Bali - Lombok Heritage Journey Day 10 : Perjalanan Pulang Yang Tertunda



Kapal kemudian merapat di pelabuhan Padangbai - Bali tepat pada pukul 05.45 WITA. Mampir sebentar di musholla pelabuhan untuk menunaikan sholat subuh dulu terus lanjut menuju ke tempat tinggal bo Amien di Jimbaran Bali untuk mengambil kuda besi bro Didik sekaligus berpamitan. Tapi karena kondisi perut keroncongan maka saat keluar dari Bypass Ida Bagus Mantra kami langsung saja mengambil arah ke Batu Bulan dan merapat ke subuah warung pecel ponorogo.

Tapi sayang sekali ketika sampai disana warungnya ternyata tutup dan terpaksa kami harus putar arah lagi untuk menuju ke Sanur. 35 menit kemudian kami sampai di Sanur dan segera menuju ke lapak penjual nasi yang berada pas didepan Masjid Agung Sanur. Jangan kuatir bro dijamin 100% halal kok karena kebanyakan pembelinya adalah warga pendatang dari jawa yang kebetulan sedang rekreasi kesini sehingga menunya sangat pas dengan lidah kita.

Setelah sarapan pagi kami berempat langsung menuju ke tempat bro Amien. Disana kami numpang ijin untuk mandi dan beristirahat sebentar. Tepat pada pukul 10.10 WITA kami lalu segera berpamitan dan bersiap-siap nge-gas menuju rumah tercinta. Tapi sebelumnya kami mampir dulu tempat keponakan bro Edy di daerah Dalung. Gas pol brow.............


Sarapan nasi pagi sanur



@Tempat bro Amien

Cukup susah juga mencari alamat keponakan bro Edy karena kami harus masuk kedalam jalan-jalan kecil gitu. Dan akhirnya kami sampai juga disana tepatnya di Jln. Raya Tuka - Dalung. Ternyata om brow Edy punya keponakan se-sinam (manis) ini to ?? hehehehhehehe. Kami lalu disuguhi secangkir kopi bali. Cocok wes karena pas ujan-ujan ngopi ditemani cewek manis hehehhehehehehe.

Kami hanya sebentar saja mampir disini karena setelah hujan reda kami beranjak menuju  ke Pantai Canggu yang berjarak sekitar 5 km dari sini. Buat penggemar olahraga surfing nama pantai ini pasti sudah tidak asing lagi. Disini sering diadakan kompetisi surfing berskala Internasional. Tapi karena salah ambil arah kami nyasar ke pantai Batu Bolong hehhehehehe

Ya sudah kami nikmati saja pemandangannya lagian disini juga rame dengan aktifitas surfing. Tapi sayang sekali kondisi pantai agak kotor oleh sampah-sampah yang terbawa ombak. Dalam perjalanan ke sini tadi kami melihat banyak sekali bar, warung dan cafe. Sekilas hampir mirip dengan suasana Kuta tetapi disini kondisinya jauh lebih tenang dan tentu saja bebas kemacetan.


Pengen ke Canggu la kok nyasar ke Batu Bolong hehhehehe

Cak Jo lagi pose



Pura disekitar pantai

Pantai Batu Bolong

Sayang pantainya penuh sampah

Puas menikmati eksotika pantai Canggu eh pantai Batu Bolong kami lalu melanjutkan lagi perjalanan. Jalur yang kami pilih tentu saja jalur selatan Bali melewati Kediri - Tabanan, Negara (baca : negare), TNBB (Taman Nasional Bali Barat) dan Gilimanuk. Karena cuaca tidak menentu kami terpaksa berhenti dan memutuskan menggunakan jas hujan saja.

