Eastpedition Indonesian Ride Part. 6 : Menikmati Keindahan Alam Lombok Barat


Denah Taman Narmada

Minggu, 29 Desember 2013
Pagi ini aku bangun kesiangan. Aku lihat waktu sudah menunjukkan pukul 09.00 WITA. Ketika terbangun, bro Manowar dan bro Yuyut sudah tidak ada dikamar. Aku lalu menuju ke kamar mandi, sesudah itu langsung menuju ke teras rumah. Ternyata mereka baru saja mencuci motornya masing-masing. Wah, sudah pada kinclong ya hehhehehe, tinggal si merah maroon saja nih yang masih penuh debu dan air laut. 

Selain mereka, di teras ternyata ada bro Wayan dan bro Ridho juga. Mereka rencananya akan ikut mengantar kami keliling Lombok. Kami kemudian sarapan pagi bersama-sama. Sesudah sarapan kami rundingan untuk menentukan tujuan hari ini ??. Kalo aku sih terserah ? gak tahu kalo bro Manowar dan bro Yuyut. Akhirnya, bro Lutfi memutuskan akan mengajak kami untuk menikmati sejuknya hawa pegunungan ke daerah Lombok Barat saja. Okelah kalo beg...beg...begitu .

Mampir dulu ke kawan-kawan C70 Narmada



Si merah maroon

Home base C70 Narmada



Bro Yuyut

Bro Lutfi

Dan tepat pukul 10.45 WITA kami kemudian berangkat. Tapi sebelum kesana bro Lutfi mengajak kami mampir dulu ke rumah salah satu anggota honda C70 Narmada. Dan kebetulan kawan-kawan C70 Narmada lagi pada kumpul-kumpul disini. Kami semua lalu diajak ke rumah panggung yang digunakan sebagai base camp mereka. Halamannya luas banget dan suasananya begitu asri. Dibeberapa sudut halaman itu ditumbuhi pohon durian. Ketika kami baru sampai disana, kami dikejutkan oleh suara seperti benda jatuh *gedebuk* dan ketika di cek ternyata yang jatuh itu adalah durian hehehhehe. Rejeki memang gak akan kemana. Dan dengan alat seadanya kami belah durian itu lalu kita nikmati rame-rame tersenyum lebar.


Belah durian 

Mantappp

Selain kawan-kawan Honda C70 Narmada, ada juga kawan-kawan dari komunitas Vespa Lombok. Ketika disini ada hiburan gratis buat kami. Karena salah satu kawan C70 Narmada ada yang dihipnotis. Dan suasananya semakin ramai saja ketika beberapa kawannya juga ikut mengerjai dia. Bukan hanya dia saja, ada anak lainnya yang juga dihipnotis. Bahkan bro Lutfi iku mengerjai dia dengan berpura-pura sebagai petugas Intel Narkoba tersenyum lebarWah, pokoknya seru deh hebat


Ada yang lagi dihipnotis



Tertawa ketika melihat kamera

Tapi karena hari sudah beranjak siang, kami harus segera berangkat. Kirain yang berangkat hanya kawan-kawan Cheqeter saja tapi ternyata kawan-kawan C70 Narmada juga ikut bersama kami. Kami semua lalu berjalan beriringan menuju ke destinasi pertama yaitu ke Taman Suranadi tepatnya di Pura Pabersihan.  

Tapi begitu sampai disana, kolam pemandiannya penuh oleh para pengunjung. Kami hanya berhenti sebentar saja disini terus lanjut menuju ke kawasan Hutan Lindung Sesaot. FYI, di Kec. Narmada memang banyak sekali penganut agama Hindu. Daerah ini mungkin bisa dibilang "Little Bali in Lombok". Selain disini, peninggalan Kerajaan Hindu juga bisa kita lihat di Taman Narmada dan Taman Pura Lingsar.



