Kopi Trips Bandung 2015 Part. 8 - Its Time To Go Home (Via Tawangmangu Again)

Pemandangan alam di kaki Gunung Lawu

Sesudah sholat subuh kami tidak bisa melanjutkan acara tidur cantik lagi dikarenakan masjid ini digunakan sebagai tempat melaksanakan pengajian rutin. Kalo gak ada acara pengajian, rencana nya sih kami akan balik sekitar pukul 7 atau 8 pagi. Kami kemudian segera bersiap-siap dan memastikan tidak ada barang yang tertinggal. Ketika melintasi sebuah warung gudeg dipinggir jalan kami kemudian berhenti dulu untuk sarapan.

Meskipun warung kaki lima tapi rasanya cukup lezat juga, gak kalah sama gudeg Yu Djum aslinya. Yang cukup unik adalah menu bubur gudeg yang dicampur dengan ayam suwir gitu. Wah, bagaimana ya rasanya ??? lihat saja aku sudah merasa eneg. Maklum saja bro aku jarang banget makan bubur yang rasanya asin atau nano-nano gitu kecuali bubur manis hehehhehe.

Setelah perut terisi kami kemudian nge-gas kembali melewati ring road utara yang menuju ke arah Solo. Karena kebetulan ini hari senin maka kondisi lalu lintas lumayan padat terutama oleh kendaraan roda dua. 2 jam kemudian kami kemudian memasuki wilayah Dlanggu - Klaten. Sempet kesasar kami akhirnya ketemu lagi dengan jalan utama menuju ke arah Solo.

We called home hehehhehe

Sarapan gudeg mbah Jum

Mantap

Sampai di Solo kamipun langsung bablas menuju ke arah Tawangmangu. Saat melihat sebuah patung Semar yang berdiri cukup megah pada sebuah taman, kami kemudian belok arah dan memutusklan mampir kesana. Karena saat itu tidak ada penjaganya maka si merah maroon langsung saja aku bawa masuk kedalam. Tapi ketika sedang asyik foto-foto ada seorang kakek yang mendatangi kami sambil marah-marah gitu. Ternyata beliau adalah penjaga taman tersebut. Di mengatakan kalo sepeda motor dilarang masuk ke dalam area patung melainkan harus diparkir dulu.

"Maaf kek kami tidak tahu, kirain gpp" kata kami berdua. Panorama disekitar patung semar memang cukup indah dengan latar belakang persawahan yang menghijau. Tapi sayang ada beberapa bangunan mirip villa yang berada di dalam kawasan taman Semar ini tidak dirawat denganbaik dan cenderung dibiarkan rusak. Selain patung Semar ada juga patung pahlawan nasional yaitu : Jenderal Sudirman dan satu lagi siapa ya ?? wah sorry ? aku lupa bray.


Ruang tunggu khusus sepeda #Salut

Patung Semar @Taman Semar



Kondisi bangunan yang tidak terawat

Puas berfoto-foto kami langsung melanjutkan lagi perjalanan dan tepat pada pukul 09.15 WIB kami akhirnya sampai di Tawangmangu. Karena berada dikaki gunung Lawu maka hawa nya cukup suejuuuk. Dari Tawangmangu kami lanjut menuju ke Cemoro Kandang via jalan/jalur baru yang lebih landai  tapi agak jauh karena harus memutar dulu. 

Tapi dalam perjalanan kita akan disuguhi pemandangan alam yang indah bingit. Tampak Gunung Lawu berdiri kokoh dikejauhan sana. Selain itu hijaunya ladang dan sawah penduduk juga menambah indah pemandangan. Beberapa kali kami harus berhenti sekedar pengen mengabadikan pemandangan alam ini. Tapi sayang sekali jalur ini sering ditutup akibat tanah longsor terutama ketika musim hujan tiba.


Selamat datang di Tawangmangu

Jalan yang super mulus

Air terjun dipinggir jalan







Awas rawan longsor





Setelah berkelak-kelok sekitar 30 menit kami kemudian sampai di Cemoro Kandang. Sebuah kota kecil yang merupakan kota terakhir diperbatasan wilayah Prop. Jawa Tengah - Prop. Jawa Timur. Cemoro Kandang sendiri berada di Kab. Karanganyar, Prop. Jawa Tengah. Kami kemudian beristirahat disebuah warung sederhana pinggir jalan. Satu bungkus cilok dan secangkir kopi susu menemaniku beristirahat sambil ngobrol dengan bapak penjual cilok tsb.

