Showing posts with label Touring. Show all posts
Showing posts with label Touring. Show all posts

Journey KAMI To Pangi Beach Blitar Part. 2 : Pantai Pangi Nan Eksotik

Two Wheels On The Sand

Selamat Pagi Indonesia
Subhanallah suasana pagi ini begitu indah sekali dan pas banget ketika bangun ada secangkir kopi yang sudah terhidang diatas pasir pasir. Owalah ternyata bro Pasek, bro Hariyanto & bro (mbah) Darmo sudah bangun duluan to ? pantesan kok sudah ada bau kopi hehehhehehe.

Pantai Pangi berada diwilayah Dusun Krajan, Desa Tumpak Kepuh, Kec. Bakung, Kab. Blitar Prop. Jawa Timur. Pantai ini searah dengan Pantai Tambak Rejo dan Pantai Gondo Mayit. Kalo dari kota Blitar hanya berjarak sekitar 40 Km saja sedangkan kalo dari Pantai Tambak Rejo berjarak sekitar 16 Km.

Tips Mengepak Barang Ketika Akan Melakukan Touring Sekaligus Berkemping



Buat kami touring dan kemping adalah hal yang tidak bisa terpisahkan. Hampir setiap melakukan touring kami hampir selalu membawa tenda, matras, nesting, peralatan masak dan beberapa perlengkapan lainnya. Tentu saja kendala awal adalah keterbatasan tempat untuk membawa barang-barang tersebut. Kalo pas terkendala keterbatasan tempat kami biasanya langsung menyewa tenda ditempat tujuan seperti ketika melakukan "Bali Lombok Heritage Journey" kemaren.

Oleh karena itu diperlukan manajemen mengepak yang baik supaya memudahkan kita ketika akan mengambil dan menaruhnya kembali barang. Selain itu packing yang sip bisa meminimalisasi resiko barang-barang kita yang tertinggal, hilang atau ketlesot. Dan berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika kita akan melakukan touring plus-plus alias touring plus kemping :

1. Bawa barang yang multi fungsi
Kendala keterbatasan tempat penyimpanan memang harus memaksa kita untuk memperketat barang-barang apa saja yang harus dibawa. Supaya lebih efektif dan efisien bawalah barang-barang multifungsi dan yang tidak memakan space yang banyak misalnya : membawa jas hujan karena jas hujan tersebut bisa berfungsi sebagai bantal, alas tidur atau bahkan selimut.

Journey KAMI To Pangi Beach Blitar Part. 1 : Berangkaaaaaat . . . . .



Sebenarnya plan touring plus kemping ke Blitar adalah rencana dadakan. Pada awalnya kami akan menghadiri sebuah acara pernikahan atau istilah kerennya "Bowoh" ke rekan kerja KAMI di pabrik. Bro Sucipto kebetulan berasal dan Wlingi dan berjodoh dengan gadis dari daerah Talun yang hanya berjarak sekitar 15 km saja.

Waktu dan tanggal kemudian kami sepakati yaitu : berangkat pada hari Sabtu, 26 September 2015 pukul 18.00 WIB selepas shift 2 pulang kerja. Personil yang memastikan diri untuk berangkat sekitar 4 orang. Tapi sehari sebelum keberangkatan ada tambahan 5 orang lagi sehingga total yang berangkat adalah 9 orang dengan 6 buah motor.

Dirombongan ini ada newbie yaitu : bro (Mbah) Darmo & bro Daniel (Pakde). Sedangkan peserta lainnya : bro Pasek, bro Hari, bro Jainul, bro Darto, cak Pri dan istrinya. Seperti biasa yang berkelamin wanita cuma satu orang yaitu istri Cak Pri hehehhehehe.

Perjalanan ke Blitar adalah perjalananku untuk yang kesekian kalinya karena ebesku kebetulan berasal dari sana. Tapi lucunya aku malah belum pernah touring ke pantai-pantainya. Bahkan berziarah ke Makam Bung Karno saja baru sekali, itupun saat aku masih kecil dulu hehehehheehe. 

