Keluyuran Lintas Ibukota Chapter 2 : Bandung Ibukota Priangan




Selama dirumah saudara bro Lifo kami langsung beristirahat karena kondisi fisik benar-benar lemes banget. Sempat tidur sekitar 1 jam, kami kemudian meminta ijin kepada empunya rumah buat test drive dulu soalnya kendaraan yang akan kami bawa ke Pandaan adalah mobil matik. Kami bertiga sendiri belum pernah mengendarai jenis mobil tersebut. Hanya bro Lifo saja yang pernah tapi itupun hanya sekedar memasukkan mobil ke garasi hehehehehehe.

Kami hanya putar-putar disekitar komplek perumahan saja. Awalnya sih agak canggung, tapi lama-kelamaan sudah lumayan mengerti. Patokan kami hanya satu kaki saja yaitu hanya kaki kanan yang bekerja buat mge-gas dan injak pedal rem. Menurut kami itu jauh lebih mudah dan gampang. Tapi sebelumnya aku membawa buku panduan mengendarai mobil matik dulu hasil browsing di mbah gogel buat referensi. Setelah dirasa cukup, kami segera kembali kerumah saudara bro Lifo. Dan tepat pukul 14.00 WIB kami kemudian berpamitan untuk segera berangkat pulang.




Lets go,...

Posisi driver sementara dipegang oleh bro Lifo. Tapi ketika keluar kawasan perumahan ganti aku yang jadi driver. Bissmillah...berangkat.....Dari KWC kami masuk ke jalan Naragong untuk menuju ke Tol Cikampek. Rencananya kami bertiga akan mampir dulu ke tempat kost kakak aku didaerah Cibitung. Setelah sampai di Tol Cikampek (arah Jakarta) kami lalu putar di pintu tol Jatiwaringin lalu balik masuk ke Tol Cikampek kembali (arah sebaliknya).


Biasakan diri dengan matik 

Otw 2 Cibitung

Kondisi lalin lumayan macet, padat merayap. Saat keluar dipintu Tol Jatiwaringin, kami sempat ragu apakah lewat Tol Cikampek atau Tol Jagorawi saja dikarenakan kemacetan yang lumayan panjang saat itu. Maklum saja bray, saat melihat banyaknya kendaraan pikiran kami langsung gmana gitu heheheehhehe soalnya belum terbiasa akan kondisi lalin disini. Aku kemudian menghubungi kakak aku dan atas saran dia kita lewat tol Cikampek saja. Kemacetan seperti ini memang kondisi yang biasa terjadi disini, jadi kagak usah kaget. Paling kemacetannya hanya di pintu keluar bekasi Barat dan Bekasi Timur saja.

Kami pun segera masuk lagi ke Tol Cikampek dan ternyata benar selepas pintu Tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur kondisi lalin sudah lumayan lancar. Kami kemudian keluar di pintu Tol Cibitung dan langsung menuju ke tempak kost kakak aku. Saat keluar pintu tol lagi-lagi kami terjebak dengan kemacetan. Gak ada pilihan lain buat kami selain menikmatinya hehehehhehe. Dan tepat pukul 17.36 WIB, akhirnya sampai juga disana. Disini kami lalu numpang mandi dan sekalian buka puasa bersama.


Akhirnya sampai juga,.....

Persiapan buat takjil

@Kost maz koe

Menu berbuka puasa

Cukup lama juga kami mampir disini, yaitu hampir 2,5 jam. Karena waktu sudah semakin malam maka kami lalu berpamitan untuk meneruskan lagi perjalanan menuju Bandung. Mumpung bawa R4, kakak aku sekalian menitipkan sebagian barangnya buat dibawa pulang ke Pandaan. Dikarenakan bulan depan dia harus dinas kembali ke Bali sehingga barang-barang yang dirasa cukup besar dan berat akhirnya kami bawa saja.


Mampir beli minuman & camilan

Dan tepat pukul 20.15 WIB kami memasuki Tol Cikampek kembali trus lanjut masuk ke Tol Cipularang untuk menuju ke arah Bandung. Kondisi Tol Cipularang lumayan gelap dengan kontur jalan yang agak berkelak-kelok dan sedikit menanjak. Di jalan tol ini sering banget terjadi kecelakaan dan hal-hal yang diluar nalar logika seperti penampakan beberapa makhluk astral. Kondisi ini tentu saja sedikit bikin kami gmana gitu. Tapi sekali lagi selalu berdoa dan selalu waspada adalah kuncinya. Karena tidak ada kekuatan yang lebih besar selain Allah SWT.

