Jabalok Touring 2012-2013 Part. 2 : Tabanan - Padang Bai - Lembar - Praya (Lombok)


Rute Etape II : Jabalok (courtesy www.indonesia-tourism.com)

28 Desember 2012
Sampai di Kediri, kondisi perut keroncongan banget. Saatnya mencari pemadam kelaparan nih. Ku geber si merah maroon menuju ke area Pasar Kediri yaitu warung Nasi Jinggo langganan aku. 3 bungkus nasi jinggo serta segelas kopi sachetan sudah cukup buat memadamkan kelaparan ini *ngelusperut*. Sesudah perut terisi, aku langsung kembali lagi menuju ke rumah untuk beristirahat.

Tepat Pukul 21.55 WITA, perjalanan Part II menuju Lombok dimulai. Posisi odometer telah menunjukan angka 56769. Oh ya, untuk kalkulasi waktu aku mengikuti waktu daerah setempat (WITA). Artinya selisih 1 jam lebih cepat dari WIB. Perkiraan perjalanan menuju pelabuhan Padangbai bisa memakan waktu sekitar 1,5 - 2 jam dan untuk penyeberangan Padangbai – Lembar sendiri sekitar 4 jam. Kalo gak ada kendala, kemungkinan tiba di Lombok nantinya sekitar jam 05.00 - 06.00  WITA.

Bissmillah.......berangkat !!. Dari sini (Kediri), aku ambil arah menuju ke Denpasar, lalu di perempatan sesudah Terminal Ubung, ambil arah ke kiri Gatsu (Gatot Subroto) lalu lurus aja sampai  ketemu Jln. By pass Ida Bagus Mantra (dibaca : Mantre). Dari Jln. By pass Ida Bagus Mantra lurus aja sampai ketemu Gua Lawah (Kelelawar). Dari Gua Lawah, pelabuhan Padangbai sudah dekat sekitar 3-4 km saja. Setelah Gua Lawah, ikuti aja jalan ini sampai ketemu plakat "Pelabuhan Padangbai" pas di pertigaan. Dipertigaan itu terus ambil  arah ke kiri dan lurus saja sampai entar ketemu Pelabuhan Padangbai.


Jalanan menuju kesana terutama di Jln. By Pass ini sudah jauh lebih bagus dari kondisi 2 tahun lalu. Kondisi sekarang jalannya sudah lebih bagus, trus garis-garis jalannya pun sudah ada/lengkap dan disetiap pertigaan maupun perempatan juga sudah ada petunjuk jalan serta lampu merahnya. Tapi sayangnya kondisi penerangan disini kurang begitu bagus. Hanya titik-titik tertentu saja yang sudah ada penerangannya. Jadi tetep aja dibutuhkan konsentrasi terutama pas malam hari.

Tepat pukul 23.27 WITA, akhirnya sampai juga di pelabuhan Padangbai. Pelabuhan Padangbai terletak di wilayah Desa. Padangbai, Kec. Manggis, Kab. Karangasem Bali. Odometer telah menunjukkan posisi 56830, artinya jarak dari rumah kakak (Kediri) ke sini adalah 61 Km dan aku tempuh sekitar 1,5 jam.

Ok, back on topik. Agak bingung sih ketika memasuki kawasan ini, maklum aja aku baru pertama kali memasuki pelabuhan ini. Dengan berlagak sok pede, aku ikuti aja kemana jalan itu berhenti dan akhirnya bener juga instingku karena aku sekarang telah berada di depan loket masuk penyeberangan. Memang, insting Biker's itu tidak pernah salah hehehehehhehe.

Tarif Penyeberangan

 Loket Penyeberangan

Antri masuk kapal

Malam hari di Padangbai

Antri masuk kapal

Tak lupa dulu...jepreet sana jepret sini bentar brow hehehhehehe. Setelah puas jepret sana dan sini, aku langsung menuju ke loket, kukeluarkan uang sebesar Rp. 101.000,- dari dalam dompet untuk tiket penyeberangannya. Kayaknya malam ini ombaknya lumayan tenang karena sang bintang dan bulan menampakkan sinarnya.

Selain itu antriannya juga gak terlalu padat. Sempat menunggu sekitar 15 menit, aku akhirnya segera masuk ke kapal. Untuk kapalnya sih ukurannya sedikit lebih besar daripada kapal di penyeberangan Ketapang - Gilimanuk Selain itu fasilitasnya pun juga lebih lengkap dan interiornya juga lebih bagus.

