Ngayogjokarto Journey Part. 1 : Berlebaran Ke Jogja


Tugu Jogja "Courtesy Clan DNAz"

Rabu, 30 Agustus 2011
Jogjakarta atau Yogjakarta ya ???!!. Ah, sama aja menurut aku. Yang pertama terlintas dibenak kita pasti : Malioboro, Keraton Ngayogjakarto, Angkringan Sego kucing dan Paris (Parangtritis). Seperti Bali, Jogja juga menyimpan kekayaan dan keunikan heritage tersendiri mulai dari kulinernya, adat-istiadatnya dan keramah-tamahan penduduknya.

Perjalanan touring ini aku tidak bersama dengan Agung 'foo dan Arief 'lifo' dikarenakan mereka pasti super sibuk banget berlebaran. Aku berangkat ma sohib jaman kuliah dulu, Heru sutimbul  namanya dan ditemani "si merah maroon" (julukan motor vixion aku). Di Jogja kami janjian ma temen kami Moro yang berangkat satu hari lebih cepat daripada kami. Dia kesana beserta seluruh keluarga besarnya., bersilahturami kerumah neneknya. Sebelumnya aku juga pernah kesana ma moro mengendarai 'si merah maroon' juga. tapi kali ini momentnya  sedikit berbeda karena pas suasana lebaran.

Kembali ke topik, sesudah sholat Ied, kami sekeluarga saling sungkeman untuk saling memaafkan. Minal aidzin wal faidzin ya pak, bu, kak dan dek, mohon maaf lahir dan batin. Sebenarnya aku sekeluarga itu ada rencana akan halal-bihalan dan bersilaturahmi ke rumah sanak family di Blitar, Tulungagung dan Kediri. Cuman untuk kali ini aku kayaknya absen dulu deh kesana. Maafin aku ya pak, bu, paklik dan bulek hehhehehehehehe. Keluarga aku berangkat ke Blitar pada pukul 08.15 WIB. Selang 1 jam kemudian, perjalananku touring ke Jogja dimulai, Tak lupa oddometer aku set pada posisi nol, biar memudahkan dalam mengkalkulasi jarak perjalanan.


Teeeet...tet..tet breeem..bremm berangkat !!. Tapi terlebih dahulu jemput temen aku, Heru sutimbul namanya ditempat kita janjian. Setelah ketemu Heru, kami segera berangkat menuju Jogja, ku pacu kuda besiku melewati Kejapanan, Mojosari, Mojokerto dan Jombang. Tapi menjelang masuk kota Jombang, tepatnya di Peterongan lalu lintas bener-bener macet cet huft. Maklum sekarang kan lebaran pertama, jadi banyak orang yang mudik dan mengunjungi rumah sanak-saudara masing-masing. Jalanan didominasi oleh para pemudik bermotor sesekali kendaraan umum melintas.

Waduh, kayaknya panjang nih kemacetannya. Setelah bersabar dalam peluh diterik sinar mentari, akhirnya lepas juga dari kemacetan. Kupacu lagi kuda besiku, tepat jam 12.35 WIB, kami sampai di Kertosono. Istirahat dulu dipom bensin sekalian isi pertamax. "50 ribu mas" kataku pada petugas pom bensin. Abis ke toilet, cuci muka, minum air mineral dan istirahat sebentar, perjalanan kami dilanjutkan kembali.

Setelah Kertosono, kami akan melewati Nganjuk. Jalur menuju nganjuk lumayan lancar sih, karena jalannya lumayan lebar, meskipun kadang aku sering menyalip dari bahu jalan hehehehhe. Kecepatan kuda besiku gak ku geber secara maksimal soalnya dijalur ini anginnya lumayan kuenceng dan jalanannya sedikit bergelombang terutama dibahu jalan. Pantas aja nganjuk dijuluki kota angin. Naaah, setelah lepas kota Nganjuk jalanan menuju Saradan trus Caruban lumayan menarik nih...karena harus melewati hutan trus ada turunan...tanjakan dan sesekali tikungan tajam. Tapi sayang jalur sedikit macet disini, coba klo gak macet pasti kereen tuh, bisa bermanuver kiri-kanan hehehehehhe.

Selain macet, jalur ini juga dipenuhi oleh lubang yang tersebar hampir merata pada jalan, yang bikin kesel nih ketika di depan kita ada mobil, truk, bis sehingga membuat lubang-lubang itu tidak terlihat namun tiba tiba nongol di depan kita....waaah harus sedikit berakrobat dulu nih buat menghindarinya. Mendekati caruban, lalu lintas sudah lumayan lancar, jalanannya sudah tidak naik-turun lagi dan lumayan sudah berkurang lubang-lubangnya.

