Showing posts with label Vixion. Show all posts
Showing posts with label Vixion. Show all posts

Keluyuran Berenam @TNBTS Part. 3 (Last Chapter) : Jelajahi Lautan Pasir, Bukit Teletubbies & Padang Savana

Minggu, 31 Agustus 2014



Sesudah semuanya dalam kondisi siap kami berenam kemudian segera turun menuju ke pertigaan Jemplang lagi. Kondisi ruas jalan desa lumayan rusak berat karena banyak jalan yang aspalnya mulai mengelupas dan sebagian lagi masih jalan tanah gitu. Tapi untung saja selanjutnya jalan sudah aspal tapi tak berapa lama kembali rusak lagi. Kalo musim hujan pasti akan lebih susah lagi melewatinya karena kontur jalan akan menjadi licin. Tapi semua itu terbayar sudah dengan indahnya pemandangan disepanjang jalan.


Jalan desa yang rusak

Keluyuran Berenam @TNBTS Part. 2 : Indahnya Ranu Regulo Ketika Pagi Hari

Minggu, 31 Agustus 2014





Alarm berbunyi tepat pada pukul 04.30 WIB. Aku segera bertayamum untuk menunaikan sholat subuh dulu. Meskipun hawa dingin bingit tetapi kewajiban sholat 5 waktu harus tetap berjalan. Selesai sholat aku lalu berjalan mendekati dermaga untuk melihat keindahan sang pencipta. Tak lupa kesempatan yang langka ini aku gunakan buat bernarsis ria hehheheehhe. Suhu udara pagi ini sekitar 8-9° Celcius. Supaya badan terasa lebih hangat kita harus tetap bergerak.

Setelah puas menikmati keindahan Ranu Regulo pagi ini saatnya membuat sarapan sambil menghangatkan diri di api unggun. Saat membuka bungkusan mie instan ternyata minyak dan bumbu mie membeku gitu. Mirip kalo kita simpan didalam kulkas hehhehehehe. Dan yang tidak boleh ketinggalan adalah secangkir kopi hitam.

Ekspedisi Banyuwangi Part. 2 (Tamat) : Pesona Emas Pantai Pulau Merah


Pantai Pulau Merah 

Kami terbangun ketika waktu sudah menunjukkan pukul 06.55 WIB. Meskipun mata ini masih lumayan berat, kami kemudian segera menuju ke kamar mandi. Sesudah mandi kami leyeh-leyeh diruang tamu. Pagi ini bro Yudi ternyata sudah berangkat ke RS untuk mengantar makanan dan giliran menjaga si pasien. Oleh tuan murah kami kemudian dipersilakan untuk sarapan dulu. Sesudah sarapan cak lalu Pri menghubungi bro Yudi untuk menanyakan keadaan pasien disana. Syukurlah karena keadaan kedua putri wak Met baik-baik saja meskipun ada bagian kakinya yang patah dan satu lagi sobek pada lengan tangannya.

BroYudi lalu mengabarkan kepada kami kalo hari ini pasien sudah boleh pulang. Sekarang dia masih mengurus administrasi dan pembayarannya. Kalau begitu kami tunggu saja disini. Ternyata kepulangan si pasien sekitar siang hari sehingga kami semua memutuskan jalan-jalan dulu saja ke pantai Pulau Merah. Pantai pulau Merah dengan rumah almarhum wak Met cukup dekat, hanya sekitar 5 km saja. Setelah berpamitan kepada empunya rumah, kami bersembilan kemudian berangkat kesana.

Jalur Trawas - Batu Via Pacet Yang Memacu Adrenalin


Indahnya pemandangan alam 

Kalo anda suka hal-hal yang berbau petualangan dan menantang adrenalin ?? cobalah sesekali anda lewat jalur Trawas - Pacet - Cangar - Batu. Start dari Pandaan pada pukul 14.20 WIB, aku & bro Didik langsung menuju ke arah Trawas dulu via Sumbergedang (wilayah Kec. Pandaan) dan Belik (wilayah Kec. Trawas).

