Tips Bikepacker'an Murah Meriah Ke Bali

Keluyuran Bertiga @GWK

Pulau Bali merupakan salah satu destinasi favorit para bikepacker, backpacker maupun traveler baik dari Indonesia sendiri maupun mancanegara. Banyak ragam tempat wisata yang bisa kita kunjungi di Pulau Dewata ini antara lain : pantai, gunung, air terjun, wisata bawah air, culture park, taman safari, danau, wisata religi, wisata buatan, wisata kuliner dll.

Mayoritas penduduk Bali adalah beragama Hindu sehingga ada beberapa informasi yang harus kita ketahui sebelum kita berkunjung ke pulau nan eksotik ini supaya kita bisa merasakan kearifan lokal masyarakatnya tanpa melanggar aturan adatnya. Dan berikut ini beberapa tip bagaimana melakukan bikepacker'an ke Pulau Bali yang kami rangkum berdasarkan pengalaman keluyuranbertiga.com :



1. Pastikan Surat & Kelengkapan Kendaraan Anda Lengkap
Untuk menuju ke pulau Bali kita harus menyeberangi selat Bali atau selat Lombok terlebih dahulu (kalo dari arah Timur). Pada setiap pintu masuk dan pintu keluar Bali terutama di area Pelabuhan akan dilakukan pengecekan kelengkapan kendaraan beserta surat-suratnya oleh pihak Kepolisian. Bahkan dalam perjalanan sering diadakan razia Polisi.

Buat yang motornya tidak standart sebaiknya jangan memaksakan untuk masuk Bali sebab aturannya lumayan cukup ketat. Sebelum berangkat pastikan lagi kalo anda menggunakan spion lengkap, memakai helm SNI, menggunakan knalpot standart serta lampu depan harus nyala. Jangan lupa juga periksa kelengkapan surat-suratnya seperti SIM, PKB, STNK apakah masih berlaku atau tidak.



2. Jangan Lupa Membawa KTP
Sejak terjadinya tragedi Bom Bali I dan Bom Bali II Kepolisian Polda Bali lagi gencar-gencarnya melakukan razia orang yang akan masuk dan keluar dari Bali. Pada setiap pintu masuk menuju ke Bali selalu diadakan pemeriksaan identitas diri terutama di kawasan pelabuhan baik itu di Pelabuhan Gilimanuk maupun Pelabuhan Padangbai. Petugas yang melakukan pemeriksaan tsb bukan dari unsur Kepolisian melainkan dari pihak adat yaitu Pecalang.

Jadi sebelum melakukan touring/traveling ke Bali pastikan anda memiliki KTP dan membawa KTP yang masih aktif. Jika tidak ?? maka tanggung sendiri resikonya. Daripada entar anda menyesal karena sudah jauh-jauh berangkat dari rumah. Eh ternyata kita tidak diperbolehkan menginjakkan kaki di pulau nan eksotik ini hehehhehehehe.



3. Menentukan Jalur Perjalanan Dan Lokasi Mana Saja Yang Akan Dikunjungi
Kalo waktu yang anda punyai cukup banyak saya sarankan anda melipir ke daerah Singaraja dan sekitarnya (Kabupaten Buleleng) dulu begitu menginjakkan kaki di Pulau Bali lalu agendakan untuk mengunjungi obyek wisata yang ada disana seperti : Pulau Menjangan, Pantai Lovina (melihat lumba-lumba), Pemandian Air Panas "Banjar", Pantai Pemuteran, Pantai Penimbangan, Krisna Adventure dll. Setelah itu kita bisa lanjut menuju ke arah Tabanan via Bedugul.

