Showing posts with label Yamaha Vixion. Show all posts
Showing posts with label Yamaha Vixion. Show all posts

Nge-gas Tipis Ke Bali 2015 Part. 7 : It's Called G-Land Aka Plengkung Beach

Santai seperti dipantai : Pantai Plengkung

Jumat, 01 Januari 2016
kami dari "Keluyuran Bertiga" mengucapkan "Selamat Tahun Baru 2016" bray. Semoga ditahun ini lebih baik dari tahun lalu. Ok..kembali ke laptop. Sudah lebih setahun aku tidak bertemu dengan bro Arief "Lifo" setelah dia memutuskan menetap di Bangorejo - BWI. Lokasi rumahnya lumayan cukup stategis karena berada di akses utama menuju ke Pantai Pulo Merah. Kalo dari sini hanya berjarak sekitar 10 km saja. Tapi sayang meskipun sudah diaspal tapi kondisi jalannya masih terbilang cukup sempit.

Setelah sholat jumat bro Arief  lalu mengajakku malali ke salah satu daya tarik Pantai di Banyuwangi yang terkenal dengan ombaknya yaitu G-Land alias pantai Plengkung. Wokay bro....berangkaaaat. Dari sini (Bangorejo) kami harus menuju ke Tegaldlimo terlebih dahulu, baru setelah itu masuk kedalam kawasan Alas Purwo yang konon sangat mistik banget.

Petunjuk jalannya cukup lengkap kok bray sehingga kita tidak perlu menggunakan GPS. Kalo bingung tinggal tanya saja kepada penduduk setempat hehehehehe. Tapi untuk menuju ke G-Land kita harus menaklukan kondisi jalan makadam yang bisa dibilang cukup mantap. Jalan aspal tapi lapisan aspalnya banyak yang telah mengelupas sehingga hanya menyisakan susunan bebatuan yang cukup tajam. Tapi untung saja kondisi cuaca lagi cerah ? coba kalo hujan pasti akan lebih susah lagi untuk melewatinya. 

Nge-gas Tipis Ke Bali 2015 Part. 6 : Mampir Sebentar Ke Banyuwangi

Goes 2 Java

Rabu, 30 Desember 2015
Kami perlahan-lahan meninggalkan Ubud ketika waktu telah menunjukkan pukul WITA. Sebenarnya agak berat juga sih meninggalkan Ubud tapi mau gimana lagi karena ada djadwal yang harus dikejar di Banyuwangi nanti. Dari Ubud kami lalu melipir ke arah Denpasar via Sukawati. Mampir sebentar ke Krisna 24 Jam Tuban karena ada barang titipan yang kelupaan kebeli.

Setelah barang sudah masuk dalam box kami melipir kedaerah Canggu, Kuta Utara - Badung untuk mampir ke tempat saudara bro Agung "Robot". Setelah sempat muter-muter karena tak tahu arah akhirnya ketemu juga dengan lokasinya yaitu "Warung Bu Mi". Kesan pertama ketika sampai disini terkesan lumayan cukup mewah. 

Warung "Bu Mi" menyajikan aneka makanan khas Jawa Timur seperti nasi campur, nasi pecel, aneka sambal dan lalapan, nasi kuning dll. Meskipun ada embel-embel warung tapi kesan pertama yang terlintas ketika datang kesini adalah suasananya lebih menyerupai restoran. Jadi jangan berharap ada akan menjumpai para pengunjung yang berasal dari lokal Bali dan Indonesia karena yang datang bule semua bray.

Nge-gas Tipis Ke Bali 2015 Part. 5 : Episode Bukit Campuhan Ubud

Bukit Campuhan : #biardibilangkekinian

Rabu, 30 Desember 2015
Tidak terasa ternyata sudah hampir 4 hari kami berada dipulau Dewata. Hari ini adalah hari terakhir aku dan bro Agung "Robot" disini. Pagi ini kami berencana akan bersilahturahmi ke rumah rekan kerja kami yaitu bli Dewa Putu didaerah Klungkung. Setelah berpamitan kepada bude-nya bli Wayan kami bertiga langsung gas menuju ke sana.

