Mbolang Ke Kebun Alpukat Di Kaki Gunung Penanggungan

Memasuki Desa Kunjorowesi

Karena kebetulan minggu sedang tidak ada acara, aku mengiyakan ajakan salah satu rekan kerja pabrik (bro Didik Sekantong) untuk maen ke rumahnya dan sekaligus memanen buah alpukat. Rumah bro Didik Sekantong berada di Desa Kunjorowesi, Kec. Ngoro, Kab. Mojokerto.

Dalam perjalanan kami sering berpapasan dengan truk-truk besar yang mengangkut tanah dan sirtu (pasir dan batu). Desa ini memang menjadi salah satu lokasi pengambilan sirtu yang dikeruk dari tanah yang sebelumnya adalah kawasan hutan. Jadi jangan kaget kalo disepanjang jalan kita akan disuguhi pemandangan lubang-lubang besar lokasi bekas galian sirtu.


Banyak truk sirtu yang wara-wiri

Meeting point : @Rumah bro Didik Sekantong

Bro The Djainul

Meeting point dirumah bro Didik Sekantong pada pukul 08.00 WIB. Tapi ketika sampai disana hanya bro Djainul saja yang sudah duluan datang. Sambil menunggu temen-temen lainnya datang kami disuguhi jajanan dan secangkir kopi hangat. Dan akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga. Untuk peserta panen buah apukat kali ini berjumlah 10 orang dengan 5 buah motor yaitu : Aku, bro Rudi, bro Agus Daeri beserta putranya, bro Agung robot beserta putranya juga, bro Djainul, bro Didik Sekantong beserta anak dan istrinya.  


Akses jalan menuju ke kebun

Tepat pada pukul 09.15 WIB (molor 45 menit) kami kemudian tancap gas menuju ke rumah pemilik kebun apukat tersebut yang berjarak sekitar 10 km dari rumah bro Didik Sekantong. Dusun ini berada tepat dikaki Gunung Penanggungan. Akses untuk menuju ke kebun sangat variatif jalannya mulai dari jalan aspal, jalan paving, jalan cor sampai jalan makadam. Kontur jalannya pun cukup sempit dan penuh dengan tanjakan serta turunan yang tajam sehingga diperlukan kondisi kendaraan yang fit untuk bisa sampai kesana apalagi kalo malam hari dan musim hujan tiba.

Dan 45 menit kemudian kami akhirnya sampai dirumah bapak pemilik kebun itu. Sampai disana kami langsung disambut oleh 2 sak/glangsing buah alpukat pesanan kami sebelumnya. Karena stok diglangsing tidak mencukupi untuk kami semua maka bapak itu lalu mengajak ke kebun untuk memetik sendiri sisa kekurangan buah alpukatnya. Kali ini tetap bro Djainul yang kembali bertugas untuk memanjat pohon dibantu oleh si bapak tadi.


Akhirnya sampai juga......

Monggo dipilih...dipilih

Oleh-oleh buat orang rumah

Bapak & Ibu pemilik kebun

Hidangan pagi ini

Selain buah alpukat, penduduk sini juga menanam pohon buah jeruk bali, jahe, kunir, nangka serta pete. Aku sendiri hanya membeli  5 kg buah alpukat dan 2 ikat pete. Untuk buah alpukat per kilonya dihargai Rp. 4000,- sedangan per ikat pete (satu ikat berisi sekitar 25 buah pete) dihargai hanya Rp. 5000,- saja. Cukup murah bukan ???. Pengennya sih beli banyak ?? tapi berhubung top box tidak aku pasang maka cukup segitu sajalah dulu hehehehehehe.


Puncak Penanggungan tampak dikejauhan

Berangkat menuju kebun

Bro Didik Sekantong

Siap-siap panjat pohon alpukat hehehhehee

The Djainul in action



Penampakan jeruk bali

Mantaaap mz brow

Rekor panen kali ini dipegang oleh bro Djainul dengan membeli 50 Kg buah alpukat setelah minggu kemaren 40 kg yang dibeli temen kami lainnya. Itu belum termasuk bonusnya lho ??. Kalo ditotal semua sekitar 60 Kg mantaaap man hehehehhehe. Sedangkan kawan-kawan lainnya masing-masing membeli 5 kg dan 25 kg saja. Sebenarnya kami diberi bonus jeruk bali oleh bapak pemilik kebun tersebut tetapi karena faktor tidak ada tempat lagi untuk membawanya maka kami terpaksa  menolak pemberiannya.


Hasil panen kali ini 

Rekor 50 Kg plus-plus 

Buah apukat mentah bisa masak sekitar 2-3 hari setelah dipetik. Tinggal taruh saja ditempat penyimpanan beras atau di dalam lemari supaya lebih cepat masak. Tapi tempat penyimpanannya jangan terlalu tertutup sebab alpukat bisa busuk karena suhu sekitar terlalu panas.

Setelah memamen kami kemudian turun menuju ke rumah bro Didik. Karena tidak ada persiapan yang matang sehingga glangsing apukat hanya diikat seadanya saja dengan tali rafia oleh bro Djainul sehingga nyaris jatuh dari sepeda. Tapi untung saja dia dengan sigap berhenti lalu menyikatnya kembali dengan kencang. Kalo tidak ?? bisa rugi tuh bro hehhehehehe. Rencananya buah apukat itu akan dijual lagi oleh bro Djainul.


Iki mborong opo ngerampok ya ?? hehehhehehe

Dirumah bro Didik Sekantong kami kembali disuguhi jus alpukat lagi dan buah nangka yang sudah dikupas. Lumayan juga hasil panen kali ini ya hehehhehe. Rencana minggu depan bro Didik Sekantong akan kembali lagi kesana untuk mengantar kawan-kawan lain yang tidak bisa ikut panen alpukat hari ini. Wah, bro Didik lumayan rek dapat bonusan lagi oleh si empunya kebun hehehehe. Salam keluyurers,.......................



5 comments:

  1. Boleh tau kebun alpukat letaknya di dusun/desa mana?

    ReplyDelete
  2. Terletak didusun Telogo, Desa Kunjorowesi brow...........

    ReplyDelete
  3. Berapa luas kebun nya disana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo luasnya gak tau pasti bray. Kebunnya itu kebanyakan milik warga jadi gak 100% ditanami alpukat.......

      Delete
  4. Mantapppppp.... 🙏🙏🙏🙏

    ReplyDelete