Disepanjang jalan tersebut anda bisa mampir ke air terjun kembar Gitgit (campuhan), air terjun Sekumpul, air terjun Aling-Aling, Kampung Muslim Pegayaman, Danau Buyan, Danau Tamblingan, Pura Ulun Dalu Beratan, Danau Beratan, Kebun Raya Eka Karya, Joger Luwus, Agrowisata Kopi Bali atau Jatiluwih Rice Terrace. Sampai di Wilayah Tabanan, Canggu dan sekitarnya kita bisa lanjut melipir ke Wana Wisata Sangeh, Taman Ayun, Alas Kedaton (melihat kera liar), Tanah Lot, pantai Canggu (Batu Bolong), Echo Beach dll.

Untuk kawasan pantai anda harus melipir ke wilayah Bali Selatan tepatnya di daerah Uluwatu dan Nusa Dua. Disepanjang garis pantai tersebut banyak terdapat pantai-pantai nang eksotik diantaranya : pantai Dreamland (New Kuta Beach), pantai Balangan, pantai Padang-Padang (Labuna Sait), pantai Suluban (Blue Point Beach), pantai Uluwatu, pantai Tegal Wangi serta pantai Nyang-Nyang.

Sedangkan di Nusa Dua ada pantai Pandawa, Green Bowl, Nusa Dua Beach, Bengis beach, pantai Gunung Payung, pantai Melasti, Geger Sawangan dll. Kebanyakan pantai di Bali tidak dikenakan HTM alias free kecuali di Tanah Lot, Pandawa, Uluwatu, Dreamland. Selebihnya kita hanya akan dikenakan biaya untuk parkir kendaraan saja seperti : Padang-Padang, Suluban, Balangan, Kuta, Green Bowl.

Bagi yang menyukai suasana sejuk khas daerah pegunungan kita bisa menuju ke Kintamani, Batu Karu, Jatiluwih Rice Terrace, Ceking Terrace Tegalalang Ubud. NB : pas perjalanan pulang dari Bali terutama untuk tujuan ke arah Malang, Surabaya dan sekitarnya tidak ada salahnya anda mencoba melewati jalur selatan via Alas Gumitir Jember. Dijamin selama perjalanan anda tidak akan bosan bray dan jika waktu yang kita punya banyak langsung tembus saja ke Malang via Gladak Perak Lumajang. Pemandangan ajeeep bray dan cocok buat yang hobi cornering hehhehehehehe.



4. Jangan Lupa Membawa Peta Konvesional
Sekarang memang sudah jamannya teknologi sehingga kalo pengen mencari alamat kita hanya tinggal membuka smartphone lalu klik dengan menggunakan aplikasi GPS. Tapi bagaimanapun juga semua gadget tersebut tidak bisa kita andalkan sepenuhnya karena faktor baterei dan keterbatasan jaringan yang bisa mempengaruhi keakuratan dalam menunjukkan arah (koordinat suatu daerah).

Nah sebagai solusi kita bisa membawa peta konvesional buat jaga-jaga seumpama kalo gadget/smartphone kita mengalami masalah. Selain itu peta konvesional juga jauh lebih mudah dalam melihat/menentukan arah jalur utama terutama untuk jarak jauh. Oh ya, sesekali tidak ada salahnya kalo kita langsung bertanya kepada penduduk sekitar, itung2 sambil beramah-tamah dengan mereka. Kalo aku sih biasanya selalu membawa peta mudik, peta wisata daerah yang akan dikunjungi serta peta kuliner beberapa daerah.



5. Menentukan Tempat Untuk Menginap
Bali ada banyak sekali penginapan, losmen serta hotel. Mulai dari yang tarifnya ribuan, ratusan atau bahkan ada yang sampai jutaan rupiah permalamnya. Kita bisa mencarinya dibeberapa situs perjalanan seperti : Traveloka, Wego, Nusatrips, Travelio, Pegi-Pegi, Agoda, Trivago, Raja Kamar dll. Tapi sebagai seorang bikepacker kami tentu saja berusaha mencari penginapan yang low budget hehehehhehe. Kalo bisa nge-camp sih malah lebih baik.