Dari Sesetan kami langsung menuju ke arah Bypass Ida Bagus Mantra. Jalur tersebut adalah jalan tercepat menuju ke Banjarangkan - Klungkung dibandingkan kalo kita lewat Sukawati. Kurang lebih 1 jam perjalanan akhirnya kami sampai juga disana. Rupanya si empunya rumah sudah menunggu kami dari pagi tadi. Sorry bli De agak molor dari jadwal hehehhehehe.

Cukup lama juga kami berada disini sampek bro Agung dan bli Wayan sempet tertidur karena rasa ngantuk dan capek yang melanda. Maklum tadi malam kami baru sampai kost'an sekitar pukul 01.00 dini hari dan baru tidur sekitar 1 jam kemudian. Rumah bli Dewa Putu sangat strategis karena berada ditepi jalan Jabalok pas didekat perbatasan Kab. Gianyar - Kab. Klungkung. 

Si Merah Maroon : Temen Satu Jiwa Dalam Setiap Perjalanan

Sebelum Pelabuhan Kayangan - Lombok (Des 2013)

Si Merah Maroon adalah julukan buat kuda besiku yang telah setia menemani aku melakukan blusukan ke setiap sudut Nusantara. Si Merah Maroon adalah motor kedua aku sedangkan motor pertamaku adalah Si Biru alias Honda Kharisma 125 CC keluaran tahun 2005 yang aku beli pada tanggal 12 Maret 2005 dari gaji pertamaku sebagai karyawan sebuah PMA di Mojosari.

Tapi baru pada tahun 2006 atau tepatnya tanggal 13 Agustus 2006 aku melakukan perjalanan touring pertamaku ke Bali. Kebetulan di Bali ada kakak kedua aku yang yang bekerja dan tinggal di sana tepatnya di Mengwi - Tabanan. Perjalanan kedua aku bersama Si Biru aku lakukan pada tanggal 03 Juni 2007 juga ke Bali tapi kali ini bersama bro Agung "Foo". 

Lalu perjalanan ketiga : ketika touring ke Gunung Kelud Kediri bersama bro Djarot dan bro Teguh Pete tepat pada tgl 17 Mei 2015. Sedangkan perjalanan terakhir (25 Februari 2010) bersama Si Biru ketika touring ke Kediri bersama bro Samsual dan bro Yongki yang merupakan temen kerja di pabrik kedua buatku (PT. KAMI).

Mini Trips : Pulang Kerja Via Jolotundo & Trawas

Pemandangan Gunung Penanggungan

Kebetulan hari ini hari minggu jadi selesai lembur aku dan si merah maroon pengen pulang dengan melewati suatu jalur yang dijamin anti mainstream. Oh ya ? aku sendiri besar dan tinggal Pandaan dan lagi gawe di suatu pub.........rik yang berada didalam  kawasan Ngoro Industri Park (NIP) Ngoro - Mojosari. Kalo dari rumah via jalur biasa (Pandaan - Kejapanan - Ngoro) sekitar 45 menit perjalanan dengan jarak sekitar 23 Km.

Ok kembali ke topik. Setelah checklock aku langsung nge-gas menuju ke lokasi kawasan industri paling atas. Sengaja lewat sana (jalan tikus) supaya lebih cepat. Namanya saja jalan tikus jadi hanya orang sekitar daerah sekitar sini saja yang sering melewatinya. Jalur ini akan tembus ke SMAN 1 Ngoro yang berada di Dusun Krapyak - Kutogirang. Tapi sayang jalur ini hanya bisa dilewati oleh kendaraan sejenis roda 2 saja.

Pemandangan alam di sekitar kawasan industri ini lumayan cukup indah dengan latar belakang Gunung Penanggungan dikejauhan sana. Setelah melewati jalur tikus tersebut. kami entar akan ketemu dengan jalan utama menuju ke arah Pemandian/Candi "Jolotundo" atau PPLH Seloliman kalo dari arah Ngoro - Mojosari.

KAMI Goes 2 Ecotourism Beach "Kondang Merak" Malang Part. 2 (End).

