Showing posts with label Catatan Touring. Show all posts
Showing posts with label Catatan Touring. Show all posts

Si Merah Maroon : Temen Satu Jiwa Dalam Setiap Perjalanan

Sebelum Pelabuhan Kayangan - Lombok (Des 2013)

Si Merah Maroon adalah julukan buat kuda besiku yang telah setia menemani aku melakukan blusukan ke setiap sudut Nusantara. Si Merah Maroon adalah motor kedua aku sedangkan motor pertamaku adalah Si Biru alias Honda Kharisma 125 CC keluaran tahun 2005 yang aku beli pada tanggal 12 Maret 2005 dari gaji pertamaku sebagai karyawan sebuah PMA di Mojosari.

Tapi baru pada tahun 2006 atau tepatnya tanggal 13 Agustus 2006 aku melakukan perjalanan touring pertamaku ke Bali. Kebetulan di Bali ada kakak kedua aku yang yang bekerja dan tinggal di sana tepatnya di Mengwi - Tabanan. Perjalanan kedua aku bersama Si Biru aku lakukan pada tanggal 03 Juni 2007 juga ke Bali tapi kali ini bersama bro Agung "Foo". 

Lalu perjalanan ketiga : ketika touring ke Gunung Kelud Kediri bersama bro Djarot dan bro Teguh Pete tepat pada tgl 17 Mei 2015. Sedangkan perjalanan terakhir (25 Februari 2010) bersama Si Biru ketika touring ke Kediri bersama bro Samsual dan bro Yongki yang merupakan temen kerja di pabrik kedua buatku (PT. KAMI).

Jogja KAMI Trips Part. 4 : Menyusuri Indahnya Bantaran Kali Kuning Di Cangkringan - Sleman

Kali Kuning Cangkringan - Sleman

Selasa, 21 Juli 2015
Kali Kuning adalah sebuah sungai jernih yang memiliki panorama alam nan elok. Disepanjang bantaran sungai banyak ditumbuhi pohon cemara serta pinus yang menjulang tinggi. Tapi sayang sekali setelah erupsi pada 2010 sungai ini berubah total. Kali kuning sekarang tertutup oleh material lahar dingin erupsi. Bangunan di sepanjang bantaran sungai musnah tak berbekas bahkan hutan cemara dan pinus juga menjadi korban kedasyatan wedus gembel. Tapi sekarang perlahan-lahan Kali Kuning sudah kembali seperti semula.

Di kali ini terdapat sumber mata air dengan nama "Umbul Temanten" yang berada pas dikaki tebing sisi barat dan termasuk dalam wilayah Dsn. Kinahrejo, Desa Umbuharjo, Kec. Cangkringan, Kab. Sleman Jogja. Sumber mata air ini memegang peranan vital dalam kehidupan masyarakat sekitar karena airnya dimanfaatkan oleh penduduk untuk kehidupan sehari-hari. Untuk menjaga agar sumber air ini tidak rusak maka pemerintah daerah setempat telah membuat tanggul pengaman disekitar kolam.

Menurut cerita dari ibu pemilik warung pada setiap menjelang ramadhan sering diadakan tradisi "Padusan" atau ritual bersih diri. Mereka tidak hanya datang dari Sleman melainkan berasal dari daerah sekitar Yogja seperti : Magelang, Klaten, Solo serta Purworejo. Bahkan pada malam-malam tertentu sering juga didatangi beberapa orang untuk ritual lainnya seperti bersemedi atau meminta wangsit.

Jogja KAMI Trips Part. 3 : Jogja Heritage - Alun-Alun Lor, Taman Sari Serta Angkringan Lek Man

Istana Air Taman Sari

Senin, 20 Juli 2015
Its time goes 2 Jogja. Kondisi lalu lintas lumayan cukup padat buanget dan didominasi oleh bus pariwisata serta kendaraan pribadi terutama roda 4. Untuk mengurai kemacetan terutama kawasan pantai Gunung Kidul mulai dari pantai Baron s/d pantai Siung pihak Kepolisian memperberlakukan jalan satu arah. Tapi untuk kendaraan sejenis roda 2 masih diperbolehkan lewat.