Ketika sampai di Trawas si merah maroon lalu aku arahkan menuju ke Pacet. Jalur Trawas - Pacet lumayan ngebikin adrenalinku naik. Jalan yang membelah kawasan hutan ini memiliki kontur jalan yang sangat sempit serta memiliki beberapa tikungan tajam dengan sudut kemiringan sekitar 50-60 derajat. Bahkan setiap akan melahap tikungan para pengendara harus saling memberi tanda dengan membunyikan klakson supaya tidak saling bertabrakan.

Turunan di Kec. Sukoreno (Prigen)

Keluyuran Berenam @TNBTS Part. 1 : Bercengkerama Dengan Alam Di Desa Wisata Ranu Pani

Sabtu, 30 Agustus 2014
Aku pertama kali camping sambil touring ketika nge-gas ke Bukit Sikunir - Dieng Plateau. Sejak saat itu mupeng banget rasanya pengen camping lagi. Dan pas akhir pekan ini akhirnya aku dan kawan-kawan kesampaian juga buat touring plus camping untuk yang kedua kalinya. Tujuan kali ini adalah menuju ke desa wisata Ranu Pani di TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru).

Rencana awalnya hanya kami berdua saja (aku dan bro Lifo) yang berangkat tapi 2 minggu menjelang keberangkatan bro Didik SKYT menyatakan diri ikut serta dan 1 hari menjelang keberangkatan peserta bertambah menjadi 3 orang lagi (bro Pasek, bro Hariyanto dan keponakan aku "Si Hikam"). Jadi total yang berangkat adalah : 6 orang dengan 4 sepeda motor.


Narsis sebelum berangkat


Dieng Plateau Journey Part. 6 (Tamat) : Perjalanan Pulang Via JLS (Pacitan - Trenggalek)


Pemandangan elok pantai Soge

Setelah perut terisi dengan seporsi gado-gado, kami kemudian beranjak untuk segera melanjutkan perjalanan. Pada trips kali ini kami akan mencoba melewati jalur lintas selatan (JLS) Pacitan  - Trenggalek. Sudah lama aku mupeng banget sama jalur ini setelah melihat indahnya pemandangan disepanjang jalan via internet. Kalo saja waktu itu tidak kemalaman, kami pasti sudah mengaspal disini.

Dari Indomart (Jln. Achmad Yani) kami kemudian menuju ke Jln. Panglima Sudirman. Setelah melewati jembatan Arjowinangun dan pasar entar ada sebuah dengan sebuah pertigaan (pas disebelah ATM Bank BNI) kami kemudian belok ke kanan dan mengikuti jalan sampai entar ketemu sebuah pertigaan kembali. Disini kemudian kami belok ke kiri dan akhirnya sampai juga di Jln. Raya Kebonagung (point utama menuju JLS).  JLS ini menghubungkan 5 Kecamatan di Kab. Pacitan yaitu : Pacitan, Kebonagung, Tulakan, Ngadirojo dan Sudimoro.


Lets riding again..............

Ekspedisi Banyuwangi Part. 1 : Selamat Jalan Sahabat . . . . . .


Biasanya moment lebaran merupakan saat yang paling sibuk buatku. Pada hari pertama aku bersilahturami dulu ke tetangga, teman serta saudara dekat. Baru pada hari kedua sudah lumayan agak longgar. Tapi biasanya kesempatan ini aku gunakan buat touring hehehhehehehe.  Pada lebaran kali ini aku dan temen-temen satu pub...rik merencanakan akan touring ke Banyuwangi. Tapi apa mau dikata plan yang sudah kami persiapkan dengan matang berubah 360°  karena salah satu rekan kerja/touring kami meninggal dunia.

Sempat bingung antara berangkat apa tidak ??. Tapi pada akhirnya kami tetap sepakat akan berangkat ke Banyuwangi. Tidak enak rasanya kalo tidak berangkat karena kami sudah janji sama almarhum akan kesana. Kalo biasanya touring berlangsung dalam suasana suka tapi kali ini sedikit beda. Kendaraannya mengalami kecelakaan di Genteng ketika akan mudik ke kampung halamannya di Pesanggaran - Banyuwangi. Berita kematian Wak Met bak petir di siang bolong. Padahal rencananya kami akan menginap disana selama di Banyuwangi.


