Rute Jogja - Bandung |
Kami terbangun ketika suara adzan subuh mengalun merdu ditelinga. Sesudah melaksanakan sholat subuh kami lanjut molor lagi dan bangun ketika waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 WIB. Karena hanya ada fasilitas KM sehingga kami memutuskan untuk segera mencari pombensin saja buat mandi dan sekaligus buang hajat hehhehehhe.
Si kuda besi langsung
kami arahkan ke Wates dan 25 menit kemudian kami sampai di SPBU 44.552.07 Ambarketawang (koordinat : -7.802999, 110.312544). SPBUnya cukup luas dan fasilitasnya juga lumayan
lengkap mulai dari mini mart, KM, toilet, musholla, cafe, restoran,
ruang pertemuan, ATM serta toko oleh-oleh khas Jogja dan sekitarnya.
Buatku SPBU ini sudah tidak asing lagi karena 3 tahun yang lalu aku
pernah transit kesini ketika berkunjung ke rumah temen di daerah
Sentolo – Wates.
Setelah perut terasa ringan dan badan terasa sueger tepat pada pukul 08.30 WIB kami melanjutkan lagi perjalanan. Dalam perjalanan hampir tidak ada halangan yang berarti karena kondisi jalannya pun juga sudah bagus meskipun dibeberapa sudut jalan terlihat adanya proses perbaikan.
Dari Sentolo kami ambil
arah menuju ke Purwodadi - Purworejo lalu memasuki Kebumen. Ketika
akan memasuki Kebumen kondisi jalan mulai bergelombang dengan banyak
bagian jalan yang berlobang sehingga laju motor kami turunkan menjadi
sekitar 40-50 Kpj saja. Ditambah kondisi lalu lintas yang lumayan
padat terutama oleh pengendara roda 2.
Karena dari tadi pagi
belum sarapan maka ketika sampai di Desa Wonosari, Kec. Kebumen, Kab.
Kebumen kami memutuskan untuk mengisi perut dulu. Pilihan jatuh ke
warung SS (serba sambel). Kebetulan si empunya warung punya saudara
di Pasuruan dan sering berkunjung kesana. Menu makan siang ini adalah
lalapan bebek kremes dengan sambal teri dan ikan mujair goreng dengan
sambal terasi.
Maksi @Warung SS Kebumen |
Perut sudah terasa
kenyang dan sekarang saatnya mencari tempat yang ideal buat
memejamkan mata alias tidur. Maklum saja malam tadi tidur kami patas
banget sehingga mata ini masih terasa berat buat riding apalagi jam
segini adalah jam ngantuk-ngantuknya. Kami kemudian berangkat lagi
tapi dalam perjalanan kami berhenti lagi karena tergoda untuk
mencicipi segarnya es dawet hitam khas Banyumas yang banyak
berjejeran disepanjang jalan.
Setelah puas mencicipi
segarnya es dawet hitam kami berangkat lagi. Dalam perjalanan kami
sering berpapasan dengan beberapa rombongan Bikers yang kebetulan
sedang touring juga. Long weekend seperti ini memang sering
dimanfaatkan para bikers buat touring. Bahkan pada saat yang
bersamaan ada kegiatan semacam ambore yang melibatkan beberapa
komunitas bikers seperti Jambore ROFA 2 (Ring Of Fire Adventure) di
Batu Raden Banyumas serta acara Kopi Trips NR Pagaralam Sumsel.
Mupeng sama es dawet hitam |
Ketika memasuki wilayah
Desa Margasana, Kec. Jatilawang, Kab. Banyumas mata kami semakin
berat dan akhirnya berhenti di masjid yang berada satu lokasi dengan MI Ma'arif NU Margasana (koordinat : -7.539075220, 109.135780). Lokasinya cukup luas dan
kayaknya nyaman buat beristirahat. Selain kami banyak juga para yang
pengguna jalan ikutan istirahat disini. Setelah menunaikan sholat
duhur kami langsung saja tekdung pemirsa hehehhehehe. Supaya tidak
kebablasan kami set dulu alarm tepat pada pukul 15.30 WIB.
Saking ngantuknya |
Adem sehabis diguyur hujan |
Melewati jalur Wangon – Lumbir – Karang Pucung s/d Majenang disini kami dituntut extra waspada karena kondisi jalan mulai naik turun serta berkelak-kelok. Bahkan dibeberapa sudut jalan banyak sekali bagian jalan yang lubangnya cukup dalam. Kalo salah ambil posisi saja kita pasti akan celaka apalagi ketika kita riding dengan kecepatan tinggi. Entah kenapa kondisi seperti ini tetap dibiarkan dan kalopun dilakukan perbaikan hanya ditambal saja.
