|
Duren Bawor Pak Sarno Kemrajen |
Setelah badan kembali
segar kami langsung berangkat lagi menuju Jogja. Dalam perjalanan
kami melewati salah satu objek wisata yang lagi happening yaitu Grand
Canyon ala Indonesia alias Green Canyon. Menurut yang aku baca
diblog-blog kita bisa melihat indah dan rimbunnya kawasan pesisir
sungai yang dengan menaiki sebuah perahu. Dinamakan Green Canyon
karena sungainya berwarna hijau gelap.
Oke, lanjut. Saat
speed/RPM rendah tarikan si merah maroon mrebet lagi tapi ketika pas
buka gas sudah gak mbrebet dan begitu seterusnya. 40 menit kemudian
kami akhirnya sampai di Pangandaran lalu mencari arah menuju ke
Jogja. Sempat salah paham sebentar kami akhirnya memutuskan mengambil
arah ke Banjar.
Sesudah melewati jalan kawasan hutan jati yang naik-turun
kami kemudian masuk wilayah Kalipucang lalu mencari sebuah pertigaan
besar. Dipertigaan tersebut kami mengambil arah ke kanan
(arah Jogja)
dan akhirnya ketemu dengan jalur lintas selatan lagi.
|
Jembatan yang membelah Green Canyon |
|
Sungai Green Canyon |
|
Selamat datang di Green Canyon |
|
berhenti dulu lihat peta #salahjalan |
Ketika memasuki wilayah
kecamatan Kedungreja kami istirahat sebentar disebuah minimart.
Mumpung disini sekalian saja kami menanyakan arah menuju ke Wangon
kepada pegawai minimart tersebut. Setelah mendapatkan petunjuk arah
yang jelas kami nge-gas lagi melewati daerah Jeruk Legi. Kondisi
jalan yang kami lewati sebenarnya lumayan bagus hanya pada beberapa
sudut jalan ada kerusakan yang cukup parah.
Baru ketika masuk ke
jalan raya Banjar – Kebumen kondisi jalan mulus bingit dan cukup
lebar. Gas pol tok pokok'e brow hehhehehehe. Karena kondisi mata dan
stamina sudah mulai menurun maka ketika sampai di Kec. Jati Lawang, Kab. Banyumas kami akhirnya melipir lagi ke Masjid Jami “Nurul Iman”. Masjid
sama yang kami gunakan untuk beristirahat ketika berangkat ke Bandung
kemaren. Saat itu waktu telah menunjukkan pukul 13.05 WIB.
Cukup lama juga kami
beristirahat disini sembari menunggu waktu sholat ashar tiba. Selesai
sholat kami bersiap-siap untuk menuju ke Kec. Kemrajen tepatnya di
Desa Alas Malang. Kami berencana mengunjungi dan sekaligus membeli
beberapa bibit buah durian bawor yang terkenal itu. Durian jenis ini
memiliki buah yang tebal dan manis serta dengan biji yang kecil.
Setelah bertanya
sana-sini tepat pada pukul 16.50 WIB kami akhirnya sampai dirumah
bapak Sarno. Dirumah itu kami langsung disambut dengan bibit-bibit
durian yang siap dilempar kepasaran. Harganya bervariasi, tergantung
pada umur bibit dan jumlah akarnya. Pengen banget rasanya mencicipi
lezatnya duren bawor ?? tapi karena bukan musim durian maka
keinginanku tersebut terpaksa harus dipending dulu.
|
Goes 2 Kemrajen |
|
Contoh yang tidak baik dalam berlalu-lintas hehehehhehe |
Kami hanya sebentar saja
disini sesudah itu langsung lanjut menuju ke Jogja. Kata Pak Sarno,
jarak Kemrajen – Jogja sekitar 3-4 jam lagi perjalanan. Ok,
siaaaap. Kami langsung nge-gas menuju Jogja. Dan tepat pada pukul
21.05 WIB kami akhirnya sampai ke Jogja dan segera melipir ke
Angkringan Lek Man untuk makan malam
(lagi).
|
Pemadam kelaparan |
Kalo ke angkringan menunya sih tidak jauh-jauh dari nasi kucing dan kopi joss. Hampir
setiap ke Jogja aku selalu menyempatkan mampir kesini. Setiap kesini
aku dan kawan-kawan bisa ngankring sampai berjam-jam. Tempatnya sih
asyik karena berada dekat dengan sarkem, stasiun tugu dan pastinya
malioboro.
|
Angkringan Lek Man |
|
Menu angkringan Lek Man |
|
Suasana Maliboro |
|
Welcome back home hehehhehehe |
Tapi untuk kali kami
tidak bisa berlama-lama karena kondisi stamina yang menurun bingit.
Pengen sekali segera mencari tempat yang pas buat tidur hehehehhehe.
Dari angkringan Lek Man kami lalu menuju ke tempat favorit kami yaitu
masjid. “Selamat datang kembali
dirumah hehehhehehehe” kata bro
Manowar. Karena memang sudah kami anggap seperti rumah sendiri maka
kami langsung masuk kedalam dan tidur. Selamat malam sahabat, salam
keluyurers.............................
No comments:
Post a Comment