Dieng Plateau Journey Part. 6 (Tamat) : Perjalanan Pulang Via JLS (Pacitan - Trenggalek)


Pemandangan elok pantai Soge

Setelah perut terisi dengan seporsi gado-gado, kami kemudian beranjak untuk segera melanjutkan perjalanan. Pada trips kali ini kami akan mencoba melewati jalur lintas selatan (JLS) Pacitan  - Trenggalek. Sudah lama aku mupeng banget sama jalur ini setelah melihat indahnya pemandangan disepanjang jalan via internet. Kalo saja waktu itu tidak kemalaman, kami pasti sudah mengaspal disini.

Dari Indomart (Jln. Achmad Yani) kami kemudian menuju ke Jln. Panglima Sudirman. Setelah melewati jembatan Arjowinangun dan pasar entar ada sebuah dengan sebuah pertigaan (pas disebelah ATM Bank BNI) kami kemudian belok ke kanan dan mengikuti jalan sampai entar ketemu sebuah pertigaan kembali. Disini kemudian kami belok ke kiri dan akhirnya sampai juga di Jln. Raya Kebonagung (point utama menuju JLS).  JLS ini menghubungkan 5 Kecamatan di Kab. Pacitan yaitu : Pacitan, Kebonagung, Tulakan, Ngadirojo dan Sudimoro.


Lets riding again..............


Jln. Raya Kebonagung (start point JLS)

Jalan mulai berkelak-kelok

Sebagian jalan masih dalam proses perbaikan

Pemandangan yang apik (Jembatan Desa Sidomulyo - Ngadirojo)

Bro Edy terjatuh sehabis selfie 

Dari sini arahnya sudah relatif mudah karena kita tinggal mengikuti jalan utama saja. Kondisi jalan yang mulus, sepi dan berkelak-kelok membuat adrenalin kami sebagai bikers naik. Bawa'annya tuh pengen ngebut saja bray hehehehheehe sembari membayangkan kalo kami sedang balapan disirkuit balap.

Bahkan karena saking sepinya disepanjang JLS ini aku sampai-sampai bisa memotret pemandangan sambil riding. Melewati jalur ini bikin adem mata karena sepanjang perjalanan kita akan disuguhi pemandangan yang indah. Dari hijaunya pepohonan dipinggir jalan, eksotisnya bukit kapur yang terbelah sampai birunya air laut pada sisi yang lain.








Gass poll tok wes pokok'e hehehehhehe





Arah menuju pantai Pida'an



Memasuki Kec. Tulakan kondisi tak banyak berubah. Pemandangan alam masih mendominasi sepanjang jalan dan memberikan sensasi tersendiri buat kami bertiga. Di Tulakan ini kami melewati pantai lainnya yang menjadi daya tarik Pacitan yaitu Pantai Pida'an Jetak. Yang membedakannya dengan pantai lainnya adalah adanya batu kerikil  yang menghiasi hampir seluruh hamparan pantai. Lepas dari pantai Pinda'an kami akhirnya sampai disalah satu spot pemandangan pantai yang paling elok  disini yaitu : Pantai Soge.


Selamat datang di Pantai Soge



Pantai Soge - Pacitan









Kondisi jalan yang mulus



Pantai yang masuk dalam wilayah Kec. Ngadirojo ini memiliki garis pantai yang cukup panjang dengan pasir yang putih kecoklatan. Suatu saat pantai ini pasti akan menjadi primadona baru wisata di Pacitan. Selain memiliki garis pantai yang panjang, pantai ini juga relatif bersih dan masih sepi pengunjung (perawan). Waktu yang pas buat menikmati pantai ini adalah ketika pagi atau sore hari karena pantai ini tidak memiliki pepohonan sebagai tempat berteduh.

Disekitar pantai ini terdapat sebuah jembatan yang cukup apik dipandang mata. Kami menyebutnya "Blue Bridge" karena tiang penyangganya yang cukup unik itu didominasi oleh warna biru. Setiap sore hari jembatan biru ini sering dijadikan sebagai tempat nongkrong oleh muda-mudi setempat.  Ini juga tidak terlepas karena keberadaan sebuah cafe yang berada di ujung jembatan.


Jembatan Biru @Pantai Soge

Salah satu landmark JLS Pacitan

Puas menikmati keindahan pantai Soge dan Blue Bridge kami kemudian melanjutkan lagi perjalanan. 20 menit kemudian kami memasuki wilayah Kec. Sudimoro - Pacitan. Ketika melintasi jalur ini aku tertarik pada penampakan sebuah cerobong besar yang berada di suatu teluk gitu. Setelah aku kross cek ternyata cerobong itu adalah milik PLTU Sudimoro to ???.

PLTU ini tepatnya berada di Desa Sukorejo, Kec. Sudimoro, Kab Pacitan. PLTU yang berbahan bakar batubara ini diresmikan oleh presiden SBY pada tahun 2013 kemaren. Keberadaan PLTU ini bisa sedikit membantu perekonomian masyarakat setempat dengan dibangunnya beberapa fasilitas seperti hotel, tempat kost dan rumah makan.




