Eksotika Air Terjun "Coban Baung" Ngajum - Malang Yang Masih Perawan

Coban Baung Ngajum - Malang

Padahal belum genap sebulan nge-gas ke Timur Raya Indonesia (Bali - Lombok) tapi tangan ini rasanya gatel banget pengen ngegas lagi hehehehhehehe. Pucuk dicinta dan ulam pun tiba. Bro Manowar tiba-tiba men-bbm kalo pada akhir pekan ini dia dan bro Edy Malang akan touring ke air terjun Coban Baung Kepanjen - Malang. Mau ikut gak  ??? Tanpa pikir panjang aku kemudian mengiyakan ajakannya.

Aku dan bro Manowar janjian di Taman Dayu Pandaan pada pukul 07.15 WIB. Kemudian tancap gas menuju ke meeting point kami di Karanglo - Malang. 1 jam kemudian kami akhirnya sampai disana tepatnya didepan perusahaan tempat bro Edy bekerja. Setelah menunggu sekitar 30 menit akhirnya mereka nongol juga.


Meeting point dengan bro Edy dan kawan-kawan@Karanglo - Malang

Sarapan Pagi di samping PT. Bentoel - Karanglo Malang

Selanjutnya kami melipir dulu ke warung terdekat untuk sarapan pagi. Peserta kali ini : 6 orang dengan 5 buah motor. Tapi 1 orang peserta menunggu di pintu masuk Jalibar  Kepanjen - Malang. Tepat pada pukul 09.03 WIB kami berlima langsung berangkat kesana. 45 menit kemudian kami sampai  pos polisi Jalibar (jalur lintas barat) dan rupanya teman bro Edy (Pak Iwan namanya) sudah standby disana.


Jalibar (jalur lintas barat) By pass menuju Blitar dan Gunung Kawi

Meeting point dengan Pak Iwan @Pos Polisi Jalibar 

Peta Kec. Kepanjen - Malang


Menuju ke rumah Pak Iwan dulu



Mampir sebentar dirumah Pak Iwan

Kami berenam lalu menuju ke rumahnya dulu yang berada di Kec. Kranggan - Malang. Perjalanan menuju kesana lumayan mengasyikan karena kita melewati kawasan hutan dengan kontur jalan yang sempit, berkelak-kelok dan naik turun. Dan akhirnya sampai juga dirumah Pak Iwan. Setelah mengisi bensin dan logistik secukupnya kami langsung tancap gas lagi menuju ke lokasi.




Jalan yang naik-turun













Kondisi jalan yang kami lewati hampir sama dengan kontur jalan ketika menuju ke rumah Pak Iwan dari arah Bypass Kepanjen tadi. Tapi kondisinya agak rusak sehingga kami harus memilih bagian jalan yang bagus untuk dilewati. Tapi karena tidak ada petunjuk jalan yang jelas maka beberapa kali kami harus berhenti untuk bertanya kepada penduduk setempat. Setelah riding sekitar 1 jam kami akhirnya sampai juga di pintu masuk menuju ke air terjun.

Dikarenakan lokasi air terjun yang masih perawan maka otomatis tidak ada fasilitas tempat parkir disini sehingga motor harus titipkan dulu dirumah penduduk yang berada tak jauh dari jalan/pintu masuk. Selain kami banyak juga pengunjung lainnya yang juga menitipkan sepedanya disini. Selanjutnya kami harus berjalan kaki untuk menuju ke lokasi dengan menyusuri jalan setapak ditengah-tengah hutan yang baru saja dibuka oleh warga. Rencananya jalan tersebut akan digunakan sebagai akses utama menuju ke air terjun.


Motor harus dititipkan dirumah penduduk

Jalan kaki menuju lokasi air terjun



Narsis dengan penduduk lokal

Pose bareng kawan-kawan

Sebenarnya untuk motor bisa masuk setidaknya 300 meter saja sebelum lokasi air terjun kecuali  kendaraan dengan modifikasi khusus (sejenis motor trail). Tapi itu juga tergantung dengan kondisi cuaca. Kalo pas lagi hujan tidak disarankan motor masuk kesini karena kontur jalannya tanah lempung gitu sehingga akan membuat laju motor sering selip. Saat kami datang kebetulan sedang ada proses pembuatan dan perbaikan jalan menuju ke lokasi sehingga masih banyak material yang berserakan disepanjang jalan.

