Bali - Lombok Heritage Journey Day 7 : Menikmati Malam Tahun Baru Di Gili Trawangan

Gili Trawangan : Full of Joy

Saat tertidur lelap kami kemudian dibangunkan oleh seorang petugas SPBU karena sudah waktunya sholat subuh. Selesai sholat kami kemudian duduk-duduk diteras mushola sambil mempersiapkan peralatan untuk perjalanan berikutnya. Rancananya hari ini kami akan menyeberang ke Gili Trawangan dan merayakan tahun baruan disana.

Tapi kami harus menjemput dulu bro Edy Malang di BIL (Bandara International Lombok). Dia berangkat dari Bandara Juanda dengan menggunakan penerbangan pertama. Sesudah mandi dan beres-beres kami kemudian berpamitan pada petugas SPBU yang telah berbaik hati mengijinkan kami semua untuk menginap disini.

Pokok'e tempatnya top recommended banget deh. Cocok buat kawan-kawan bikers/backpacker yang  kemalaman dan harus tidur di hotel kuda laut alias pombensin sehingga lumayan untuk menghemat budget hehhehehehe. Selain tempatnya luas dan aman, lokasinya pun juga sangat strategis karena hanya berjarak 2 Km saja dari BIL. Ditambah lagi : disekitar SPBU banyak terdapat warung, bengkel serta mini market sehingga kita tidak perlu jauh-jauh melangkah kalo ada apa-apa.




Gak terasa sudah hampir 100.000 km *Mantap*

@SPBU Tanak Awu : Ini bro Didik atau Petugas SPBU ya ??? #LOL

Tepat pada pukul 07.00 WITA kami kemudian segera menuju ke BIL. Setelah menunggu sekitar 30 menit akhirnya bro Edy datang juga. Dia kami suruh untuk membawa helm dan jas hujan sendiri biar kami tidak susah-susah membawanya dari Pandaan. Rencananya dia akan ikut kami pulang dengan mengendarai si kuda besi sebagai boncengers.


Gerbang BIL





Menjemput Bro Edy dibandara

Setelah semuanya siap aku segera menghubungi @KalderaMataram untuk mengambil tenda yang sudah kami booking sebelumnya. Ok.....langsung meluncur menuju ke TPK tepatnya di Jln. Ade Irma Suryani Gg. Panda 7 Monjok Mataram - Lombok. Kirain tempat persewaannya ditoko atau ruko gitu tapi ternyata di sebuah rumah. Mas-mas pemilik usaha ini adalah seorang mahasiswa yang mencoba peruntungan dengan berbisnis penyewaan alat-alat outdoor.


Mampir ke Kaldera Mataram

Tarip sewa tenda

Kami menyewa 2 buah tenda dengan kapasitas 2-3 orang selama 3 hari. Per harinya dikenakan biaya sebesar Rp. 35.000,-/24 jam. Dari Monjok Mataram kami langsung menuju ke Gili Trawangan. Karena dari tadi pagi perut sudah keroncongan maka kami berhenti di sebuah warung sederhana yang berada didepan Bandara Selaparang – Lombok.

Bandara ini dulunya digunakan sebagai penerbangan komersial sebelum pindah ke bandara (baru) sekarang yaitu BIL (Bandara International Lombok). Sekarang bandara ini digunakan sebagai Sekolah Penerbangan. Menu pagi ini tetap seperti biasa yaitu : nasi pucuk dan secangkir kopi panas hehehhehehe. Meskipun menunya sangat sederhana tapi yang terpenting perut bisa kenyang dan stamina bisa kembali fit.




Sarapan nasi pucuk (lagi)

Warung sederhana didepan bandara selaparang

Melanjutkan lagi perjalanan

Ada 2 jalur untuk menuju ke pelabuhan Bangsal dari Mataram. Pertama : lewat Pusuk Pass dan yang kedua lewat Bukit Malimbu (Lombok Utara). Masing-masing akses jalan mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri. Kalo via Pusuk Pass kita akan disuguhi oleh hijaunya kawasan hutan lindung dikaki gunung Rinjani sedangkan klo via Bukit Malimbu kita akan melihat birunya lautan lepas dan pemandangan 3 Gili dari kejauhan.

