Kopi Trips Bandung 2015 Part. 4 : Ngecamp Ke Ranca Upas Trus Halan - Halan Ke Kawah Putih Ciwidey

Kawah Putih Ciwidey

Untuk menuju ke arah Ciwidey kami berpatokan pada petunjuk jalan yang ada saja. Mau pake GPS kok baterei gadget tidak mendukung. Sebenarnya sebelum berangkat kami sudah membuat charger pada motor kami masing-masing. Tapi menjelang keberangkatan tiba-tiba charger ada masalah. Karena waktu yang mepet terpaksa cas/chaeger modifikasi aku tinggal saja dirumah sedangkan charger HP pada motor bro Manowar juga tiba-tiba tidak bisa mengisi padahal sebelumnya bisa digunakan.

Sesuai petunjuk dari bang Ibrahim kami mencari petunjuk arah ke Soreang dulu baru mencari arah yang ke Ciwidey. Bagi penggemar Sepak Bola nama Soreang pasti tidak asing lagi karena disini berdiri sebuah stadium megah berskala internasional dengan nama "Jalak Harupat" yang sering digunakan Timnas untuk bertanding. Tapi sayang kami tidak sempat mampir kesana.

Dari Soreang ke Ciwidey kontur jalan mulai menanjak dan bersuhu cukup sejuk. Tepat pada pukul 17.05 WIB kami akhirnya sampai di Ciwidey. Meleset beberapa jam dari perkiraaan, maklum sekarang Bandung dan lalu lintas menuju Ciwidey macet banget apalagi ketika musim libur panjang seperti sekarang ini.





@Masjid Besar Ciwidey

Karena belum menunaikan sholat ashar maka mampir dulu ke Masjid Besar Ciwidey sekalian numpang nge-cas gadget dan beristirahat. Baru 15 menit beristirahat tiba-tiba hujan datang dengan lebatnya. Sekalian saja kami menunggu disini sampai hujan reda dulu. Pada pukul 20.15 WIB akhirnya hujan reda. 

Kami kemudian segera berangkat menuju ke Rancaupas. Jarak dari sini menuju ke Ranca Upas sekitar 5-6 Km lagi. Dalam suasana gelap dan kondisi jalanan yang licin, kami pelan-pelan melibas jalanan menuju ke TKP. Disepanjang jalan banyak sekali penginapan, homestay dan agrowisata terutama buah strawberry. 

30 menit kemudian kami akhirnya sampai di Kampung Cai Ranca Upas dan segera menuju ke loket untuk membeli tiket. Untuk kemping per-malamnya kita akan dikenakan biaya sebesar Rp. 1000,- dan HTM sebesar Rp. 10.000,-/orang. Karena kondisi gelap dan habis diguyur hujan cukup susah juga untuk menentukan lokasi yang pas buat mendirikan tenda.

Saat kami datang ternyata banyak juga yang nge-camp disini ya ???. Kebanyakan mereka datang dari luar Bandung terutama plat B alias Jakarta. Ada yang datang bersama keluarga, pacar atau rekan bisnis. Kalo tidak mempunyai tenda kita bisa menyewa kepada pengelola area kemping ini dengan harga yang cukup terjangkau.

Setelah menemukan lokasi yang pas kami langsung mendirikan tenda dan sesudahnya langsung menyiapkan kompor parafin buat memasak makan kami malam ini hehehehehhe. Makin malam makin mantap (4M) karena tetangga sebelah ada yang sedang membuat api unggun sambil bersendau gurau. Tapi kami memutuskan untuk langsung tidur saja karena mata ini sudah terasa berat banget apalagi kondisi perut sekarang sudah kenyang.


Gerbang menuju Ranca Upas

HTM Ranca Upas



Tempat menginap kami malam ini @Ranca Upas 



Sarapan pagi sahabat

Bikers Plat B yang juga sedang berkemah

Arena Outbond

Dinginnya suhu udara malam tadi membuat tidur kami tidak nyenyak. Untung saja aku membawa matras spoon sehingga tidak seperti yang dirasakan bro Manowar hehhehehehe. Kami kemudian bergegas keluar tenda untuk melihat keindahan Ranca Upas ketika pagi hari. Tapi sayang sekali karena agak mendung jadi sang mentari masih terlihat malu-malu menampakkan dirinya. 