Si Merah Maroon : Temen Satu Jiwa Dalam Setiap Perjalanan

Sebelum Pelabuhan Kayangan - Lombok (Des 2013)

Si Merah Maroon adalah julukan buat kuda besiku yang telah setia menemani aku melakukan blusukan ke setiap sudut Nusantara. Si Merah Maroon adalah motor kedua aku sedangkan motor pertamaku adalah Si Biru alias Honda Kharisma 125 CC keluaran tahun 2005 yang aku beli pada tanggal 12 Maret 2005 dari gaji pertamaku sebagai karyawan sebuah PMA di Mojosari.

Tapi baru pada tahun 2006 atau tepatnya tanggal 13 Agustus 2006 aku melakukan perjalanan touring pertamaku ke Bali. Kebetulan di Bali ada kakak kedua aku yang yang bekerja dan tinggal di sana tepatnya di Mengwi - Tabanan. Perjalanan kedua aku bersama Si Biru aku lakukan pada tanggal 03 Juni 2007 juga ke Bali tapi kali ini bersama bro Agung "Foo". 

Lalu perjalanan ketiga : ketika touring ke Gunung Kelud Kediri bersama bro Djarot dan bro Teguh Pete tepat pada tgl 17 Mei 2015. Sedangkan perjalanan terakhir (25 Februari 2010) bersama Si Biru ketika touring ke Kediri bersama bro Samsual dan bro Yongki yang merupakan temen kerja di pabrik kedua buatku (PT. KAMI).

Burger Buto Malang ???? Wow Siapa Takut



Dalam bahasa Jawa "BUTO" adalah perwujudan seorang raksasa tinggi besar serta mengerikan dengan kulit berwarna hijau dan biasanya memiliki taring tajam. Konon Buto itu memakan manusia terutama anak kecil dan perempuan seperti yang dikisahkan dalan urban legend "Timun Mas".

Tapi untuk yang satu ini anda tidak perlu takut dan kuatir karena Buto ini sangat bersahabat dan rasanya muantap bingit bray. Anda dijamin langsung kenyang ? namanya Burger "Buto". Entah kenapa kok dinamakan "Buto" ?? apa karena porsinya yang besar seperti seorang Buto kalee ya ??.

Untuk bisa merasakan kelezatannya anda bisa datang langsung ke Kedai 27 yang berada di Jln. Sarangan No. 27 Malang Jawa Timur. Lokasinya pas dipojok'an jalan atau didepan Indomart. Kalo dari Hotel Sativa sekitar 500 meter ke arah TPU Sama'an. Menu andalannya tentu saja aneka olahan burger seperti : burger buto, buto ijo, buto keceng dan buto long. 

Gak Mau Ribet Saat Touring ?? Bawa Aja Respiro Toolspack

Respiro Toolspack "M"

Ada kalanya ketika touring kita menghadapi beberapa kendala atau rintangan selama perjalanan terutama kerusakan pada kendaraaan. Kalo kita riding pada siang hari dan jalan yang dilewati adalah jalan utama sih tidak masalah ??. Tapi bagaimana jika kita sedang melakukan Solo Touring pada malam hari dan jalur yang kita lewati bukanlah jalan utama melainkan jalan alternatif gitu ??.

Tentu saja hal tersebut akan menjadi masalah besar buat kita. Diharapkan saat mengalami kerusakan terutama kerusakan ringan kita bisa memperbaikinya sendiri. Tapi kita tidak akan bisa bekerja secara maksimal jika peralatan yang kita bawa terbatas atau hanya mengandalkan kunci bawaan motor saja. Dan jikalo pun kita membawa peralatan lengkap tapi seumpama media penyimpanannya tidak mendukung maka otomatis akan menghambat kerja kita.

Jogja KAMI Trips Part. 1 : Menuju Jogja dengan menyusuri JLS Trenggalek - Pacitan

Rest point KAMI @Pantai Soge Pacitan

Minggu, 19 Juli 2015
“Libur telah tiba, libur telah tiba...hore...hore”. Itu sepenggal lirik lagu Tasya yang mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Libur panjang lebaran memang telah tiba dan cukup lama juga bray yakni 12 hari. Buatku saat seperti ini adalah waktu yang paling ideal buat menyalurkan hobby. Kebetulan ada salah satu rekan kerja (namanya : cak Imam) yang mengajakku ke Jogja untuk men-survey objek wisata serta penginapan buat acara rekreasi pabrik pada akhir tahun ini.