Ngadem @Indomart Mantingan
Ketika di Caruban sebelum pasar ada pertigaan, aku ambil yang belok kanan langsung menuju Ngawi. Kalo ambil yang lurus sebenarnya bisa juga sih tetapi waktu tempunya lebih lama karena harus melewati Madiun dan Maospati dulu sebelum sampai Ngawi. 1 jam kemudian, kita memasuki Ngawi. sebelum masuk kota Ngawi ada 2 akses jalan yang bisa kita pilih : . pertama melewati kota Ngawi (masuk kota) dan kedua lewat by pass (tidak masuk kota). Dan aku pilih opsi yang kedua yaitu lewat bypass.

Selain lebih cepat, jalanannya juga lumayan lebar dan bagus. Sesudah Ngawi kita memasuki kota terakhir di Perbatasan Propinsi Jawa Timur - Propinsi Jawa Tengah yaitu Mantingan. Disini, kita putuskan istirahat dulu aja di Indomart Mantingan sekalian mengistirahatkan "si merah maroon" biar gak ngambek kalo diajak jalan  lagi entar hehhehehehehehe.

Kami istirahat disini sekitar 20 menit. Sekiranya badan sudah lumayan agak fit, kami lanjutkan kembali lagi perjalanan. Kira-kira tinggal separuh jalan lagi menuju Jogjakarta. Oke, berhenti sebentar di gapura perbatasan propinsi Jatim - Jateng (yang sangat menyesal lupa aku photo *hiks*). 'si merah maroon' kugeber lagi  sampai tembus 110 Kpj. Sebenarnya pengen coba sih speed maksimalnya tetapi posisi sekarang kayaknya kurang menguntungkan. selain bonceng temen, apalagi tas rangsel yang dibawa Heru sedikit mengganggu dalam bermanuver ria. Ikuti pepatah aja deh "Biar lambat asal selamat ".

Selepas Mantingan, kita memasuki wilayah Sragen dan akhirnya sampai di Solo. Di Solo aku sedikit bingung nih ma jalanannya, ya sudah ? akhirnya ikuti plakat petunjuk jalan aja deh. Setelah 15 menit'an muter-muter kebingungan di dalam kota Solo akhirnya ketemu juga jalan raya menuju Jogja. Sebenarnya aku pernah lewat sini sih ma temen aku dulu, tapi posisi pas malam hari waktu itu. Jadi agak lupa-lupa ingat gitu deh. Gak keren blas ya, masa biker lupa ma jalan hehehhehehehehe.

Lepas Solo trus memasuki Kartosuro. Di sini kami istirahat sebentar di minimart sembari menenggak UC1000 untuk stamina hari ini biar tetep nge-joss hehehehhehe (bukan promosi lho ) dan makan camilan yang kami bawa dari rumah (mbontot). Jalanan menuju Jogja lurus-lurus aja dan jalurnya lumayan lebar tapi sesekali perlu sedikit berhati-hati karena ada proyek pelebaran jalan dan ditambah kondisi jalanan yang sedikit gelap. Setelah Klaten jalanan lumayan membaik, lumayan terang dan sedikit sepi. Aku geber 'si merah maroon' sampai 90-105 Kpj, Mantapp !!. Selang berapa lama akhirnya sampai Jogja juga, alhamdulilah jess.

Tapi tujuan kita selanjutnya  adalah ke daerah Wates dulu, soalnya temen kami, moro telah menunggu disana. Dirumah neneknya lah kita akan menginap nantinya, tapi tentu saja bukan hanya keluarga temen aku moro yang tidur disana. Melainkan seluruh keluarga besar moro dari pihak ebes'e (bapaknya). Ada yang datang dari Tangerang, Bandung dan Cilacap. "trus gmana tidurnya nanti" ?? pertanyaan itu yang selalu berada dibenak aku selama perjalanan. "Santai jess gak usah dipikir ?, turu'e lesehan ae. seng penting ono nggen gawe turu oyi" kata temenku moro waktu itu. "Oyi wes, manut ae aku" jawabku.

Tepat pukul 20.54 WIB akhirnya kami tiba dengan selamat di TKP yaitu rumah nenek moro, didaerah Wates tepatnya. Rumah neneknya lumayan suejuk, soalnya rumahnya terletak disemacam bukit kecil gitu. dan suasananya lumayan asri. Setelah istirahat bentar, cuci muka, cuci kaki (gak pake mandi) kami dipersilakan makan dulu. Sesudah perut terisi kayaknya tinggal tidurnya aja nih. Meskipun hanya tidur beralaskan karpet, gak masalah. Buat aku tidur dimana aja oke-oke aja sih, yang penting bleek seek hehehehehhe.


Next : Ngayogjokarto Journey Part. 2 : Paris & Gudeg Widjilan


No comments:

Post a Comment