Bali - Lombok Heritage Journey Day 3 : Saatnya Berjemur Ke Pantai

Keindahan Pantai Padang-Padang

Kegiatan hari ini adalah malali (jalan-jalan) ke sekitaran Bali Selatan tepatnya dikawasan Uluwatu dan Nusa Dua. Sebelumnya kami mampir dulu ke Garuda Wisnu Kencana (GWK). Tapi kami hanya numpang foto-foto saja didalam kawasan sana. Pengen masuk sih sebenarnya ? tapi tiketnya itu yang lumayan mahal hehehehhe.

Lagian menurut aku GWK sekarang tidak banyak berubah dengan saat aku terakhir kali datang kesini. Patung Dewa Wisnu dan Garuda Kencana masih belum menjadi satu kesatuan. Setelah puas muter-muter di dalam kawasan, sekarang saatnya buat menghitamkan kulit dulu biar lebih eksotis lagi hehehehehhehe. Tujuan pertama kami adalah goes ke pantai Padang-Padang yang berada di daerah Kuta Selatan.


@Kost'an bro Amien

Berangkaaaattt..........

Gerbang menuju UNUD

Tri Mas Kentir hehehhehe



Gapura menuju GWK



Untuk menuju ke lokasi pantai ini cukup mudah. Dari GWK ambil arah yang menuju ke Uluwatu melewati gapura Pecatu Indah Resort. Trus lurus saja sampai ketemu sebuah pertigaan yang didekatnya ada kantor Perkebel Desa Pecatu. Kemudian kita belok kanan dan ikuti saja jalan ini (Jln. Labuna Sait) sampai entar ketemu sebuah jembatan dengan pemandangan pantai yang elok. Nah dibawah jembatan itulah pantai Padang-Padang berada. Pantai ini disebut juga dengan nama pantai Labuna Sait.


Belok kanan ke arah Labuna Sait kalo lurus menuju ke arah pantai Uluwatu

Jln. Labuna Sait



Akhirnya...Padang-Padang

Pantai ini pernah dijadikan lokasi syuting film nasional "Madre" dan semakin terkenal ke mancanegara setelah aktris Hollywood Julia Robert berakting disini dalam film "Eat, Pray & Love". Untuk masuk ke pantai ini tidak diberlakukan tarif khusus alias gratis. Tapi kita hanya mengeluarkan uang sebesar seribu rupiah saja buat ongkos parkir kendaraan (roda dua). Murah bukan ?? beda bingit dengan tarif pantai-pantai di pulau Jawa sana yang banyak pungli-nya hehheheheheh.






Harus bergantian menuruni goa

Selanjutnya kita harus menuruni goa kecil untuk menuju ke area pantai. Tapi harus bergantian karena akses jalan goa yang sempit. Pantai Padang-Padang menawarkan pasir putih yang lembut dengan ombak yang lumayan menantang. Sehingga banyak para perselancar yang menghabiskan waktunya disini untuk menaklukan ombak. Pantai ini juga sering digunakan sebagai lokasi kontes surfing berskala internasional lho. Waktu yang pas buat menikmati pantai ini adalah ketika sore hari karena kita akan disuguhi aksi menawan para surfer profesional dalam menaklukan ombak.


Monggo dibaca dulu











Pose koplak hahhahahahaha





Jembatan Labuna Sait

Nice shoot bray......

Puas menikmati keindahan Pantai Padang-Padang kami kemudian beranjak menuju ke destinasi lainnya yang hanya berjarak sekitar 3 km dari sini. Pantai Suluban,....I'm coming. Setelah membayar tiket plus ongkos parkir sebesar Rp. 5000.-/orang, kami bertiga lalu bergegas menuju ke area pantai.


Jalan masuk menuju ke pantai Suluban (lurus), belok kiri menuju ke arah pantai Uluwatu

Welcome 2 The Suluban Beach

Sama seperti di pantai Padang-Padang, untuk menuju ke pantai ini kita harus menuruni goa kecil gitu. Tapi bukan hanya goa saja melainkan juga menaklukan anak tangga yang berada disisi tebing gitu karena pantai ini berada pada pinggir tebing yang cukup curam. Dari atas tebing kita bisa melihat indahnya pemandangan lautan lepas.