Seperti biasa Cak Pri serta istrinya juga ikut serta dalam perjalanan ini. Peserta lainnya adalah Vico (anak cak Pri), saudara cak Pri (bro Kapit) serta cak Imam sendiri. Jadi total yang berangkat : 4 buah motor dengan 6 orang personil. Jalur yang akan kami pilih adalah via JLS Trenggalek - Pacitan karena tujuan pertama kami adalah menginap di daerah Gunung Kidul – Jogja.

Kami berangkat pada Minggu pagi tanggal : 19 Juli 2015. Aku sendiri menunggu cak Pri dan rombongan di Taman Dayu Pandaan pada oukul 06.00 WIB sedangkan cak Imam akan menunggu kami di Kesamben – Blitar. Molor sekitar 30 menit, kami berlima dengan 3 buah motor kemudian langsung berangkat menuju ke arah Malang trus lewat Jalibar (jalan lintas barat) Kepanjen dan langsung menuju ke arah bendungan Karangkates.

Mini Trips : Pulang Kerja Via Jolotundo & Trawas

Pemandangan Gunung Penanggungan

Kebetulan hari ini hari minggu jadi selesai lembur aku dan si merah maroon pengen pulang dengan melewati suatu jalur yang dijamin anti mainstream. Oh ya ? aku sendiri besar dan tinggal Pandaan dan lagi gawe di suatu pub.........rik yang berada didalam  kawasan Ngoro Industri Park (NIP) Ngoro - Mojosari. Kalo dari rumah via jalur biasa (Pandaan - Kejapanan - Ngoro) sekitar 45 menit perjalanan dengan jarak sekitar 23 Km.

Ok kembali ke topik. Setelah checklock aku langsung nge-gas menuju ke lokasi kawasan industri paling atas. Sengaja lewat sana (jalan tikus) supaya lebih cepat. Namanya saja jalan tikus jadi hanya orang sekitar daerah sekitar sini saja yang sering melewatinya. Jalur ini akan tembus ke SMAN 1 Ngoro yang berada di Dusun Krapyak - Kutogirang. Tapi sayang jalur ini hanya bisa dilewati oleh kendaraan sejenis roda 2 saja.

Pemandangan alam di sekitar kawasan industri ini lumayan cukup indah dengan latar belakang Gunung Penanggungan dikejauhan sana. Setelah melewati jalur tikus tersebut. kami entar akan ketemu dengan jalan utama menuju ke arah Pemandian/Candi "Jolotundo" atau PPLH Seloliman kalo dari arah Ngoro - Mojosari.

10 Alasan kenapa Adventure Dengan Menggunakan Motor Itu Menyenangkan


Jauh sebelum kita "TOURING" seperti sekarang, sudah ada seseorang yang lebih dulu melakukannya yaitu Ernesto "Che" Guevara tepatnya pada tahun 1952. Bersama Alberto Granado sahabatnya, Guevara muda (23 tahun) melakukan perjalanan dengan menggunakan motor tua Norton 500 mengelilingi beberapa negara di Amerika Selatan seperti : Argentina, Chili, Peru, Bolivia, Venezuela dll.

Dalam perjalanannya dia menyaksikan kondisi nyata sebuah masyarakat yang begitu mengenaskan seperti kemiskinan, wabah penyakit yang merajalela, keadaan masyarakat yang terbelakang dll, padahal mereka semua hidup di tanah yang kaya akan sumber daya alam. Dan perjalanan inilah yang kemudian mengubah cara pandang seorang Che Guevara muda saat itu.

Ok kembali ke laptop hehehehehhe. Intinya perjalanan Che Guevara dengan perjalanan yang kami lakukan hampir sama cuma mungkin berbeda pada misinya saja. Tapi buat sebagian orang melakukan sebuah perjalanan dengan menggunakan sepeda motor alias Touring adalah hal yang tidak menyenangkan dan nyaman karena akan kepanasan, kehujanan, kotor, berdebu dan rawan menjadi korban tindak kejahatan.

