Touring Sambil Berwisata Kuliner ???, Kenapa Tidak ?? (Episode Jogja & Jawa Tengah)

Setelah merasakan kelezatan kuliner khas Jawa Timur sekarang kita bergeser ke sisi tengah Pulau Jawa yaitu tepatnya : Yogjakarta, Solo, Dieng, Wonosobo, Ungaran serta Semarang. Tidak seperti masakan di Jawa Timur yang terkenal akan kepedasannya maka masakan atau kuliner khas Jogja serta Jawa Tengah justru memiliki rasa yang lebih manis. Dan berikut ini listnya : 

  • Yogyakarta
1. Kopi Joss
Bukan ke Jogja namanya kalo kita tidak mencicipi kopi joss ini. Kopi Joss adalah kopi yang diberi bara arang yang panas membara. Kata joss berasal dari bunyi saat bara arang masuk ke dalam secangkir kopi. Kopi joss yang paling terkenal adalah di Angkringan Lek Man. Lokasinya berada disisi utara Stasiun Tugu.

Kopi joss paling mantap dinikmati ketika sore hari dengan ditemani sego kucing, gorengan dan aneka macam olahan sate. Kalo di Solo dinamakan HIK (Hidangan Istimewa Kampung) sedangkan di Nganjuk dikenal dengan nama Wedangan. Untuk lebih jelasnya baca saja disini.

Josss tenan


Sego kucing & kopi joss

2. Angkringan Teh Poci GK
Kalo di beberapa sudut kota Jogja ada Angkringan Kopi Joss maka disudut daerah lain atau tepatnya diWonosari Gunung Kidul ada angkringan teh poci. Angkringan ini berlokasi di Jln. Brigjen Katamso Wonosari atau tepatnya didepan Bank BNI.

Baru kali ini aku ngangkring tapi tidak memesan secangkir kopi. Menu andalannya : Teh Poci dengan gula batu. Entah kenapa setiap minuman baik itu teh maupun kopi selalu menggunakan gula batu. Untuk camilan ada jemblem, telo goreng, pisang goreng, tahu goreng dll. Tapi jangan berharap ada petis karena disini gorengan hanya diberi lombok hijau sebagai pelengkap. 

Cara penyajiannya cukup unik yaitu teh pahit dimasukkan kedalam poci gitu lalu gula batu akan dimasukkan ke dalam gelas. Jadi ketika akan minum kita tinggal menuangkan teh ke dalam gelas sesuai dengan takaran yang kita inginkan. Banyak atau sedikit teh yang kita tuang akan menentukan tingkat kemanisan teh. Hampir pada setiap malam hari angkringan ini ramai oleh pembeli. 

Bersama bro Arief "LIFO" & bro Manowar

Jarang-jarang nge-teh, sekali nge-teh nemu yang unik 

3. Gudeg Yu Djum "Widjilan"
Gudeg adalah kuliner yang wajib dicicipi ketika berkunjung ke Jogja. Sentra kuliner gudeg yang paling terkenal adalah di Jln. Widjilan. Lokasinya dekat dengan alun-alun Kidul. Disetiap sudut jalan banyak berjejeran warung-warung yang menjajakan makanan berbahan nangka muda tersebut. Gudeg yang paling legendaris adalah Gudeg Yu Djum. 

Gudeg Yu Djum berlokasi di Jln. Widjilan No. 167 dan berdiri sejak  tahun 1950. Gudeg Yu Djum juga buka cabang di Jln. Kaliurang Km. 5 atau tepatnya dekat dengan Kali Milk Kaliurang. Selain dimakan disini gudeg juga bisa dibawa pulang buat oleh-oleh. Biasanya sih gudeg kering karena lebih tahan lama. Gudeg memiliki beberapa variasi kemasan seperti kemasan kaleng, kendil, dos atau besek. 

Gudeg Yu Djum Widjilan



4. Jadah Tempe
Jadah adalah olahan makanan yang berbahan dasar beras ketan putih sedangkan tempenya diolah model baceman gitu. Penjual Jadah tempe banyak terdapat di Gunung Kidul serta Kaliurang. Kalo di Kaliurang bisa kita dapatkan di Warung Jadah Tempe "Mbah Carik" yang berlokasi di Kaliurang Pakem - Sleman.