Kami kemudian segera menuruni satu persatu anak tangga untuk menuju ke kawasan pantai. Meskipun lumayan menguras tenaga tapi semuanya terbayar sudah. Ukuran pantai Suluban memang lumayan sempit dan cenderung memiliki batu karang yang tajam. Meskipun begitu banyak bule dan wisatawan lokal yang datang berkunjung kesini. Karena keindahan dan eksotik inilah maka pantai Suluban sering digunakan sebagai lokasi pengambilan foto prewed dan pemotretan foto model.




Bule-bule yang lagi bersantai

Menuruni anak tangga menuju ke pantai

Memasuki area pantai

Lumayan ada rembesan air tawar



From the back

Candid by bro Manowar hehehhehehe

Hari semakin siang dan ombaknya pun semakin besar.  Otomatis semakin banyak pula bule-bule yang bersurfing ria. Dikarenakan typikal pantainya pantai karang gitu maka hanya surfer profesional saja yang bermain surfing. Cukup lama juga kami menghabiskan waktu disini. Sambil menikmati keindahan pantai sesekali kamera ini meng-candid sesuatu *colekbromanowar* hehhehehehehe.


Sejenak memejamkan mata 

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 13.01 WITA. Kami kemudian kembali menuju ke atas (tempat parkir kendaraan). Karena suasana angin pantai yang sepoi-sepoi sehingga membuat mata ini semakin berat. Kamipun segera tertidur begitu menemukan tempat yang nyaman buat beristirahat. Setelah tertidur sekitar 1 jam,  kami kemudian bangun dan beranjak meninggalkan pantai Suluban.


From Suluban goes Nyang-Nyang

Gapura selamat datang Di wisata Luhur Uluwatu

Pintu masuk menuju ke Puri  Bali Nyang-Nyang (belok kiri)

Destinasi berikutnya adalah mengunjungi pantai perawan yang jauh-jauh hari sudah aku catat dalam list perjalananku ini yaitu pantai Nyang-Nyang. Bagi masyarakat kebanyakan nama pantai ini mungkin masih terasa asing. Untuk menuju ke pantai ini gampang-gampang susah karena tidak ada petunjuk jalan yang jelas. Berbekal catatan dari mbah gogel dan ilmu "lebih baik bertanya daripada sesat dijalan" kami akhirnya bisa menemukannya.

Dari Pantai Suluban ambil arah menuju ke pantai Uluwatu. Ketika sampai dipertigaan pantai Uluwatu (Pura Luhur Uluwatu) belok kiri. Ikuti jalan sampai ketemu gapura selamat datang objek wisata "Luhur Uluwatu". Nah sebelum gapura belok kanan masuk ke dalam kawasan Puri Bali Nyang-Nyang Uluwatu.

Karena untuk melihat pantai Nyang-Nyang dari atas tebing/bukit kita harus masuk kudu ke dalam kawasan Puri ini. Dari atas sini kita bisa melihat indahnya pantai Nyang-Nyang dibawah sana. Tapi terlihat hanya segelintir orang saja, bener-bener hidden beach.


Parkir gratis..tis..tis

@Puri Bali Nyang-Nyang Uluwatu



Taman-taman Puri yang sedap dipandang mata



Kebanyakan pengunjung Puri ini berasal dari ras kuning seperti Chinese, Taiwan, Korean, Japanese dll. Mereka bersantai disebuah resto sambil melihat keindahaan Nyang-Nyang dan Samudra Hindia. Tapi sayangnya kami hanya bisa melihat keindahan pantai ini dari atas bukit/tebing.

Untuk menuju ke pantai kami harus menuruni bukit/tebing dengan melewati jalan terjal serta dengan menaklukan beberapa anak tangga. Kalo masih bingung tanya saja kepada penduduk setempat dimana akses jalan untuk turun ke pantai. Tapi sayangnya kami tidak bisa turun kesana karena faktor kelelahan akibat kurang tidur hhehehehehehhe. Ya sudahlah mungkin lain kali saja.




Mupeng buat turun kesana





Akses jalan makadam untuk  menuju ke pantai Nyang-Nyang

Sebelum berangkat ke destinasi berikutnya kami menyempatkan diri untuk mengabadikan indahnya pemandangan pura beserta taman-tamannya. Tapi sebelum menuju ke arah Nusa Dua kami mencari dulu dimana akses jalan untuk turun ke Pantai Nyang-Nyang supaya kalo kesini lagi kami tidak usah bertanya sana-sini. Oke lanjut, dan kali ini tujuan kami adalah goes 2 pantai Pandawa. Kalo pantai ini pasti sudah tidak asing lagi karena merupakan salah satu primadona para backpacker dan traveler ketika berkunjung ke Bali.