Tapi bagi kami justru sebaliknya karena kami merasa sangat excited banget melakukannya. Kami bisa melihat warna-warni dunia lebih bebas dan tanpa batas dari kacamata seorang moto traveler (bikers). Motto kami : "It's All About The Journey, Not The Destination". Dan berikut ini 10 alasan kenapa kita harus mengendarai motor untuk menjelajahi setiap sudut Nusantara  :

Pengeluaran Selama Perjalanan Bali Heritage Journey 2014 - 2015 (Tamat).

(courtessy : www.dells.com)

List Pengeluaran Touring 11 hari (25 Desember 2014 - 04 Januari 2015).

¤ Day 1, 25 Desember 2014
  • BBM @SPBU Kuti - Pandaan - 70.000,-
  • Camilan @SPBU Utama Raya - 7500,-
  • BBM @Ketapang - 50.000,- (Per liter 10.300)
  • Beli makanan @Indomart Ketapang - 9500,-
  • Tiket penyeberangan Ketapang - Gilimanuk - 25.000,-
  • Makan siang @Terminal Gilimanuk - 12.000,-
  • Ngopi @Pantai Penimbangan Singaraja - 50.000,-
.....154.000,-.......

¤ Day 2, 26 Desember 2014
  • Tiket masuk pemandian air panas "Banjar" - 23.000,- (total 5 orang)
  • Toilet @SPBU Singaraja - 2000,-
.........46.000,-........

¤ Day 3, 27 Desember 2014
  • Beli makanan @Indomart Uluwatu - 20.900,-
  • Makan Siomay @Uluwatu - 7000,-
  • BBM @Uluwatu - 50.000,- (Per liter 11.600).
  • Tiket Pandawa Beach- 10.000,-
  • Beli oleh-oleh @Erlangga 2 - 27.000,-
  • Beli oleh-oleh @Krisna 2 - 43.000,-
  • Nakam sego bebek @Imam Bonjol DPS - 27.000,-
......184.900,-........

Bali - Lombok Heritage Journey Day 11 : Melipir Ke Banyuwangi Trus Lanjut Nge-gas Pulang

Leyeh-leyeh @rumah Bro Joni 

Karena memang kondisi badan yang capek puoll tidur tadi malam pulas bingit sehingga paginya pada mbangkong semua alias bangun kesiangan. Sengaja memang karena agenda pagi ini hanya mencari dan memperbaiki footstep rem belakang si merah maroon.

Bro Joni kemudian menghubungi beberapa temen di komunitasnya (TRABAS - Adventure Trail) untuk menanyakan apakah ada info tentang stok sparepartnya. Sambil menunggu info dari mereka, bro Joni kemudian membawa potongan footstep yang patah tadi ke tukang las untuk diperbaiki buat jaga-jaga kalo seandainya sparepartnya tidak ready (harus inden dulu).

Sembari menunggu info dari mereka dan pengerjaan pengelasan selesai kami hanya leyeh-leyeh saja dirumah. Daripada bengong klompang-klompong kemudian bro Joni mengajak kami ke pantai saja. Oke deh..berangkat. Tujuannya adalah ke Pantai Pulau Merah Banyuwangi. Tak lupa bro Joni mengajak kedua putri kecilnya yang lucu dan manis-manis.

Bali - Lombok Heritage Journey Day 10 : Perjalanan Pulang Yang Tertunda



Kapal kemudian merapat di pelabuhan Padangbai - Bali tepat pada pukul 05.45 WITA. Mampir sebentar di musholla pelabuhan untuk menunaikan sholat subuh dulu terus lanjut menuju ke tempat tinggal bo Amien di Jimbaran Bali untuk mengambil kuda besi bro Didik sekaligus berpamitan. Tapi karena kondisi perut keroncongan maka saat keluar dari Bypass Ida Bagus Mantra kami langsung saja mengambil arah ke Batu Bulan dan merapat ke subuah warung pecel ponorogo.

Tapi sayang sekali ketika sampai disana warungnya ternyata tutup dan terpaksa kami harus putar arah lagi untuk menuju ke Sanur. 35 menit kemudian kami sampai di Sanur dan segera menuju ke lapak penjual nasi yang berada pas didepan Masjid Agung Sanur. Jangan kuatir bro dijamin 100% halal kok karena kebanyakan pembelinya adalah warga pendatang dari jawa yang kebetulan sedang rekreasi kesini sehingga menunya sangat pas dengan lidah kita.

