencari makan. Tapi sayangnya keberuntungan tidak menaungi kami hari ini hehehehe.


Pemandian air panas "Canggar" Malang

Di depan pemandian R. Soerjo









Kembali si merah maroon kami geber dengan melahap jalan aspal di wilayah kabupaten Malang dan selang beberapa menit kemudian kami akhirnya sampai di pemandian air panas "Canggar". Tapi kami hanya numpang lewat saja. Tidak jauh dari Canggar kami ada tempat pemandian lainnya yang bernama Pemandian R Soerjo. Kami pun juga tidak mampir disini, mungkin lain kali saja. Setelah itu kami memasuki wilayah Batu tepatnya di desa Bumiaji. Cuaca disini mulai dingin pemirsa tapi suhunya lumayan normal buatku karena menurutku masih lebih dingin suhu di Nongkojajar. 

Proses perbaikan dan pelebaran jalan

Batu 12 km lagi

Wisata petik apel ?? mau ??

Go green hehehhehe

Petunjuk arah ke Selecta

Di sepanjang jalan Bumiaji - Batu terlihat banyak sekali ladang dan kebun milik penduduk. Ada yang menanam sawi, kentang serta apel. Selain ladang/kebun banyak juga terdapat toko atau sentra oleh -oleh yang menjual aneka jajanan berbahan dasar buah apel. Tepat pada pukul 16.13 WIB kami akhirnya sampai juga di  Kota Wisata Batu (KWB). Si merah maroon kemudian kami parkir di masjid Agung Batu dan ber-ngabuburit bersama bro Didik mengelilingi alun-alun kota Batu sembari merasakan kearifan lokal warganya.


Masjid alun-alun Batu


Catatan :
  • Jarak Pandaan - Trawas via Sukoreno : 23 km.
  • Jarak Trawas - Pacet : 10 km.
  • Jarak Pacet - Batu : 29 km.
  • Total Jarak Perjalanan : 62 km
  • Jika pengen melewati jalur ini (Pacet - Batu) pada malam hari dan musim penghujan waspadai kabut yang menyebabkan jarak pandang sangat terbatas yaitu sekitar 100-200 meter saja terutama di daerah Junggo - Bumiaji Batu.
  • Pada jalur Trawas - Pacet kondisi jalan cukup bagus tapi sempit dan berkelak-kelok tajam tapi memasuki Claket kondisi jalan mulai diperlebar dan bagus tapi tetep hati-hati karena banyak turunan yang panjang.
  • Pada jalur Pacet - Batu (dari arah Pacet) ada 2 tanjakan yang harus diwaspadai karena cukup menanjak lalu menikung tajam (tikungan U) yaitu Tanjakan sesudah Sendi (koordinat : -7.702679, 112.529550) dan tanjakan sesudah Canggar (koordinat : -7.740957, 112.532628). Kalo anda salah ambil awalan dapat dipastikan kendaraan tidak akan kuat menanjak.
  • Kalo untuk Turunan perhatikan arah Sendi menuju ke Pacet karena meskipun tidak terlalu tajam tapi turunannya cukup panjang dan harus memaksa kita untuk terus-menerus menginjak rem (koordinat lokasi :  -7.675898, 112.535368).
  • Disepanjang perjalanan dari Pacet - Batu ada beberapa obyek wisata yang bisa kita kunjungi seperti : wisata rafting Sungai Kromo "Obech" (koordinat : -7.670419, 112.532695), kawasan wisata kuliner Sendi terutama sego empok atau nasi jagung (koordinat : -7.702001, 112.530144), Coban Waru (koordinat : -7.685286, 112.528103), Air Terjun Watu Lumpang (koordinat : -7.729055, 112.527227), Coban Watu Ondo (koordinat : -7.734796, 112.530231), Pemandian Air Panas "Canggar" (koordinat : -7.741698, 112.534334), Coban Talun (koordinat : -7.818274, 112.528631),  Wisata Petik Apel (koordinat : -7.818274, 112.528631) dan yang terakhir Alun-Alun Batu (koordinat : -7.871146, 112.526886 ).


6 comments:

  1. maturnuwun laporannya, mas brow. jadi kepingin nyoba.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sami-sami bray. Kalo kondisi jalannya sekarang sudah lumayan cukup bagus terutama Pacet - Batu.

      Delete
  2. keren bro... btw saya pernah nyasar kesana, gara gara pake GPS smartphone. bener bener deh hati ini mau copot. Kronologinya gini, saya berangkat dari jogja, bertiga saya, istri sama ibu saya, biasa saya sering ke Malang ke tempat kakak, jalur yang biasa kita tempuh lewat mojosari ke pandaan dst, pokoknya lewat jalur umum. Nah waktu sampai di mojosari sy iseng pake GPS, waktu itu udah jam 5 sore, singkatnya sy ngikutin arah GPS, hmmm dlm benak saya mungkin GPS ini ambil jalur pedesaan karena memang lama kelamaan kok jalannya sempit dan menanjak. Saya masih pede aja ketika itu, tetapi ketika menjelang maghrib kok jalannya makin nanjak, sempit lagi. Sempat bertanya ada pos ojek klo arah Malang masih terus. Bayangin aja hari sudah gelap perjalanan ekstrim di mulai. Waktu itu sy pake mobil ava**a. dengan suasana yang sangat galau saya teruskan perjalanan, waktu itu juga hutan rintik, yang menambah hati makin deg degan kabut mulai turun, Masya Allah... Pokoknya sepanjang perjalanan itu, mulut ini terus berdoa, begitu juga dengan istri dan ibu saya, bayangin bro malem hari kesana, ga tau medan sama sekali. di perjalanan itu bener bener ga ada kendaraan lain ataupun dari arah berlawanan, namun selang beberapa waktu ada kendaraan di belakang saya, ada mobil pick up, mungkin warga setempat, saya sempat memperlambat laju kendaraan dan mengeluarkan tangan saya untuk menyetop atau memberi aba aba kalau kita tersesat, eh mungkin karena di tengah hutan dan malam pula, pick up tersebut mendahului saya tanpa mengindahkan aba aba saya tadi. Ok perjalanan sy teruskan dengan adrenalin yang sudah sangat terpacu..... anti klimaksnya ketika jalan sudah mulai menurun dan sudah ada permukiman, sontak saya turun dari mobil dan bersyukur...... alhamdulillah sudah ada kehidupan... Bayangin bro kita orang jogja nyasar ke jalan naik berliku tajam.. malam hari pula... alhamdulillah akhirnya kami sampai dengan selamat di kota Malang pukul 10 malam... benar benar perjalanan yang tidak mungkin saya lupakan....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, alhamduliah mz brow sekeluarga bisa sampai juga di Malang hehehhehehe. Kondisi jalurnya memang lumayan ektrem apalagi kalo malam : gelap banget, sepi dan kadang berkabut (jarak pandang bisa hanya 100 meter saja) tapi kalo siang anda akan disuguhi pemandangan alam yang apik banget. Jalur Pacet - Batu sedang diperbaiki kondisi jalannya dan diperlebar karena akan digunakan sbg jalur alternatif untuk menuju ke Batu atau Malang dari arah Mojokerto, Mojosari, Pacet dan Trawas. Kapan2 bisa dicoba riding dengan menggunakan R2 mz brow hehehhehehehe.

      Delete