|
Rest point KAMI @Pantai Soge Pacitan |
Minggu, 19 Juli 2015
“Libur telah tiba,
libur telah tiba...hore...hore”. Itu sepenggal lirik lagu Tasya yang mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Libur panjang lebaran memang telah
tiba dan cukup lama juga bray yakni 12 hari. Buatku saat seperti ini
adalah waktu yang paling ideal buat menyalurkan hobby. Kebetulan ada salah satu
rekan kerja
(namanya : cak Imam) yang mengajakku ke Jogja untuk men-survey objek wisata serta penginapan buat acara rekreasi pabrik pada
akhir tahun ini.
Seperti biasa Cak Pri
serta istrinya juga ikut serta dalam perjalanan ini. Peserta lainnya
adalah Vico (anak cak Pri), saudara cak Pri (bro Kapit) serta cak Imam sendiri.
Jadi total yang berangkat : 4 buah motor dengan 6 orang personil. Jalur yang akan
kami pilih adalah via JLS Trenggalek - Pacitan karena tujuan pertama
kami adalah menginap di daerah Gunung Kidul – Jogja.
Kami berangkat pada
Minggu pagi tanggal : 19 Juli 2015. Aku sendiri menunggu cak Pri dan rombongan
di Taman Dayu Pandaan pada oukul 06.00 WIB sedangkan cak Imam akan menunggu kami di Kesamben –
Blitar. Molor sekitar 30 menit, kami berlima dengan 3 buah motor
kemudian langsung berangkat menuju ke arah Malang trus lewat Jalibar
(jalan lintas barat) Kepanjen dan langsung menuju ke arah bendungan Karangkates.
|
Meeting point pertama : Taman Dayu Pandaan |
|
@Perempatan Kayutangan - Malang |
|
Kedai 02 @Bendungan Karangkates |
|
Sate bekicot alias 02 |
Didalam kawasan bendungan kami berhenti sebentar untuk membeli sate 02 alias
bekicot. Hampir setiap ke Blitar atau Tulungagung aku selalu menyempatkan diri untuk membeli kudapan yang istimewa ini.
Selain enak sate bekicot juga memiliki khasiat untuk mengobati
penyakit asma. Oke lanjut....dan tepat pada pukul 09.57 WIB akhirnya sampai juga di Kesamben dan langsung menuju ke meeting point kami dengan cak Imam.
Setelah semuanya “READY”
perjalanan menuju ke Jogja kembali dilanjutkan. Tapi ditengah
perjalanan atau tepatnya di pertigaan menuju arah Kanigoro - Blitar kami berhenti
sebentar karena istri cak Imam tiba-tiba mengabari kalo kedua putranya pengen ikut juga. Setelah
menunggu sekitar 1 jam akhirnya mereka datang juga dan kami
berdelapan pun segera nge- gas kembali.
|
Meeting point kedua @Kesamben |
Untuk menuju ke Blitar
kami memutuskan via jalan alternatif arah Kanigoro dikarenakan kondisi lalu lintas jalan
utama cukup maceeet bingit. Titik kemacetan mulai tampak sebelum masuk Pakisaji sampai ke arah Blitar kota. Kebanyakan sih didominasi oleh kendaraan pribadi sejenis
roda 2 dan roda 4. Meskipun jalur ini hanya 2 jalur saja tetapi kondisi lalu-lintasnya lumayan cukup lancar. Tak berapa lama kemudian kami memasuki wilayah Kota Blitar dan lanjut menuju ke arah Tulungagung.
|
@Pertigaan menuju arah Kanigoro |
Kondisi lalin Blitar –
Tulungagung terbilang cukup lancar meskipun dibeberapa titik terlihat
adanya kemacetan terutama dipertigaan serta perempatan kecil gitu dikarenakan banyaknya penduduk setempat yang akan bersilahturahmi ke sanak saudara terdekat. Tepat pada
pukul 14.25 WIB kami kemudian memasuki wilayah Kec. Pogalan, Kab.