Setelah sarapan pagi kami berempat langsung menuju ke tempat bro Amien. Disana kami numpang ijin untuk mandi dan beristirahat sebentar. Tepat pada pukul 10.10 WITA kami lalu segera berpamitan dan bersiap-siap nge-gas menuju rumah tercinta. Tapi sebelumnya kami mampir dulu tempat keponakan bro Edy di daerah Dalung. Gas pol brow.............

Bikin USB Charger Sendiri Pada Yamaha Vixion Ternyata Gampang Kok . . . . .

Siap dibuat nge-gas bray hehehhehehe

Kalo gak ada api pasti tidak ada asap, kalo tidak ada masalah pasti tidak ada solusi. Berkaca pada situasi baterei yang sering lowbat ketika melakukan touring maka aku berencana bikin sendiri USB Charger mirip dengan yang ada pada kendaraan R4 gitu. Jadi ketika riding kita bisa sekaligus mengisi baterei gadget sehingga akan menghemat waktu dan bisa lebih bebas saat bernarsis ria heheehe #EfekBatereiSelaluFull.

Sebenarnya dipasaran ada banyak sekali  produk semacam ini tapi harganya itu yang tidak cocok dengan kantong kita-kita hehehhehe. Bayangkan saja untuk menebus USB Charger seperti itu kita harus mengeluarkan uang antara 100.000 - 200.000,-.

Selain itu kebanyakan produk yang dijual adalah dengan menggunakan lighter mobil lalu dikonek dulu dengan USB charger dan baru bisa kita gunakan untuk nge-cas. Sedangkan yang aku modif disini adalah dengan tidak menggunakan lighter mobil dulu melainkan langsung dikonek ke USB charger. Untuk lebih detailnya bisa dibaca dibawah ini :

Bali - Lombok Heritage Journey Day 9 : Bersama Sahabat Mencari Damai Di Puncak Pergasingan

Puncak Rinjani tampak dikejauhan 

Disini (Sembalun Lawang) Kami lalu mencari informasi kepada penduduk setempat tentang arah menuju ke Bukit Pergasingan. Malam ini kami berencana akan menginap/kemping dipuncak. Setelah mendapatkan informasi yang cukup lengkap kami lalu memasuki desa dan segera mencari rumah penduduk yang bisa kita jadikan sebagai tempat penitipan kendaraan.

Dan kami kemudian berhenti di sebuah toko kelontong sederhana untuk membeli logistik sekaligus menanyakan apakah kami bisa menitipkan kendaraan disini dan alhamdulilah bisa pemirsa, sippp dah. Ternyata rumah ibu pemilik toko kelontong tersebut sering dijadikan sebagai tempat penitipan kendaraan. Mereka kebanyakan juga akan mendaki dan kemping ke Bukit Pergasingan.

Sambil menunggu hujan reda kami kemudian berbincang-bincang dengan ibu pemilik toko tersebut tentang Bukit Pergasingan. Aku pertama kali mengetahui informasi tentang tempat ini setelah membaca blog backpacker di internet. Sebenarnya mupeng banget ke Puncak Rinjani sih ? tetapi kondisi untuk saat ini lagi tidak memungkinkan untuk kesana. Masukin ke list dulu saja hehhehehehee, siapa tahu kapan-kapan kesini lagi......

Bali - Lombok Heritage Journey Day 8 : Gili Trawangan Pagi Ini . . . . . . . .

I Luv Lombok

Saat terbangun tidak terasa kalo waktu sudah menunjukkan hampir pukul 07.20 WITA. Pagi ini cuaca lagi mendung sehingga sang mentari masih tampak malu-malu keluar dari peraduannya. Saat terlelap tadi malam ternyata hujan sempat turun lagi dengan derasnya. Untuk menghemat budget pagi ini kami sarapan menu yang seperti biasanya yaitu 1 cup mie instan dan secangkir kopi panas. 