Pantai Kondang Merak di pagi hari

Minggu ( 31 Mei 2015) :  hawa dingin menyelimuti pantai Kondang Merak pagi ini karena tadi malam sempat turun hujan gerimis meskipun hanya sebentar. Ditambah langit yang sedikit mendung membuat aku semakin malas untuk keluar dari alam tenda dan memutuskan untuk merem lagi.

Tapi akhirnya aku benar-benar bangun dan keluar tenda karena mendengar raungan suara knalpot motor dari beberapa rombangan biker yang baru datang dilokasi. Cak Pri juga sudah terbangun dan langsung berlari menuju ke pantai untuk mencari setitik cahaya mentari alias caring hehhehehehe. Udara pagi ini fresh banget ??.

Pantai Kondang Merak berada di Desa Sumberbening, Kec. Bantur, Kab. Malang. Lokasinya hanya 5-6 km saja dari pantai Bale Kambang kearah barat. Konon dinamakan Kondang merak karena dulunya ada Kondang atau muara yang sering didatangi oleh beberapa ekor burung Merak untuk mencari makan dan minum. Tapi sayang keberadaan burung merak ini makin lama makin punah seiring adanya penangkapan liar.

KAMI Goes 2 Ecotourism Beach "Kondang Merak" Malang Part. 1

Meeting point : Taman Dayu Pandaan

Setelah kemaren meng-ekplorasi keindahan pantai Bale Kambang bersama kawan-kawan dept. Teknik perusahaanku. Untuk trip kali ini perjalanan kembali mengarah ke arah Malang Selatan dan tujuannya pun tidak jauh-jauh dari pantai Bale Kambang yaitu Pantai Kondang Merak. Menurut mbah gogel lokasinya hanya beberapa km saja dari sana.

Tapi kali ini pesertanya hanya 5 orang saja, masing-masing mengendarai 3 buah sepeda motor yaitu : Aku, cak Pri dan istrinya serta 2 orang teman maen cak Pri yaitu : bro Heri dan bro Handoko. Bro Agung Robot dan bro Didik SKYT yang sejatinya akan ikut serta ternyata batal dikarenakan ada saudaranya yang sakit kera serta istrinya yang sedang halim eh hamil..

Hari dan tanggal keberangkatan akhirnya kami tentukan yaitu pada hari sabtu, Tgl. 30 Mei 2015 pada pukul 19.00 WIB (berangkat dari Ngoro). Mereka berangkat dari Ngoro – Mojosari sedangkan aku sendiri menunggu di depan Taman Dayu Pandaan seperti biasanya. Molor 25 menit dari jadwal akhirnya mereka berempat nongol juga.

Itinerary Bandung Kopi Trips 2015

Biasanya sebelum melakukan sebuah touring aku terlebih dahulu membuat sebuah catatan kecil tentang beberapa hal yang berhubungan dengan perjalanan atau istilah kerennya Itinerary. Isinya meliputi : jarak, estimasi waktu, tempat menginap, SPBU, lokasi tempat wisata dll. Dan berikut ini adalah itin Kopi Trips Bandung 2015 kemaren :

Lama Perjalanan : 6 hari (13 - 18 Mei 2015)
  • Rabu, 13 Mei 2015, Pukul 16.00 WIB Start : Pandaan – Jogja via jalur tengah.
    • Estimasi : 7-8 jam (322 Km), perkiraan sampai Jogja pada pukul 00.00 WIB dan menginap di hotel Jogja.  
Pandaan - Jogja via jalur Tengah

  • Kamis, 14 Mei 2015, Pukul 07.00 WIB berangkat menuju ke Bandung via Tengah.
    • Estimasi waktu 10 jam (396 Km), perkiraan sampai Bandung pada pukul 17.00 WIB.
    • Menginap di hotel Bandung dan JJS keliling Bandung.

