Keluyuran Lintas Ibukota Chapter 2 : Bandung Ibukota Priangan




Selama dirumah saudara bro Lifo kami langsung beristirahat karena kondisi fisik benar-benar lemes banget. Sempat tidur sekitar 1 jam, kami kemudian meminta ijin kepada empunya rumah buat test drive dulu soalnya kendaraan yang akan kami bawa ke Pandaan adalah mobil matik. Kami bertiga sendiri belum pernah mengendarai jenis mobil tersebut. Hanya bro Lifo saja yang pernah tapi itupun hanya sekedar memasukkan mobil ke garasi hehehehehehe.

Kami hanya putar-putar disekitar komplek perumahan saja. Awalnya sih agak canggung, tapi lama-kelamaan sudah lumayan mengerti. Patokan kami hanya satu kaki saja yaitu hanya kaki kanan yang bekerja buat mge-gas dan injak pedal rem. Menurut kami itu jauh lebih mudah dan gampang. Tapi sebelumnya aku membawa buku panduan mengendarai mobil matik dulu hasil browsing di mbah gogel buat referensi. Setelah dirasa cukup, kami segera kembali kerumah saudara bro Lifo. Dan tepat pukul 14.00 WIB kami kemudian berpamitan untuk segera berangkat pulang.

Keluyuran Lintas Ibukota Chapter 1 : My First Flight




Journey kali ini sebenarnya tidak ada dalam plan kami karena cenderung serba dadakan gitu. Misi utamanya adalah membawa kendaraan bro Lifo dari Bogor menuju ke Pandaan dengan selamat hehehhehehe. Journey ini hampir mirip dengan journey yang kami laukkan sebelumnya yaitu ketika pergi ke Bali. Personilnya juga sama yaitu aku, bro Lifo dan bro Foo, begitupun juga dengan misinya hehehehehehehe.

Tapi untuk journey kali ini sedikit berbeda karena bersamaan dengan datangnya bulan puasa dan merupakan penerbangan pertama buatku. Awalnya kami akan menggunakan transportasi kereta api atau bus malam saja tetapi karena waktu yang kami miliki sangat mepet maka leaving on the jet plane saja deh. Untuk biaya perjalanan kami dibantu oleh bro Lifo sebesar Rp. 300.000,-/orang. Jadi masing-masing harus menambahkan uang lagi sebesar Rp. 102.000,- karena harga tiketnya Rp. 402.400,- /orang dengan tujuan Jakarta (Soekarno Hatta).

Karena waktu keberangkatan pesawat pada pagi hari pukul 05.55 WIB maka kami memutuskan berangkat pada malam sebelumnya saja dan tidur di bandara. Karena kalo berangkat besok pagi takut tidak keburu. Sekitar pukul 22.01 WIB aku sama bro Lifo tancap gas menuju ke rumah bro Agung dulu di Gempol - Pasuruan. Kami kesana menggunakan R2 supaya lebih cepat sampai. Sampai dipertigaan Gempol bro Lifo dan barang bawaan aku turunkan dulu disana kemudian aku langsung menuju ke rumah bro Foo untuk menitipkan sepeda disana.

Sampai disana aku lalu diantar oleh adiknya untuk bergabung dengan bro Lifo dipertigaan Gempol kemudian adiknya kembali lagi untuk menyusul bro Foo. Setelah semua personil lengkap kami mencari angkutan umum yang menuju ke arah Surabaya. Pilihan kami adalah naik Bison saja. Kami disini biasa menyebutnya dengan julukan Bison karena mengacu pada jenis kendaraan keluaran Isuzu tersebut. Kalo istilah kerennya adalah Isuzu Elf karena sebagian armadanya sudah diremajakan dengan Elf.

Keluyuran ber3@Bali Part. 5 (Tamat) : Perjalanan Pulang (Test Drive Si Moli)




Minggu, 23 September 2012
Setelah kondisi badan sudah lumayan fit, kami kemudian melanjutkan lagi perjalanan. Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 16.00 WITA. Dari Perum Tanahbang kami menuju ke arah Kota Kediri dulu kemudian masuk ke ruas jalan By pass Kediri dan tancap gas menuju ke pelabuhan Gilimanuk. 1,5 jam berkendara kami kemudian sampai diperbatasan Kab. Tabanan - Kab. Jembrana. 


Suasana rest area

Keluyuran Berenam @TNBTS Part. 3 (Last Chapter) : Jelajahi Lautan Pasir, Bukit Teletubbies & Padang Savana

Minggu, 31 Agustus 2014



Sesudah semuanya dalam kondisi siap kami berenam kemudian segera turun menuju ke pertigaan Jemplang lagi. Kondisi ruas jalan desa lumayan rusak berat karena banyak jalan yang aspalnya mulai mengelupas dan sebagian lagi masih jalan tanah gitu. Tapi untung saja selanjutnya jalan sudah aspal tapi tak berapa lama kembali rusak lagi. Kalo musim hujan pasti akan lebih susah lagi melewatinya karena kontur jalan akan menjadi licin. Tapi semua itu terbayar sudah dengan indahnya pemandangan disepanjang jalan.