Suasana GT pada hari pertama ditahun 2015 ini cukup lenggang karena hanya tampak beberapa turis lokal dan mancanegara saja yang sedang jogging atau bersepeda santai. Mungkin mereka masih pada molor kalee ya ?? setelah semalaman berpesta merayakan pergantian tahun. Kami lalu berjalan mengelilingi pesisir pantai sembari mengabadikan beberapa moment. Sebenarnya ada yang pengen nyemplung ke laut tapi kagak jadi kayaknya ???. Kelihatannya sih dia takut kemakan omongannya sendiri *colek bro Didik SKYT* hahahahahaha

Goes To Nusantaride One Day Ride 2015 : Keluyuran Ke Gunung Kelud Pasca Erupsi

Beautiful landscape

Harum semerbak aroma kopi hitam membuatku terbangun. Aku langsung beranjak menuju kamar mandi dan segera bersiap-siap. Pagi ini kami berencana akan nge-gas ke Gunung Kelud. Penasaran banget bagaimana keadaan gunung Kelud pasca erupsi kemaren. Start dari Sanan Kulon - Blitar tepat pada pukul 09.24 WIB kami lalu berangkat via Nglegok (Blitar) dan Ngancar (Kediri). Menurutku lebih dekat daripada kalo kita harus via Kediri terlebih dahulu. 

Tapi sebelumnya kami mampir dulu ke alun-alun Blitar atau lebih tepatnya ke warung es Pleret. Kalo untuk urusan yang satu ini tidak boleh terlewatkan ketika berkunjung ke Blitar. Es pleret merupakan salah satu kuliner khas kota Patria (julukan kota Blitar). Komposisinya sekilas mirip dengan es dawet gitu tapi dicampur dengan pleret. Pleret sendiri terbuat dari tepung beras yang berbentuk kotak dengan warna merah dan putih. Harganyapun cukup murah yaitu hanya Rp. 3000,-/per gelas saja.

Goes 2 Nusantaride One Day Rally 2015 : Bersih-Bersih Pantai Ke Teluk Sine Tulungagung

Pantai  Sine - TA

Sejak 2 tahun yang lalu aku gabung ke komunitas Nusantaride belum pernah sekalipun aku dan bro Manowar mengikuti event NR baik itu kegiatan sosial atau sekedar ikut jamnas gitu. Ada saja halangannya mulai dari cuti yang tidak diacc trus bertepatan dengan acara keluarga atau pas kondisi fisik lagi tidak memungkinkan untuk riding jarak jauh. Yang terlewatkan adalah event Nasional Rally Pangalengan Jawa Barat (NNRP) pada tanggal 20-21 Februari 2015 kemaren.

Dan ketika Nusantaride mengadakan event lagi maka kesempatan ini tidak akan kami lewatkan begitu saja. Kebetulan acaranya diadakan pas bertepatan dengan long weekend (libur 2 hari) karena ada tanggal merah untuk memperingari Hari Raya Nyepi. Nusantaride One Day Rally yang bertajuk Ride For Our Environment dengan agenda pengobatan gratis, bersih-bersih pantai dan penyuluhan tentang bencana Tsunami.

Acaranya sendiri akan diadakan pada tanggal 21 Maret 2015 di Pantai Sine yang berlokasi di Dusun Sine, Desa Kalibatur, Kec. Kalidawir, Kab. Tulungagung Jawa Timur. Kalo dari rumah (Pandaan) berjarak sekitar 176 km atau 4,5 jam perjalanan. Rencanya kami akan berangkat 4 orang yaitu aku, bro Manowar dan bro Didik SKYT. Tetapi pada saat hari-H hanya aku dan bro Manowar saja yang memastikan berangkat kesana.

Bali - Lombok Heritage Journey Day 7 : Menikmati Malam Tahun Baru Di Gili Trawangan

Gili Trawangan : Full of Joy

Saat tertidur lelap kami kemudian dibangunkan oleh seorang petugas SPBU karena sudah waktunya sholat subuh. Selesai sholat kami kemudian duduk-duduk diteras mushola sambil mempersiapkan peralatan untuk perjalanan berikutnya. Rancananya hari ini kami akan menyeberang ke Gili Trawangan dan merayakan tahun baruan disana.