Maklum saja karena pantai-pantai di kawasan Gunung Kidul memang eksotik bingit mulai dari Baron sampai dengan pantai Wediombo. Selain itu tarip yang murah juga menjadikan kawasan tersebut primadona baru wisata di ngayogyakarta. Setelah lepas dari kemacetan (sesudah pintu masuk utama sisi barat dari arah pantai Baron) kami kemudian mengambil arah yang menuju ke Wonosari. Wonosari merupakan ibukota dari Kab. Gunung Kidul. Sekitar 2 tahun yang lalu aku pernah touring ke sana bersama bro Arief “Lifo” dan bro Manowar.

Ternyata kondisi jalan yang lancar hanya sebentar saja karena beberapa km setelah pintu/gerbang utama kemacetan kembali terjadi tapi gak sepadat dijalur kawasan pantai GK tadi. Oh ya, disepanjang jalan menuju Wonosari banyak sekali penjual kudapan istimewa khas Gunung Kidul yaitu Belalang Goreng alias Walang Goreng.

Jogja KAMI Trips Part. 2 : Kemping Di Pantai Pok Tunggal Trus Berenang Di Pantai Indrayanti

Pantai Pok Tunggal

Senin, 20 Juli 2015
Selamat pagi dunia, selamat pagi Indonesia. Hal pertama yang biasanya aku lakukan adalah segera mengambil kamera dan keluar dari tenda. Udara pagi yang fresh sangat suejuk bingit dan baik buat kesehatan. Menurut penelitian udara pagi dapat meningkatkan sistem kekebalan dalam tubuh kita serta dapat menjadikan tubuh kita lebih berenergi ketika beraktifitas. 

Rugi kalo kita bangunnya kesiangan karena moment seperti ini terlalu sayang untuk dilewatkan begitu saja apalagi kalo ada penampakan sunrise. Tapi sayang sekali karena kondisi langit lagi mendung sehingga sang mentari terlihat sedikit malu-malu menampakan diri. Ternyata selain kami banyak juga kawan-kawan yang sedang nge-camp disini ?. Kalo aku hitung sih sekitar 10 tenda gitu yang tersebar disetiap sudut pantai.

Pilihan tempat untuk kemping disini bebas tetapi sebelum pukul 07.00 WIB tenda harus segera dibongkar karena akan digunakan untuk tempat payung pantai. Kami kemudian segera menyalakan kompor parafin dan spritus untuk membuat sarapan dan secangkir kopi dulu. Kurang pas rasanya kalo menikmati pagi hari tanpa sebuah sruputan kopi hehehhehehehe.

KAMI Goes 2 Ecotourism Beach "Kondang Merak" Malang Part. 2 (End).

Pantai Kondang Merak di pagi hari

Minggu ( 31 Mei 2015) :  hawa dingin menyelimuti pantai Kondang Merak pagi ini karena tadi malam sempat turun hujan gerimis meskipun hanya sebentar. Ditambah langit yang sedikit mendung membuat aku semakin malas untuk keluar dari alam tenda dan memutuskan untuk merem lagi.

Tapi akhirnya aku benar-benar bangun dan keluar tenda karena mendengar raungan suara knalpot motor dari beberapa rombangan biker yang baru datang dilokasi. Cak Pri juga sudah terbangun dan langsung berlari menuju ke pantai untuk mencari setitik cahaya mentari alias caring hehhehehehe. Udara pagi ini fresh banget ??.

Pantai Kondang Merak berada di Desa Sumberbening, Kec. Bantur, Kab. Malang. Lokasinya hanya 5-6 km saja dari pantai Bale Kambang kearah barat. Konon dinamakan Kondang merak karena dulunya ada Kondang atau muara yang sering didatangi oleh beberapa ekor burung Merak untuk mencari makan dan minum. Tapi sayang keberadaan burung merak ini makin lama makin punah seiring adanya penangkapan liar.