Trenggalek. Karena kondisi perut sedang keroncongan maka kami melipir
ke sebuah warung masakan khas daerah Trenggalek yaitu nasi lodho
ayam.
|
Makan siang nasi lodho |
|
Memasuki wilayah Kec. Suruh - Trenggalek |
Sesudah makan siang kami lalu segera berangkat menuju ke arah Dongko & Panggul. Untuk menuju ke Pacitan cukup mudah yaitu ketika sampai disuatu pertigaan
(Pertigaan Karangan) sebelum
masuk Kota Trenggalek ambil arah kiri
(arah menuju ke Pacitan). Selanjutnya kita tinggal mengikuti jalan aspal tersebut. Selain via JLS untuk menuju ke Pacitan kita juga bisa lewat
jalur Jetis - Ponorogo. Tetapi kondisi jalannya cukup extrem karena melewati pegunungan dengan kondisi jalan yang sempit dan rawan longsor.
Ok..lanjut, ketika memasuki wilayah Kec. Suruh
kondisi jalan mulai menanjak, berkelak-kelok dengan suhu udara
yang cukup sejuk. Motor matik
cak Imam terlihat kesulitan ketika menanjak. Bahkan saking
tajamnya si boncenger terpaksa harus turun dulu untuk mengurangi beban pada motor.
Bahkan motor cak Imam hanya bisa melaju sekitar 15-20 kpj saja hehhehehehe. Buat yang hobby cornering jalur ini
top banget deh. sekitar 1 tahun yang lalu aku melewati
jalur ini tapi kondisinya jauh berbeda karena saat itu sedang ada
proses perbaikan dan pelebaran jalan. Tapi sekarang jalannya sudah mulus cueey.
|
Jalannya jan mantap bingit |
|
Melepas lelah sembari melihat indahnya pemandangan |
|
Melewati pohon pinus |
|
Macet karena acara "Jaranan" perayaan desa |
|
SPBU sebelum Pertigaan arah ke Munjungan dan Lorok - Pacitan |
|
Lurus : Munjungan (Pantai Konang) dan belok kanan : Lorok - Pacitan (Pantai Pelang) |
Baru ketika akan memasuki
pertigaan yang menuju ke arah pantai Pelang kondisi jalan mulai rata tapi hanya beberapa km saja kemudian akan menanjak lagi. Tepat pada 17.20 WIB kami kemudian
sampai dipantai Soge – Pacitan dan memutuskan berhenti sebentar
untuk beristirahat sembari melihat indahnya pantai ketika sore
hari. Karena musim libur panjang dan lebaran maka suasana pantai ruame bingit.
Banyak pendatang yang kebetulan sedang melintas juga memutuskan beristirahat
disini.
|
Selamat datang di Kab. Pacitan |
|
Ayo....cak Imam..semangat @Tanjakan PLTU Sudimoro |
|
Berkendara di antara 2 tebing..mantap |
|
Blue Bridge tampak dikejauhan |
|
Ini dia Blue Bridge |
|
Bro Kapit bersantai @Pantai Soge |
Setelah cukup puas menikmati keindahannya kami kemudian tancap gas lagi dan 45 menit kemudian akhirnya sampai juga di kota
Pacitan. Untuk mempersingkat jarak kami kemudian memutuskan lewat
Tanjakan Sedeng saja. Boncenger cak Imam kembali harus turun lagi
supaya motornya kuat ketika akan menanjak. Maklum saja tanjakan
sedeng ini memang cukup extrem dengan kemiringan sekitar 65 derajat. Untuk
kendaraan sejenis truk atau bus tidak disarankan melewati jalur ini.
Dari Tanjakan Sedeng kami tinggal ikuti saja jalan utama sampai entar ketemu dengan sebuah pertigaan besar. Kalo lurus akan menuju ke Solo sedangkan kalo belok kiri akan mengarah ke Wonosari serta Jogja. Kamipun kemudian belok kiri sesuai dengan petunjuk jalan. Disepanjang jalan ini banyak sekali terdapat lapak-lapak penjual batu akik mulai dari bongkahan batu sampai dengan yang sudah berbentuk cincin.