Jalan desa yang rusak

Keluyuran Berenam @TNBTS Part. 2 : Indahnya Ranu Regulo Ketika Pagi Hari

Minggu, 31 Agustus 2014





Alarm berbunyi tepat pada pukul 04.30 WIB. Aku segera bertayamum untuk menunaikan sholat subuh dulu. Meskipun hawa dingin bingit tetapi kewajiban sholat 5 waktu harus tetap berjalan. Selesai sholat aku lalu berjalan mendekati dermaga untuk melihat keindahan sang pencipta. Tak lupa kesempatan yang langka ini aku gunakan buat bernarsis ria hehheheehhe. Suhu udara pagi ini sekitar 8-9° Celcius. Supaya badan terasa lebih hangat kita harus tetap bergerak.

Setelah puas menikmati keindahan Ranu Regulo pagi ini saatnya membuat sarapan sambil menghangatkan diri di api unggun. Saat membuka bungkusan mie instan ternyata minyak dan bumbu mie membeku gitu. Mirip kalo kita simpan didalam kulkas hehhehehehe. Dan yang tidak boleh ketinggalan adalah secangkir kopi hitam.

Ekspedisi Banyuwangi Part. 2 (Tamat) : Pesona Emas Pantai Pulau Merah


Pantai Pulau Merah 

Kami terbangun ketika waktu sudah menunjukkan pukul 06.55 WIB. Meskipun mata ini masih lumayan berat, kami kemudian segera menuju ke kamar mandi. Sesudah mandi kami leyeh-leyeh diruang tamu. Pagi ini bro Yudi ternyata sudah berangkat ke RS untuk mengantar makanan dan giliran menjaga si pasien. Oleh tuan murah kami kemudian dipersilakan untuk sarapan dulu. Sesudah sarapan cak lalu Pri menghubungi bro Yudi untuk menanyakan keadaan pasien disana. Syukurlah karena keadaan kedua putri wak Met baik-baik saja meskipun ada bagian kakinya yang patah dan satu lagi sobek pada lengan tangannya.

BroYudi lalu mengabarkan kepada kami kalo hari ini pasien sudah boleh pulang. Sekarang dia masih mengurus administrasi dan pembayarannya. Kalau begitu kami tunggu saja disini. Ternyata kepulangan si pasien sekitar siang hari sehingga kami semua memutuskan jalan-jalan dulu saja ke pantai Pulau Merah. Pantai pulau Merah dengan rumah almarhum wak Met cukup dekat, hanya sekitar 5 km saja. Setelah berpamitan kepada empunya rumah, kami bersembilan kemudian berangkat kesana.

Jalur Trawas - Batu Via Pacet Yang Memacu Adrenalin


Indahnya pemandangan alam 

Kalo anda suka hal-hal yang berbau petualangan dan menantang adrenalin ?? cobalah sesekali anda lewat jalur Trawas - Pacet - Cangar - Batu. Start dari Pandaan pada pukul 14.20 WIB, aku & bro Didik langsung menuju ke arah Trawas dulu via Sumbergedang (wilayah Kec. Pandaan) dan Belik (wilayah Kec. Trawas).

Ketika sampai di Trawas si merah maroon lalu aku arahkan menuju ke Pacet. Jalur Trawas - Pacet lumayan ngebikin adrenalinku naik. Jalan yang membelah kawasan hutan ini memiliki kontur jalan yang sangat sempit serta memiliki beberapa tikungan tajam dengan sudut kemiringan sekitar 50-60 derajat. Bahkan setiap akan melahap tikungan para pengendara harus saling memberi tanda dengan membunyikan klakson supaya tidak saling bertabrakan.

Turunan di Kec. Sukoreno (Prigen)

Keluyuran Berenam @TNBTS Part. 1 : Bercengkerama Dengan Alam Di Desa Wisata Ranu Pani

Sabtu, 30 Agustus 2014
Aku pertama kali camping sambil touring ketika nge-gas ke Bukit Sikunir - Dieng Plateau. Sejak saat itu mupeng banget rasanya pengen camping lagi. Dan pas akhir pekan ini akhirnya aku dan kawan-kawan kesampaian juga buat touring plus camping untuk yang kedua kalinya. Tujuan kali ini adalah menuju ke desa wisata Ranu Pani di TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru).

Rencana awalnya hanya kami berdua saja (aku dan bro Lifo) yang berangkat tapi 2 minggu menjelang keberangkatan bro Didik SKYT menyatakan diri ikut serta dan 1 hari menjelang keberangkatan peserta bertambah menjadi 3 orang lagi (bro Pasek, bro Hariyanto dan keponakan aku "Si Hikam"). Jadi total yang berangkat adalah : 6 orang dengan 4 sepeda motor.


Narsis sebelum berangkat