Selain itu kita juga bisa tidur di hotel kuda laut (pombensin) atau dirumah saudara serta sahabat. Untuk lokasi penginapan yang low budget biasanya memang banyak terdapat dipinggiran kota. Pada area Kuta dan sekitarnya : penginapan low budget dapat kita temui di sepanjang Poppies Lane I dan II sedangkan kalo diwilayah Denpasar kita bisa menemukannya di belakang terminal Ubung dan Batu Bulan (Gianyar).

FYI : Tarip penginapan sewaktu-waktu bisa berubah terutama pada saat musim libur panjang, lebaran, hari raya nyepi, natal serta tahun baru. Untuk rekomendasi penginapan murah di Kuta adalah "Losmen Arthawan"  yang berada di Poppies Lane II (Telp. 0361 - 752913). Oh iya ada juga hotel murah yang berlokasi didepan Terminal Batu Bulan (namanya : Hotel Kopi Bali) tapi pas kapan hari kesana kok mirip hotel mesum ya hehehehehheehe.

Kalo untuk lokasi camping ground di Bali memang gampang-gampang susah sih. Dan kalopun ada ?? tarifnya itu cukup mahal bray karena ada paket tertentu yang harus kita bayar. Beda banget dengan di pulau Jawa dan Lombok dimana kita bisa kemping dipantai dan gunung dengan tarif yang murah atau bahkan gratisan.

Mungkin tempat kemping yang paling ideal di Bali adalah daerah pegunungan gitu sebab kalo di pantai cukup susah karena kebanyakan pantai di Bali telah disewa oleh beberapa pihak hotel, club serta resort. Selain itu masyarakat Bali juga menganggap pantai sebagai tempat sakral sehingga tidak semua orang diperbolehkan untuk kemping disana. 

Alternatif lainnya adalah dengan tidur di masjid tapi kedua tempat tersebut juga tidak dapat diandalkan karena mayoritas penduduk Bali beragama Hindu sehingga otomatis jumlah masjid sangat terbatas. Biasanya sih masjid hanya terdapat dipusat kota saja seperti dekat Polda, Polres, RSUD dll. Itupun hanya dibuka pada saat waktu sholat tiba dan sesudahnya akan ditutup serta kunci rapat.

Kalo untuk pombensin kurang lebih sama sebab kebanyakan SPBU disini tidak buka 24 jam kecuali pada jalur lintas antar propinsi. Selain itu hampir semua pombensin tidak memiliki fasilitas musholla. Kapan hari saja aku dan kawan2 akhirnya terpaksa tidur diemperan sebuah minimarket karena susah mencari lokasi masjid yang bisa buat tidur. Untuk penginapan sebenarnya saat itu banyak sih ? tapi tarifnya sudah naik 2-3X lipat. Selain itu tanggung banget kalo kami harus menyewa kamar sebab 5 jam lagi kami harus kembali nge-gas.

CATATAN : Kalo bikepacker'an ke Bali mending kita cari penginapan atau kost harian saja. Kalo punya saudara atau teman sih malah lebih enak karena kita bisa nebeng disana hehehehehe. Lokasi yang bisa buat kemping : danau Beratan (Bedugul), danau Buyan, danau Tamblingan, pantai Nyang-Nyang - Uluwatu, pantai Pandawa - Nusa Dua serta pantai Balangan - Uluwatu. 
Alternatif lain adalah dengan menginap di Pantai Kuta tapi disana tidak diperbolehkan mendirikan tenda sehingga kita bisa tidur dengan menggunakan sleeping bag, matras atau langsung beralaskan pasir pantai saja hehehhe. Tapi kalo kemping ke pantai Nyang-Nyang mungkin kita terkendala pada tempat parkir kendaraan karena kita harus menuruni beberapa anak tangga dulu untuk sampai kesana apalagi disepanjan jalan menurun kesana banyak sekali monyet liar.