Kopi Trips Bandung 2015 Part. 9 (Tamat) : Pengeluaran Selama Touring

(courtesy : finance.detik.com)


Kopi Trips Bandung 2015 : 13 - 18 Mei 2015 (5 Hari)

¤ Hari Ke 1 : Rabu, 13 Mei 2014
• Pertamax @SPBU Pandaan Pasuruan - 50.000,-
• Nakam Pecel Tumpang @Kertosono - 33.000,- (total semua)
• Tambah angin @Kertosono - 1000,-
• Beli makanan @Indomart Mantingan - 36.100,-
• Pertamax @SPBU Caruban - 50.000,-
• Makan malam @Pasar Ngasem Jogja - By bro Manowar
Total : Rp. 170.100,-.


¤ Hari Ke 2 : Kamis, 14 Mei 2015
• Pertamax @SPBU Kebumen - 50.000,-
• Makan siang  @warung serba sambal Kebumen - 32.000,-
• Beli es dawet @Jatilawang Banyumas - 7000,-
• Beli makanan @Indomart Majenang - 31.350,-
• Mandi air hangat @SPBU Air Panas Ciamis - 5000,-
• Beli UC1000 @Mini Mart SPBU Ciamis - 6000,-
• Pertamax @SPBU Air Panas Ciamis - 70.000,-
Total : Rp. 201.350,-.

Kopi Trips Bandung 2015 Part. 4 : Ngecamp Ke Ranca Upas Trus Halan - Halan Ke Kawah Putih Ciwidey

Kawah Putih Ciwidey

Untuk menuju ke arah Ciwidey kami berpatokan pada petunjuk jalan yang ada saja. Mau pake GPS kok baterei gadget tidak mendukung. Sebenarnya sebelum berangkat kami sudah membuat charger pada motor kami masing-masing. Tapi menjelang keberangkatan tiba-tiba charger ada masalah. Karena waktu yang mepet terpaksa cas/chaeger modifikasi aku tinggal saja dirumah sedangkan charger HP pada motor bro Manowar juga tiba-tiba tidak bisa mengisi padahal sebelumnya bisa digunakan.

Sesuai petunjuk dari bang Ibrahim kami mencari petunjuk arah ke Soreang dulu baru mencari arah yang ke Ciwidey. Bagi penggemar Sepak Bola nama Soreang pasti tidak asing lagi karena disini berdiri sebuah stadium megah berskala internasional dengan nama "Jalak Harupat" yang sering digunakan Timnas untuk bertanding. Tapi sayang kami tidak sempat mampir kesana.

Dari Soreang ke Ciwidey kontur jalan mulai menanjak dan bersuhu cukup sejuk. Tepat pada pukul 17.05 WIB kami akhirnya sampai di Ciwidey. Meleset beberapa jam dari perkiraaan, maklum sekarang Bandung dan lalu lintas menuju Ciwidey macet banget apalagi ketika musim libur panjang seperti sekarang ini.

Cara Mengencangkan Sendiri Kones/Komstir Yang Oblak Pada Old Yamaha Vixion

Saat itu hampir sudah 3,5 tahun pemakaian dan handling rasanya kok tidak nyaman lagi ya ????. Akhirnya si merah maroon ganti komstir/kones juga. Saat itu kones/komstir aku tebus dengan harga Rp. /set. Tapi baru satu tahun pemakaian ternyata komstir kocak lagi.

Sebenarnya pas ke bengkel kemaren sudah aku kencangkan tapi baru dua hari kok kembali oblak/kocak. Karena waktunya sudah mepet akhirnya aku keraskan sendiri saja deh. Dan alhamdulilah hasilnya cukup memuaskan meskipun prosesnya agak lama. Maklum saja aku baru pertama kali menyetel kones sehingga masih bingung baut apa saja yang akan dilepas/dikendurkan.

Alat-alat yang dipersiapkan :
  1. Kunci Pas No. 17
  2. Kunci Pas No. 08
  3. Kunci L No. 6
  4. Kunci sabit (kalo ada) – 2 pcs
  5. Palu
  6. Obeng min besar

Alat-alat yang perlu dipersiapkan

Kopi Trips Bandung 2015 Part. 3 - Keliling Bandung Bersama Sahabat Nusantaride

Gedung Sate Bandung

Setelah ketemu dengan Bang Ibrahim kami kemudian diajak jalan-jalan menuju ke Gedung Sate Bandung. Kok ke Gedung Sate ?? bukannya ke Tebing Keraton ??. “Sorry, temen-temen aku dari Jakarta tidak jadi kesana pagi ini dikarenakan langsung membesuk saudaranya yang kebetulan sedang melahirkan” kata Bang Ibrahim. “owalah gitu to ?? ya sudah kami sih ngikut saja bang” kata kami.

