Keluyuran Berenam @TNBTS Part. 2 : Indahnya Ranu Regulo Ketika Pagi Hari

Minggu, 31 Agustus 2014





Alarm berbunyi tepat pada pukul 04.30 WIB. Aku segera bertayamum untuk menunaikan sholat subuh dulu. Meskipun hawa dingin bingit tetapi kewajiban sholat 5 waktu harus tetap berjalan. Selesai sholat aku lalu berjalan mendekati dermaga untuk melihat keindahan sang pencipta. Tak lupa kesempatan yang langka ini aku gunakan buat bernarsis ria hehheheehhe. Suhu udara pagi ini sekitar 8-9° Celcius. Supaya badan terasa lebih hangat kita harus tetap bergerak.

Setelah puas menikmati keindahan Ranu Regulo pagi ini saatnya membuat sarapan sambil menghangatkan diri di api unggun. Saat membuka bungkusan mie instan ternyata minyak dan bumbu mie membeku gitu. Mirip kalo kita simpan didalam kulkas hehhehehehe. Dan yang tidak boleh ketinggalan adalah secangkir kopi hitam.


Pose @Dermaga kecil


Api unggun


Saking dinginnya bumbu mie sampai membeku

Ranu Regulo berada diketinggian ± 2100 MDPL. Suhu udara disini berkisar antara - 4ºC sampai 25ºC dengan luas danau sekitar ± 3.4 Ha. Meskipun suhu diluar sangat dingin tapi air danau lumayan hangat Tapi itu tidak berlaku ketika kami buang air besar di toilet. Airnya dingin banget pemirsa, saat cebok pantat kami seperti mati rasa (kram) hehehhehehe. Selain kami ternyata ada 3 tenda lagi yang nge-camp juga disini. Tapi tenda yang berada didekat tenda kami sudah cabut duluan pada pukul 03.40 WIB sedangkan 2 lainnya berada di sisi barat danau.


Pura-pura kedinginan
















Our tent


Bersama bro Arief "Lifo"

Ada satu pemandangan menarik yaitu seorang ibu-ibu yang dari tadi malam duduk-duduk di gazebo sambil membuat api unggun. Kamipun lalu menghampirinya dan ngobrol-ngobrol dengan dia. Ternyata beliau tidak punya rumah sehingga memutuskan untuk tinggal disana. Untuk alas tidurnya dia hanya menggunakan alas seadanya saja begitupun juga dengan makanannya. Wah kuat banget ya ibu ini ??. Padahal kami tadi malam saja sudah menggunakan kaos dobel, kupluk, balaclava, sarung tangan dan koas kaki tapi tetap saja kedinginan.


Kok malah kayak audisi ya hehhehehehe

Menghangatkan diri bersama si ibu






Tapi semakin siang suasana danau terasa lebih hangat karena sang mentari sudah mulai menyinari bumi. Subhanallah pemandangan pagi ini memang begitu indah. Kamipun sampai terkagum-kagum menyaksikan keindahan itu. Tapi sayang sekali karena kami tidak bisa berlama-lama disini karena harus segera berangkat untuk menuju ke destinasi selanjutnya. Kami kemudian segera membongkar tenda dan membersihkan sisa-sisa sampah tadi malam. Setelah semuanya beres, kami segera berjalan menuju ke Ranu Pane.


Persiapan bongkar tenda





Masih terlihat keluar asap

Danau Ranu Pani

Beautiful Landscape

Melipir pinggir Ranu Pani

@Dermaga kecil Ranu Pani

Bersama sahabat mencari damai


Gunung Semeru tampak dikejauhan sana


Budidaya penduduk setempat

Ranu Regulo – Ranu Pani hanya berjarak sekitar 50 meter saja. Sampai di Ranu Pani kami kemudian melipir mengitari danau sembari melihat keindahan pemandangan sekitar. Tak banyak orang yang nge-camp didanau pagi ini karena kondisinya lumayan kotor, beda banget dengan suasana di Ranu Regulo. Dari sini penampakan gunung Semeru terlihat jelas. Kamipun mengabadikan beberapa moment disini. Dan akhirnya kami sampai kembali di tempat parkir kendaraan. 


Balik lagi ke tempat parkir

Persiapan buat nge-gas lagi

Speed Racer look like

Tiket Parkir Rp. 5000,-/sepeda

Cu again

Dibelakang tempat parkir ini terdapat sebuah Pura Desa karena memang  masyarakat Ranu Pani ini sebagian ada yang memeluk agama Hindu. Mereka masih terhitung kerabat dekat dengan pemeluk agama Hindu yang berada di Tengger dan daerah sekitar Malang. Kami kemudian mempersiapkan diri dan mengatur kembali posisi barang bawaan pada sepeda. Sesudah memastikan tidak ada barang yang tertinggal kami otw menuju lautan pasir Gunung Bromo. Selamat tinggal Ranu Regulo, suatu saat nanti kami pasti akan kembali lagi....ciaooo...............




No comments:

Post a Comment