PLTU Sudimoro - Pacitan

Ok, kembali ke topik. Setelah melahap jalan dengan kondisi yang bagus serta mulus sekarang saatnya kami berhadapan dengan kondisi  jalan yang sebaliknya. Memasuki wilayah Kab. Trenggalek kondisi jalan mulai bergelombang tapi tetap berkelak-kelok dengan beberapa tanjakan dan turunan yang cukup tajam. Bahkan ada suatu tikungan/tanjakan yang memiliki kemiringan sampai sekitar 65 derajat dengan tebing yang tinggi disatu sisi dan jurang disisi yang lainnya. Tapi untung saja kami melewatinya ketika kondisi masih sore hari. Coba kalo malam hari ?? Pastinya tidak bisa kami bayangkan deh.


@SPBU 54.66307

Sholat ashar sekaligus melepas lelah

Karena waktu sholat ashar hampir berakhir kami kemudian berhenti dulu di suatu SPBU. Saat itu waktu telah menunjukkan pukul 16.50 WIB. Lokasi pastinya SPBU ini kami tidak tahu pasti sebab masih terbilang baru sih. Setelah sholat dan isi bbm kami melanjutkan lagi perjalanan. Kondisi jalan yang kami lewati makin lama makin jelek kondisinya. Dan puncaknya adalah ketika memasuki wilayah Kec. Dongko, Kab. Trenggalek. Disepanjang jalur ini banyak sekali jalan yang kondisi aspalnya telah habis (mengelupas)  serta sebagian lagi masih jalan tanah dan sedikit berbatu.




Jalan alteri Dongko - Panggul

Proses perbaikan dan pelebaran jalur arteri

Masih jalan tanah dan berdebu

Ketika kami lewat ternyata sedang ada proses pelebaran dan perbaikan jalan. Rencananya jalan ini akan digunakan sebagai jalur arteri yang menghubungan kota-kota di Kab. Trenggalek - Kab. Pacitan. Kalo jalur ini sudah jadi diharapkan bisa mengurangi kemacetan di wilayah Pantura serta meningkatkan taraf hidup masyarakat Trenggalek dan Pacitan. Setelah cukup lelah melewati jalan alteri ini, tepat pukul 18.02 WIB kami sampai di wilayah Kec. Suruh, Kab. Trenggalek terus lanjut menuju ke Tulungagung. Trenggalek - Tulungagung kami tempuh dalam waktu sekitar 45 menit.



@Pasar Ngunut

@Depot sate kambing pasar Ngunut

Gule sate buat penambah stamina

Ketika sampai di Tulungagung kami kemudian menuju ke arah Blitar karena kami akan lewat jalur selatan (via Karangkates - Malang). Menurut kami itu jalur tercepat menuju ke Pandaan dibandingkan kalo lewat Kediri. Sampai di Ngunut kami mampir dulu ke warung sate gule langganan buat makan malam. Karena tidak doyan daging mbeek maka bro Manowar akhirnya makan nasi goreng saja hehehehehhe.


Melepas lelah @SPBU Kesamben



Saking capeknya

Setelah makan malam kami lalu nge-gas lagi. Dari Ngunut lanjut ke Blitar - Wlingi kemudian sampai di Kesamben. Karena kondisi fisik dan mata sudah lelah dan ngantuk banget maka kami memutuskan beristirahat dulu di SPBU Kesamben. Tidur sekitar 1,5 jam sudah cukup buat memulihkan stamina kami yang terkuras selama perjalanan. 

Alarm hape berbunyi tepat pukul 22.15 WIB, saatnya buat kami untuk meneruskan perjalanan. Si kuda besi kami geber melewati Bendungan "Lahor" Karangkates - Sumber Pucung - Kepanjen dan pada pukul 00.10 WIB kami akhirnya sampai di Ngalam (Malang)

Ketika sampai di pertigaan Karanglo - Malang, bro Edy berpamitan karena dia langsung menuju ke kost'annya sedangkan kami masih akan nge-gas lagi untuk melanjutkan perjalanan. Akhirnya tepat pukul 01.25 WIB kami sampai di kota tercinta "Pandaan" Elpamas. Badan ini rasanya capek bingit dan perlu segera dicas biar kembali fit. Sekian dulu RR dari kami. Sampai ketemu lagi di ride report kami berikutnya hehehhehehe. Salam keluyurers................


Estimasi Jarak : 


  • Pacitan 84107 - 84276 Trenggalek via JLS  = 169 km.
  • Trenggalek 84276 - 84396 Pandaan  = 120 km
  • Total Perjalanan Touring : 1098 km.







  • 2 comments:

    1. Masa sih mas ada jalan yg kemiringannya 80 derajat saat memasuki kab Trenggalek ? Hampir tegak lurus tuh jalan ?

      ReplyDelete
    2. hehehhehe, sorry mas brow. Salah ketik :D. Maklum efek kopi sudah habis hehhehehehe. Mungkin sekitar 45-60 derajat.

      ReplyDelete