Pemerintah daerah setempat memang sedang gencar-gencarnya menjadikan lokasi air terjun "Coban Baung" ini sebagai salah satu wisata andalan Kec. Ngajum dan Kab. Malang. Selain air terjun rencananya disini juga akan dibangun Bumi Perkemahan sehingga fasilitas pendukungnya pun juga harus dilengkapi seperti : tempat parkir, warung, tempat sampah, toilet dll.

Sangat sulit memang mencari informasi di internet tentang keberadaan air terjun ini apalagi nama "Coban Baung" sebelumnya sudah ada yaitu air terjun yang berada di Gunung Baung Desa Purwodasi, Kec. Purwosari, Kab. Pasuruan atau yang berada di dalam kawasan Kebun Raya Purwodadi - Pasuruan.


Peringatan sebelum masuk kedalam kawasan air terjun

Hutan dibuka untuk akses jalan menuju air terjun dan bumi perkemahan



Petunjuk arah menuju air terjun



Kontur tanah yang rawan longsor

Jalan yang masih dalam perbaikan

Dalam perjalanan menuju kesana kita akan melewati rimbunnya pepohonan hutan dan jernihnya sungai yang berada ditengah hutan. Tapi kita harus selalu waspada karena jalan yang kita lewati sangat licin dan rawan pohon tumbang serta longsor apalagi kalo musim hujan datang. Oke lanjut, kami kemudian harus menuruni bukit/tebing kapur gitu. Untuk keselamatan,beberapa kawan-kawan bahkan harus menyopot alas kakinya supaya tidak terpeleset.




Harus menuruni bukit terjal doeloe



Melipir pinggir kali



Dan akhirnya......Air terjun "Coban Baung"





Dan akhirnya perjuangan kami terbayar sudah setelah melihat indahnya air terjun ini. Air terjun ini berada di Desa Balesari, Kec. Ngajum, Kab. Malang. Coban yang memiliki ketinggian sekitar 71 meter ini memang cukup indah, eksotis dan masih perawan. Tapi sayangnya masih banyak sampah yang berserakan sehingga dapat mengurangi keindahan air terjun tersebut. Semoga saja Pemda dan warga setempat segera tanggap terhadap situasi ini supaya objek wisata ini bisa jadi salah satu kebanggaan warga Malang dan sekitarnya.

Setelah puas mengekplorasi keindahan air terjun dan sekitarnya kami memutuskan untuk segera kembali karena langit mulai gelap (mendung). Sebab sangat riskan sekali kalo kita masih tetap disini ketika hujan turun karena jalan pasti akan semakin susah dilewati karena becek, licin dan rawan longsor serta pohon tumbang. Next time kami pasti akan kembali kesini lagi............


Hati-hati mz brow

Para penduduk yang kerja bakti membuka dan membangun akses jalan





Awas , hati-hati



#Ganbatte....



Saat pulang kami beristirahat sebentar dimata air yang dibuat oleh penduduk untuk membasuh muka dan kaki. Sueger banget airnya dan bisa langsung kita minum lho hehehehhehehe. Setelah bersusah payah akhirnya kami sampai kembali dirumah penduduk tempat kami menitipkan kendaraan tadi. Pas banget karena begitu sampai sana hujan deras langsung mengguyur. Kami pun segera berteduh di dalam saung milik bapak tersebut.

Saat berteduh bapak itu kemudian datang sambil membawakan beberapa cangkir kopi buat kami. Waduh, terima kasih banyak lho pak ? jadi merepotkan nih. Sudah diperbolehkan menitipkan kendaraan trus diperbolehkan berteduh dan sekarang dibikinkan kopi hehehhehehe. Entar lama-lama bisa kerasan disini nih lho pak ??. Itu yang aku suka dengan penduduk daerah sini yaitu kearifan lokalnya. Menurut Pak Iwan penduduk disini memang sangat ramah-ramah dan welcome kepada pendatang. Jangankan bertamu, ketika sedang berteduh saja kami dijamu oleh si empunya rumah.


