Menjelajahi Lereng Gunung Merapi Dengan Jeep & KLX 150

Setiap libur lebaran biasanya aku sih selalu touring ke Bali untuk mengunjungi keponakan disana. Karena kakak aku yang no.2 kebetulan berdomisili di Kediri - Tabanan Bali. Berangkatnya biasanya berdua sama adik atau kalo gak ya sama teman tapi kalo mereka gak bisa kadang juga solo touring hehehhehe. Tapi untuk liburan lebaran kali ini sedikit berbeda dari biasanya karena tujuannya ganti mengarah ke bagian tengah pulau Jawa tepatnya ke Yogjakarta.




Dan kesananya bukan solo touring lagi melainkan liburan bersama keluarga besar hehehehhehe. Kebetulan ada saudara (paklik) yang mempunyai rumah disana dan bisa kami jadikan sebagai tempat menginap selama di Yogja. Hari keberangkatan akhirnya ditentukan yaitu berangkat pada tgl. 09 Agustus s/d 12 Agustus 2013 dari Blitar karena sebelumnya kami menginap semalam disana.


Macet polll *huft*

Kali ini bukan solo touring hehhehehe

Dari Blitar kami mampir dulu ke Kediri sebentar dan sorenya langsung berangkat menuju ke Yogjakarta. Perjalanan menuju Yogja benar-benar menguras tenaga dan pikiran karena macetnya lumayan parah. Maklum masih bau-bau lebaran gitu sih hehhehehe. Akhirnya lepas Saradan lalu lintasnya mulai lancar dan tepat pukul 02.00 WIB kami akhirnya sampai juga di Yogjakarta. Kami kemudian langsung menuju ke daerah Jln. Kaliurang untuk beristirahat disana.


Tempat menginap selama di Yogja

Banyak yang pada mudik



Tepat pukul 08.30 WIB alarm bbku berbunyi. Ternyata keluarga aku dan keponakan sudah pada bangun duluan dan sudah ready buat jalan-jalan keliling Yogja. Untuk destinasi hari ini kami berencana mengunjungi kawasan gunung Merapi. Sekitar 1 jam kemudian kami akhirnya sampai di dusun Kinahrejo yang merupakan dusun kelahiran sang juru kunci Merapi "alm mbah Maridjan".




Suasana dusun Kinahrejo

Tarif paket jeep wisata

Memilih-milih paket wisata

Siap berangkat

Ada banyak pilihan yang bisa kita lakukan untuk menikmati keindahan lereng gunung Merapi. Dari menyewa jeep wisata, jasa ojek wisata, trail adventure dll. Dan pilihan kami adalah menyewa jeep wisata saja, tapi karena kapasitasnya maksimal 6 orang termasuk sopir maka aku dan adik aku akhirnya menyewa motor trail saja. Sebenarnya sudah lama banget sih aku pengen mengelilingi lereng merapi menggunakan motor trail ini. Tapi akhirnya baru kesampaian sekarang karena ketika kesini dulu gagal oleh faktor cuaca.


Lets ride & ekplore

Untuk trail adventure aku pilih paket yang medium dengan tarip Rp 150.000,- (2 Jam) sedangkan untuk paket jeep wisata, keluarga aku pilih yang short route dengan tarip Rp. 250.000,- (1 jam).  Karena aku nantinya akan mengikuti rute rombongan jeep wisata, maka diharuskan pilih paket yang medium.

Setelah semuanya siap, kami semua segera berangkat. Kawasaki KLX 150 CC aku geber melewati jalanan yang penuh dengan bebatuan dan pasir hasil erupsi Merapi 4 tahun yang lalu. Tujuan pertama adalah mengunjungi museum mini "sisa hartaku". Museum ini merupakan bekas rumah penduduk yang masih lumayan utuh dan di ubah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah gallery dengan memajang barang-barang yang hancur karena erupsi Merapi. Dari pakaian, buku, kaset, jam tangan, tulang-tulang hewan ternak atau bahkan rangka kendaraan bermotor juga dipajang disini.


Museum mini "sisa hartaku"




Barang-barang peninggalan penduduk

Rangka sepeda motor korban erupsi



With my family

Setelah puas menikmati museum mini "sisa hartaku" perjalanan kembali dilanjutkan. Aku beberapa kali nyaris tertinggal oleh rombongan karena sibuk mencari spot yang bagus buat narsis hehehehheehe. Untuk next destination selanjutnya kami akan mengunjungi bunker yang pada erupsi 2010 kemaren sempat memakan 2 korban jiwa. Mereka meninggal karena terpanggang didalam bunker ketika awan panas menerjang karena bunker tersebut tidak mampu menahan hawa panas akibat erupsi merapi kala itu.