Kalo untuk pantai lainnya kayaknya aku tidak bisa memberi rekomendasi deh sebab kami jarang melihat ada orang yang berkemah dipantai. Kalo kawan-kawan mempunyai info monggo dishare saja hehehehhe. Sebenarnya ada sih alternatif tempat yang bisa kita gunakan buat tidur yaitu di rumah sakit. Memang sih kedengarannya agak spooky gitu. Tapi jujur saja bray ? numpang tidur di RS itu lumayan cukup aman dan nyaman. Sebab selain bersih, fasilitas disana juga lumayan lengkap.

Kita bisa tidur dimana saja seperti dimusholla, tempat tunggu atau ruang yang disediakan untuk pengunjung. Saat ke Bali aku beberapa kali tidur disana karena memang kebetulan ada saudara yang lagi opname sih hehehehe. Tapi kalo kebanyakan takutnya sih ketahuan sama satpam. Oh ya ? karena RS tempatnya orang sakit maka kita harus selalu waspada terhadap bahaya tertularnya suatu penyakit. Lebih amannya sih cari RS bersalin atau RS Ibu & Anak saja karena hanya melayani ibu-ibu yang akan melahirkan.

Alternatif lain adalah tidur supermarket atau toko oleh-oleh 24 jam seperti di Krisna 24 Jam yang berada di Jln. Raya Tuban (deket bandara). Kita bisa tidur dibangku-bangku panjang pengunjung yang berada disana. Tapi usahakan kita datangnya pada malam hari bingit saat kondisi masih sepi oleh pengunjung. Biar semakin menyakinkan taruh saja tas kresek berlogo Krisna didekat kita sehingga seakan-akan anda barusan beli oleh-oleh dari sana hehehhehehe.



6. Lokasi Masjid Atau Musholla
Selama di Bali kendala utama buat umat muslim salah satunya adalah mencari lokasi masjid atau musholla. Tapi jangan kuatir bray ?? meskipun minoritas, masjid dan musholla dapat kita temukan disini. Tapi tentu saja jumlahnya tidak sebanyak di Pulau Jawa dan Lombok. Biasanya sih masjid dapat kita temukan berdekatan dengan lokasi kantor Polda, Polres, Asrama Polisi, Asrama TNI serta RSUD.

Untuk wilayah Singaraja dan sekitarnya, masjid dapat kita temukan di Pengastulan - Seririt, Kampung Pegayaman serta di dekat Danau Beratan Bedugul. Kalo di Negara (baca : negare) dan sekitarnya malah lebih banyak lagi karena memang daerah tersebut letaknya dekat dengan Banyuwangi.

Kalo di Tabanan anda bisa menemukannya di Kediri (sesudah bypass arah ke Denpasar). Sedangkan untuk wilayah Denpasar dan sekitarnya anda dapat menemukannya di Polda Bali, Toko oleh-oleh khas Bali (Erlangga 2, Krisna, Joger, Agung Bali dll), Kampus Udayana, Kampung Islam Kepaon, Kampung Bugis "Serangan", Pantai Sanur dll. Untuk lebih jelasnya dapat dlihat disini.



7. Mencari Makanan Yang Halal
Meskipun di Bali banyak terdapat makanan non halal alias haram tapi kita juga bisa mencari warung makanan yang halal dan tentunya luekoh abies. Kalo di Kediri & Kota Tabanan anda bisa mencarinya di pasar senggol (buka sore s/d malam hari). Ada banyak makanan halal yang dijual disana seperti sate gule kambing, sate ayam, rawon, pecel,  lalapan ayam, nasi jinggo dll.

Kalo di Denpasar anda bisa mencarinya disepanjang Jln. Imam Bonjol dan Teuku Umar. Disana banyak sekali penjual makanan halal seperti : soto, warung masakan padang, nasgor, bakso, sate gule, lalapan ayam & bebek dll. Sedangkan kalo di kawasan Kuta dan sekitarnya kita bisa mendapatkannya di sepanjang pantai Kuta (tapi berlaku hanya untuk pagi s/d sore saja lho karena malam sudah pada tutup).

