Gak Mau Ribet Saat Touring ?? Bawa Aja Respiro Toolspack

Respiro Toolspack "M"

Ada kalanya ketika touring kita menghadapi beberapa kendala atau rintangan selama perjalanan terutama kerusakan pada kendaraaan. Kalo kita riding pada siang hari dan jalan yang dilewati adalah jalan utama sih tidak masalah ??. Tapi bagaimana jika kita sedang melakukan Solo Touring pada malam hari dan jalur yang kita lewati bukanlah jalan utama melainkan jalan alternatif gitu ??.

Tentu saja hal tersebut akan menjadi masalah besar buat kita. Diharapkan saat mengalami kerusakan terutama kerusakan ringan kita bisa memperbaikinya sendiri. Tapi kita tidak akan bisa bekerja secara maksimal jika peralatan yang kita bawa terbatas atau hanya mengandalkan kunci bawaan motor saja. Dan jikalo pun kita membawa peralatan lengkap tapi seumpama media penyimpanannya tidak mendukung maka otomatis akan menghambat kerja kita.

Touring Sambil Berwisata Kuliner ???, Kenapa Tidak ?? (Episode Jawa Timur Bag. II)

Setelah merasakan kelezatan kuliner di wilayah Kediri, Blitar dan Malang sekarang aku akan menulis tentang kuliner yang berada di daerah Sidoarjo, Pandaan dan sekitarnya. Tapi tidak semua kuliner yang ada didaerah tersebut aku tulis. Melainkan hanya beberapa saja yakni yang menjadi ciri khas atau yang kebetulan pernah aku icip-icip saja. Dan berikut ini corat-coretku :

  • Sidoarjo
1. Lontong Kupang "Pak Samat"
Lontong kupang memang berasal dari Sidoarjo sehingga tidak terlalu sulit untuk mencari dimana lokasi lontong kupang berada. Karena hampir disetiap sudut kota Sidoarjo pasti ada warung yang berjualan kulier berbahan dasar kerang-kerang kecil ini.

Tapi menurut saya warung yang cukup enak dan murah adalah Lontong Kupang "Pak Samat" di Candi Sidoarjo. Lokasinya berada ditepi jalan raya gitu, jadi kalo dari arah Malang kira-kira 500 meter sesudah kampus UMSIDA Candi  (Univ. Muhammadiyah) pada sisi sebelah kanan jalan. Untuk lebih lengkapnya baca disini.

Lontong kupang

Touring Sambil Berwisata Kuliner ???, Kenapa Tidak ?? (Episode Jawa Timur Bag. I)

Nyruput dulu bray baru nge-gas kembali 

Saat touring/traveling kita pasti akan melewati dan mengunjungi beberapa daerah yang kadang belum pernah kita lewati sebelumnya. Setiap daerah itu pasti memiliki ciri khas tersendiri terutama dalam hal kulinernya. Sebelum melakukan touring/dan traveling aku biasanya searching dulu di internet tentang kuliner khas suatu daerah yang akan aku kunjungi atau lewati.

Menurutku tidak pas rasanya kalo touring atau traveling tapi kita tidak membawa buah tangan dari sana atau sekedar mencicipi kuliner khas pada daerah tersebut. Selain bisa memperkaya pengetahuan tentang keanekaragaman kuliner indonesia, kita juga bisa membantu mengenalkannya kepada dunia pertouringan lewat blog ini tentunya.

Sering aku bertanya kepada kawan-kawan bikers atau bacpacker buat apa sih kita jauh-jauh touring/traveling ke suatu daerah tapi menu makanannya ya itu-itu saja ???. Artinya menu yang kita makan adalah menu yang biasa kita makan di kampung halaman. Rugi brow ? coba deh anda sesekali mencicipi kuliner khas daerah tersebut. Dan berikut ini beberapa kuliner khas daerah yang pernah aku cicipin kelezatannya :

My Coffee My Story

Kopi dan riding adalah satu hal yang tidak terpisahkan buatku. Setiap akan melakukan perjalanan touring/traveling aku punya sebuah ritual khusus yaitu meminum secangkir kopi dulu. Bagiku kopi bak sebuah doping yang akan memberiku tambahan energi lebih ketika riding/berpergian. Apapun kondisinya dan dimanapun tempatnya pokok'e ngopi harus jalan terus bray hehhehehehhe. Kalo gak ada kopi panas kopi dingin juga gpp.