Ketika memasuki wilayah Prop. Jawa Tengah kami lalu diarahkan melewati jalan bypass baru dan langsung menuju ke Giritontro tanpa harus masuk ke jalan-jalan kampung gitu. Kelihatannya jalur ini baru digunakan lebaran ini, itu terlihat dari garis marka jalan yang masih mulus. Tapi ketika masuk jalur Giritintro - Pracimantoro kondisi berubah menjadi jalan yang bergelombang. Dan tepat pada pukul 20.05 WIB kami sampai juga di Pracimantoro.
|
@SPBU 44.576.09 Pracimantoro |
Berhenti sebentar di SPBU 44.576.09 untuk melepas lelah, isi bbm dan sekalian nge-cas hape. Setelah 1 jam beristirahat kami kemudian melanjutkan lagi perjalanan. Oh ya, sebaiknya isi bbm fueltank disini saja karena untuk selanjutnya tidak ada pombensin. Karena langsung menuju ke pantai Pok Tunggal GK maka ketika sampai di Perempatan Pracimantoro kami belok kiri sampai masuk ke wilayah Kab. GK
(Gunung Kidul). Selanjutnya ikuti jalan sampai ketemu sebuah pertigaan yang kalo belok kanan akan mengarah ke Wonosari.
Dipertigaan ini kami lurus ke arah Giri Subo sampai entar ketemu lagi sebuah pertigaan kecil. Kami kemudian belok kanan ke arah Jepitu sampai ketemu sebuah pertigaan kecil berikutnya. Nah baru kita belok kanan dan urus saja megikuti petunjuk jalan menuju ke arah pantai Pok Tunggal. Beberapa km dari sini kita akan melewati gapura/gerbang masuk untuk menuju ke kawasan pantai-pantai Gunung Kidul.
Kita kemudian akan dikenakan tarif masuk sebesar Rp. 10.000,-/orang. Setelah membeli tiket masuk, selanjutnya kalo kita akan ke pantai-pantai yang berada dijalur ini seperti : Drini, Kukup, Sepanjang, Sadranan, Indrayanti, Krakal, Baron dll hanya akan dikenakan biaya untuk parkir kendaraan saja kecuali pantai Pok Tunggal yang ada biaya sukarelanya dikarenakan pantai ini dikelola oleh swadaya masyarakat.
|
HTM pantai Pok Tunggal |
|
Akhirnya sampai juga......... |
Pantai Pok Tunggal berada diantara pantai Siung dan Indrayanti. Petunjuk jalannya lumayan lengkap meskipun dibeberapa bagian hanya ada petunjuk jalan yang sederhana saja. Setelah menempuh perjalanan dari Pandaan sekitar 15 jam akhirnya kami sampai juga dilokasi hehehhehehe. Saat itu waktu telah menunjukkan pukul 21.55 WIB.
|
One night camping @Pok Tunggal Beach |
Catatan :
- Tarip masuk ke kawasan Bendungan Karangkates : Rp. 1000,-/sepeda
- Jalur Suruh - Dongko Trenggalek didominasi oleh tanjakan dan tikungan yang cukup tajam tapi kondisi jalannya cukup bagus.
- HTM pantai kawasan GK : Rp. 10.000,-/orang
- Parkir R2 @Pok Tunggal : Rp. 5000,-/sepeda
- Biaya kemping @Pok Tunggal : Rp. 5000,-/malam (tenda kecil) dan Rp. 10.000,-/malam (tenda besar).
- Total jarak Pandaan - Pok Tunggal GK via JLS Pacitan : 373 km
- Waktu normal perjalanan adalah sekitar 8-9 jam tapi berhubung macet serta banyak berhentinya maka molor sampai 15 jam....mantap hehehehhehehe.
Memang pemandangan sepanjang perjalanan Trenggalek - Pacitan cukup eksotis. Bener-bener mendebarkan jantung tapi ngengenin untuk diulang
ReplyDeleteIya mbak brow, kondisi jalan dan pemandangannya memang ngangenin banget hehehehehehhehe. Mupeng pengen kesana lagi...........
Delete