Dinamakan Gedung Sate dikarenakan pada bagian atap gedung utama terdapat hiasan yang menyerupai tusuk sate. Gedung peninggalan Belanda ini dibangun pada tahun 1920 dan sekarang dijadikan sebagai Kantor Gubernur Jawa Barat. Ketika sampai disana suasana sudah cukup ramai oleh aktifitas warga yang sedang berolahraga terutama di lapangan Gasibu.

Kami kemudian menyempatkan diri mengabadikan gedung yang merupakan salah satu landmark Bandung tersebut. Saat sedang asyik berfoto-foto kami tiba-tiba di datangi oleh petugas yang kebetulan sedang berjaga. Kirain kami ditegur tapi eh ternyata kami malah disuruh masuk kedalam kawasan taman gedung Sate. “Iya pak ?? nanti saja, hatur nuhun” jawabku.

Kopi Trips Bandung 2015 Part. 2 - Bandung Kami Datang Eueyy

Rute Jogja - Bandung

Kami terbangun ketika suara adzan subuh mengalun merdu ditelinga. Sesudah melaksanakan sholat subuh kami lanjut molor lagi dan bangun ketika waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 WIB. Karena hanya ada fasilitas KM sehingga kami memutuskan untuk segera mencari pombensin saja buat mandi dan sekaligus buang hajat hehhehehhe.

Si kuda besi langsung kami arahkan ke Wates dan 25 menit kemudian kami sampai di SPBU 44.552.07 Ambarketawang (koordinat : -7.802999, 110.312544). SPBUnya cukup luas dan fasilitasnya juga lumayan lengkap mulai dari mini mart, KM, toilet, musholla, cafe, restoran, ruang pertemuan, ATM serta toko oleh-oleh khas Jogja dan sekitarnya. Buatku SPBU ini sudah tidak asing lagi karena 3 tahun yang lalu aku pernah transit kesini ketika berkunjung ke rumah temen di daerah Sentolo – Wates.

Perlengkapan & Peralatan Apa Saja Yang Wajib Di Bawa Ketika Touring Jarak Jauh

Perlengkapan dan peralatan safety riding untuk perjalanan jauh

Ketika kita berencana melakukan sebuah perjalanan apalagi itu perjalanan jauh dan dilakukan sendiri alias solo riding tentu saja harus ada beberapa hal yang wajib kita persiapkan supaya perjalanan tersebut bisa lancar. Dan jika kalopun ada halangan/kerusakan dijalan kita diharapkan bisa mengatasinya sendiri baik itu untuk seterusnya atau sementara jika kerusakan yang kita alami itu tergolong berat.

Untuk peralatan dan perlengkapan apa saja yang biasanya sering aku bawa ketika touring : pertama-tama aku list dulu berdasarkan jenis dan kebutuhannya kemudian aku masukkan ke dalam tas khusus. Sengaja aku bikin seperti ini supaya memudahkan kita ketika akan menggunakannya dan memasukannya kembali. 

Dan berikut ini beberapa macam barang dan peralatan yang aku bawa dalam tajuk : Bali - Lombok Heritage Journey 2014-2015 maupun perjalanan touring aku sebelumnya baik itu ketika solo riding maupun rame-rame bareng bolo kurowo. Tapi tidak semuanya aku bawa karena tergantung pada arah dan tujuan kita serta berapa lama perjalanan yang akan kita lakukan .

Pengeluaran Selama Perjalanan Bali Heritage Journey 2014 - 2015 (Tamat).

(courtessy : www.dells.com)

List Pengeluaran Touring 11 hari (25 Desember 2014 - 04 Januari 2015).