KAMI Goes 2 Ecotourism Beach "Kondang Merak" Malang Part. 1

Meeting point : Taman Dayu Pandaan

Setelah kemaren meng-ekplorasi keindahan pantai Bale Kambang bersama kawan-kawan dept. Teknik perusahaanku. Untuk trip kali ini perjalanan kembali mengarah ke arah Malang Selatan dan tujuannya pun tidak jauh-jauh dari pantai Bale Kambang yaitu Pantai Kondang Merak. Menurut mbah gogel lokasinya hanya beberapa km saja dari sana.

Tapi kali ini pesertanya hanya 5 orang saja, masing-masing mengendarai 3 buah sepeda motor yaitu : Aku, cak Pri dan istrinya serta 2 orang teman maen cak Pri yaitu : bro Heri dan bro Handoko. Bro Agung Robot dan bro Didik SKYT yang sejatinya akan ikut serta ternyata batal dikarenakan ada saudaranya yang sakit kera serta istrinya yang sedang halim eh hamil..

Hari dan tanggal keberangkatan akhirnya kami tentukan yaitu pada hari sabtu, Tgl. 30 Mei 2015 pada pukul 19.00 WIB (berangkat dari Ngoro). Mereka berangkat dari Ngoro – Mojosari sedangkan aku sendiri menunggu di depan Taman Dayu Pandaan seperti biasanya. Molor 25 menit dari jadwal akhirnya mereka berempat nongol juga.

Itinerary Bandung Kopi Trips 2015

Biasanya sebelum melakukan sebuah touring aku terlebih dahulu membuat sebuah catatan kecil tentang beberapa hal yang berhubungan dengan perjalanan atau istilah kerennya Itinerary. Isinya meliputi : jarak, estimasi waktu, tempat menginap, SPBU, lokasi tempat wisata dll. Dan berikut ini adalah itin Kopi Trips Bandung 2015 kemaren :

Lama Perjalanan : 6 hari (13 - 18 Mei 2015)
  • Rabu, 13 Mei 2015, Pukul 16.00 WIB Start : Pandaan – Jogja via jalur tengah.
    • Estimasi : 7-8 jam (322 Km), perkiraan sampai Jogja pada pukul 00.00 WIB dan menginap di hotel Jogja.  
Pandaan - Jogja via jalur Tengah

  • Kamis, 14 Mei 2015, Pukul 07.00 WIB berangkat menuju ke Bandung via Tengah.
    • Estimasi waktu 10 jam (396 Km), perkiraan sampai Bandung pada pukul 17.00 WIB.
    • Menginap di hotel Bandung dan JJS keliling Bandung.

Kopi Trips Bandung 2015 Part. 9 (Tamat) : Pengeluaran Selama Touring

(courtesy : finance.detik.com)


Kopi Trips Bandung 2015 : 13 - 18 Mei 2015 (5 Hari)

¤ Hari Ke 1 : Rabu, 13 Mei 2014
• Pertamax @SPBU Pandaan Pasuruan - 50.000,-
• Nakam Pecel Tumpang @Kertosono - 33.000,- (total semua)
• Tambah angin @Kertosono - 1000,-
• Beli makanan @Indomart Mantingan - 36.100,-
• Pertamax @SPBU Caruban - 50.000,-
• Makan malam @Pasar Ngasem Jogja - By bro Manowar
Total : Rp. 170.100,-.


¤ Hari Ke 2 : Kamis, 14 Mei 2015
• Pertamax @SPBU Kebumen - 50.000,-
• Makan siang  @warung serba sambal Kebumen - 32.000,-
• Beli es dawet @Jatilawang Banyumas - 7000,-
• Beli makanan @Indomart Majenang - 31.350,-
• Mandi air hangat @SPBU Air Panas Ciamis - 5000,-
• Beli UC1000 @Mini Mart SPBU Ciamis - 6000,-
• Pertamax @SPBU Air Panas Ciamis - 70.000,-
Total : Rp. 201.350,-.