Kami sendiri pilih opsi yang pertama saja  karena lebih dekat. Sampai di Bukit Malimbu dan Pantai Nipah kami berhenti sebentar sembari melihat indahnya pemandangan. Waktu yang pas kesini adalah ketika sore hari sambil menanti datangnya sunset. Disekitar sini banyak sekali penjual mutiara yang sedang menjajakan dagangannya. Tapi hati-hati jangan sampai tertipu mutiara yang abal-abal lho.


Memasuki kawasan Pantai Senggigi

Melepas lelah @ Alfamart Senggigi





Cocok buat yang hobby cornering



Bukit Nipah : Tempat yang pas untuk melihat sunset







Jempol tok wes pokok'e........



Karena waktu sudah semakin siang kami kemudian nge-gas lagi. Dan tepat pada pukul 14.50 WITA kami akhirnya sampai juga dipelabuhan Bangsal. Karena bertepatan dengan Malam Tahun Baru maka suasana pelabuhan Bangsal ruame banget. Bahkan untuk masuk ke tempat penitipan kendaraan saja kami harus antri. 3 Gili  tidak memperbolehkan kendaraan bermotor dan sejenisnya untuk masuk sehingga mobil dan motor harus dititipkan dulu disini.

Selanjutnya kita akan menyeberang ke 3 Gili dengan menggunakan public boat.  Tiket penyeberangan Bangsal – Gili Trawangan dikenakan tarip sebesar Rp. 15.000,-/orang. Batas akhir waktu penyeberangan adalah sampai dengan pukul 18.00 WITA. Selain dengan menggunakan public boat kita juga bisa menggunakan fast boat. Tapi tentu saja taripnya lebih mahal hehehehhehe. 

Wah...antrian diloket puanjang banget. Aku bahkan harus saling berdesakan dan nyaris emosi karena tiba-tiba ada orang yang menyerobot. Setelah bersusah payah akhirnya tiket sudah ditangan dan kami segera menuju ke tempat pemberangkatan kapal. Saat nama kapal disebut kami berempat langsung menaiki kapal. Satu kapal biasanya memuat sekitar 30-40 orang saja. Tapi karena musim liburan maka penumpang membludak sampai 50 orang. Bissmillah.......berangkat.




Jadwal dan tarip penyeberangan 3 Gili

Cidomo

@Pelabuhan Bangsal - Nunggu antrian



Bangsal - Gili Trawangan bisa ditempuh dengan waktu sekitar 1 jam. Tapi tergantung dengan cuaca juga. Tempat yang pas untuk menikmati pemandangan 3 Gili dan sekitarnya tanpa batas adalah dengan duduk dihaluan kapal. Tapi kalo ente punya nyali cobalah naik ke atas kapal (atap kapal) sembari melebarkan tangan mirip adegan film Titanic gitu hehehhehehehe. Dijamin adrenalin kalian pasti meningkat. Tapi hati-hati jatuh ke laut lho...........

Tepat pada pukul 17.54 WITA kapal kemudian merapat di pelabuhan Gili Trawangan. Kami segera lapor dulu di Pos Keamanan dan langsung berjalan ke menuju arah Utara. Disepanjang jalan kami sering berpapasan dengan Cidomo (cikar dokar motor) yang lalu lalang mengantar para pengunjung. Cidomo merupakan kendaraan favorit disini selain sepeda. Udaranya bener-bener sueger banget karena tidak ada polusi. 

15 menit kemudian kami akhirnya sampai ditempat yang cocok untuk nge-camp. Kami kemudian bergabung dengan beberapa tenda yang sudah lebih dulu datang. Jumlahnya cukup banyak juga ya ?? mungkin sekitar 15-20 tenda. Tenda sudah berdiri dan sekarang saatnya buat makan sore bray hhehehehehehe. Kali ini menunya mie cup dan pastinya kopi panas.