Yang jadi kendala adalah ketika kita berada disebuah pelosok desa gitu karena susah bingit untuk mencari warung makanan yang halal karena kebanyakan yang dijual adalah makakan tradisional bali yang biasanya mengandung babi. Beberapa hari yang lalu aku pernah menulis daftar makanan halal di Bali. Untuk pilihan menu dan lokasinya memang tidak banyak sih tapi semoga saja bisa bermanfaat. Monggo baca disini saja.



8. Berburu Oleh-Oleh Khas Bali
Tidak lengkap rasanya jika kita traveling atau touring tapi pulang tidak membawa buah tangan buat orang rumah. Mengutip perkataan salah satu kawan aku :  Ibarat kita habis makan tapi tidak merokok ? rasanya gmana gitu ??? hehhehehehe. Untuk tempat/pusat oleh-oleh khas Bali aku pernah menulisnya disana dan disini. 



Catatan :
  • Tarip Penyeberangan Pelabuhan Ketapang (Jatim) - Gilimanuk (Bali) : Rp. 24.000,-/sepeda.
  • Dalam perjalanan menuju ke Bali terutama ketika berada antara Paiton - Besuki kita bisa beristirahat di SPBU Utama Raya. SPBU ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap seperti : ATM, Musholla, Penginapan, Restoran, KM & Toilet super bersih (ada km air hangatnya juga) serta minimart. Koordinat lokasi : -7.724495, 113.620754.
  • Bagi pengguna BBM sejenis Pertamax usahakan sebelum masuk Pulau Dewata kita isi bbm dulu (fuel tank) di SPBU Ketapang karena harga BBM di Bali jauh lebih mahal.
  • Jika night riding dari arah Surabaya tingkatkan kewaspadaan saat memasuki jalur Bangil - Kraton (Pasuruan) karena rawan begal sedangkan kalo dari arah Malang yang perlu diwaspadai adalah jalur Purwosari - Pasuruan. 
  • Kalo via Selatan daerah yang rawan begal adalah jalur Leces - Klakah. Jika ada yang mencurigakan langsung saja tancap gas, tapi hati-hati bray karena kontur jalannya agak bergelombang, banyak lubang dan cukup gelap. Oh ya, untuk mempersingkat waktu  (sebelum masuk Klakah) anda bisa lewat jalan alternatif Klakah - Randuagung - Jatiroto - Tanggul. Patokannya adalah jalan kecil pas disebelah SPBU.
  • Kondisi jalan Lumajang - Malang cukup bagus tapi sempit dan berkelak-kelok (mirip jalur di Alas Gumitir). Tapi disepanjang jalan anda akan disuguhi pemandangan alam yang apik dengan latar belakang Gunung Semeru, Jika capek anda bisa beristirahat di Gladak Perak yang terkenal akan kemistikannya.
  • Terbaru 2016 : Sejak kejadian tenggelamnya kapal KMP Rafelia 2 pada tanggal 04 Maret 2016 maka proses pembelian tiket menjadi sedikit agak lama karena kita diharuskan mengisi biodata dulu guna memudahkan pengenalan korban jika sewaktu-waktu terjadi kecelakaan kembali.

Mungkin itu saja beberapa tips bagaimana melakukan bikepacker atau touring ke Bali. Kalo ada tambahan monggo dishare aja bray. Itung-itung lumayan bisa menambah informasi atau sekedar buat referensi. Semoga berrmanfaat. Salam satu aspal, salam Keluyurers dan Om Swastiastu. Matur suksma dan selamat bikepacker'an.


Next : Tips Bikepacker'an Murah Meriah Ke Lombok


2 comments:

  1. Mantabbb tips - tips nya,,,,, salam kenal mas

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sami-sami mz brow, semoga bisa bermanfaat :). Salam kenal juga hehehehhe

      Delete