Showing posts with label Ngoro. Show all posts
Showing posts with label Ngoro. Show all posts

Sempol : Jajanan Asli Malang Yang Bikin Mupeng



Kalo Bandung punya Cilok maka Malang punya Sempol. Yupz, beberapa bulan ini jajanan yang berbahan dasar tepung terigu dan daging ayam ini memang lagi happening banget. Hampir disetiap sudut kota Malang kita dapat dengan mudah menemukan sam-sam (mas-mas) yang berjualan jajanan yang mempunyai ciri khas pada tusuk bambunya yang cukup panjang dan besar ini. 

Dan peminatnya pun cukup beragam mulai dari anak sekolahan, anak kuliahan, pekerja kantoran, buruh pabrik, ibu rumah tangga dll. Sempol bentuknya sekilas mirip dengan sate lilit Bali tapi mempunyai rasa kayak Tempura. Sempol dibuat dari tepung terigu dan daging ayam yang telah digiling halus kemudian dicampur bersama bumbu-bumbu. Adonan tersebut kemudian dibalut memanjang kedalam tusuk sate ukuran jumbo lalu dicelupkan kedalam adonan telur dulu sebelum digoreng.

Harganya pun cukup murah yaitu Rp. 500,-/tusuk. Ada yang bilang kalo jajanan Sempol berasal dari daerah Gondang Legi, Kab. Malang tapi ada juga yang bilang kalo Sempol berasal dari sebuah desa kecil di wilayah Kec. Pagak yang bernama Desa Sempol. Ah sudahlah.....saya sendiri baru beberapa minggu ini mencoba Sempol dan langsung ketagihan. Rasanya lumayan cukup enak, renyah dan ada ngeres-ngeresnya gitu dengan bumbu saus yang menggoyang lidah.

Ngicip Cilok Bakar "Ngoro" Mojosari



Mungkin anda sebelumnya sudah pernah mencicipi cilok (pentol) baik itu cilok biasa maupun cireng (cilok digoreng). Tapi kurang lengkap rasanya kalo anda belum mencicipi cilok yang satu ini yaitu cilok bakar. Cilok yang ditusuk seperti sate lalu dibakar diatas bara arang. Dan bumbunya pun menggunakan bumbu kacang seperti bumbu sate kebanyakan.

Kebetulan dekat dengan tempat aku bekerja ada seorang penjual cilok bakar yang lumayan luekoh. Dia berjualan keliling dengan menggunakan sepeda motor dan setiap sore selalu mangkal didepan Puskesmas Ngoro pas diperempatan Tekok. Aku biasanya sih membeli sepulang kerja. Kadang langsung aku makan sambil lihat kanan-kiri hehehehhehe, kadang juga aku bawa pulang buat keponakan dirumah.

Mini Trips : Pulang Kerja Via Jolotundo & Trawas

Pemandangan Gunung Penanggungan

Kebetulan hari ini hari minggu jadi selesai lembur aku dan si merah maroon pengen pulang dengan melewati suatu jalur yang dijamin anti mainstream. Oh ya ? aku sendiri besar dan tinggal Pandaan dan lagi gawe di suatu pub.........rik yang berada didalam  kawasan Ngoro Industri Park (NIP) Ngoro - Mojosari. Kalo dari rumah via jalur biasa (Pandaan - Kejapanan - Ngoro) sekitar 45 menit perjalanan dengan jarak sekitar 23 Km.

Ok kembali ke topik. Setelah checklock aku langsung nge-gas menuju ke lokasi kawasan industri paling atas. Sengaja lewat sana (jalan tikus) supaya lebih cepat. Namanya saja jalan tikus jadi hanya orang sekitar daerah sekitar sini saja yang sering melewatinya. Jalur ini akan tembus ke SMAN 1 Ngoro yang berada di Dusun Krapyak - Kutogirang. Tapi sayang jalur ini hanya bisa dilewati oleh kendaraan sejenis roda 2 saja.

Pemandangan alam di sekitar kawasan industri ini lumayan cukup indah dengan latar belakang Gunung Penanggungan dikejauhan sana. Setelah melewati jalur tikus tersebut. kami entar akan ketemu dengan jalan utama menuju ke arah Pemandian/Candi "Jolotundo" atau PPLH Seloliman kalo dari arah Ngoro - Mojosari.