Istirahat @Gazebo

#Selfie gaes hehehhehehe

Akhirnya hujan turun juga

Bro Edy dan Pak Iwan (kayak nama aku ya) hehhehehehehe

Monggo disruput.....kopi rasa.....h mbayar hehehehhe

Mangga hasil kebun sendiri





Bapak itu kemudian bergabung dan ngobrol bersama kami di saung sembari terus menghisap rokoknya. Beliau bercerita panjang lebar tentang kehidupannya dan harapannya terhadap keberadaan air terjun ini. Tak lama kemudian sang istri yang barusan mengantar saudaranya dari air terjun ikutan nimbrung sembari menghidangkan buah mangga hasil kebun mereka sendiri. Waduh jadi tambah sungkan nih ??. Ya sudah yang namanya rejeki tidak usah kita tolak brader hehhehehehe *sambilmengupasmangga"

Setelah hujan reda kami kemudian segera berpamitan dan tak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada mereka. Saat kami akan memberi uang untuk ongkos parkir dan hidangan kopinya beliau menolaknya. Bapak itu mengatakan bahwa dia sekeluarga malah senang kalo kami datang kesini karena bisa menambah saudara. Bahkan rumah beliau selalu terbuka buat kami kalo pas maen ke air terjun cobang baung lagi. Wah, sekali lagi terima kasih banyak lho pak dan bu.

Kami kemudian tancap gas untuk menuju ke destinasi lainnya yaitu Keraton Gunung Kawi yang berada sekitar 5 km dari sini. Tapi ketika sampai disana ternyata kraton tersebut merupakan tempat peribadatan umat Budha (Vihara Dewi Kwan In) to ?. Kirain kraton beneran geto hehehehhehe.


Pamitan menuju ke destinasi berikutnya

Ke Kraton Gunung Kawi





Selamat Datang Di Kraton Gunung Kawi





Vihara Dewi Kwan In







Bro Edy feat bro Manowar

Children Of  Gunung Kawi

Kraton ini terletak di Dusun Gendogo, Desa Balesari, Kec. Ngajum, Kab. Malang. Lokasinya berada pas dikaki Gunung Kawi. Kraton Gunung Kawi ini dibangun olah Mpu Sindok yang merupakan Ratu dari India dengan nama asli Kusuwa Wardhani.

Kami hanya sebentar saja disini dan kemudian langsung balik menuju rumah Pak Iwan dengan melewati jalan yang sama. Tapi sebelumnya kami mampir sebentar di sumber air Ubalan untuk mandi dan beristirahat. Tapi ketika sampai disana air lagi kotor karena saat itu sedang air sedang pasang. Akhirnya kami hanya melihat-lihat saja sambil menikmati sebungkus cilok buat pengganjal perut.


Sumber air Ubalan 

Proses pengolahan dan pendistribusian air bersih di sumber ubalan

Mampir lagi dirumah Pak Iwan

Istirahat @rumah Pak Iwan

Setelah itu langsung cabut ke rumah pak Iwan dan pas banget karena langsung ada pemadam kelaparan nya hehehhehehe. Numpang mandi, makan ngopi dan sholat kemudian siap-siap pulang menuju ke Pandaan. Makasih lho Pak Iwan karena telah diantar keliling Gunung Kawi dan sekitarnya.

Oke gaes sekarang saatnya pulang...Bismillah...........dan pada tepat pukul 22.10 WIB akhirnya kami sampai juga kembali dirumah tercinta. Cukup sekian RR kali ini gaes, sampai ketemu di RR berikutnya. Total jarak PP (pulang-pergi) adalah 173 km. Salam keluyurers.......................................

2 comments:

  1. eksotis...air terjunnya bertingkat2...angkutan umum ada ndak ya yg ke sana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo untuk angkutan umum ada sih. Tapi kayaknya cuman sampai sore saja sekitar jam 17.00 WIB mbak. Naiknya dari pertigaan Selorok

      Delete