Bali - Lombok Heritage Journey Day 8 : Gili Trawangan Pagi Ini . . . . . . . .

I Luv Lombok

Saat terbangun tidak terasa kalo waktu sudah menunjukkan hampir pukul 07.20 WITA. Pagi ini cuaca lagi mendung sehingga sang mentari masih tampak malu-malu keluar dari peraduannya. Saat terlelap tadi malam ternyata hujan sempat turun lagi dengan derasnya. Untuk menghemat budget pagi ini kami sarapan menu yang seperti biasanya yaitu 1 cup mie instan dan secangkir kopi panas. 

Suasana GT pada hari pertama ditahun 2015 ini cukup lenggang karena hanya tampak beberapa turis lokal dan mancanegara saja yang sedang jogging atau bersepeda santai. Mungkin mereka masih pada molor kalee ya ?? setelah semalaman berpesta merayakan pergantian tahun. Kami lalu berjalan mengelilingi pesisir pantai sembari mengabadikan beberapa moment. Sebenarnya ada yang pengen nyemplung ke laut tapi kagak jadi kayaknya ???. Kelihatannya sih dia takut kemakan omongannya sendiri *colek bro Didik SKYT* hahahahahaha














Menu sarapan pagi

Selesai sarapan dan tepat pada pukul 09.05 WITA kami segera membongkar tenda lalu bersiap-siap untuk menyeberang kembali menuju ke Bangsal. Beli tiket dulu sebesar Rp. 15.000.-/orang dan 45 menit kemudian kapal akhirnya merapat ke Pelabuhan Bangsal. Kami lalu segera menuju ke tempat parkir dan sekalian minta ijin untuk numpang mandi pada ibu-ibu pemilik tempat parkir tersebut.






Leyeh-leyeh
  
Siap-siap bongkar tenda

Lokasi kamping pas didepan cafe ini











Menuju kembali Bangsal





Dari tempat parkir di Bangsal kami berempat lalu menuju ke arah Sembalun Lawang via jalur pesisir barat pulau Lombok dengan melewati Tanjung Gondang dan Bayan. Tapi sebelumnya kami mengisi perut dulu disebuah warung sederhana yang berada di daerah Tanjung. Kebetulan si pemilik warung berasal dari Probolinggo yang beristri orang lokal. 




@Tempat parkir kendaraan

Melepas lelah diparkiran plus antri mandi hehehehhehe

Kontur jalan yang kami lewati awalnya cukup lebar dan bagus tetapi ketika akan memasuki wilayah Bayan kondisi jalan mulai mengecil, naik-turun serta berkelak-kelok. Dan puncaknya adalah ketika kami akan memasuki wilayah Sembalun Lawang karena mata kita bener-bener dimanjakan dengan pemandangan alam pegunungan yang ajeep. 


Sak lencer rokok disik terus budal maning

Otewe ke Sembalun Lawang



Muda-mudi yang sedang bersantai dipinggir jalan



Setelah menempuh perjalanan sekitar 3,5 jam kami akhirnya sampai di Sembalun lawang. Sembalun Lawang merupakan salah satu pintu masuk menuju ke Rinjani (3.726 Mdpl) selain di Senaru. Desa ini memiliki hawa yang cukup sejuk karena berada diketinggian sekitar 1.156 Mdpl. Kebanyakan penduduk Sembalun bercocok tanam terutama sayur mayur dan padi. Ada juga yang menanam kopi tetapi tak sedominan sayur mayur atau padi.


Catatan :
  • Tiket penyeberangan GT - Pel. Bangsal  : Rp. 15.000,-/orang
  • Saat di Bangsal (Pamenang)  usahakan mengisi BBM dulu apalagi kalo kita menggunakan Pertamax sebab Tanjung - Sembalun setahu saya hanya ada 1 pombensin saja. tapi kalo bensin eceren masih banyak yang jualan.
  • Jarak Pel. Bangsal - Sembalun Lawang via Tanjung & Bayan adalah 83 Km



No comments:

Post a Comment