Kawan-kawan satu aspal

Dieng Plateau Journey Part. 5 : Pantai Klayar : Surga Di Tanah Pacitan


Pantai Klayar


Pagi ini aku terbangun karena suara gemuruh ombak yang memecah karang. Alhamdulilah  tidur malam ini lumayan nyenyak guys (logat Dodit SUCI 4) hehhehehehe. Mungkin karena beberapa hari ini kami kurang tidur kalee ya ?? jadi begitu ketemu tempat yang buat rebahan akhirnya langsung blek sek (tidur). Hal pertama yang aku lakukan adalah bangun pagi lalu segera keluar dari tenda dan menikmati segarnya udara pantai Klayar pagi ini. Pemandangan Pantai Klayar ketika pagi hari memang indah banget. Tampak sang mentari yang sedikit malu-malu menampakkan diri. Sinar sang mentari pagi ini lumayan buat menghangatkan suasana pantai yang sedikit berangin. 





Dieng Plateau Journey Part. 4 : Kembali Ke Ngayogjokarto Lalu Goes 2 Pacitan

Si merah maroon kemudian aku gas secara perlahan melewati jalan yang lumayan berbatu.Tapi ketika memasuki desa Sembungan kondisi jalan mulai membaik. Disepanjang jalan desa ini banyak sekali berjejer homestay dan tempat persewaan tenda. Lepas dari desa Sembungan kami langsung menuju ke arah Pertigaan Bu Jono. Dalam perjalanan menuju kesana kami melewati Dieng Plateau Theater. 

Tapi kami tidak masuk kesana melainkan hanya narsis saja hehehehhe. Kemudian terus lanjut lagi dan ketika melewati Telaga Warna kami tertarik untuk mampir kesana sebentar. Jangan lupa bayar tiket dulu seharga Rp. 2000,-/orang baru kita bisa menikmati indahnya Telaga Warna ketika pagi hari. Tapi sayang sekali karena terlalu banyak pengunjung sehingga sedikit menyulitkan kami untuk mendapatkan angle yang bagus buat memotret.



Pemandangan disekitar Telaga Cebongan

Dieng Plateau Journey Part. 3 : Golden Sunrise Bukit Sikunir




Malam ini cuaca dingin bingit sehingga membuat kami semua tidak dapat tidur dengan nyenyak. Suhu udara saat itu mungkin sekitar 12-13 Celcius. Dalam keheningan alam beberapa kali aku terbangun karena terganggu oleh hembusan angin yang langsung menerpa muka dan sekujur badan. Owalah ternyata resleting pintu tenda rusak to ? pantas saja anginnya kok langsung maen nyelonong saja hehehhehe. 

Sebenarnya sejak awal resleting tenda memang ada sedikit masalah tetapi karena keterbatasan waktu sehingga kami tidak sempat memperbaikinya. Terpaksa resleting tenda aku ikat saja dengan tali rafia buat sementara. Meskipun tidak maksimal tapi itu sudah cukup buat mengurangi debit hembusan angin yang masuk ke dalam tenda. Setelah membetulkan resleting aku mencoba memejamkan mata lagi.

Tapi beberapa saat kemudian aku terbangun lagi tapi kali ini oleh suara tawa beberapa orang yang sedang bersenda gurau didekat tenda. Suaranya begitu keras ditelinga sehingga sampai membuat aku langsung terjaga. Pas aku lihat jam ternyata sudah menunjukkan pukul 04.30 WIB to ?. woy, bangun...bangun woy. Mau lihat Golden Sunrise gak ??? Teriakku sambil membangunkan bro Manowar dan bro Edy.

Dieng Plateau Journey Part. 2 : Gass Poll 2 Dieng Plateau


Jalur berangkat

Pagi ini aku tidak bisa tidur nyenyak, beda banget sama bro Edy & bro Manowar yang pulas banget tidurnya. Mungkin karena terlalu kecapean dan menguatirkan keadaan si merah maroon yang terparkir dihalaman masjid. Kami bertiga tidur diteras karena pintu utama masjid masih dikunci. Kayaknya masjid ini jarang sekali digunakan untuk sholat berjamaah, terlihat ketika kita datang tadi tidak ada aktifitas sholat berjamaah. Padahal letaknya sangat strategis lho, dekat dengan pasar Ngasem dan masih didalam area kampus Widya Kartika.