Hal pertama yang biasanya aku lakukan ketika sampai ditujuan adalah segera mencari warkop atau kedai kopi. Dan jika daerah tersebut merupakan daerah penghasil komoditas kopi maka harus ada sesuatu yang harus aku bawa pulang yaitu bubuk kopi. Dan berikut ini beberapa kopi yang biasanya aku beli ketika touring ke setiap sudut nusantara  :


  • Kopi Bali 
Kopi Bali memiliki cita rasa unik jika dibandingkan dengan kopi daerah lain terutama kopi Bali Kintamani. Kopi Kintamani merupakan jenis Kopi Arabica yang tumbuh di daerah dataran Tinggi Kintamani - Bangli dengan ketinggian diatas 900 Mdpl. Salah satu ciri khas kopi ini adalah memiliki cita rasa yang cukup lembut dan sedikit beraroma buah jeruk dikarenakan pohon kopi  tersebut ditanam dengan sistem tumpang sari bersebelahan dengan pohon buah jeruk yang ditanam oleh penduduk. Kalo aku biasanya sih membeli kopi Kintamani di Erlangga atau Krisna tapi kadang-kadang juga langsung ke pusatnya.

Kopi Bali Kintamani

Jogja KAMI Trips Part. 5 (Last Chapter) : Selamat Tinggal Ngayogyakarto

CU Again, Jogjakarta @Tugu Jogja

Selasa, 21 Juli 2015
Kami kemudian segera menuju kembali ke Jogja dikarenakan kemaren sore tidak sempat muter-muter mencari penginapan buat acara akhir tahun tersebut. Sekitar 1  jam (10.30 WIB) kami kemudian memasuki kota Jogja dan langsung menuju ke sekitaran Jln. KH. Achmad Dahlan dulu. Ada 2 hotel yang kami datangi tetapi cak imam kurang sreg karena tempat parkirnya yang kurang luas.

Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Jln dan langsung menuju ke Edu Hostels. Kami kemudian bertanya kepada resepsionis hotel tentang rencana kami untuk menginap pada akhir tahun. Namanya juga Hostel jadi sistemnya mirip dengan asrama. Per kamar ada 6 bed dan per orangnya dihargai Rp. 90.000,-. Jadi dikamar itu kita otomatis akan tinggal bareng dengan orang lain (yang belum kita kenal).

Selanjutnya kami beranjak untuk menuju ke hotel berikutnya yang masih berada di Jln.  Letjend Soeprapto serta disekitaran Stasiun Tugu. Kami lalu mengumpulkan semua informasi tentang harga dan tarip hotel dulu. Untuk selanjutnya akan kami rundingkan lagi dengan kawan-kawan lainnya dipabrik. Kurang lebih sekitar 2 jam aku dan cak Pri muter-muter kota Jogja untuk hunting hotel.

7 Kuliner Halal Di Bali Yang Harus Anda Coba

Bali Culinatry

Bali adalah surganya dunia karena banyak sekali keajaiban alam serta budaya yang bisa kita dapatkan disini. Tapi jangan salah karena Bali juga menyimpan banyak kekayaan akan kulinernya lho. Tapi karena agama mayoritas penduduk Bali adalah Hindu maka pilihan kuliner halal buat kita yang Muslim cukup terbatas tapi bukan berarti kita tidak bisa mencicipi kuliner asli Bali atau kuliner di Bali lho.

Ini adalah beberapa kuliner khas Bali dan kuliner di Bali yang aku rangkum dan sering aku cicipin ketika berpelesir ke Bali. Mungkin corat-coret ini bisa dijadikan rekomendasi ketika kita bingung akan makan apa dan makan dimana dengan status "HALAL". Tentang masalah harga ?? jangan kuatir bray ? gak akan menguras kantong kita dalam-dalam kok. Dan berikut ini listnya :

Jogja KAMI Trips Part. 4 : Menyusuri Indahnya Bantaran Kali Kuning Di Cangkringan - Sleman

Kali Kuning Cangkringan - Sleman

Selasa, 21 Juli 2015
Kali Kuning adalah sebuah sungai jernih yang memiliki panorama alam nan elok. Disepanjang bantaran sungai banyak ditumbuhi pohon cemara serta pinus yang menjulang tinggi. Tapi sayang sekali setelah erupsi pada 2010 sungai ini berubah total. Kali kuning sekarang tertutup oleh material lahar dingin erupsi. Bangunan di sepanjang bantaran sungai musnah tak berbekas bahkan hutan cemara dan pinus juga menjadi korban kedasyatan wedus gembel. Tapi sekarang perlahan-lahan Kali Kuning sudah kembali seperti semula.