Kopi Trips Bandung 2015 Part. 7 - Back Again To Jogja

Duren Bawor Pak Sarno Kemrajen 

Setelah badan kembali segar kami langsung berangkat lagi menuju Jogja. Dalam perjalanan kami melewati salah satu objek wisata yang lagi happening yaitu Grand Canyon ala Indonesia alias Green Canyon. Menurut yang aku baca diblog-blog kita bisa melihat indah dan rimbunnya kawasan pesisir sungai yang dengan menaiki sebuah perahu. Dinamakan Green Canyon karena sungainya berwarna hijau gelap.

Oke, lanjut. Saat speed/RPM rendah tarikan si merah maroon mrebet lagi tapi ketika pas buka gas sudah gak mbrebet dan begitu seterusnya. 40 menit kemudian kami akhirnya sampai di Pangandaran lalu mencari arah menuju ke Jogja. Sempat salah paham sebentar kami akhirnya memutuskan mengambil arah ke Banjar.

Sesudah melewati jalan kawasan hutan jati yang naik-turun kami kemudian masuk wilayah Kalipucang lalu mencari sebuah pertigaan besar. Dipertigaan tersebut kami mengambil arah ke kanan (arah Jogja) dan akhirnya ketemu dengan jalur lintas selatan lagi.

Kopi Trips Bandung 2015 Part. 2 - Bandung Kami Datang Eueyy

Rute Jogja - Bandung

Kami terbangun ketika suara adzan subuh mengalun merdu ditelinga. Sesudah melaksanakan sholat subuh kami lanjut molor lagi dan bangun ketika waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 WIB. Karena hanya ada fasilitas KM sehingga kami memutuskan untuk segera mencari pombensin saja buat mandi dan sekaligus buang hajat hehhehehhe.

Si kuda besi langsung kami arahkan ke Wates dan 25 menit kemudian kami sampai di SPBU 44.552.07 Ambarketawang (koordinat : -7.802999, 110.312544). SPBUnya cukup luas dan fasilitasnya juga lumayan lengkap mulai dari mini mart, KM, toilet, musholla, cafe, restoran, ruang pertemuan, ATM serta toko oleh-oleh khas Jogja dan sekitarnya. Buatku SPBU ini sudah tidak asing lagi karena 3 tahun yang lalu aku pernah transit kesini ketika berkunjung ke rumah temen di daerah Sentolo – Wates.

Bali - Lombok Heritage Journey Day 9 : Bersama Sahabat Mencari Damai Di Puncak Pergasingan

Puncak Rinjani tampak dikejauhan 

Disini (Sembalun Lawang) Kami lalu mencari informasi kepada penduduk setempat tentang arah menuju ke Bukit Pergasingan. Malam ini kami berencana akan menginap/kemping dipuncak. Setelah mendapatkan informasi yang cukup lengkap kami lalu memasuki desa dan segera mencari rumah penduduk yang bisa kita jadikan sebagai tempat penitipan kendaraan.

Dan kami kemudian berhenti di sebuah toko kelontong sederhana untuk membeli logistik sekaligus menanyakan apakah kami bisa menitipkan kendaraan disini dan alhamdulilah bisa pemirsa, sippp dah. Ternyata rumah ibu pemilik toko kelontong tersebut sering dijadikan sebagai tempat penitipan kendaraan. Mereka kebanyakan juga akan mendaki dan kemping ke Bukit Pergasingan.

Sambil menunggu hujan reda kami kemudian berbincang-bincang dengan ibu pemilik toko tersebut tentang Bukit Pergasingan. Aku pertama kali mengetahui informasi tentang tempat ini setelah membaca blog backpacker di internet. Sebenarnya mupeng banget ke Puncak Rinjani sih ? tetapi kondisi untuk saat ini lagi tidak memungkinkan untuk kesana. Masukin ke list dulu saja hehhehehehee, siapa tahu kapan-kapan kesini lagi......