¤ Day 1, 25 Desember 2014
  • BBM @SPBU Kuti - Pandaan - 70.000,-
  • Camilan @SPBU Utama Raya - 7500,-
  • BBM @Ketapang - 50.000,- (Per liter 10.300)
  • Beli makanan @Indomart Ketapang - 9500,-
  • Tiket penyeberangan Ketapang - Gilimanuk - 25.000,-
  • Makan siang @Terminal Gilimanuk - 12.000,-
  • Ngopi @Pantai Penimbangan Singaraja - 50.000,-
.....154.000,-.......

¤ Day 2, 26 Desember 2014
  • Tiket masuk pemandian air panas "Banjar" - 23.000,- (total 5 orang)
  • Toilet @SPBU Singaraja - 2000,-
.........46.000,-........

¤ Day 3, 27 Desember 2014
  • Beli makanan @Indomart Uluwatu - 20.900,-
  • Makan Siomay @Uluwatu - 7000,-
  • BBM @Uluwatu - 50.000,- (Per liter 11.600).
  • Tiket Pandawa Beach- 10.000,-
  • Beli oleh-oleh @Erlangga 2 - 27.000,-
  • Beli oleh-oleh @Krisna 2 - 43.000,-
  • Nakam sego bebek @Imam Bonjol DPS - 27.000,-
......184.900,-........

Bali - Lombok Heritage Journey Day 11 : Melipir Ke Banyuwangi Trus Lanjut Nge-gas Pulang

Leyeh-leyeh @rumah Bro Joni 

Karena memang kondisi badan yang capek puoll tidur tadi malam pulas bingit sehingga paginya pada mbangkong semua alias bangun kesiangan. Sengaja memang karena agenda pagi ini hanya mencari dan memperbaiki footstep rem belakang si merah maroon.

Bro Joni kemudian menghubungi beberapa temen di komunitasnya (TRABAS - Adventure Trail) untuk menanyakan apakah ada info tentang stok sparepartnya. Sambil menunggu info dari mereka, bro Joni kemudian membawa potongan footstep yang patah tadi ke tukang las untuk diperbaiki buat jaga-jaga kalo seandainya sparepartnya tidak ready (harus inden dulu).

Sembari menunggu info dari mereka dan pengerjaan pengelasan selesai kami hanya leyeh-leyeh saja dirumah. Daripada bengong klompang-klompong kemudian bro Joni mengajak kami ke pantai saja. Oke deh..berangkat. Tujuannya adalah ke Pantai Pulau Merah Banyuwangi. Tak lupa bro Joni mengajak kedua putri kecilnya yang lucu dan manis-manis.

Bali - Lombok Heritage Journey Day 10 : Perjalanan Pulang Yang Tertunda



Kapal kemudian merapat di pelabuhan Padangbai - Bali tepat pada pukul 05.45 WITA. Mampir sebentar di musholla pelabuhan untuk menunaikan sholat subuh dulu terus lanjut menuju ke tempat tinggal bo Amien di Jimbaran Bali untuk mengambil kuda besi bro Didik sekaligus berpamitan. Tapi karena kondisi perut keroncongan maka saat keluar dari Bypass Ida Bagus Mantra kami langsung saja mengambil arah ke Batu Bulan dan merapat ke subuah warung pecel ponorogo.

Tapi sayang sekali ketika sampai disana warungnya ternyata tutup dan terpaksa kami harus putar arah lagi untuk menuju ke Sanur. 35 menit kemudian kami sampai di Sanur dan segera menuju ke lapak penjual nasi yang berada pas didepan Masjid Agung Sanur. Jangan kuatir bro dijamin 100% halal kok karena kebanyakan pembelinya adalah warga pendatang dari jawa yang kebetulan sedang rekreasi kesini sehingga menunya sangat pas dengan lidah kita.

Setelah sarapan pagi kami berempat langsung menuju ke tempat bro Amien. Disana kami numpang ijin untuk mandi dan beristirahat sebentar. Tepat pada pukul 10.10 WITA kami lalu segera berpamitan dan bersiap-siap nge-gas menuju rumah tercinta. Tapi sebelumnya kami mampir dulu tempat keponakan bro Edy di daerah Dalung. Gas pol brow.............