Masjid ini dibangun diantara rumah-rumah penduduk dan gedung kampus. Menurut bro Manowar, masjid ini sebenarnya dibangun oleh warga sekitar tetapi cuman lokasinya saja yang berada didalam kampus. Ketika bangun tidur aku lihat ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 07.20 WIB. Aku langsung bergegas menuju ke kamar mandi masjid. Ketika sampai disana, ternyata ada ibu-ibu yang sedang mencuci pakaian. " Permisi ibu, mohon maaf tadi malam kami tidur disini". "Iya gpp mas"  kata ibu-ibu dengan ramah itu. 

Rupanya rumah ibu itu bersebelahan dengan masjid ini, sedangkan kamar mandinya kayaknya jadi jadi satu dengan kamar mandi masjid. Selang beberapa lama suami dari ibu tersebut muncul untuk memberi makan burungnya. Setelah selesai cuci muka, aku kembali lagi menuju ke teras masjid. Ternyata mereka masih belum pada bangun juga hehehehhe. Bahkan bro Edy sampai ngorok dengan merdunya karena capek bingit hehehehehe. Sebenarnya mata ini masih ngantuk, tapi susah kalo dibuat tidur lagi. Ya sudah, sambil menunggu mereka bangun aku mengecek kondisi si merah maroon.

Dieng Plateau Journey Part. 1 : Melipir Ke Jogja Dulu


Tugu Jogja

Libur panjang selalu menjadi racun buatku, tangan ini gatel rasanya pengen nge-gas lagi hehehehhe. Meneruskan plan yang tertunda pada tahun kemarin, keluyuran bertiga akhirnya goes to dataran tinggi Dieng di Wonosobo atau lebih dikenal dengan nama Dieng Plateau.


Peralatan tempur

Untuk perjalanan kali ini kami rencananya akan nge-camp juga, jadi kami meminjam dulu sebuah tenda doom (isi 3 orang) dari teman bro Edy di Malang serta sleeping bag dan kompor parafin dari bro lifo. Untuk parafinnya sendiri aku beli 1 pak (isi 8 pcs) lagi buat jaga-jaga, jadi total kami membawa 2 pak parafin. Karena belum pernah menggunakan/merakit tenda ini sebelumnya, maka seminggu sebelum keberangkatan kami belajar dulu tentang bagaimana merakit tenda doom yang benar dan cepat hehehhehe. Dan ternyata lumayan mudah juga ya, meskipun pada awalnya agak sedikit beribet.

Eastpedition Indonesian Ride Part. 12 (The End) : Pengeluaran Selama Perjalanan



Rincian Pengeluaran Eastpedition 2013-2014
Lama perjalanan 8 hari : 25 Desember 2013 - 02 Januari 2014.
Rute : (Pandaan) Jawa Timur - Bali - Lombok - Sumbawa (Sape).
Peserta : 3 orang. Aku (Iwan Tri K), bro Yuyut dan bro Manowar.
Kendaraan : Old Vixion, Honda C70 & NVL
Total Km :  Start 74952 - 77387 Finish ----- 2435 Km.


 • Day 1 : 25 Desember 2013 - Jatim & Bali
    Pertamax @SPBU Kuti - Pandaan - 70.000 (Per liter 11.650,-).
   Beli minuman @SPBU Utama Raya Besuki - 5500.
   Pertamax @SPBU Ketapang - Banyuwangi - 100.000 (Per liter 11.650,-).
   Tiket Penyeberangan Ketapang - Gilimanuk - 19.000.
   Makan nasgor @Ubung Denpasar - 20.000.
   Tiket Penyeberangan Padangbai - Lembar - 112.000.
            Total : Rp. 326.500,-.


  • Day 2 : 26 Desember 2013 - Lombok
   Beli minuman @Alfamart Praya - 25.000.
   Pertamax @SPBU Maslagik - Lombok  - 100.000 (Per liter 11.950,-).
   Tiket Penyeberangan Kayangan - Pototano - 53.000.
   Makan malam Lalapan Ayam @Sumbes - 25.000.
   Menginap @Losmen Baru Sumbes - 70.000.
            Total : Rp. 273.000,-.