Di kali ini terdapat sumber mata air dengan nama "Umbul Temanten" yang berada pas dikaki tebing sisi barat dan termasuk dalam wilayah Dsn. Kinahrejo, Desa Umbuharjo, Kec. Cangkringan, Kab. Sleman Jogja. Sumber mata air ini memegang peranan vital dalam kehidupan masyarakat sekitar karena airnya dimanfaatkan oleh penduduk untuk kehidupan sehari-hari. Untuk menjaga agar sumber air ini tidak rusak maka pemerintah daerah setempat telah membuat tanggul pengaman disekitar kolam.

Menurut cerita dari ibu pemilik warung pada setiap menjelang ramadhan sering diadakan tradisi "Padusan" atau ritual bersih diri. Mereka tidak hanya datang dari Sleman melainkan berasal dari daerah sekitar Yogja seperti : Magelang, Klaten, Solo serta Purworejo. Bahkan pada malam-malam tertentu sering juga didatangi beberapa orang untuk ritual lainnya seperti bersemedi atau meminta wangsit.

Jogja KAMI Trips Part. 3 : Jogja Heritage - Alun-Alun Lor, Taman Sari Serta Angkringan Lek Man

Istana Air Taman Sari

Senin, 20 Juli 2015
Its time goes 2 Jogja. Kondisi lalu lintas lumayan cukup padat buanget dan didominasi oleh bus pariwisata serta kendaraan pribadi terutama roda 4. Untuk mengurai kemacetan terutama kawasan pantai Gunung Kidul mulai dari pantai Baron s/d pantai Siung pihak Kepolisian memperberlakukan jalan satu arah. Tapi untuk kendaraan sejenis roda 2 masih diperbolehkan lewat.

Maklum saja karena pantai-pantai di kawasan Gunung Kidul memang eksotik bingit mulai dari Baron sampai dengan pantai Wediombo. Selain itu tarip yang murah juga menjadikan kawasan tersebut primadona baru wisata di ngayogyakarta. Setelah lepas dari kemacetan (sesudah pintu masuk utama sisi barat dari arah pantai Baron) kami kemudian mengambil arah yang menuju ke Wonosari. Wonosari merupakan ibukota dari Kab. Gunung Kidul. Sekitar 2 tahun yang lalu aku pernah touring ke sana bersama bro Arief “Lifo” dan bro Manowar.

Ternyata kondisi jalan yang lancar hanya sebentar saja karena beberapa km setelah pintu/gerbang utama kemacetan kembali terjadi tapi gak sepadat dijalur kawasan pantai GK tadi. Oh ya, disepanjang jalan menuju Wonosari banyak sekali penjual kudapan istimewa khas Gunung Kidul yaitu Belalang Goreng alias Walang Goreng.

Jogja KAMI Trips Part. 2 : Kemping Di Pantai Pok Tunggal Trus Berenang Di Pantai Indrayanti

Pantai Pok Tunggal

Senin, 20 Juli 2015
Selamat pagi dunia, selamat pagi Indonesia. Hal pertama yang biasanya aku lakukan adalah segera mengambil kamera dan keluar dari tenda. Udara pagi yang fresh sangat suejuk bingit dan baik buat kesehatan. Menurut penelitian udara pagi dapat meningkatkan sistem kekebalan dalam tubuh kita serta dapat menjadikan tubuh kita lebih berenergi ketika beraktifitas. 

Rugi kalo kita bangunnya kesiangan karena moment seperti ini terlalu sayang untuk dilewatkan begitu saja apalagi kalo ada penampakan sunrise. Tapi sayang sekali karena kondisi langit lagi mendung sehingga sang mentari terlihat sedikit malu-malu menampakan diri. Ternyata selain kami banyak juga kawan-kawan yang sedang nge-camp disini ?. Kalo aku hitung sih sekitar 10 tenda gitu yang tersebar disetiap sudut pantai.

Pilihan tempat untuk kemping disini bebas tetapi sebelum pukul 07.00 WIB tenda harus segera dibongkar karena akan digunakan untuk tempat payung pantai. Kami kemudian segera menyalakan kompor parafin dan spritus untuk membuat sarapan dan secangkir kopi dulu. Kurang pas rasanya kalo menikmati pagi hari tanpa sebuah sruputan kopi hehehhehehehe.