Otw ke Pandawa beach (kiri : arah ke Pandawa, lurus : arah ke Green Bowl Beach)







Pantai yang berlokasi di desa Kutuh, Pecatu, Nusa Dua ini memang cukup indah dan layak dijadikan destinasi utama ketika kita berkunjung ke Bali. Selain memiliki garis pantai yang panjang dan luas, pemandangan tebing kapur yang menjulang tinggi disekitar pantai pun juga tidak kalah kereen. Hampir disetiap weekend maupun libur panjang pantai ini selalu dipadati oleh pengunjung. Banyak kegiatan-kegiatan masal yang dilangsungkan disini seperti konser music, festival budaya dll.

Salah satu spot yang ajeep adalah melihat pemandangan pantai dari atas bukit kapur. Kamipun tertarik untuk kesana. Ketika akan menaiki bukit we got a little accident. Bro Manowar terjatuh dari motornya karena tidak bisa menjaga keseimbangan ketika akan menaiki bukit. Tapi untung saja tidak ada cidera yang berarti hanya setang rem depannya saja yang bengkok. Sedangkan aku sendiri baru sadar ketika sampai diatas kalo si merah maroon ternyata sedikit bermasalah karena ada beberapa gigi sproket belakang ternyata ada yang rompal hehehhehehe. Pantas saja kalo jalan rasanya kok seperti endut-endutan.












Akhirnya kami memutuskan tidak melanjutkan perjalanan saja dan segera turun lagi untuk menuju ke pantai. Akses jalan menuju ke atas bukit memang terbilang cukup terjal untuk ukuran sepeda standart karena kita harus melewati tanjakan dengan kondisi jalan yang bergelombang, berlubang dan banyak pecahan batu kapur yang bertebaran disana-sini. Kalopun memaksakan tetap untuk naik, tapi entar kami malah binun bagaimana turunnya nanti  ya ???. Apalagi kondisi riders dan si kuda besi juga kurang fit.


Djadwal Pertunjukan

Ketika menuruni jalan untuk menuju area pantai kita akan melihat eksotiknya sebuah bukit kapur yang pada dindingnya terdapat patung Dewi Kunti dan Pandawa Lima, inilah ciri khas pantai ini.  Sampai di area pantai suasananya cukup ramai karena kebetulan sedang ada Festival "Pandawa Beach Explore". Ada pertunjukan live musik, pameran kerajinan khas Bali, pesta kembang api, DJ dll. Tapi ada satu yang menarik perhatian kami yaitu pagelaran Tari Kecak dengan lakon Hanoman Obong.


Pagelaran Tari kecak







Hanoman Obong



Bonus dari bro Manowar 

Satu lagi hehehehehhehehe

Dan tentu saja kesempatan ini tidak kami lewatkan begitu saja karena jarang-jarang dapat moment seperti ini. Kapan lagi bisa menyaksikan pertunjukan Tari Kecak dengan jarak yang cukup dekat dan gratis lagi hehehhehehe. Sebab untuk menyaksikan pertunjukan Tari Kecak di Pura Luhur Uluwatu kita akan dikenakan tarif sekitar 70-80 ribu rupiah per-orang.


Melipir @Erlangga 2 

Setelah puas menyaksikan lenggak-lenggok penari Kecak serta keindahan pantai Pandawa ketika sore hari, tepat pada pukul 19.35 WITA kami kemudian cabut menuju ke pusat oleh-oleh Erlangga 2 dan Krisna di Denpasar untuk membeli oleh-oleh. Sesudah itu kami langsung bergegas pulang menuju ke tempat bro Amien lagi. Sampai disana kami langsung istirahat supaya kondisi stamina bisa kembali fit untuk destinasi esok hari. My Ride My Adventure, Salam Keluyurers.................


Catatan :
  • Ongkos parkir pantai Padang-Padang                     : Rp. 1000,-/sepeda
  • Tiket masuk pantai Suluban                                  :  Rp. 5000,-/orang
  • Tiket masuk dan parkir pantai Nyang-Nyang           : gratisssss
  • Tiket masuk pantai Pandawa                                : Rp.10.000.-/orang


No comments:

Post a Comment