Kemudian kami nge-gas lagi. Dalam perjalanan menuju ke Magetan si merah maroon mbrebet lagi tapi kali ini cukup lumayan parah dibandingkan sebelumnya. Kalo sebelumnya hanya mbrebet ketika RPM kecil tapi kali ini pada RPM besar pun si merah maroon mbrebet. Tapi untung saja kondisi jalan lagi menurun sehingga bisa aku dipaksakan jalan sampai entar ketemu bengkel.


Gapura Perbatasan Prop. Jateng - Jatim

Istirahat sambil makan cilok

Pucuk dicinta ulam pun tiba karena begitu masuk wilayah Magetan pas ada dealer Yamaha. Tanpa pikir panjang si merah maroon langsung aku bawa kedalam untuk diperbaiki. Setelah dicek ternyata ada o-ring pada injeksi nya yang putus sehingga ketika gas dibuka injeksi tidak bisa menyemprot dengan sempurna. Karena dealer tidak mempunyai stoknya maka aku terpaksa muter-muter ke kota dulu untuk membeli sparepart o-ring.

Tapi untung saja ada satu toko onderdil yang kebetulan punya stocknya. Harga sebenarnya sih cukup murah yaitu hanya 500 rupiah saja tetapi cari nya itu yang susah apalagi dikota kecil seperti Magetan ini hehehehehehe. Mumpung sedang lagi berada di dealer resmi Yamaha sekalian saja aku suruh masnya untuk menservis si merah maroon biar lebih sipp lagi.


@Dealer resmi Yamaha -  Magetan

Bagian O-ring yang putus

Total biaya yang aku keluarkan adalah Rp. 60.500,-. Sesudah kondisi si merah maroon kembali sip, sekarang saatnya untuk melanjutkan perjalanan. Kami lalu menuju ke arah Maospati lalu lanjut ke Madiun. Tapi sebelum masuk kota Madiun kami belok kiri lewat By pass. Tepat pada pukul 13.25 WIB kami sampai di Caruban dan melipir dulu ke Pusat Oleh-Oleh "Tongkat Mas" untuk membeli beberapa buah tangan buat orang rumah.

Selesai membeli oleh-oleh kami lanjut nge-gas lagi dan 1 jam kemudian sampai di Kertosono lalu berhenti dulu ke sebuah warung nasi pecel tumpang "Bu Reso" untuk makan siang (padahal sudah sore). Dari Kertosono kami lalu berangkat lagi dengan melewati jembatan lama Kertosono yang pernah dijadikan lokasi syuting Mr. Tukul Jalan-Jalan karena keangkerannya.


@Pintu perlintasan KA Caruban yang rusak sehabis diterjang oknum pengendara

Warung Bu Reso Kertosono

Nasi pecel tumpang

Tepat pada pukul 15.44 WIB kami kemudian berhenti lagi. Tapi kali ini ke Masjid Agung Mojoagung - Jombang untuk sholat dan memejamkan mata sebentar. Tapi aku tak bisa tidur meskipun mata ini sudah aku paksakan untuk merem. Hanya bro Manowar saja yang tertidur lelap. Mungkin terlalu capek kalee ya ?? ditambah jarak rumah yang sudah dekat sehingga tanggung kalo dibuat untuk tidur.


Jembatan lama Kertosono

Masjid Agung Mojoagung - Jombang



Akhirnya tepat pada pukul 17.20 WIB aku bangunkan saja bro Manowar dan bersiap-siap untuk memasuk ietape terakhir. Kalo kondisi lantas lancar mungkin 1,5 jam lagi kami sudah sampai kembali dirumah. Setengah jam kemudian kami memasuki wilayah Mojokerto lalu lanjut menuju ke arah Mojosari.

Jalur Mojokerto - Mojosari memang cukup padat karena apalagi berbarengan dengan jam pulang kantor serta karyawan pabrik. Kondisi ini diperparah dengan jalan yang sempit (hanya 2 jalur) dan bergelombang dibeberapa titik. Tepat pukul 18.59 WIB akhirnya kami sampai juga. Wuihh, capeknya ?? tapi semua itu terbayarkan sudah dengan pengalaman yang kami dapat selama perjalanan.


Akhirnya.......................


Catatan : 
  • Jarak Jogja - Pandaan via Tawangmangu : 350 Km
  • Total jarak Kopi Trips Bandung 2015 : 1785 Km





No comments:

Post a Comment