Bali - Lombok Heritage Journey Day 2 : Melali Keliling Bali Utara

Selamat Pagi Singaraja
26 Desember 2014

Bangun tidur badan rasanya masih pegal-pegal dan lumayan nguantuk. Kami semua lalu bergegas mandi lalu sarapan dan segera bersiap-siap karena pagi ini bro Jihan akan mengajak kami berendam ke pemandian air panas "Banjar". Oke meluncur ke lokasi, siap 86 #kebanyakannontontipi.

Karena lokasinya lumayan dekat kami hanya membawa 2 motor saja. Tapi dalam perjalanan para boncenger terpaksa turun sebentar dijalan dan harus berjalan kaki karena ada operasi Polisi.  Soalnya kami ada yang bonceng 3 serta para boncenger tidak pake helm semua. Tapi ternyata dugaan kami salah karena mereka sedang mengamankan jalannya upacara adat hehehhehehe.





Aktifitas rutin di pasar Seririt


Pasar Seririt (pasca ada kebakaran)



Otw ke air panas "Banjar"

Setelah aman, baru berangkat lagi



20 menit kemudian (pukul 09.00 WITA) kami akhirnya sampai dilokasi pemandian. Beli tiket dulu sebesar Rp. 5000,-/orang untuk dewasa dan Rp. 3000,-/orang untuk anak-anak. Karena hari masih pagi suasana sekitar kolam/pemandian terlihat sepi dan hanya beberapa toko oleh-oleh saja yang buka.











Begitu teduh dan suejuk

Sudah lama bingit kami tidak berendam air panas. Terakhir kali aku berendam di kolam air panas "Padusan" Pacet - Mojokerto Jatim bersama bro Didik dan kawan-kawan. Kami kemudian segera ganti baju dan langsung menceburkan diri ke kolam. Suegeeer banget pemirsa, capek dan penat langsung hilang seketika. Selain wisatawan lokal banyak juga wisatawan mancanegara yang berendam di pemandian air panas ini.


Artinya : Air suci panas hehehhehe



Kalo pake bikini gpp kan ?? hehhehehehe

Suasana kolam pagi ini

#Candid #BaliJegek hehehhehe



Di pemandian ini terdapat 2 kolam. Kolam besar dan kolam kecil serta 1 pancuran air panas. Air yang lebih panas berada di dalam kolam kecil (kolam atas) sedangkan yang lebih hangat berada dikolam besar (kolam bawah). Selain kolam pemandian disini juga ada fasilitas lain seperti wifi, restoran, spa dan massage. Puas berendam dikolam kecil aku kemudian menuju ke kolam yang lebih hangat yaitu kolam besar.




Badan rasa'e sueger bingit

Grojokan disik ben waras 



Karena sekarang hari jumat kami tidak bisa berlama-lama berendam. Tepat pada pukul 10.30 WITA kami memutuskan balik menuju ke rumah bro Jihan. Sambil menunggu datangnya waktu sholat jumat, kami manfaatkan buat beristirahat kembali. Dan ketika suara adzan memanggil, kami semua langsung beranjak menuju ke masjid Agung Seririt yang lokasinya tak jauh dari rumah bro Jihan.


Lanjut blek sek maning

Daerah Pengastulan - Seririt ini merupakan kampung islam sehingga sangat mudah sekali untuk mencari masjid dan musholla. Mereka kebanyakan pendatang dari Bugis yang awalnya berprofesi sebagai nelayan. Seiring berjalanannya waktu kemudian mereka menetap di kampung ini. Jadi ketika berada disini seakan-akan kita berada di jawa dan bukan di Bali.




@Perlimaan Lovina

Sesudah sholat jumat kami lalu bersiap-siap untuk melanjutkan lagi perjalanan menuju ke destinasi berikutnya yaitu Denpasar. Tapi sebelumnya kami bersilahturami dulu ke rumah kawan-kawan Bali lainnya yang berada di seputaran Singaraja. Tepat pukul 17.00 WITA kami bertiga lalu berpamitan kepada bro Jihan beserta keluarganya dan segera tancap gas menuju ke kediaman bli Gede Badra.


Otw ke rumah bli Gede badra



Karena lupa-lupa ingat kami kemudian memutuskan menghubungi bli Gede Badra saja. Sebenarnya tahun kemaren aku mampir ke rumahnya tapi karena jalannya yang berkelak-kelok dan saat itu ngebut sehingga sekarang lupa jadi deh hehehhehehe. Setelah dipandu via bbm, akhirnya sampai juga disana. Moga-moga dibikinkan sambal bongkot ya ??  ujarku pada bro Manowar hahahhahahaha.