Tapi kami harus menjemput dulu bro Edy Malang di BIL (Bandara International Lombok). Dia berangkat dari Bandara Juanda dengan menggunakan penerbangan pertama. Sesudah mandi dan beres-beres kami kemudian berpamitan pada petugas SPBU yang telah berbaik hati mengijinkan kami semua untuk menginap disini.

Pokok'e tempatnya top recommended banget deh. Cocok buat kawan-kawan bikers/backpacker yang  kemalaman dan harus tidur di hotel kuda laut alias pombensin sehingga lumayan untuk menghemat budget hehhehehehe. Selain tempatnya luas dan aman, lokasinya pun juga sangat strategis karena hanya berjarak 2 Km saja dari BIL. Ditambah lagi : disekitar SPBU banyak terdapat warung, bengkel serta mini market sehingga kita tidak perlu jauh-jauh melangkah kalo ada apa-apa.

Bali - Lombok Heritage Journey Day 6 : Keindahan Pantai-Pantai Di Selatan Lombok

Batu Payung

Tepat pada pukul 06.04 WITA kapal akhirnya merapat di pelabuhan Lembar – Lombok. Kami bertiga kemudian menuju ke musholla pelabuhan untuk menunaikan sholat subuh dulu. Pada saat antri untuk sholat ada seorang petugas Kepolisian yang mendatangi kami. Dia tertarik setelah melihat plat kendaraan kami yang berasal dari Jawa Timur (N dan W). Polisi itu bernama : sebut saja Pak S yang ternyata berasal dari kota Udang Sidoarjo. Jarak Pandaan – Sidoarjo sekitar 40 km saja.

Kami kemudian berbincang-bincang dengan beliau. Pak sudah hampir 10 tahun berdinas di Lombok. Sang istri kelahiran Jawa Timur juga tapi sudah lama merantau ke Sumbawa Besar. Mumpung disini kami lalu bertanya tentang daerah mana saja yang rawan dan aman untuk dilalui saat keliling Lombok nanti. Cukup seru juga ngobrol dengan beliau karena selain ramah dia juga lucu hehehehhehe.

Karena waktu semakin siang dan badan pun juga mulai gerah kami kemudian segera berpamitan untuk mencari pombensin yang ada fasilitas toilet serta kamar mandi yang bersih. Atas saran beliau kami bertiga langsung menuju ke SPBU 54 833 06 Gerung - Lembar (koordinat : -8.700397, 116.102330). Disini kami ketemu dengan biker Honda CB Plat W (Sidoarjo). Mereka sudah 1 hari di Lombok dan kebetulan tadi malam menginap dirumah mas Eko.

Perjalanan Menuju Pantai Bowele Part. 2 (End) : Banyu Anjlok..KAMI Datang . . . .

Air Terjun Banyu Anjlok

Hujan deras tiba-tiba datang tak diundang dan membuat kami langsung terjaga. Tapi bukan karena faktor derasnya hujan melainkan karena ada bagian alas tenda yang bocor sehingga air langsung masuk ke dalam. Kami kemudian pindah posisi ke bagian yang lebih aman dan yang tidak terkena air. Ya beginilah nasib kalo pake tenda sewaan karena kita tidak akan pernah tahu bagaimana kondisi tenda yang sesungguhnya meskipun sebelum menyewa tadi sudah kami cek terlebih dahulu. 

Baru sebentar memejamkan mata kami kembali terjaga karena sedikit terganggu oleh suara para pengunjung yang sedang bersenda gurau dibelakang tenda. Pas aku lihat jam tenyata waktu sudah menunjukkan pukul 05.00 WIB. Waduh kesiangan nih !!. Tapi saat melongok keluar tenda rupanya langit masih gelap karena tertutup mendung. Wah gak bisa liat sunrise deh hehehhehee.


Gpp lah yang penting pagi ini aku bisa merasakan segarnya udara pagi sambil melihat indahnya pemandangan pantai Lenggoksono. Karena perut keroncongan aku kemudian memasak air untuk membuat kopi dan mie instan. Dan tak berapa lama kemudian bro Agung Robot dan cak Pri akhirnya bangun juga dan langsung bergabung dengan aku diperapian sedangkan bro Didik masih molor didalam tenda hehehhehehe.