Mie Ayam Ceker Ngoro - Mojosari (RMC)

Satu porsi mie ceker

Pada awalnya aku tidak suka bingit dengan yang namanya ceker. Tapi ketika pertama kali mencobanya di warung Angkringan Jogja Lek Man lama-kelamaan kok enak juga ya hehhehehehehe. Dan sampai sekarang akhirnya aku jadi ketagihan apalagi kalo dimasak pedas gitu. 

kebetulan didekat tempat aku kerja ada warung sederhana yang menyajikan mie ayam dengan tambahan ceker. Warung itu bernama warung buruh RMC "Republik Mie Ceker" yang berlokasi Ruko Jln. Raya Jolotundo Desa Sedati, Kec. Ngoro, Kab. Mojosari. Kalo dari Perempatan Tekok sekitar 300 meter kearah barat. Aku dan konco-konco biasanya makan kesana pada hari Jumat sesudah sholat. 

Teknik KAMI Goes 2 Pantai Bale Kambang - Malang

Welcome @Bale Kambang Beach

Minggu, 21 Desember 2014
Setiap 4-5 bulan sekali kawan - kawan di Departemen Teknik tempat aku bekerja selalu mengadakan acara kumpul - kumpul mirip arisan anjangsana gitu. Pada akhir bulan kita diwajibkan membayar iuran sebesar Rp. 10.000,- dan uang tersebut nantinya akan diberikan kepada yang ketempatan atau yang mendapat giliran menjadi tuan rumah.

Kalo sebelumnya arisan selalu diadakan secara indor (dalam rumah) maka untuk kali ini kami pengen sesuatu yang beda yaitu dengan melaksanakannya di outdoor. Dan kebetulan yang mendapat giliran adalah bro Indarto Susilo. Sebenarnya rumahnya di Ngoro tetapi temen-temen pengen acara tersebut diadakan dikampung halaman sang istri yaitu Kepanjen. Dan puncak acaranya nanti adalah ngelencer di pantai Bale Kambang. 

Kami kemudian sepakat kumpul dipubrik  (NIP Ngoro) dan akan berangkat tepat pada pukul 07.00 WIB. Molor 30 menit dari jadwal, bus yang membawa kawan - kawan kemudian perlahan-lahan meninggalkan Ngoro. Aku sendiri menunggu mereka di Patung Sapi Pandaan. Tepat pada pukul 08.30 WIB bus akhirnya datang juga.

Nasi Jagung Kutogirang - Ngoro Yang Luekooh Bingit

Lalapan tempe penyet, lamtoro, daun semanggi, daun turi, pencet muda dll

Sego empok alias nasi jagung merupakan salah satu kuliner khas Indonesia yang sering dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan. Tapi seiring berjalannya waktu kuliner ini sudah naik pangkat alias tidak lagi dinikmati oleh kalangan masyarakat pedesaan melainkan sudah dinikmati oleh masyarakat kota karena khasiatnya.

Kebetulan didekat tempat saya kerja ada satu warung nasi jagung sederhana yang top recomended banget deh. Hampir setiap hari jumat aku dan teman kerja sering makan siang disana. Kami menyebutnya warung nasi jagung Kutogirang karena memang berlokasinya di Dusun Krapyak, Desa Kutogirang, Kec. Ngoro - Mojosari.

Kalo dari NIP (Ngoro Industri Persada) hanya berjarak sekitar 6-7 km ke arah PPLH Seloliman atau Pemandian Candi Jolotundo. Pada setiap jam-jam makan siang atau hari libur warung ini hampir selalu dipadati oleh pengunjung. Dan harganyapun cukup murah yaitu Rp. 6000,-/porsi. 

Mbolang Ke Kebun Alpukat Di Kaki Gunung Penanggungan

Memasuki Desa Kunjorowesi

Karena kebetulan minggu sedang tidak ada acara, aku mengiyakan ajakan salah satu rekan kerja pabrik (bro Didik Sekantong) untuk maen ke rumahnya dan sekaligus memanen buah alpukat. Rumah bro Didik Sekantong berada di Desa Kunjorowesi, Kec. Ngoro, Kab. Mojokerto.

Dalam perjalanan kami sering berpapasan dengan truk-truk besar yang mengangkut tanah dan sirtu (pasir dan batu). Desa ini memang menjadi salah satu lokasi pengambilan sirtu yang dikeruk dari tanah yang sebelumnya adalah kawasan hutan. Jadi jangan kaget kalo disepanjang jalan kita akan disuguhi pemandangan lubang-lubang besar lokasi bekas galian sirtu.