Oh ya, fasilitas disini cukup lengkap mulai dari : pusat kesehatan, masjid, tempat parkir, kantin 24 jam, toilet, area outbond, kolam air panas serta tempat penangkaran rusa. Tapi sayangnya kami tidak sempat melihat rusa - rusa yang ditangkarkan tersebut karena lagi-lagi terkendala oleh waktu.


Ranca Upas pagi ini

Para pengunjung bermobil yang juga sedang berkemah





Tepat pada pukul 08.05 WIB kami lalu membongkar tenda dan bersiap-siap menuju ke Kawah Putih Ciwidey yang hanya berjarak sekitar 2 km dari Rancaupas. Akhirnya ke Kawah Putih Ciwidey juga gaes setelah waktu itu gagal kesini hehehehehhe. Kami lalu memarkirkan kendaraan dan segera membeli tiket. Untuk selanjutnya kami akan naik ontang-anting untuk menuju ke lokasi kawah.

Ontang-anting merupakan kendaraan sejenis carry yang telah dimodifikasi menjadi kendaraan wisata dengan bagian terbuka. Satu kendaraan bisa memuat sekitar 10 -11 orang termasuk sopir. Jarak dari parkiran bawah dengan lokasi kawah putih sekitar 10 Km. Tiket yang kita beli itu sudah termasuk tiket masuk ke kawah, ongkos ontang-anting PP dan biaya parkir kendaraan.

Menurut petugas loket dulu sebenarnya pengguna roda 2 diperbolehkan untuk langsung parkir ke atas tapi semenjak terjadinya kecelakaan maka hanya roda 4 saja yang diperbolehkan parkir disana. Maklum saja karena kondisi jalannya lumayan menanjak dan cukup sempit. Ditambah juga dengan laju ontang-anting yang ngebut bingit. Tapi kalo parkir ke atas tentu saja taripnya lebih mahal dibandingkan kalo parkir dibawah.

Saat dalam penjalanan menuju kawah ada satu kesempatan baik untuk berkenalan dengan aweewek Bandung. Tapi karena kalah jumlah maka kami memutuskan mundur saja hahahhahahaha. 45 menit kemudian akhirnya kami sampai dilokasi kawah dan segera berjalan menuju kawah. Hal yang perlu disiapkan adalah masker untuk melindungi kita dari bau belerang yang menyengat. Untuk menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka para pengunjung hanya disarankan berada disana maksimal 15 menit.


Selamat datang di Kawah Putih

Gerbang menuju ke Kawah Putih

HTM Kawah Putih



Urang sana bilang itu : ontang-anting



Siapp teh, sampai ketemu disana hahahhahahaha

Akhirnya sampai juga dikawah putih

Subhanallah indah banget pemirsa, benar-benar ciptaan Tuhan Yang Maha Sempurna.  Tapi sayang pengunjungnya membludak banget sehingga kurang pas kalo mau ambil angle yang bagus untuk memotret. Pada awalnya penduduk sekitar menganggap tempat ini sebagai tempat yang mistis, angker dan terlarang karena setiap ada burung yang melintas disana selalu ditemukan meninggal.

Tapi akhirnya misteri itu terungkap pada tahun 1837 setelah seorang ilmuwan peranakan Belanda - Jerman yang bernama Dr. Franz Wilhelm Junghuhn melakukan sebuah perjalanan ke Gunung Patuha dan menemukan kawah yang indah ini. Kawah putih Ciwidey merupakan salah satu kawah Gunung Patuha yang berada diketinggian sekitar 2434 Mdpl. Dan berikut ini foto yang berhasil kami ambil :


Pengumuman..Pengumuman



Goa Belanda

Kawah Putih



Selfie gaes hehehehehhehe



Batu dan serbuk belerang



Setelah puas menikmati keindahan Kawah Putih Ciwidey sekarang saatnya kembali lagi ke bawah. Kami kemudian menuju berjalan menuju ke shelter ontang-anting dan segera naik. Sampai dibawah langsung menuju ke parkir sepeda dan bersiap-siap menuju ke Bandung dulu. Tapi setelah melihat ke peta la kok harus kembali/muter lagi ?? Akhirnya kami langsung saja menuju ke Pangandaran via Pangalengan. Sorry bro Lifo dan bro Foo titipan ente gak jadi aku belikan............




Siap-siap menuju Pangadaran

















No comments:

Post a Comment