Itinerary ?? Seberapa pentingkah buat Traveling dan Touring

Pada awalnya aku tidak tahu apa itu "Itin atau Itinenary" ?. Karena penasaran kemudian aku tanyakan kepada mbah Gogel saja dan akhirnya aku dapat jawaban kalo Itinerary adalah suatu rencana perjalanan yang meliputi beberapa hal seperti : tujuan perjalanan, jadwal keberangkatan, jalur mana yang akan dilewati, tempat-tempat yang akan/wajib dikunjungi, waktu dan budget yang dibutuhkan, fasilitas apa yang ada selama perjalanan atau ditempat yang kita kunjungi, informasi tentang hotel, toko oleh-oleh, pombensin, bengkel dan rumah makan dll.


Rute perjalanan akhir tahun kemaren ke Sumbawa


Itinerary bertujuan agar perjalanan yang kita lakukan dapat berjalan dengan lancar dan tercapai semua apa yang kita targetkan. Apalagi kalo kita mempunyai budget dan waktu yang minim untuk melakukan sebuah perjalanan. Tapi biasanya Itinerary memang identik dengan berpergian secara rombongan. Tapi tidak ada salahnya kita bikin itin meskipun sedang solo traveler.

Itinerary untuk traveling/backpacker sedikit berbeda dengan itinerary untuk touring apalagi kalo kita menggunakan kendaraan sejenis R2. Selama ini aku dan keluyuran bertiga selalu membuat corat-coret tentang perjalanan yang akan kami lakukan tapi hanya sebatas pada hal-hal yang sederhana saja. Dan baru tahu kalo istilah kerennya itu ternyata : "Itinerary" ??. Katrok banget hehhehehehe ??. Berikut ini beberapa langkah dalam membuat Itinerary sebuah perjalanan khususnya touring menggunakan R2 :

Ekspedisi Banyuwangi Part. 2 (Tamat) : Pesona Emas Pantai Pulau Merah


Pantai Pulau Merah 

Kami terbangun ketika waktu sudah menunjukkan pukul 06.55 WIB. Meskipun mata ini masih lumayan berat, kami kemudian segera menuju ke kamar mandi. Sesudah mandi kami leyeh-leyeh diruang tamu. Pagi ini bro Yudi ternyata sudah berangkat ke RS untuk mengantar makanan dan giliran menjaga si pasien. Oleh tuan murah kami kemudian dipersilakan untuk sarapan dulu. Sesudah sarapan cak lalu Pri menghubungi bro Yudi untuk menanyakan keadaan pasien disana. Syukurlah karena keadaan kedua putri wak Met baik-baik saja meskipun ada bagian kakinya yang patah dan satu lagi sobek pada lengan tangannya.

BroYudi lalu mengabarkan kepada kami kalo hari ini pasien sudah boleh pulang. Sekarang dia masih mengurus administrasi dan pembayarannya. Kalau begitu kami tunggu saja disini. Ternyata kepulangan si pasien sekitar siang hari sehingga kami semua memutuskan jalan-jalan dulu saja ke pantai Pulau Merah. Pantai pulau Merah dengan rumah almarhum wak Met cukup dekat, hanya sekitar 5 km saja. Setelah berpamitan kepada empunya rumah, kami bersembilan kemudian berangkat kesana.

Jalur Trawas - Batu Via Pacet Yang Memacu Adrenalin


Indahnya pemandangan alam 

Kalo anda suka hal-hal yang berbau petualangan dan menantang adrenalin ?? cobalah sesekali anda lewat jalur Trawas - Pacet - Cangar - Batu. Start dari Pandaan pada pukul 14.20 WIB, aku & bro Didik langsung menuju ke arah Trawas dulu via Sumbergedang (wilayah Kec. Pandaan) dan Belik (wilayah Kec. Trawas).