Bikin USB Charger Sendiri Pada Yamaha Vixion Ternyata Gampang Kok . . . . .

Siap dibuat nge-gas bray hehehhehehe

Kalo gak ada api pasti tidak ada asap, kalo tidak ada masalah pasti tidak ada solusi. Berkaca pada situasi baterei yang sering lowbat ketika melakukan touring maka aku berencana bikin sendiri USB Charger mirip dengan yang ada pada kendaraan R4 gitu. Jadi ketika riding kita bisa sekaligus mengisi baterei gadget sehingga akan menghemat waktu dan bisa lebih bebas saat bernarsis ria heheehe #EfekBatereiSelaluFull.

Sebenarnya dipasaran ada banyak sekali  produk semacam ini tapi harganya itu yang tidak cocok dengan kantong kita-kita hehehhehe. Bayangkan saja untuk menebus USB Charger seperti itu kita harus mengeluarkan uang antara 100.000 - 200.000,-.

Selain itu kebanyakan produk yang dijual adalah dengan menggunakan lighter mobil lalu dikonek dulu dengan USB charger dan baru bisa kita gunakan untuk nge-cas. Sedangkan yang aku modif disini adalah dengan tidak menggunakan lighter mobil dulu melainkan langsung dikonek ke USB charger. Untuk lebih detailnya bisa dibaca dibawah ini :

Bali - Lombok Heritage Journey Day 9 : Bersama Sahabat Mencari Damai Di Puncak Pergasingan

Puncak Rinjani tampak dikejauhan 

Disini (Sembalun Lawang) Kami lalu mencari informasi kepada penduduk setempat tentang arah menuju ke Bukit Pergasingan. Malam ini kami berencana akan menginap/kemping dipuncak. Setelah mendapatkan informasi yang cukup lengkap kami lalu memasuki desa dan segera mencari rumah penduduk yang bisa kita jadikan sebagai tempat penitipan kendaraan.

Dan kami kemudian berhenti di sebuah toko kelontong sederhana untuk membeli logistik sekaligus menanyakan apakah kami bisa menitipkan kendaraan disini dan alhamdulilah bisa pemirsa, sippp dah. Ternyata rumah ibu pemilik toko kelontong tersebut sering dijadikan sebagai tempat penitipan kendaraan. Mereka kebanyakan juga akan mendaki dan kemping ke Bukit Pergasingan.

Sambil menunggu hujan reda kami kemudian berbincang-bincang dengan ibu pemilik toko tersebut tentang Bukit Pergasingan. Aku pertama kali mengetahui informasi tentang tempat ini setelah membaca blog backpacker di internet. Sebenarnya mupeng banget ke Puncak Rinjani sih ? tetapi kondisi untuk saat ini lagi tidak memungkinkan untuk kesana. Masukin ke list dulu saja hehhehehehee, siapa tahu kapan-kapan kesini lagi......

Bali - Lombok Heritage Journey Day 8 : Gili Trawangan Pagi Ini . . . . . . . .

I Luv Lombok

Saat terbangun tidak terasa kalo waktu sudah menunjukkan hampir pukul 07.20 WITA. Pagi ini cuaca lagi mendung sehingga sang mentari masih tampak malu-malu keluar dari peraduannya. Saat terlelap tadi malam ternyata hujan sempat turun lagi dengan derasnya. Untuk menghemat budget pagi ini kami sarapan menu yang seperti biasanya yaitu 1 cup mie instan dan secangkir kopi panas. 

Suasana GT pada hari pertama ditahun 2015 ini cukup lenggang karena hanya tampak beberapa turis lokal dan mancanegara saja yang sedang jogging atau bersepeda santai. Mungkin mereka masih pada molor kalee ya ?? setelah semalaman berpesta merayakan pergantian tahun. Kami lalu berjalan mengelilingi pesisir pantai sembari mengabadikan beberapa moment. Sebenarnya ada yang pengen nyemplung ke laut tapi kagak jadi kayaknya ???. Kelihatannya sih dia takut kemakan omongannya sendiri *colek bro Didik SKYT* hahahahahaha