Selain tempe kita juga bisa pesan jadah tahu atau bisa juga kombinasi kedua-duanya. Jadi kalo anda penggemar tempe dan tahu jangan lupa untuk mencicipi kuliner yang satu ini ketika berkunjung ke Jogja. Harganya cukup murah kok ? paket jadah tempe dan tahu hanya dihargai sebesar Rp. 17.000,- dengan perbandingan 10 jadah, 5 tempe serta 5 tahu. Selain jadah tempe warung ini juga berjualan aneka makanan kahs Kaliurang & Jogja lainnya.



Suasana dalam warung

Daftar menu

Jadah Tempe

5. Kali Milk
Kali Milk kalo dalam bahasa Jawa berarti kali (sungai) susu. Tapi sebenarnya Kali Milk adalah sebuah kafe atau warung yang menjual aneka olahan makanan dan minuman berbahan dasar susu sapi. Kali Milk singkatan dari Kaliurang Milk dan mempunyai beberapa cabang diantaranya di Jln. Raya Kaliurang dan Seturan .

Para penikmat Kali Milk dijuluki "Neneners". Disini kita bisa memesan susu dengan beberapa varian rasa seperti : strawberry, anggur, green tea, coklat, apel, durian, caramel dll. Untuk makanannya : aneka olahan sosis, roti goreng, roti panggang, sandwitch, kentang goreng, risoles keju dll. Ada 2 ukuran minuman yang ditawarkan yaitu : medium dan gajah (gelas jumbo). Kali Milk buka dari jam 09.00-21.00 WIB. 

Kalimilk Kaliurang

Para neneners yang siap menyusu 

6. Bakpia Pathok
Kalo nama makanan yang satu ini pasti sudah tidak asing lagi. Setiap berpelesir ke Jogja aku selalu membeli kudapan yang satu ini. Sentra pembuatan bakpia pathuk adalah didaerah Pathuk - Jogja atau tepatnya di Jln. AIP II KS Tubun. Kalo dari Malioboro hanya berjarak sekitar 2 km ke arah Wates. Disepanjang jalan tersebut banyak sekali berjejeran toko-toko bakpia mulai dari bakpia 25, bakpia 75, bakpia 65 dll. 

Kalo aku sendiri sih lebih sering beli bakpia pathok 25. Kalo dibandingkan dengan bakpia merek lain sebetulnya tidak ada perbedaan rasa yang signifikan sih ?. Tergantung mood dan selera saja anda pengen beli merek yang mana ?. Bakpia Pathok memiliki beberapa pilihan rasa yang ditawarkan seperti : kacang hijau, keju, coklat, durian dll.



Selain bakpia banyak juga jajanan khas jogja yang dijual disini

7. Belalang Goreng
Kalo anda suka dengan makanan yang anti mainstrean cobalah cicipin belalang goreng ini. Disepanjang jalan dari pantai Baron menuju Wonosari anda akan menjumpai deretan lapak kaki lima yang berjualanl kudapan istimewa ini. Selain itu belalang goreng juga bisa anda dapatkan dipasar Wonosari.

Pertama icipin rasanya sekilas mirip dengan udang gitu tapi teksturnya lebih keras. Tapi jika anda alergi gatal-gatal jangan pernah mencobanya. Pada awalnya belalang adalah hama tanaman dan jumlahnya cukup banyak. Daripada dibasmi secara percuma penduduk Gunung Kidul kemudian mengolahnya menjadi kudapan. Sebagian dikonsumsi sendiri dan sebagian lagi dijual sebagai salah satu kuliner khas GK.

Belalang Goreng

8. House Of Raminten
Sebenarnya aku belum pernah kesini sih tapi hanya mendenger cerita dari beberapa kawan yang sudah melipir kesini. House Of Raminten merupakan cafe angkringan dengan konsep interior dan eksterior jawa kuno mulai dari dekorasi ruangan, property cafe, aroma wewangian, taman, alunan musik sampai dengan baju yang dikenakan oleh pelayannya. 

Jadi jangan kaget kalo anda melihat ada beberapa gadis yang menggunakan kemben dan jarik wira-wiri melayani pelanggan. Eitts jangan piktor dulu ya ?? maksudnya melayani makanan dan minuman yang dipesan oleh pelanggan.

House Of Raminten beralamat di Jln. FM Noto No. 07 Kotabaru - Yogjakarta. Selain disini HOR juga bisa anda temui di Pakem - Sleman atau tepatnya di Jln. Raya Kaliurang Km. 17 Sleman serta di lantai 3 Mirota Batik Malioboro. Mirota Batik dan House Of Raminten memang dipunyai oleh orang yang sama. Sedangkan Mirota batik sendiri adalah pusat oleh-oleh khas jogja. Mirip dengan Krisna atau Erlangga di Bali sana. 