Kami kemudian hampir sampai di Bandung dan memutuskan keluar lewat pintu tol Pasteur saja. Dari Tol Pasteur ini kami lurus mengikuti jalan utama kemudian melewati fly over dan akhirnya sampai juga didestinasi pertama yaitu Gedung Sate. Gedung Sate merupakan kantor bekas peninggalan jaman kolonial Hindia Belanda dan merupakan salah satu landmark kota Kembang.

Sekarang Gedung Sate digunakan sebagai Kantor Gubernur. Pada setiap akhir pekan Gedung sate banyak dikunjungi para wisatawan baik itu wisman maupun lokal. Disebelah Gedung Sate terdapat sebuah Lapangan Gasibu yang sering digunakan warga sekitar untuk menghabiskan waktu bersama sahabat, pacar atau keluarga.


Bro Foo

Menatap Gedung Sate

@Lapangan Gasibu

Kaki lima sekitar @Lapangan Gasibu

Setelah puas mnghabiskan malam di Gedung Sate dan Lapangan Gasibu kami lalu bergegas menuju ke alun-alun untuk mencari makan malam dan sekaligus tempat buat tidur. Tapi ketika sampai disana kami tidak menemukan menu yang pas dilidah dan ditambah pintu masjid Agung yang tertutup rapat.

Kami lalu muter-muter didalam kota dan akhirnya berhenti di Jln. Gardu Jati Bandung atau pas didepan Hotel Trio. Eiiits tapi kita tidak makan disana lho melainkan mencari warung kaki lima yang banyak terdapat disepanjang jalan ini. Menu malam ini adalah Sate Madura. Kami masing-masing lalu memesan 1 porsi sate ayam yang terdiri dari 10 tusuk sate dan 3 buah lontong.


Jln. Gardu Jati Bandung

Makan malam

Setelah makan malam kami lalu beranjak menuju ke mobil. Tapi ketika melintasi kafe disebelah Hotel Trio kami tertarik untuk masuk kesana karena melihat ada salah satu menu yang cukup mengoyang lidah. Wedang Ronde, Bandrek, Bajigur, Kopi, Kembang Tahu dan Teh Tarik. Kami lalu memesan masing-masing wedang ronde duren, wedang ronde kacang ijo serta Bandrek. Cukup seger juga rasanya badan ini setelah menikmati salah satu minuman tradisional Bandung tersebut. Kalo harganya sih lumayan mahal, sekitar 15-20 ribu per porsi. Tapi dengan rasa yang maknyuss, harga segitu itu cukup wajarlah hehehehehhe.








Makan sudah, ngemil sudah dan sekarang saatnya untuk beristirahat. Pilihan pertama adalah tidur diSPBU tapi mencari SPBU dikota Bandung ini gampang-gampang susah. Kalopun ada jam operasionalnya tidak sampai 24 jam. Dan ditambah tempatnya yang tidak begitu luas. Dari SPBU kami lanjut menuju ke stasiun Bandung. Tapi ketika sampai disana (Gerbang Belakang) kok suasananya kurang nyaman gitu ya ?? soalnya banyak sekali penampakan wanita-wanita penghiburnya hehehehhehe. Kamipun beranjak lagi untuk menuju ke gerbang utama (gerbang depan). Tapi lagi-lagi kami harus memendam rasa kecewa karena pintu gerbangnya tertutup rapat.

Kami kemudian muter-muter lagi dan akhinya berhenti disalah satu minimart yang berada didaerah Pasir Kaliki (Jln. HOS Cokroaminoto). Tempat parkirnya sih cukup luas dan ada fasilitas toiletnya diluar. Satu lagi yang terpenting adalah tempatnya cukup aman karena ada tukang parkirnya 24 jam. Setelah memarkirkan kendaraan, kami lalu tertidur pulas dan bangun kembali ketika waktu sahur tiba.

Saat sahur kami hanya makan roti dan susu saja hehehehehhe. Meskipun menunya cukup sederhana tapi yang penting kandungan gizinya bray hehehhehe. Setelah makan sahur kami langsung menuju ke SPBU yang letaknya tak jauh dari minimart tersebut untuk menunaikan sholat subuh dulu.


Narsis sebelum sholat subuh hehehehehhe

@SPBU Pasir Kaliki

DiSPBU ini kami sempat tidur lagi hehehhehehe. Dan ketika waktu menunjukkan pukul 08.00 WIB kami kemudian bergegas menuju ke daerah Otista (Jln. Otto Iskandar Dinata). Dalam perjalanan kami mampir sebentar ke sebuah pusat oleh-oleh khas Bandung yaitu "Kartika Sari" yang berada diRuko Kebon Jukut tak jauh dari stasiun. Setelah membeli beberapa buah tangan kami melanjutkan lagi perjalanan. Dan tepat pukul 08.57 WIB kami akhirnya sampai di Pasar Baru Trade Center Bandung (PBTC). PBTC adalah pusat grosir aneka barang khas Bandung. Harganya pun lumayan murah dan pilihannya juga lumayan lengkap.