Bahkan ada beberapa kapal yang menyediakan fasilitas layanan Hotspot Wifi dan tempat duduk VVIP. Yang unik, kalo aku perhatikan sih hampir disetiap kapal ferry selalu ada tulisan “We Bridge The Nation" dan "We Serve Indonesia " yang tertulis di sisi kanan kiri lambung kapal. Lucu juga liatnya, seharusnya tulisan itu lebih cocok menempel pada kapal-kapal yang lebih muda dan kuat, bukan kapal-kapal tua yang ngos-ngosan jalannya ketika membelah ombak. Tapi biarlah, yang penting semoga kapal ini selamat membawaku sampai tujuan hehehehhehehe.

View from Buritan kapal
Setelah memastikan posisi si merah maroon aman di dek, aku segera naik ke anjungan. Karena mumpung padang bulan (bulan purnama) malam ini aku duduk di  bangku buritan kapal saja sambil menikmati semilirnya angin laut.

Sebenarnya ketika mau naik ke anjungan tadi sih aku ditawari sebuah kamar istirahat oleh salah satu ABK. Mintanya 50 ribu/perkamar. Tapi aku tolak saja, karna malam ini aku pingin tidur beralaskan dek kapal dan beratapkan langit hehehehhe. Masa biker tidur di zona nyaman sih hehehhehehe.

Kamar itu sebenarnya bukan kamar resmi, tapi kamar si ABK itu sendiri yang memang sengaja disewakan buat istirahat para penumpang kapal. Itung-itung lumayan buat dia karna dapat menambah penghasilan. Malam ini cuaca pas  lagi cerah, jadi bintang diatas sana masih setia menemaniku malam ini dengan sinarnya.


Si merah maroon diantara roda empat

@Anjungan kapal

@Buritan kapal

Full moon @ Selat Lombok

Sempat memejamkan mata sekitar 2 jam, aku terbangun oleh suara klakson kapal. Au lihat jam, ternyata sudah  pukul 04.28 WITA. Rupanya pelabuhan Lembar sudah dekat tapi posisi kapal ferry masih standby dilautan, menunggu dermaga yang  kosong buat merapat.

Moment ini kayaknya terlalu sayang nih kalo dilewatkan. Segera ku keluarkan kamera dari saku jaket. Jepreet....jepret...jepret, what a beautiful landscape this night, eh morning ding. Tepat pukul  (29/12) 05.39 WITA, kapal merapat di Pelabuhan Lembar - Lombok. Lombok i'm coming *teriakkegirangan*.

Si merah maroon on the dek

Kapal @Pelabuhan Lembar

Pelabuhan Lembar pada dini hari

Siap-siap merapat di Lembar

Proses evakuasi Truk

Pelabuhan Lembar pagi ini.....

Setelah mengecek kondisi tas carrier dan perlengkapan touring, saatnya menyusuri jalanan pulau Lombok. Tapi dasar apes, pas mau keluar dari kapal ada sedikit gangguan karena ada truk bermuatan logistik yang mogok ketika akan keluar dari pintu kapal. Untungnya pihak syahbandar pelabuhan segera bergerak cepat dengan menderek truk tersebut. Lagi-lagi kumanfaatkan kesempatan ini dengan jepret sana, jepret sini. Setelah berusaha sekitar 25 menit, truknya akhirnya bisa diderek juga.

Sekarang saatnya teeet...breem....bremmmm, aku nyalakan si merah maroon dan perlahan-lahan meninggalkan kapal dan pelabuhan lembar. Tujuan berikutnya adalah BIL (Bandara International Lombok). Karena aku sudah janjian sama temen aku bro Yuyut disana. Dia dan temennya sudah 4 hari berada disini. Berangkat berdua saja ma temennya dan mengendarai Honda C70. Tapi bukan sembarang C70 lho, karena mesinnya sudah dimodifikasi sedemikian rupa supaya bisa menunjang ketika diajak touring. Mantap deh buat si Honda C70'nya hehehehehe.

Ketika keluar dari Lembar sedikit bingung arah mana yang akan aku ambil untuk menuju ke BIL. Ya sudah, ikuti saja petunjuk arah tapi untuk petunjuk arah ke BIL kok gak ada ya ???. Untung aja ada 2 orang yang berbaik hati memberi tahu aku arah ke BIL. "Ya sudah, ikuti saya aja mas, entar kami antar kesana" kata mereka. " Ok, makasih mas brow" kataku pada mereka.