Eastpedition Indonesian Ride Part. 11 : Balik Lagi Ke Jawa

Kamis, 2 Januari 2014
Waktu berjalan begitu cepat ya ?. Tidak terasa ternyata sekarang sudah saatnya harus kembali lagi ke Pandaan. Ketika aku terbangun Denpasar masih diselimuti mendung dan sedikit gerimis. Wah, kayaknya kejadian tahun lalu terulang kembali karena ketika pulang langit selalu tidak bersahabat. Bahkan hujan baru reda ketika memasuki wilayah Pelabuhan Gilimanuk.

Setelah mandi aku segera bergegas menuju ke kamar perawatan kakak ipar. Syukurlah keadaannya mulai membaik, Gws mbak. Aku kemudian berpamitan kepada mereka karena akan balik ke jawa pagi ini juga. Aku kemudian bbm bro Yuyut untuk mengabarkan kalo aku tunggu di Terminal Ubung saja. Lama tidak merespon lalu aku call saja dia. Tapi dia juga tidak merespon. Ya sudah, aku putuskan berangkat sendiri saja. 


Belum berangkat kok sudah disambut hujan deras 

Eastpedition Indonesian Ride Part. 10 : Balinusa 2014 -- One Last Day In Paradise

Rabu, 01 Januari 2014
Karena kondisi badan capek banget, malam tadi tidur kami bener-bener pulas. Oh ya, sebelumnya "Keluyuran Bertiga" mengucapkan selamat tahun baru 2014. Semoga di tahun baru ini langkah dan asa yang masih menggantung 5cm didepan kita bisa segera terwujud amin angel happy. 


@Rumah khas Bali yang asri

Pagi ini Tabanan masih diselimuti mendung dan kondisi cuaca sedikit gerimis. Meskipun sekarang waktu sudah beranjak siang tapi cuacanya masih lumayan dingin. Tadi malam hujan memang sempat mengguyur seharian disini. Amsiong deh yang lagi tahun baruan diluar big grinMau beranjak dari tempat tidur kok rasanya malas banget, enaknya sih tarik selimut lagi  big grin

Eastpedition Indonesian Ride Part. 9 : Balinusa -- Pantai Balangan - Secret Beach

Selasa, 31 Desember 2014
Setelah puas menikmati keindahan panorama alam pantai Pandawa, saatnya menuju ke destinasi pantai lainnya. Keindahannya dijamin tidak kalah kelas dengan pantai Pandawa. Di sepanjang  garis pantai Nusa Dua s/d Uluwatu ini memang banyak sekali tersebar pantai-pantai nan eksotik. Selain pantai Pandawa ada juga pantai Uluwatu, pantai Nyang-Nyang, pantai Suluban, pantai Padang-Padang (Labuna Sait), pantai Dreamland (New Kuta Beach) dan tentu saja pantai Balangan itu sendiri.

Kalo dari pantai Pandawa, kita harus kembali ke perempatan Supermarket Nirmala - Ungasan tadi. Nah pas di perempatan itu kita tinggal lurus saja ikuti jalan (Jln. Pantai Balangan). Kira-kira sekitar 6-7 Km kita akan sampai di Pantai Balangan. Lebih gampangnya kita ikuti saja petunjuk jalan yang tepampang di tiap-tiap tikungan. Tapi sebelum kesana, kami mampir dulu ke pantai Padang-Padang aka Labuna Sait. Setiap ke Bali, aku hampir pasti selalu mampir ke Padang-Padang

Indahnya pantai Padang-Padang

Eastpedition Indonesian Ride Part. 8 : Balinusa -- Tol Bali Mandara & Pantai Pandawa

Selasa, 31 Desember 2014
Suara klakson kapal membangunkanku pagi ini. Aku lihat jam tenyata sudah menunjukkan pukul 07.26 WITA. Ombak yang lumayan besar membuat penyeberangan ini sedikit terlambat. Biasanya sih dapat ditempuh sekitar 4-5 jam gitu, tapi penyeberangan malam ini memakan waktu ± 6 jam.  