Kondisi ini tentu saja akan lebih buruk kalo kita riding pada malam hari dan dengan kondisi hujan. Tepat pada pukul 16.50 WIB kami kemudian sampai di Majenang Jawa Tengah dan memutuskan untuk beristirahat sebentar di sebuah minimart. Tapi ketika sedang asyik beristirahat tiba-tiba ada seorang bikers lokal yang menyapa dan kemudian mendatangi kami. Tenyata dia anak YVC-I Majenang dan kemudian mengajak kami untuk mampir sebentar ke tempat kopdar yang kebetulan tidak jauh dari sini.
Ya sudah kami akhirnya
mampir sebentar kesana, sekalian buat beristirahat dan sembari
menunggu selesai adzan magrib. Kami kemudian disambut bak seorang
sahabat lama meskipun kami sendiri belum pernah saling bertatap muka.
Kebiasaan seperti ini sering banget dilakukan terutama buat kalangan
Bikers. Istilah kerennya adalah diportal dulu hehehehhehe. Makanya
akhirnya muncul juga istilah “Touring Siluman” yang artinya
touring tanpa memberitahukan kemana tujuan kita kepada chapter –
chapter klub Bikers daerah yang kita lewati.
Biasanya mereka melakukan
touring siluman dikarenakan waktu yang sangat mepet sehingga kita
harus meminimalisasi waktu istirahat kita. Sesudah bada magrib
(18.20 WIB) kamipun segera berpamitan dan bersiap-siap untuk
melanjutkan lagi perjalanan karena jarak Majenang - Bandung masih
sekitar 6-7 lagi perjalanan. Okay brother terima kasih atas
jamuannya, salam aspal.
Langsung saja si kuda
besi kami geber melewati kondisi jalan yang gelap, bergelombang dan
kadang masih terlihat ada lubang. Tapi begitu memasuki wilayah
Propinsi Jawa Barat kondisi jalan berbalik 180 derajat. Tidak ada
lagi jalan yang bergelombang dan berlubang, yang ada sekarang jalan
yang bagus dan mulus........mantap.
Untuk menuju ke Bandung
ada 2 opsi yang bisa kita pilih yaitu : opsi pertama dengan lewat
Tasikmalaya serta Garut dan opsi yang kedua dengan lewat Ciamis –
Malangbong serta Limbangan. Nanti ketemunya di daerah Cicalengka.
Akhirnya kami pilih opsi yang kedua saja dengan alasan aku lebih
mengenal karakter jalannya dibanding opsi yang pertama. Soalnya pas
bulan puasa tahun lalu aku pernah lewat sini dari Bandung menuju ke Pandaan tapi menggunakan roda 4.
Ketika sampai di daerah
Ciawi kami berhenti sebentar di SPBU Air Panas 34.461.34 Ciawi (koordinat : -7.126712220, 108.145594). Saat itu waktu telah menunjukkan pukul 20.15 WIB. Sengaja aku pilih berhenti disini karena
fasilitasnya cukup lengkap serta ada pemandian kolam air panasnya. Dan tentu saja kesempatan ini aku manfaatkan dengan
sebaik-baiknya. Dengan hanya membayar
tiket masuk sebesar Rp. 5000,-/orang kita bisa berendam atau mandi air
panas sepuasnya.
Ada 2 pilihan untuk menikmatinya yaitu : dengan berendam rame-rame ke dalam kolam atau mandi di kamar mandi. Kalo aku sendiri lebih memilih mandi di dalam kamar mandi saja karena lebih higienis. Karena airnya panas buingit sampai-sampai aku campur dulu dengan air dingin baru aku guyurkan ke badan. Setelah mandi badan rasanya suegeer bingit pemirsa.
Ada 2 pilihan untuk menikmatinya yaitu : dengan berendam rame-rame ke dalam kolam atau mandi di kamar mandi. Kalo aku sendiri lebih memilih mandi di dalam kamar mandi saja karena lebih higienis. Karena airnya panas buingit sampai-sampai aku campur dulu dengan air dingin baru aku guyurkan ke badan. Setelah mandi badan rasanya suegeer bingit pemirsa.