Menunya cukup beragam tapi kebanyakan sih makanan jawa khas jogja dan sekitarnya seperti : nasi liwet dan nasi kucing. Untuk minumannya kurang lebih sama seperti bajigur, bandrek, wedang uwuh, susu, kopi dll. HOR buka setiap hari 24 jam alias 3 shif.

Interior jawa kuno yang mendominasi (courtessy : www.myhotelmyresort.com)

Mirota Batik @Malioboro


  • Dieng & Wonosobo
1. Carica
Sekilas bentuknya menyerupai pepaya tapi ada yang bilang mirip dengan belimbing. Tapi sebetulnya Carica lebih dekat ke jenis pepaya sehingga kadang disebut pepaya hutan. Kata Carica sendiri berasal dari nama latin buah pepaya yaitu Carica Papaya. Yang unik adalah Carica hanya tumbuh didataran tinggi Dieng saja. 

Oleh penduduk setempat Carica diolah menjadi manisan, sirup, dodol, selai dan wajik. Rasanya sueger dan mantap habis. Biasanya olahan buah Carica dapat kita peroleh didataran tinggi Dieng atau toko oleh-oleh disepanjang jalur Wonosobo - Temanggung.



Manisan Carica

2. Purwaceng
Purwaceng disebut juga dengan Gingseng dari Dieng. Sama seperti Ginseng, Purwaceng juga memiliki khasiat untuk meningkatkan stamina dan meningkatkan kemampuan seksual pria. Minuman Purwaceng berasal dari tumbuhan Purwaceng yang tumbuh subur diketinggian 2000 mdpl ke atas.

Meskipun identik dengan kaum pria, wanita juga bisa merasakan khasiatnya. Selain untuk meningkatkan stamina, Purwaceng juga dapat melancarkan peredaran darah serta buang air kecil. Dan yang paling utama adalah sebagai penghangat badan soalnya cuaca di Dieng sangat dingin buanget. Bahkan ada kopi yang dimix dengan Purwaceng lho.

Aneka macam Purwaceng (courtessy : www.alifiaparachyta.files.wordpress.com)

3. Mie Ongklok
Tidak lengkap rasanya ke Wonosobo tapi tidak mencicip kuliner yang satu ini. Mie Ongklok adalah olahan mie kuning rebus seperti pada umumnya tapi yang membedakan adalah campurannya yaitu dengan menggunakan kubis dan kucai dan ditaburi kuah kacang kental.

Mie Ongklok akan terasa lebih nikmat jika ditemani sate sapi, tempe kemul (selimut) dan geblek. Dinamakan tempe kemul karena tempenya dibalut dengan tepung mirip orang lagi pake kemul gitu sedangkan geblek dibuta dari tepung tapioka yang digoreng. Warung Mie Ongklok yang aku datangi adalah Warung Bu Umi yang berada di Kauman Utara atau sekitar 300 dari alun-alun Wonosobo.

Mie Ongklok

Tempe Kemul & Geblek

4. Kopi Sindoro
Kopi..kopi dan kopi. Bagiku kopi adalah oleh-oleh no. 1 yang wajib aku beli. Dan kebetulan saat itu aku touring ke Dieng Plateau dan ketika melihat sebuah botol berisi bubuk kopi langsung aja aku beli. Meskipun lebih terkenal dengan daerah penghasil Tembakau, daerah Wonosobo & Temanggung ternyata memiliki kopi yang cukup berkualitas.

Jenis kopi yang ditanam kebanyakan adalah jenis Robusta. Kopi tersebut ditanam di lereng Gunung Sindoro, Gunung Prau serta Gunung Sumbing. Bahkan disepanjang jalan Wonosobo - Temanggung banyak terdapar warung-warung kopi. Jadi saat berkunjung ke Wonosobo atau Temanggung jangan lupa untuk mencicipi kopi Sindoro gaes, dijamin bikin tahes hehehhehehe.

Kopi Sindoro

  • Solo
1. Brem Solo
Brem Solo merupakan salah satu jajanan favorit aku. Selain di Solo, brem ini sebenarnya juga dapat kita peroleh dibeberapa kota lain seperti : Jogja, Kertosono, Madiun, Caruban, Nganjuk, Blitar, Sragen, Malang dan supermarket besar. Meskipun begitu aku selalu membeli jajanan ini ketika sedang transit atau berkunjung ke Solo.