Aneka jajanan khas Bandung

Tidak afdol rasanya mampir kesini tapi hanya melihat-lihat saja hehehehhe. Akupun kemudian membeli 2 buah kaos buat keponakan dan satu kaos titipan teman. Sedangkan bro Lifo dan Foo masing-masing membeli kaos serta tas buat istri tercintanya. Kalo pinter nawar kita pasti bisa mendapatkan harga yang termurah. Dari PBTC kami lanjut menuju ke salah satu pusat oleh-oleh lain yang wajib dikunjungi ketika berpelesir ke Bandung yaitu kopi "Aroma". Buat pecinta kopi nama kopi "Aroma" pasti sudah tidak asing lagi. Bahkan coffeeshop sekelas Kopitiam denger-denger juga menggunakan produk ini sebagai  salah satu bahan utamanya.




Pintu utama PBTC





Dipilih.........dipilih



Buah tangan buat istri

Pada kompak calling istri tercinta hehehhehe

Kopi Aroma berlokasi di Jln. Banceuy No. 51 Bandung atau sekitar 1 km dari PBTC. Perusahaan/toko kopi ini berdiri sejak tahun 1930. Toko ini hanya menjual 2 jenis kopi saja yaitu : kopi arabica dan kopi robusta. Tapi sayang sekali ketika sampai disana toko tenyata sedang tutup. Bapak-bapak yang kebetulan sedang berjualan orderdil mobil bekas didepan toko itu mengatakan kalo pada hari minggu toko memang tutup. Bukanya pada hari Senin - Sabtu saja dan dari jam : 08.00-16.00 WIB.


Otw 2 Kopi Aroma

Kopi Aroma Bandung

Jln. Otista

Otw 2 Parahyangan Plaza

Sisa-sisa kebakaran

Makam Para Bupati Bandung & R. Dewi Sartika

Luca's juga tutup

Kami akhirnya kembali menuju ke Jln. Otista untuk mencari bahan kain dan kaos buat kerjaan bro Foo. Otista merupakan pusat penjualan tTxtile di Bandung. Banyak pilhan bahan textile yang bagus dan murah-murah disini. Tapi ketika sampai disana ternyata tokonya pada tutup semua. Sedikit kecewa sih tapi mau gmana lagi ??. Tapi setidaknya kami sudah tahu dimana letak toko-toko yang menjual bahan textile di Bandung ini. Dari Otista kami lalu berjalan menuju ke Parahyangan Plaza untuk melihat-lihat produk garmen karya barudak Bandung.

Kota Bandung memang identik dengan wisata belanja pakaian lewat distro-distronya. Hampir disetiap sudut kota Bandung kita dapat dengan mudah menemukan distro-distro baik yang sudah profesional atau indie label gitu. Kata bro Foo Parahyangan Plaza merupakan pusat distro di kota kembang ini. Dari label Rock Star, Skater dan  beberapa label terkenal lain juga ada disini. Tapi kami hanya muter-muter sebentar saja kemudian lanjut menuju ke kantor Luca's Screen Printing Supplies. Tapi lagi-lagi kami tidak beruntung karena kantornya juga lagi tutup hehehehhehe.






Sentra Textile @Otista

Landscape Bandung view from PBTC

Landscape Bandung view from PBTC

Landscape Bandung view from PBTC

Ya sudah, kami akhirnya kembali lagi menuju ke PBTC (Pasar Baru Trade Center) dan bersiap-siap untuk menuju ke tujuan berikutnya. Setelah keluar dari PBTC kami lalu mengambil arah menuju ke Lembang. Tujuan kami adalah melihat dan membeli kaos polos di KaosPolosBandung.com yang berada Jln. Cemara No. 63 Sukajadi - Bandung. Tepat pukul 14.10 WIB kami akhirnya sampai disana. Bro Foo hanya membeli beberapa buah kaos polos saja untuk pesanan sablon pelanggannya. Setelah selesai membeli, sekarang saatnya bagi kami meninggalkan Kota Kembang untuk menuju ke kampung halaman tercinta. Bissmillah...berangkat ........


KaosPolosBandung.com




Next : Keluyuran Lintas Ibukota Chapter 3 : Saatnya Kembali Lagi Ke Rumah
Previous : Keluyuran Lintas Ibukota Chapter 1 : My First Flight








No comments:

Post a Comment