Kaki-kaki yang akan melangkah menuju GT

Kapal yang penuh sesak dengan penumpang

Welcome 2 The Paradiso

Salah satu sudut jalan Gili Trawangan

Yang boleh masuk hanya gerobak, sepeda & cidomo

Gelato Mamammmiaaaaa

Italian food *yummi*



Peta GT





Sesudah sholat magrib aktifitas malam mulai bergeliat dan break sebentar pada saat waktu sholat Isya tiba. Sesudah itu lanjut teruus sampai pagi (subuh). Itulah salah satu keunikan wisata malam di Gili Trawangan. Ini dikarenakan penduduk Trawangan mayoritas beragama islam. Bada isya aku menyempatkan diri menuju ke pusa keramaian yang berada disisi Selatan pulau. 

Musik langsung menghentak dan suasana malam pun langsung berubah menjadi meriah. Ada banyak pilihan untuk menghabiskan malam tahun baru disini. Mulai dari memancing, kemping, pergi ke pub atau bar, candle light dinner di resto dll. Masing-masing cafe, bar dan resto menawarkan paket yang menarik untuk para pengunjung. Mulai dari yang bayar sampai yang rasa.....h bayar alias gratis.

Kalo aku sendiri lebih suka menghabiskan malam di tenda bersama sahabat. Dan saat yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Tepat pada pukul 00.00 WITA suara terompet tahun baru langsung ditiup sembari menyalakan kembang api ke langit dan sambil berharap agar tahun depan lebih baik daripada tahun lalu. Lets party...................


Lets party..............


Diklaim sebagai satu2nya pulau terkecil di dunia yang ada bar "tir na nog"

Suasana GT Food Night Market








Ada satu kejadian yang nyaris bikin kami celaka yaitu ketika ada salah satu kembang api yang hilang kendali dan nyaris mengenai bro Didik. Kembang api itu kemudian menghantam tenda yang berada didepan tenda kami. Untung saja kejadian itu tidak sampai menimbulkan kebakaran. Pesta malam tahun ini sedikit terganggu karena tiba tiba-tiba turun hujan dengan lebatnya. Tapi untung saja cuman sebentar karena setelah hujan reda pesta kembang api kembali dilanjutkan sampai pagi menjelang.




Selfie with bro Didik SKYT

Kelaparan ta tel ???? hahahahahaha

Santai dipantai

Woey..bangun..woey

Pesta kembang api dimulai






Catatan :
  • Tarip parkir motor @Pelabuhan Bangsal                  : Rp. 20.000.- (hari biasa Rp. 10.000,-)
  • Tarip penyeberangan Bangsal - Gili Trawangan        : Rp. 15.000,-/orang
  • Batas waktu penyeberangan Bangsal - 3 Gili atau sebaliknya terakhir pada pukul 18.00 WITA.
  • Kalo pas kebelet atau pengen mandi kita bisa menggunakan KM dan toilet di Masjid Nurul Istiqomah.
  • Lapar ?? jangan kuatir datang saja GT food night market. Ada banyak pilihan menu dan harganya juga cukup murah.
  • Tempat yang pas untuk kemping adalah di GT sisi barat karena jauh dari hingar bingar kehidupan malam GT
  • Jika ada calo yang bilang kalo dilarang mendirikan tenda cuekin saja karena mereka hanya mencari keuntungan biar kita menyewa homestay atau penginapan yang dipromosikannya (terutama saat peak season).


Next : Bali - Lombok Heritage Journey Day 8 : Gili Trawangan Pagi Ini...............
Previous : Bali - Lombok Heritage Journey Day 6 : Keindahan Pantai Di Selatan Pulau Lombok





2 comments:

  1. Wah keren banget gan, kebetulan ane minggu ini kegili jg tp sendirian balik dr rinjani niat mau pasang tenda. Kalau spot buat tenda di gili trawangan di mananya gan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bagitu turun dari kapal jalan saja ke arah barat (belok kanan) searah dengan masjid kira-kira 500 meter. Disitu kita bebas mendirikan tenda pas di bibir pantai.Abaikan para calo2 yang bilang katanya tidak boleh nge-camp disana terutama pas long weekend. Selamat berlibur bray hehehehhehehe

      Delete