Sambil beristirahat bro
Manowar kemudian menghubungi kawan bikers Bandung yang akan kita
kunjungi. Dia mengabarkan posisi kami sekarang dan kami juga meminta
alamat dia di Bandung. Tak beberapa lama kemudian kami dapat kabar
kalo dia mengajak kami berpelesir ke Tebing Keraton bersama dengan
kawan bikers lainnya yang berasal dari Jakarta.
Karena jam
keberangkatannya pagi hari yaitu sekitar pukul 05.00 WIB maka kami
berunding sebentar dan akhirnya memutuskan berangkat dari sini
(Ciawi) tepat pada pukul 00.00 WIB dengan estimasi waktu sekitar 3-4
jam perjalanan sampai di Bandung. Ya sudah karena saat itu masih
pukul 21.30 WIB maka kesempatan ini kami manfaatkan buat tidur dan
menge-cas hape secara bergantian.
Alarm weker hape kemudian
berbunyi tepat pada pukul 00.00 WIB, kami kemudian segera bangun dan
mempersiapkan segala sesuatunya. 30 menit kemudian kami berdua
akhirnya nge-gas lagi menuju ke Bandung via Malangbong. Dalam
perjalanan kami berpapasan dengan kendaraan besar seperti bus dan
truk. Bahkan kami sering terjebak dibelakang kedua kendaraan besar
tersebut karena ngos-ngosan ketika menanjak.
Kontur jalan yang kami
lewati ini memang cukup ekstrem karena begitu menanjak, gelap, sempit
sehingga rawan terjadinya kecelakaan. Pada setiap akhir pekan dan
lebaran dapat dipastikan lalu lintas pasti akan macet banget terutama
di daerah Nagrek. Tapi untung saja kita riding pada malam hari
sehingga dalam perjalanan tidak ada halangan yang berarti. Coba kalo
siang hari ??? pasti harus lebih bersabar lagi ridingnya.
Setelah
melenggak-melenggok melewati tanjakan dan turunan yang cukup extrem
tepat pada pukul 01.55 WIB kami akhirnya memasuki wilayah Kabupaten
Bandung. Tepat di daerah Cileunyi kami berhenti sebentar untuk mengisi
perut. Karena banyak warung yang sudah pada tutup maka kami akhirnya
makan nasi goreng saja.
Sesudah makan kami
langsung nge-gas lagi menuju Bandung. Menurut bapak penjual nasi
goreng tadi jaraknya sekitar 1 jam perjalanan. 70 menit kemudian
akhirnya sampai juga di Bandung eueyyy, dan sekarang saatnya mencari
alamat rumah Bang Ibrahim temen kami itu. Sempet muter-muter Bandung
sekitar 1 jam dan tak kunjung menemukan alamat yang bersangkutan
akhirnya kami menyerah dan kembali menuju ke daerah Ujung Berung
saja.
Sampai di Ujung Berung si
kuda besi langsung kami arahkan menuju ke Masjid Raya Ujung Berung
Kota Bandung (koordinat : -6.913886, 107.700918). Disini kami kemudian melepas lelah sekaligus menunaikan
sholat Subuh. Masjid ini top recommended banget deh buat alternatif
tempat beristirahat ketika kita bingung kemana harus mencari tempat tidur gratisan
ketika berkunjung ke Bandung hehehehehe.
@Indomart Cicadas Bandung |
Tidak terasa sudah jalan 772 Km |
Lokasi yang dekat dengan
jalan raya dan pasar, tempat parkir kendaraan yang aman serta areal
masjid yang luas menjadikan masjid ini pilihan utama buat bikers
maupun traveler. Selain kami banyak juga pendatang, anak jalanan
serta orang pasar yang juga tidur disini. Yang penting kita jaga
tempat ini agar selalu bersih karena bagaimanapun masjid adalah rumah
Allah SWT.
Tepat pada pukul 05.10
WIB kami langsung beranjak menuju ke rumah Bang Ibrahim di daerah
Cicadas. Berbekal sedikit info darinya kami mencari dulu terminal
Cicaheum dan sesudah Terminal ada pertigaan lalu kami belok kiri
mengikut jalan. Karena tak kunjung menemukan alamatnya maka kami
tunggu saja dia disebuah minimart untuk dijemput. Dan selang beberapa
menit kemudian akhirnya datang juga hehehehhehehe.
Catatan :
- Total jarak Jogja - Bandung via Malangbong : 436 Km
- Total jarak Pandaan - Jogja - Bandung : 772 Km
No comments:
Post a Comment