Numpang foto doang hehehehhe

Pemandian Pura Pabersihan

Ramainya kolam pemandian

Dan sekitar 15 menit kemudian kami akhirnya sampai disana. Hutan Sesaot adalah kawasan hutan lindung yang berada di Desa Sesaot, Kec. Narmada, Kab. Lombok Barat. Kondisi hutannya yang masih alami dan rimbun disertai adanya sumber mata air yang berasal dari gunung Rinjani menjadikan tempat ini sering digunakan olah para wisatawan untuk melepas rasa penat. Ditengah-tengah hutan ada sungai dengan batu-batu besar yang mengalir disini, namanya sungai Aig Nyet. Disini kita bisa mandi disungai atau hanya sekedar menikmati pemandangan sambil berkuliner ria dengan makanan khas Lombok terutama Sate Bulayak-nya. 



Kawasan Hutan Sesaot



Mandi di sungai Aig Nyet

Karena dari awal mupeng banget sama kuliner ini, maka aku sempatkan untuk mencicipi sate bulayak sembari melihat kawan-kawan yang sedang mandi di sungai. Sate Bulayak terbuat dari daging dan jeroan sapi yang dilumuri bumbu kari khas lombok serta disajikan dengan lontong. Yang unik adalah lontong (bulayak) disini tidak dibungkus dengan daun pisang melainkan dengan daun kelapa atau aren. Itu yang menjadikan rasanya semakin gurih. Satu porsi bisa berisi 10 tusuk sate +5 atau 6 bulayak dan dihargai ± Rp. 12.000,-.


Makan di warung pinggir sungai






Sate Bulayak

Setelah selesai makan kami lalu beranjak menuju ke obyek wisata lainnya. Taman Narmada i'm coming. Taman Narmada dibangun oleh Raja Anak Agung Gede Ngurah Karangasem pada tahun 1727. Taman Narmada merupakan miniatur (replika) Gunung Rinjani yang digunakan raja sebagai tempat pemujaan dan peristirahatan. Untuk masuk ke taman ini kita akan dikenakan biaya Rp. 5000,-. Tetapi berhubung kita datangnya bersama kawan-kawan C70 Narmada maka kami dapat fasilitas tiket gratisan hebat



Otw ke Taman Narmada



Bale Loji

Aktiftas orang mancing @Telaga Kembar

Peraturan sebelum memasuki Taman Narmada

Merajan Sanggah



Bale Terang

Telaga Padmawangi (view from Bale Terang)

View from Bale Terang

Bersama kawan-kawan Cheqeter dan C70 Narmada

Kalo dari Kota Mataram jaraknya ± 10 Km ke arah timur. Taman seluas kurang lebih 2 hektar ini memiliki beberapa bangunan seperti : Pura Narmada, Bale Terang, Telaga Padmawangi, Telaga Kembar, Bale Loji, Bale Pamerajan dan Bale Petirtan. 


Bale Petirtan



Bale Petirtan adalah mata air yang merupakan pertemuan dari 3 sumber mata air yaitu Narmada, Lingsar dan Suranadi. Air ini dipercayai bisa bikin kita awet muda. Banyak para pengunjung yang menggunakannya untuk membasuh muka dan bahkan untuk diminum. Ketika aku meminumnya memang segar banget rasanya. Fresh seperti habis diambil dari dalam kulkas. Kalo kita gak sempat masuk, kita bisa membeli airnya dalam kemasan yang telah disediakan oleh petugas disini.

Ada satu lagi tempat yang menurut kami gimana gitu yaitu Telaga Padmawangi. Telaga ini adalah kolam pemandian yang digunakan sebagai tempat mandi para dayang-dayang kerajaan . Dulu katanya disini banyak ditumbuhi bunga Padma atau Tunjung yang wangi makanya dinamakan Telaga Padmawangi. Wow, pikiran kami langsung terbawa ke masa itu hehehhehehehe. Tapi jangan ngeres dulu lho, kita cuman ngebayangin saja betapa indahnya kolam itu dengan berhiaskan bunga Tunjung yang harum mewangi tersenyum lebar .