Ketika sampai di Trawas si merah maroon lalu aku arahkan menuju ke Pacet. Jalur Trawas - Pacet lumayan ngebikin adrenalinku naik. Jalan yang membelah kawasan hutan ini memiliki kontur jalan yang sangat sempit serta memiliki beberapa tikungan tajam dengan sudut kemiringan sekitar 50-60 derajat. Bahkan setiap akan melahap tikungan para pengendara harus saling memberi tanda dengan membunyikan klakson supaya tidak saling bertabrakan.

Turunan di Kec. Sukoreno (Prigen)

Keluyuran Berenam @TNBTS Part. 1 : Bercengkerama Dengan Alam Di Desa Wisata Ranu Pani

Sabtu, 30 Agustus 2014
Aku pertama kali camping sambil touring ketika nge-gas ke Bukit Sikunir - Dieng Plateau. Sejak saat itu mupeng banget rasanya pengen camping lagi. Dan pas akhir pekan ini akhirnya aku dan kawan-kawan kesampaian juga buat touring plus camping untuk yang kedua kalinya. Tujuan kali ini adalah menuju ke desa wisata Ranu Pani di TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru).

Rencana awalnya hanya kami berdua saja (aku dan bro Lifo) yang berangkat tapi 2 minggu menjelang keberangkatan bro Didik SKYT menyatakan diri ikut serta dan 1 hari menjelang keberangkatan peserta bertambah menjadi 3 orang lagi (bro Pasek, bro Hariyanto dan keponakan aku "Si Hikam"). Jadi total yang berangkat adalah : 6 orang dengan 4 sepeda motor.


Narsis sebelum berangkat


Dieng Plateau Journey Part. 6 (Tamat) : Perjalanan Pulang Via JLS (Pacitan - Trenggalek)


Pemandangan elok pantai Soge

Setelah perut terisi dengan seporsi gado-gado, kami kemudian beranjak untuk segera melanjutkan perjalanan. Pada trips kali ini kami akan mencoba melewati jalur lintas selatan (JLS) Pacitan  - Trenggalek. Sudah lama aku mupeng banget sama jalur ini setelah melihat indahnya pemandangan disepanjang jalan via internet. Kalo saja waktu itu tidak kemalaman, kami pasti sudah mengaspal disini.

Dari Indomart (Jln. Achmad Yani) kami kemudian menuju ke Jln. Panglima Sudirman. Setelah melewati jembatan Arjowinangun dan pasar entar ada sebuah dengan sebuah pertigaan (pas disebelah ATM Bank BNI) kami kemudian belok ke kanan dan mengikuti jalan sampai entar ketemu sebuah pertigaan kembali. Disini kemudian kami belok ke kiri dan akhirnya sampai juga di Jln. Raya Kebonagung (point utama menuju JLS).  JLS ini menghubungkan 5 Kecamatan di Kab. Pacitan yaitu : Pacitan, Kebonagung, Tulakan, Ngadirojo dan Sudimoro.


Lets riding again..............

Ekspedisi Banyuwangi Part. 1 : Selamat Jalan Sahabat . . . . . .


Biasanya moment lebaran merupakan saat yang paling sibuk buatku. Pada hari pertama aku bersilahturami dulu ke tetangga, teman serta saudara dekat. Baru pada hari kedua sudah lumayan agak longgar. Tapi biasanya kesempatan ini aku gunakan buat touring hehehhehehehe.  Pada lebaran kali ini aku dan temen-temen satu pub...rik merencanakan akan touring ke Banyuwangi. Tapi apa mau dikata plan yang sudah kami persiapkan dengan matang berubah 360°  karena salah satu rekan kerja/touring kami meninggal dunia.

