Bali - Lombok Heritage Journey Day 11 : Melipir Ke Banyuwangi Trus Lanjut Nge-gas Pulang

Leyeh-leyeh @rumah Bro Joni 

Karena memang kondisi badan yang capek puoll tidur tadi malam pulas bingit sehingga paginya pada mbangkong semua alias bangun kesiangan. Sengaja memang karena agenda pagi ini hanya mencari dan memperbaiki footstep rem belakang si merah maroon.

Bro Joni kemudian menghubungi beberapa temen di komunitasnya (TRABAS - Adventure Trail) untuk menanyakan apakah ada info tentang stok sparepartnya. Sambil menunggu info dari mereka, bro Joni kemudian membawa potongan footstep yang patah tadi ke tukang las untuk diperbaiki buat jaga-jaga kalo seandainya sparepartnya tidak ready (harus inden dulu).

Sembari menunggu info dari mereka dan pengerjaan pengelasan selesai kami hanya leyeh-leyeh saja dirumah. Daripada bengong klompang-klompong kemudian bro Joni mengajak kami ke pantai saja. Oke deh..berangkat. Tujuannya adalah ke Pantai Pulau Merah Banyuwangi. Tak lupa bro Joni mengajak kedua putri kecilnya yang lucu dan manis-manis.

Bali - Lombok Heritage Journey Day 10 : Perjalanan Pulang Yang Tertunda



Kapal kemudian merapat di pelabuhan Padangbai - Bali tepat pada pukul 05.45 WITA. Mampir sebentar di musholla pelabuhan untuk menunaikan sholat subuh dulu terus lanjut menuju ke tempat tinggal bo Amien di Jimbaran Bali untuk mengambil kuda besi bro Didik sekaligus berpamitan. Tapi karena kondisi perut keroncongan maka saat keluar dari Bypass Ida Bagus Mantra kami langsung saja mengambil arah ke Batu Bulan dan merapat ke subuah warung pecel ponorogo.

Tapi sayang sekali ketika sampai disana warungnya ternyata tutup dan terpaksa kami harus putar arah lagi untuk menuju ke Sanur. 35 menit kemudian kami sampai di Sanur dan segera menuju ke lapak penjual nasi yang berada pas didepan Masjid Agung Sanur. Jangan kuatir bro dijamin 100% halal kok karena kebanyakan pembelinya adalah warga pendatang dari jawa yang kebetulan sedang rekreasi kesini sehingga menunya sangat pas dengan lidah kita.

Setelah sarapan pagi kami berempat langsung menuju ke tempat bro Amien. Disana kami numpang ijin untuk mandi dan beristirahat sebentar. Tepat pada pukul 10.10 WITA kami lalu segera berpamitan dan bersiap-siap nge-gas menuju rumah tercinta. Tapi sebelumnya kami mampir dulu tempat keponakan bro Edy di daerah Dalung. Gas pol brow.............

Bikin USB Charger Sendiri Pada Yamaha Vixion Ternyata Gampang Kok . . . . .

Siap dibuat nge-gas bray hehehhehehe

Kalo gak ada api pasti tidak ada asap, kalo tidak ada masalah pasti tidak ada solusi. Berkaca pada situasi baterei yang sering lowbat ketika melakukan touring maka aku berencana bikin sendiri USB Charger mirip dengan yang ada pada kendaraan R4 gitu. Jadi ketika riding kita bisa sekaligus mengisi baterei gadget sehingga akan menghemat waktu dan bisa lebih bebas saat bernarsis ria heheehe #EfekBatereiSelaluFull.

Sebenarnya dipasaran ada banyak sekali  produk semacam ini tapi harganya itu yang tidak cocok dengan kantong kita-kita hehehhehe. Bayangkan saja untuk menebus USB Charger seperti itu kita harus mengeluarkan uang antara 100.000 - 200.000,-.