Dan kamipun berjalan beriringan. Jalanan dari Lembar menuju BIL dan Mataram lumayan bagus, tapi sayang terlihat sempit. Untuk menyalip truk saja lumayan susah. Beda banget ya sama jalan-jalan di Bali yang sudah sedikit lebih bagus dan lebih lebar. Seharusnya pemerintah daerah Lombok perlu belajar dari Bali bagaimana mengelola daerah wisata, apalagi Lombok sekarang sudah menjadi salah satu tujuan wisata favorit di indonesia selain Bali, Jogja dan Papua. Selain itu untuk petunjuk jalannya aku rasa juga masih belum lengkap bahkan dibeberapa tempat  ada yang tertutup oleh rimbunnya dedaunan sehingga menyulitkan buat wisatawan untuk melihat arah.

Setelah berjalan kurang lebih 30 menit, teman aku tadi berhenti disuatu simpangan jalan (Patung Sapi namanya) dan memberitahukan bahwa dia tidak jadi mengantar aku kesana, karena mereka juga harus segera melanjutkan perjalanan pulang ke kampung halamannya di Lombok timur. " Ketika disimpangan patung sapi, mereka mengatakan supaya belok kanan trus  lurus aja ikuti jalan besar ini. Nanti kalo bingung tanya aja ma penduduk di mana BIL itu berada. Ow gitu ya, oke deh. Makasih brow atas infonya dan selamat jalan.

Aku ambil arah seperti kata mereka, tapi ketika lewat simpangan itu aku sedikit bingung karena petunjuk arahnya kurang begitu lengkap. Untung saja ada bapak-bapak yang kebetulan sedang berada disitu. Aku tanya aja ma beliau dan ternyata arah aku benar. Langsung aja ku gas si merah maroon dengan kecepatan sedang.

Jalanan (Bypass) ini lebih bagus dan lebar, maklum saja karena jalan Bypass ini sengaja dibuat untuk akses menuju BIL dari arah pelabuhan. Mampir sebentar ke tukang tambal ban buat nambah angin, soalnya dari kemaren kok handlingnya kurang mantap. Dan bener saja ban belakangnya kurang angin ternyata pemirsa hehehehehhe. Kurang lebih 15 menit akhirnya sampai juga di BIL.


BIL Gate's

BIL atau Bandar Udara Internasional Lombok (kode IATA: LOP ; ICAO: WADL) adalah Bandara domestik dan internasional yang berlokasi di Tanak Awu, Praya Kab. Lombok Tengah, NTB. Bandara ini dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I dan dibuka pertama kali pada tanggal 1 Oktober 2011 untuk menggantikan fungsi dari Bandara Selaparang Mataram. 

Terletak persis di jantung pulau "eksotik" Lombok tepatnya di Jln. Tanak Awu Praya. Pada tanggal 20 Oktober 2011 Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan bandara ini. Arsitektur bandara ini memiliki ciri khas rumah adat sasak, namun tentu saja menggunakan bahan-bahan modern baja galvanis. Bandara ini dibangun diatas lahan seluas 550 hektar yang menelan biaya Rp.625 milyar (US$73.100.000). Sumber : Wikipedia.



@Pom bensin BIL 

Oke, kembali ke laptop hehehhehe. Bingung mau janjian dimana, akhirnya aku putuskan menunggu di pom bensin BIL saja. Aku bbm bro Yuyut  untuk mengabarkan posisi aku sekarang. Karena kelamaan menunggunya,  aku ngopi saja di warung kopi sebelah pom bensin. Secangkir kopi mocca dan 3 buah pisang goreng sudah cukup buat ngganjel rasa lapar ini hehehhehehe. Alhamdulilah, tak beberapa lama, akhirnya datang juga bro Yuyut.



Estimasi Biaya :
  • Tiket Penyeberangan Padang Bai (Bali) - Lembar (Lombok) - Rp. 101.000,-
  • Tambah angin pada ban @Praya - Rp. 2000,-

NB Sorry brader karena ada kesalahan setting tanggal di kamera, jadi  tanggal yang tercantum di foto : 27 Des 2012 itu salah sedangkan yang seharusnya : 28 Des 2012 dan untuk tanggal yang di foto : 28 Des 2012 itu juga salah, dan seharusnya : 29 Des 2012 hehehhehehe.


Next : Jabalok Touring 2012-2013 Part. 3 : Selamat Datang Di Lombok
Previous : Jabalok Touring 2012-2013 Part. 1 : Pandaan - Tabanan (Bali)

No comments:

Post a Comment