Brem Solo biasanya dijual di pasar klewer, pasar tradisional atau pusat oleh-oleh khas Solo. Rasanya lembut bingit karena begitu dimakan brem langsung lumer dilidah. Selain itu rasanya juga tidak terlalu asam dan sedkit ada manis-manisnya gitu. Konon brem memiliki khasiat untuk memperhalus kulit.

Brem Solo


2. Es Ronde
Biasanya Ronde identik dengan panas atau hangat sehingga dinamakan Wedang Ronde. Tapi di Solo anda akan menemukan ronde dingin alias es ronde. Cuaca Solo yang panas memang cocok banget jika kita meminum es ronde dibawah pohon yang rindang.

Aroma jahe yang hangat berpadu dengan dinginnya es. Penjual es ronde ini dapat anda temui di Taman Sriwedari, Pasar Klewer, Alun-Alun Solo, area Masjid Gede dll. Harganya pun cukup murah yaitu Rp. 5000,-/porsi.



Es Ronde

  • Semarang & Sekitarnya
1. Tahu Baxo
Jika anda kebetulan sedang melintas di jalur Semarang - Salatiga maka sempatkanlah mampir dan mencicipi jajanan yang satu ini yaitu Tahu baxo. Sesuai namanya jajanan ini adalah perpaduan antara tahu goreng dan pentol bakso. Jadi tahu akan dibelah lalu diisi daging bakso gitu. 


Dan brand yang cukup lumayan enak adalah Tahubaxo "Ibu Pudji" yang berada di Jln. Fatmawati No. 52 Tuntang (cabangnya). Selain Tahubaxo di rumah makan "Ibu Pudji" ini ada kuliner khas Ungaran dan Semarang lainnya seperti : otak-otak bandeng, bandeng duri lunak, lumpia, jenang kudus dll.

Tahubaxo akan terasa nikmat jika dinikmati dengan cocolan saus, kecap dan lombok ijo. Selain langsung dimakan tahubaxo juga bisa dijadikan lauk pauk ketika makan. Ada 2 pilihan yang ditawarkan yaitu : goreng dan basah. Kalo buat oleh-oleh beli tahu baxo yang basah saja karena lebih awet dan begitu sampai rumah bisa digoreng dulu sebelum kita makan.

RM Tahu Baxo "Ibu Pudji"

Oleh-oleh lainnya



Tahu Baxo

2. Sate Sapi "Pak Kempleng"
Kalo biasanya sate dibuat dari daging kambing atau ayam maka disini anda akan menemukan sebuah sate berbahan daging sapi. Lokasinya berada di Jln. Raya Blotongan - Salatiga. Warung tersebut bernama RM Sate Sapi "Pak Kempleng" yang merupakan cabang dari Ungaran.

Kami masing-masing lalu memesan 1 porsi dengan 8 buah tusuk sate sapi dan  1 buah lontong. Daging sapinya diiris tebal-tebal gitu dan sekilas mirip banget dengan tampilan sate ayam ponorogo. Lontong, bumbu kacang, lombok dan bawang merah disajikan secara terpisah. Karena porsinya yang lumayan cukup banyak aku dan kakak aku hanya sanggup memakan 5 tusuk saja sehingga sisanya kami bawa pulang.



Yummiii

Lombok, bawang, sate, bumbu kacang & lontong yang disajikan secara terpisah

3. Kopi & Teh Banaran
Selain mampir di Tahu Baxo "Ibu Pudji", dijalur Semarang - Salatiga anda dapat mencicipi kuliner khas Ungaran lainnya yaitu Teh & Kopi Banaran di agrowisata Kampoeng Kopi Banaran. Tepatnya sekitar 1 km dari pintu tol Bawen ke arah Salatiga. Kawasan agro ini dimiliki serta dikelola oleh PTPN IX (Persero) dan dibangun diatas perkebunan kopi Getas Afdeling Assinan.

Fasilitas yang dimiliki antara lain : coffee house, resto, flying fox, kolam renang, hotel, kereta wisata mengelilingi Rawa Pening dan kebun kopi. Agrowisata ini cocok banget buat rest area ketika anda sedang melintas jalur Semarang - Salatiga. Selain kopi & teh ada juga beberapa macam jajanan khas Semarang dan Ungaran lainnya seperti : tahu baxo, jenang kudus, wingko babat dll.

Selamat datang

Aneka produk kampoeng banaran


Next : Touring Sambil Berwisata Kuliner ???, Kenapa Tidak ?? (Episode Bandung)
Previous :  Touring Sambil Berwisata Kuliner ???, Kenapa Tidak ?? (Episode Jawa Timur Bag. II)





No comments:

Post a Comment