Ekspedisi Banyuwangi Part. 1 : Selamat Jalan Sahabat . . . . . .


Biasanya moment lebaran merupakan saat yang paling sibuk buatku. Pada hari pertama aku bersilahturami dulu ke tetangga, teman serta saudara dekat. Baru pada hari kedua sudah lumayan agak longgar. Tapi biasanya kesempatan ini aku gunakan buat touring hehehhehehehe.  Pada lebaran kali ini aku dan temen-temen satu pub...rik merencanakan akan touring ke Banyuwangi. Tapi apa mau dikata plan yang sudah kami persiapkan dengan matang berubah 360°  karena salah satu rekan kerja/touring kami meninggal dunia.

Sempat bingung antara berangkat apa tidak ??. Tapi pada akhirnya kami tetap sepakat akan berangkat ke Banyuwangi. Tidak enak rasanya kalo tidak berangkat karena kami sudah janji sama almarhum akan kesana. Kalo biasanya touring berlangsung dalam suasana suka tapi kali ini sedikit beda. Kendaraannya mengalami kecelakaan di Genteng ketika akan mudik ke kampung halamannya di Pesanggaran - Banyuwangi. Berita kematian Wak Met bak petir di siang bolong. Padahal rencananya kami akan menginap disana selama di Banyuwangi.


Kawan-kawan satu aspal

Meeting point kami adalah alun-alun Bangil. Cak Pri dan kawan-kawan berangkat dari Mojosari sedangkan aku dari Pandaan. Rombongan terdiri dari 4 buah sepeda motor dan 8 orang personil. Aku membonceng Viko (putra cak Pri), cak Pri sendiri dengan istrinya, bro Chandra dengan istrinya juga sedangkan bro Zainul dengan bro Irul. Mereka semua adalah rekan satu kerja almarhum Wak Met. Setelah semua personil lengkap, tepat  pukul 18.45 WIB kami semua lalu berangkat beriringan.

Kami sengaja memilih berangkat pada malam hari untuk menghindari lalu lintas yang ramai karena masih dalam nuansa lebaran. Satu jam kemudian kami akhirnya sampai di Probolinggo lalu lanjut menuju ke arah Lumajang. Ketika sampai di Leces, kami beristirahat dulu  di SPBU dikarenakan dalam rombongan ada 2 orang wanita dan 1 orang anak-anak.

Sesudah badan kembali fit, kami berdelapan kemudian berangkat lagi. Karena kondisi jalan yang akan kami mulai gelap dan sepi maka kami mengubah formasi riding. Aku sebagai kembali sebagai RC, Cak Pri dan bro Chandra ditengah sedangkan bro Zainul di belakang (sweeper). Kemudian laju motor kami samakan yaitu sekitar 60-70 Kpj saja.


Merokok @SPBU Leces

Satu jam kemudian kami sampai di Klakah. Untuk menghemat waktu dan jarak aku memutuskan via Randuagung saja. Jalannya sih lumayan bagus tetapi sempit dan banyak sekali jumplangan/pintu perlintasan kereta apinya. Tapi tidak masalah karena lalu lintasnya saat itu lumayan sepi sehingga kami bisa sedikit mempercepat laju kendaraan.


@SPBU Tanggul - Jember

Sampai di Tanggul, kami kemudian berhenti lagi di SPBU. Ada pemandangan menarik disini karena banyak sekali orang yang sedang mengantri bbm sambil membawa jirigen-jirigen besar. Suatu kejadian yang jarang terjadi selama perjalanan. Oh, ya ? pada setiap istirahat kami membutuhkan waktu sekitar 1 batang rokok kretek hehehehhehe. Jadi setelah sedotan terakhir cak Pri, kami kemudian nge-gas kembali. Dan tepat pukul 23.05 WIB kami akhirnya menginjakkan kaki di Jember. Kami muter-muter sebentar di sekitar alun-alun dulu sembari  mencari warung kopi.


Ngopi doeloe

@Alun-alun Jember

Akhirnya kami menemukan tempat ngopi yang pas di trotoar alun-alun. Sebenarnya ada larangan tidak boleh berhenti dan berjualan disini. Tetapi mungkin hari sudah malam kalee ya ? jadi sementara diperbolehkan hehehehhehe. Estimasi jarak yang ditempuh : Pandaan (87720) -  (87881) Jember berarti sudah 161 km kami berkendara. Disini kami hanya ngopi saja sambil menunggu saudara bro Chandra. Setelah ketemu dengan saudaranya, kami kemudian nge-gas lagi. Saat memasuki Mayang cuaca mulai dingin dan puncaknya adalah ketika membelah kawasan hutan/alas Gumitir.

Jari-jari tangan rasanya seperti mati rasa. Kondisi jalan di alas Gumitir gelap dan sepi banget, tapi untung saja didepan kami ada biker lain yang dengan baik mengenal karakter jalan ini. Jadi kita tinggal ngikut saja dia ketika akan melahap tikungan hehehhehehe. Kamipun juga terbantu dengan penduduk yang mengarahkan jalan pada tiap-tiap tikungan tajam. Setelah melibas alas Gumitir sepanjang kurang lebih 6 Km, kami akhirnya memasuki wilayah Kalibaru lalu lanjut ke Genteng dan akhirnya sampai di Jajag.


Kesasar di Bangorejo

Mampir sebentar diminimart untuk membeli sembako buat si empunya rumah. Setelah itu kami berangkat lagi menuju ke Kec. Pesanggaran. Kalo sudah sampai di Jajag aku lumayan hafal sih karena sebelumnya pernah kesini saat mengikuti acara iring-iring manten (pernikahan) bro Lifo di Kec. Bangorejo. Bangorejo - Pesanggaran sendiri hanya berjarak sekitar 10 Km. Sedangkan Jajag - Pulau Merah sekitar 36 Km. Selanjutnya kami tinggal mengikuti petunjuk jalan menuju ke Pulau Merah karena kebetulan rumah wak Met searah.

Sempat tersesat sebentar kami akhirnya dijemput oleh adik wak Met pertigaan desa Silir Agung. Dan tepat pukul 03.10 WIB kami sampai juga disana. Oddometer si merah maroon berada pada angka 87996, berarti jarak yang sudah kami tempuh : 276 km (start 87720 - finish : 87996). Benar-benar perjalanan yang melelahkan tapi sekaligus menyenangkan hehehehhehe.


Next : Ekspedisi Banyuwangi Part. 2 (Tamat) : Pesona Emas Pantai Pulau Merah


No comments:

Post a Comment