Akhirnya sampai juga...........





Leyeh-leyeh sebentar @Bli Gede Badra home

Buat yang belum tahu sambal bongkot baca aja disini. Rugi kalo ke Bali tapi kita tidak mencicipi lezatnya sambal ini. Entah kenapa ? sambal khas Bali selalu menggugah selera makanku. Tapi sayang sekali keberuntungan kali ini tidak berpihak kepada kami karena kesulitan mencari bongkot. Okelah kalo beg...beg...begitu. Tapi meskipun tidak ada sambal bongkot kami berterima kasih karena telah diijinkan mampir kesini (lagi)


Otw ke rumah Pak Ketut  

Baru duduk-duduk sebentar bli Gede Badra kemudian mengajak kami maen ke rumah pak Ketut Sutanaya yang juga rekan kami kerja. Ok, berangkat....... Kami kemudian bergerak menuju ke Sangsit. Disepanjang jalan bli Gede memberitahu arah rumah kawan Bali lainnya yang tinggal di sekitaran Singaraja. Dipub...rik, pegawainya banyak yang berasal dari Bali terutama Singaraja dan sekitarnya. Soalnya pemilik perusahaan juga berasal dari sini.

Tepat pada pukul 19.05 WITA kami akhirnya sampai disana. Rupanya keluarga besar Pak Ketut pada kumpul. Kami kemudian dibelikan ikan bakar dan menyantapnya rame-rame bersama mereka. Seru juga maen ke rumah kawan dan kumpul bersama keluarganya besarnya. Karena keasyikan ngobrol tidak terasa kalo waktu telah menunjukkan pukul 20.00 WITA. Karena perjalanan masih panjang kami kemudian berpamitan untuk segera melanjutkan perjalanan.


Kumpul-kumpul bersama keluarga pak Ketut


Santap malam : ikan bakar, plecing kangkung + sambel terong



Dari Sangsit kami lalu menuju ke Singaraja dan berhenti sebentar di Tugu Singa Ambara Raja buat foto sebagai bukti konkrit kalo kami (aku dan si merah maroon) sudah pernah menginjakkan kaki disini. Buat seorang bikers.moto traveler berfoto dengan latar belakang sebuah kantor Bupati/Gubernur, gapura batas kota atau landmarks suatu daerah adalah wajib hukumnya. Yang penting si motor sudah narsis, bikers belakangan gpp hehehhehehe.


Berangkat menuju Denpasar

@Tugu Singa Ambara Raja, Landmark kota Singaraja

Sebelum berangkat buang air dulu

Puas berfoto-foto kami lanjut nge-gas lagi. Jalur yang kami pilih adalah Gitgit - Bedugul - Mengwi - Denpasar. Jalur ini sudah pernah kami lewati sebelumnya dengan kondisi yang sama pula. Riding pada malam hari dengan kontur jalan yang berkelok-kelok memang sesuatu banget. Apalagi jalan yang kami lewati kondisinya lumayan bagus. Wah pengen banget cornering kayak balapan Isle Man Of  TT itu deh hehehehehhe.

Pada pukul 21.34 WITA kami memasuki wilayah di Ubung dan beristirahat di minimart Jln Gatot Subroto timur sembari menghubungi teman bro Manowar untuk mengabarkan posisi kami sekarang. Setelah itu  kami meluncur menuju ke Mumbul - Jimbaran dengan bantuan GPS bro Didik. Saat memasuki Simpang Siur alias patung Dewa Ruci kami sedikit kebingungan harus belok kearah mana karena banyak jalan yang berubah terkait keberadaan Tol Bali Mandara.


Istirahat @Indomart Gatsu Timur Denpasar

Sempat berputar-putar dibundaran patung Dewa Ruci sebanyak 2x kami akhirnya berhasil lolos juga hehhehehe. Selanjutnya kami tinggal ikuti arah sesuai GPS.  Karena tak kunjung ketemu, akhirnya kami meminta dia (bro Amin) untuk menjemput kami di depan KFC (dekat gerbang masuk Univ. Udanaya). 15 menit kemudian bro Amin datang, kami berempat kemudian langsung menuju ke Perum Puri Mumbul - Jimbaran (23.05 WITA) dan segera beristirahat.


Catatan :
  • Singaraja - Denpasar (Perum Puri Mumbul - Jimbaran) via Bedugul   :  78 km











No comments:

Post a Comment