Memasuki wilayah Kerambitan - Tabanan kami akhirnya bisa merasakan melewati Fly Over Tabanan yang tahun kemaren masih belum selesai pengerjaannnya. Diharapkan dengan berfungsinya fly over ini kecelakaan dan kemacetan yang sering terjadi dijalur ini dapat diminimalisasi. Tapi sayang sekali kami tidak sempat mengabadikannya dikarenakan kondisi cuaca yang tidak bersahabat saat itu.


Cak joe........

Kondisi yang memaksa untuk berteduh sebentar

Ketika memasuki wilayah Melaya (melaye) aku mengalami sebuah kecelakan (kalo orang jawa bilang blai slamet) karena tiba-tiba ada seorang ibu yang maen nyelonong saja ketika menyeberang jalan. Padahal dari jauh sudah tau kalo ada motor yang cukup dekat tapi dengan santainya saja dia menyeberang jalan dengan motornya. Untung saja aku masih sempat menghindarinya meskipun ada bagian dari si merah maroon yang mengenai roda depan motor ibu tersebut sehingga aku kehilangan keseimbangan dan akhirnya terjerembab ke aspal.

Tapi Syukurlah kondisi kami (aku dan si merah maroon) serta ibu itu baik-baik saja. Aku hanya cedera pada jari tangan sebelah kanan dan bagian paha kaki sebelah kanan hanya memar karena terjepit motor ketika jatuh tadi. Sebenarnya bisa saja aku mengalami luka parah ? tapi untung saja aku pake safety riding lengkap sebab bagian dengkul kaki kanan dan siku tangan kanan sempat bersentuhan dengan aspal.

Jalur Tabanan - Negara - Melaya - Gilimanuk memang rawan sekali terjadi kecelakaan dikarenakan kondisi jalan tersebut mulus dan relatif sepi sehingga para pemakai jalan cenderung untuk melaju dengan kecepatan tinggi. Karena kondisi si merah maroon yang patah pada footstep rem belakangnya serta ditambah waktu yang semakin sore maka kami terpaksa harus stay dulu 1 hari dirumah temen yaitu bro Joni yang berada Kec. Songgon - Banyuwangi.


Salah satu landmark Kab. Jembrana

Jalur selatan Denpasar - Gilimanuk

Selanjutnya bro Didik yang akan mengambil alih kemudi si merah maroon sedangkan aku ganti mengendarai motor bro Didik. Untung saja si merah maroon masih bisa dibuat riding meskipun stangnya sedikit bengkok dan hanya mengandalkan rem depan saja sebagai pengereman. 30 menit kemudian kami sampai di Pelabuhan Gilimanuk dan memutuskan beristirahat dulu sembari beristirahat dan mengisi perut yang keroncongan.

Setelah dirasa cukup kami kemudian segera masuk ke kapal dan 1 jam kemudian kapal merapat di pelabuhan Ketapang - Banyuwangi. Mumpung satu arah kami memtuskan mampir sebentar ke salah satu dealer Yamaha di Kota Banyuwangi untuk membeli footstep rem belakang. Tapi sayangnya kami harus inden dulu karena barangnya tidak ready.

Ya sudah kami akhirnya langsung menuju ke rumah bro Joni saja dan besok pagi balik lagi ke Banyuwangi untuk hunting footstep rem belakang. Siapa tahu di non dealer/bengkel biasa ada sparepartnya ??.  Setelah riding sekitar 1 jam kami akhirnya sampai juga dirumah bro Joni. Karena kondisi badan yang memang cuapek bingit maka sesudah mandi dan makan malam kami bertiga langsung tepar hehehhehehehhe. CU in the morning gaes, salam keluyurer.....


Catatan : 
  • Tarip penyeberangan Gilimanuk - Ketapang : Rp. 25.000,-/sepeda.


Next : Bali - Lombok Heritage Journey Day 11 : Melipir Ke Banyuwangi...Trus Lanjut Nge-gas Pulang
Previous : Bali - Lombok Heritage Journey Day 9 : Bersama Sahabat Mencari Damai Di Puncak Pergasingan

No comments:

Post a Comment