Sempat bingung antara berangkat apa tidak ??. Tapi pada akhirnya kami tetap sepakat akan berangkat ke Banyuwangi. Tidak enak rasanya kalo tidak berangkat karena kami sudah janji sama almarhum akan kesana. Kalo biasanya touring berlangsung dalam suasana suka tapi kali ini sedikit beda. Kendaraannya mengalami kecelakaan di Genteng ketika akan mudik ke kampung halamannya di Pesanggaran - Banyuwangi. Berita kematian Wak Met bak petir di siang bolong. Padahal rencananya kami akan menginap disana selama di Banyuwangi.


Kawan-kawan satu aspal

Dieng Plateau Journey Part. 5 : Pantai Klayar : Surga Di Tanah Pacitan


Pantai Klayar


Pagi ini aku terbangun karena suara gemuruh ombak yang memecah karang. Alhamdulilah  tidur malam ini lumayan nyenyak guys (logat Dodit SUCI 4) hehhehehehe. Mungkin karena beberapa hari ini kami kurang tidur kalee ya ?? jadi begitu ketemu tempat yang buat rebahan akhirnya langsung blek sek (tidur). Hal pertama yang aku lakukan adalah bangun pagi lalu segera keluar dari tenda dan menikmati segarnya udara pantai Klayar pagi ini. Pemandangan Pantai Klayar ketika pagi hari memang indah banget. Tampak sang mentari yang sedikit malu-malu menampakkan diri. Sinar sang mentari pagi ini lumayan buat menghangatkan suasana pantai yang sedikit berangin. 





Dieng Plateau Journey Part. 3 : Golden Sunrise Bukit Sikunir




Malam ini cuaca dingin bingit sehingga membuat kami semua tidak dapat tidur dengan nyenyak. Suhu udara saat itu mungkin sekitar 12-13 Celcius. Dalam keheningan alam beberapa kali aku terbangun karena terganggu oleh hembusan angin yang langsung menerpa muka dan sekujur badan. Owalah ternyata resleting pintu tenda rusak to ? pantas saja anginnya kok langsung maen nyelonong saja hehehhehe. 

Sebenarnya sejak awal resleting tenda memang ada sedikit masalah tetapi karena keterbatasan waktu sehingga kami tidak sempat memperbaikinya. Terpaksa resleting tenda aku ikat saja dengan tali rafia buat sementara. Meskipun tidak maksimal tapi itu sudah cukup buat mengurangi debit hembusan angin yang masuk ke dalam tenda. Setelah membetulkan resleting aku mencoba memejamkan mata lagi.

Tapi beberapa saat kemudian aku terbangun lagi tapi kali ini oleh suara tawa beberapa orang yang sedang bersenda gurau didekat tenda. Suaranya begitu keras ditelinga sehingga sampai membuat aku langsung terjaga. Pas aku lihat jam ternyata sudah menunjukkan pukul 04.30 WIB to ?. woy, bangun...bangun woy. Mau lihat Golden Sunrise gak ??? Teriakku sambil membangunkan bro Manowar dan bro Edy.

Dieng Plateau Journey Part. 1 : Melipir Ke Jogja Dulu


Tugu Jogja

Libur panjang selalu menjadi racun buatku, tangan ini gatel rasanya pengen nge-gas lagi hehehehhe. Meneruskan plan yang tertunda pada tahun kemarin, keluyuran bertiga akhirnya goes to dataran tinggi Dieng di Wonosobo atau lebih dikenal dengan nama Dieng Plateau.


Peralatan tempur

Untuk perjalanan kali ini kami rencananya akan nge-camp juga, jadi kami meminjam dulu sebuah tenda doom (isi 3 orang) dari teman bro Edy di Malang serta sleeping bag dan kompor parafin dari bro lifo. Untuk parafinnya sendiri aku beli 1 pak (isi 8 pcs) lagi buat jaga-jaga, jadi total kami membawa 2 pak parafin. Karena belum pernah menggunakan/merakit tenda ini sebelumnya, maka seminggu sebelum keberangkatan kami belajar dulu tentang bagaimana merakit tenda doom yang benar dan cepat hehehhehe. Dan ternyata lumayan mudah juga ya, meskipun pada awalnya agak sedikit beribet.