Kolam mandi dayang-dayang

@Telaga Padmawangi

Kolam renang

Miniatur Segara Anakan (Telaga Agung)

Dari sini kami kemudian jalan-jalan ke bangunan lainnya. Sebenarnya sih aku kepengen banget melihat penampakan ikan dewa. Tapi menurut bro Wayan bukan disini tempatnya melainkan di Pura Lingsar. Owalah, kirain disini letaknya bli hehehhehe. Ikan dewa adalah ikan yang unik. Ikan ini akan menampakkan diri jika dipanggil oleh pawangnya. Supaya mau keluar, ikannya harus diberi makan telor rebus dulu. 

Setelah puas menikmati keindahan taman ini, saatnya kembali menuju ke Praya. Kami bertiga lalu berpamitan dan mengucapkan terima kasih kepada kawan-kawan komunitas Honda C70 Narmada karena telah diantar keliling Lombok Barat. Aku, bro Lutfi, bro Yuyut dan bro Manowar kemudian menuju ke Praya. Dan sekitar Magrib kami akhirnya sampai disana. Capek banget hari ini tapi semua itu terbayarkan sudah oleh indahnya pemandangan alam Lombok Barat. Saatnya mandi, istirahat bentar terus nge-gas menuju ke Mataram.



Narsis dulu sebelum balik



Tepat pukul 20.07 kami pamitan sama bro Lutfi saja karena bang Juri kebetulan lagi keluar rumah. Malam ini aku dan bro Manowar akan menginap di tempat kost temen kuliahku dulu semasa di Malang. Bro Andik namanya. Aslinya sih dia anak Pandaan yang kuliah di Malang dan kemudian mendapat pekerjaan disini. Sebelum touring kami sempat kontak-kontakan dan aku disuruh mampir kesana kalo sudah sampai di Lombok. Sedangkan bro Yuyut akan tidur dirumah bro Wayan di daerah Cakranegara. 

Tapi ditengah perjalanan ternyata ada sms masuk dari bro Eko yang mengabarkan kalo kami disuruh mampir dulu ke rumahnya. Akhirnya, kami bertiga segera menuju kesana. Tetapi karena belum hafal daerah sini dan tidak tahu alamat rumahnya maka kami suruh saja dia jemput di pombensin terdekat. Bro Eko adalah seorang petugas Kepolisian Lombok yang hobby touring juga. 

Dia berasal dari Gresik dan sudah lama berdinas disini. Selain suka memodifikasi Honda C70, dia juga suka memodifikasi Honda CB. Kami kemudian ngobrol ngalor-ngidul sampai larut malam. Karena tidak enak sama bro Andik nantinya, maka aku sudahi malam ini dan segera tancap gas menuju Mataram. Sebelum pulang bro Eko mengajak kami makan nasi puyung dulu. Pas banget tuh. Pas perut lagi keroncongan, pas ada yang ngajak maka hehehehhe.



Wah, kalo kayak gini bisa ngimbangi Vixion nih hehehheheehe

Warung Demokrasi Nasi Puyung II

Makan malam sama bro Eko

Nasi Puyung

Sesudah makan malam, kami langsung berangkat. Kami kemudian berpisah dengan bro Yuyut di gapura kota Mataram. Bro Yuyut akan menuju ke Cakranegara sedangkan aku dan bro Manowar menuju ke daerah Pagesangan. Lebih tepatnya ke Perumahan BTN Pepabri. Lokasinya pas didepan kampus Unmuh Mataram. 

Ketika sampai disana, waktu ternyata sudah menunjukkan pukul 23.25 WITA tersenyum lebar. Kami langsung diajak masuk kedalam. Untung saja bro Andik ngontrak rumah jadi kagak sungkan kalo datangnya malam-malam. Kami ngobrol sebentar saja di ruang tamu kemudian aku dan bro Manowar segera berpamitan untuk beristirahat. Maklum saja, mata ini sudah tinggal 5 watt  mengantukmengantukmengantuk .



Next : Eastpedition Indonesian Ride Part. 7 : Pantai Pink aka Pantai Tangsi Lombok
Previous : Eastpedition Indonesian Ride Part. 5 : Kembali Lagi Ke Lombok




No comments:

Post a Comment