Selain itu kebanyakan produk yang dijual adalah dengan menggunakan lighter mobil lalu dikonek dulu dengan USB charger dan baru bisa kita gunakan untuk nge-cas. Sedangkan yang aku modif disini adalah dengan tidak menggunakan lighter mobil dulu melainkan langsung dikonek ke USB charger. Untuk lebih detailnya bisa dibaca dibawah ini :

Nasi Jagung Kutogirang - Ngoro Yang Luekooh Bingit

Lalapan tempe penyet, lamtoro, daun semanggi, daun turi, pencet muda dll

Sego empok alias nasi jagung merupakan salah satu kuliner khas Indonesia yang sering dikonsumsi oleh masyarakat pedesaan. Tapi seiring berjalannya waktu kuliner ini sudah naik pangkat alias tidak lagi dinikmati oleh kalangan masyarakat pedesaan melainkan sudah dinikmati oleh masyarakat kota karena khasiatnya.

Kebetulan didekat tempat saya kerja ada satu warung nasi jagung sederhana yang top recomended banget deh. Hampir setiap hari jumat aku dan teman kerja sering makan siang disana. Kami menyebutnya warung nasi jagung Kutogirang karena memang berlokasinya di Dusun Krapyak, Desa Kutogirang, Kec. Ngoro - Mojosari.

Kalo dari NIP (Ngoro Industri Persada) hanya berjarak sekitar 6-7 km ke arah PPLH Seloliman atau Pemandian Candi Jolotundo. Pada setiap jam-jam makan siang atau hari libur warung ini hampir selalu dipadati oleh pengunjung. Dan harganyapun cukup murah yaitu Rp. 6000,-/porsi. 

Mengurus Sendiri Bayar Pajak STNK 5 Tahun Dan Ganti Plat Nomer Kendaraan Wilayah Pasuruan



Bagi para pengendara R2 maupun R4 suatu hari nanti pasti akan ganti Nomer Plat Kendaraan per 5 tahun. Banyak dari mereka yang lebih senang menyerahkannya ke calo daripada mengurusi sendiri. Alasannya beraneka ragam : dari gak ada waktu, ribet, malas wara-wiri dll. Padahal sebenarnya mengurus sendiri pergantian plat nomer dan bayar pajak itu cukup mudah dan cepat lho. Yang penting jangan takut dan malu untuk bertanya.

Kita bisa mencari informasi bagaimana prosedur yang benar tentang cara pengurusan ganti plat nomer kendaraan via internet baik itu dari situs resmi kepolisian maupun dari pengalaman para blogger yang dishare ke dumay. Aku sendiri mengurus pada hari jumat dan berangkat dari rumah (Pandaan) tepat pada pukul 07.50 WIB. Pandaan - Bangil memakan waktu sekitar 15-20 menit saja. Ketika sampai disana ternyata banyak juga ya para remaja putri, ibu-ibu dan bapak-bapak yang memutuskan untuk melakukannya sendiri. 

Adapun hal-hal yang perlu kita persiapkan adalah :
  1. BPKB asli
  2. STNK asli
  3. KTP asli
  4. Sepeda kudu asli lho
  5. Uangnya juga hhehehehehehe
  6. Pulpen

Bali - Lombok Heritage Journey Day 9 : Bersama Sahabat Mencari Damai Di Puncak Pergasingan

Puncak Rinjani tampak dikejauhan 

Disini (Sembalun Lawang) Kami lalu mencari informasi kepada penduduk setempat tentang arah menuju ke Bukit Pergasingan. Malam ini kami berencana akan menginap/kemping dipuncak. Setelah mendapatkan informasi yang cukup lengkap kami lalu memasuki desa dan segera mencari rumah penduduk yang bisa kita jadikan sebagai tempat penitipan kendaraan.

Dan kami kemudian berhenti di sebuah toko kelontong sederhana untuk membeli logistik sekaligus menanyakan apakah kami bisa menitipkan kendaraan disini dan alhamdulilah bisa pemirsa, sippp dah. Ternyata rumah ibu pemilik toko kelontong tersebut sering dijadikan sebagai tempat penitipan kendaraan. Mereka kebanyakan juga akan mendaki dan kemping ke Bukit Pergasingan.

Sambil menunggu hujan reda kami kemudian berbincang-bincang dengan ibu pemilik toko tersebut tentang Bukit Pergasingan. Aku pertama kali mengetahui informasi tentang tempat ini setelah membaca blog backpacker di internet. Sebenarnya mupeng banget ke Puncak Rinjani sih ? tetapi kondisi untuk saat ini lagi tidak memungkinkan untuk kesana. Masukin ke list dulu saja hehhehehehee, siapa tahu kapan-kapan kesini lagi......