Merapat ke Padangbai

10 menit kemudian kapal akhirnya merapat di pelabuhan Padangbai - Bali. Setelah pintu dek terbuka, kami langsung tancap gas. Tujuan pertama kami adalah ke Pantai Pandawa yang berada di daerah Nusa Dua. Kami kembali melewati Jln. By Pass Ida Bagus Mantra. Karena kondisi jalan yang mulus dan lumayan sepi, kami geber si kuda besi sampai 100 Kpj thumbs up!!!. 

Eastpedition Indonesian Ride Part. 7 : Pantai Pink aka Pantai Tangsi Lombok

Senin, 30 Desember 2013
Hari ini aku terbangun lebih pagi dari biasanya karena kondisi perut yang mules sick harus memaksaku untuk segera menuju ke kamar mandi big grin. Pasti gara-gara Nasi Puyung tadi malam nih. Selang beberapa menit kemudian bro manowar dan bro Andik juga sudah bangun. Kemudian kami menunaikan sholat subuh dulu.

Sudut kota Mataram

Didepan Mataram Mall

Hari ini kami akan mengekplorasi keindahan Pantai Pink di Lombok Timur (Lotim). Sebenarnya ini adalah kunjungan aku yang kedua kalinya di Lombok. Cuman yang waktu itu aku tidak sempat kesini dikarenakan keterbatasan waktu. Dan ketika kesempatan itu datang lagi sekarang, maka tidak akan aku sia-siakan begitu saja. Pokoknya hari ini aku harus kesana, semangat. 

Eastpedition Indonesian Ride Part. 6 : Menikmati Keindahan Alam Lombok Barat


Denah Taman Narmada

Minggu, 29 Desember 2013
Pagi ini aku bangun kesiangan. Aku lihat waktu sudah menunjukkan pukul 09.00 WITA. Ketika terbangun, bro Manowar dan bro Yuyut sudah tidak ada dikamar. Aku lalu menuju ke kamar mandi, sesudah itu langsung menuju ke teras rumah. Ternyata mereka baru saja mencuci motornya masing-masing. Wah, sudah pada kinclong ya hehhehehe, tinggal si merah maroon saja nih yang masih penuh debu dan air laut. 

Selain mereka, di teras ternyata ada bro Wayan dan bro Ridho juga. Mereka rencananya akan ikut mengantar kami keliling Lombok. Kami kemudian sarapan pagi bersama-sama. Sesudah sarapan kami rundingan untuk menentukan tujuan hari ini ??. Kalo aku sih terserah ? gak tahu kalo bro Manowar dan bro Yuyut. Akhirnya, bro Lutfi memutuskan akan mengajak kami untuk menikmati sejuknya hawa pegunungan ke daerah Lombok Barat saja. Okelah kalo beg...beg...begitu .

Eastpedition Indonesian Ride Part. 5 : Kembali Ke Lombok

Sabtu, 28 Desember 2013
Tepat pukul 05.13 WITA kami terbangun. Lalu kami bergegas menuju ke masjid untuk menunaikan sholat subuh. Kami kemudian membereskan matras serta barang-barang bawaan. Sebelum berangkat tak lupa kami mengucapkan terima kasih dulu kepada pemilik toko dan pak Polisi yang telah mengijinkan untuk tidur disini. Setelah semuanya beres dan memastikan tidak ada barang yang tertinggal, kami berangkat lagi menyusuri jalur lintas Sumbawa. Karena hari masih pagi buta jalanan Soriutu terlihat sepi. Hanya cidomo dan truk pengangkut kayu saja yang beberapa kali lalu-lalang disini.






Selama perjalanan tak banyak sih hal yang aku ceritakan karena jalurnya sama dengan yang kami lewati sebelumnya. Karena masing-masing membawa kamera, maka kami pun pada sibuk sendiri untuk mencari spot yang ajeep-ajeep. Untuk perjalanan kali ini memang lebih santai karena tidak ada target waktu untuk sampai di Lombok. Jadi setiap ada spot yang bagus, kami langsung berhenti sejenak.