This is my ride (tapi cuma sementara sih hehehhehe)

Otw menuju ke bungker



Bangker atau bunker ya ???

Pintu masuk bungker

Bagian dalam bungker

Ketika sampai disana, aku sempat beberapa kali mengambil foto. Tapi anehnya ketika sampai di rumah ketika aku cek ternyata hasil jepretan ketika disana sebagian besar corrupted semua *hiks*. Bungker ini berada dikaki gunung Merapi tepatnya di Dusun Kaliadem, Desa Kepuharjo, Kec. Cangkringan - Sleman. Ketika masuk ke dalam bungker suasananya begitu gelap, lembab dan pengap. Luasnya bunkernya kurang lebih hampir sama dengan luas kamar aku dirumah. Sekitar 4x6 meter. Semenjak kejadian tragis itu bungker tersebut kini difungsikan sebagai objek wisata.

Narsis dulu sebentar hehehhehe

Begitu gersang

Yang kagak kuat debunya itu

Dari bungker perjalanan dilanjutkan menuju ke Batu Alien. Trek menuju kesana benar-benar menguras adrenalin karena kembali melewati jalur yang ektrem. Tapi aku gak berani ngebut karena kami tidak menggunakan perlengkapan safety riding kala itu hehehhehe. Kondisi merapi pasca erupsi pada 2010 kemaren memang gersang banget. Disepanjang jalan hampir tidak ada tanaman yang tumbuh. Dibutuhkan waktu yang lumayan lama supaya keadaannya kembali seperti semula.


Gerbang masuk ke batu alien



Mirip wajah kakek-kakek kan ? 



Keponakan aku

10 menit kemudian kami akhirnya sampai disana. Batu Alien adalah salah satu material letusan gunung merapi pada 2010 kemaren. Dinamakan batu alien karena bentuk batu tersebut menyerupai wajah seorang kakek -kakek yang sedang bersedih. Ukuran batunya lumayan besar. Gak bisa aku bayangkan kalo batu sebesar itu keluar dari perut gunung berapi. Batu ini oleh masyarakat setempat dipercaya memiliki kekuatan magis.




Jeep wisata

Dari batu alien, perjalanan dilanjutkan menuju ke rumah alm. mbah Maridjan. Tapi hanya aku dan adik aku saja yang kesana karena bungker Kaliadem itu adalah tujuan terakhir rombongan jeep wisata. Rumah alm. mbah Maridjan sendiri terletak di dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kec. Cangkringan - Sleman. Rumah kini dijadikan museum oleh pemda setempat. Selain rumah mbah Maridjan, disini juga ada museum gamelan dan museum mobil APV.


Puing-puing rumah korban erupsi Merapi





Otw kembali ke Kinahrejo

Petunjuk jalan kawasan Merapi

Dikawasan area rumah alm. mbah Maridjan ini aku dan adik aku menyempatkan untuk mencicipi mantapnya kopi khas Merapi sambil menikmati sejuknya hawa pegunungan. Kebanyakan warung-warung disini dikelola oleh keluarga dari alm. mbah Maridjan. Karena waktu petualangan sudah hampir habis, kami kemudian bergegas turun dan mengembalikan trail yang kami sewa ini. Sebenarnya masih belum puas sih karena masih ada tempat-tempat yang belum aku ekplorasi seperti : Kali Gendol, Gumuk Petung, Kali Opak, Makam mbah Maridjan, Gardu Pandang dll.


Selamat datang di rumah alm. mbah Maridjan

Puing-puing rumah alm. Mbah maridjan



Omahku dalam kenangan

Sisa pintu

Museum mobil APV

Warung milik keluarga besar sang juru kunci

Museum gamelan 



Istirahat sambil ngopi khas Merapi

Jadah tempe

Kami kemudian bergabung kembali dengan keluarga yang menunggu dibawah. Mumpung disini beli oleh-oleh (kuliner) dulu ah. Pastinya Jadah tempe hehehehehhe. Sejak pertama makan jadah tempe pas kapan itu, aku jadi ketagihan akan kuliner ini. Komposisinya sih sederhana, hanya tempe bacem, lombok dan jadah saja. Tapi rasanya itu yang menurutku mantap !!!. Setelah hasrat akan jadah tempe tersalurkan, kami semua kemudian balik ke rumah singgah hehehehe. Yogja memang akan selalu berkesan buatku. Next time aku pasti akan kesini lagi. Salam keluyurers....



No comments:

Post a Comment