Jabalok Touring 2012-2013 Part. 3 : Selamat Datang Di Lombok


Peta wisata lombok (courtesy indonesia-tourism.com)
Sabtu, 29 Desember 2012
Setelah ketemu bro Yuyut, kami ngobrol sebentar di warung kopi sembari menikmati hangatnya mentari pagi. Setelah itu, kami langsung berangkat menuju ke rumah temennya, bro Lutfi namanya. Rumahnya berada didaerah Lombok Tengah tepatnya di dekat waduk Batujai Kec. Praya Barat.

Jaraknya sekitar 5 km dari pombensin ini. Tak berapa lama kami sampai dirumah bro Lutfi. Rumahnya lumayan luas halamannya. Di bagian belakang rumahnya ada semacam bengkel motor gitu.

Di sana berjejer beberapa motor honda C70 yang kayaknya siap dan sudah dimodifikasi. Mungkin punya si empunya rumah. Kami langsung dipersilahkan masuk. Rupanya disana sudah ada empunya rumah dan temen-temen touringnya bro Yuyut. Ada kakaknya bro Lutfi, bro Shandy, bro Youngki dan seorang ladies bikers (sorry, aku lupa namanya  hehehehe).

"Silakan masuk brow. Selamat datang di Lombok" kata si empunya rumah. "Iya, mas brow makasih" kataku. Wah, kayaknya ini hari keberuntunganku. Pas perut keroncongan, pas waktu sarapan pagi. "Makan dulu ya, ini namanya plecing kangkung" kata si empunya rumah. Plecing kangkung ?? Wah mantap. Sudah lama aku penasaran gimana sih rasanya plecing kangkung itu. Akhirnya kesampaian juga ternyata hehehehhe. Plecing kangkung adalah salah satu kuliner khas lombok. Kalo ke Lombok gak afdol rasanya kalo belum mencicipi Plecing Kangkung ini.

.
Plecing kangkung terdiri dari kangkung yang direbus dan disajikan dalam keadaan dingin dan segar dengan sambal tomat, yang dibuat dari cabai rawit, garam, terasi dan tomat, dan kadangkala diberi tetesan jeruk limau sebagai pendamping ayam taliwang. plecing kangkung biasanya disajikan dengan tambahan sayuran seperti taoge, kacang panjang, kacang tanah goreng, ataupun urap.

Kangkung yang digunakan untuk masakan ini juga sangat khas, tidak seperti tanaman kangkung sayur yang misalnya lazim di Pulau Jawa, tetapi berupa kangkung air yang biasanya ditanam di sungai yang mengalir dengan metode tertentu, yang menghasilkan kangkung dengan batangan besar yang renyah. Sambal tomat/ sambal pelecing dibuat dengan menggunakan (Terasi Khas Lombok) agar aromanya lebih nikmat dan terasa cocok dengan kangkung lombok. (Sumber Wikipedia).


Satu porsi Plecing Kangkung (www.wikimedia.org)

Mantaapp, pedasnya pas !!. Apalagi ditemani secangkir kopi lombok, mak nyuuus tenan hehehehe. Setelah perut terisi, kami  mengobrol tentang lombok dan saling bertukar cerita tentang perjalanan kesini tadi. Seneng sekali karena mereka bener-bener welcome kepada aku dan si merah maroon. Bahkan bro Yuyut dkk dijamu dengan baik selama menginap disini. Oh ya, selama disini temen aku bro Yuyut dan temennya menginap disini. Lumayan, itung-itung bisa ngirit dan nambah saudara juga hehehehehhe.

Mereka semua adalah anak-anak Cheqeter yaitu komunitas penggemar Honda C50, C70 dan C90 di Praya-Lombok. Disini anggotanya ada yang ladies biker juga lho. Sebenarnya aku gak enak sih, karena cuma aku saja yang pake Yamaha Vixion tapi mereka kayaknya tidak mempersoalkan hal itu.

Bagi mereka, persahabatan dan persaudaraan itu tidak mengenal merek motor atau suku. Sippp.....mantap *duajempol*. Mumpung disini, sekalian numpang mandi soalnya badan ini rasanya lengket banget terkena angin laut. Setelah semuanya lengkap, kami bersiap-siap berangkat malali (jalan-jalan). Tujuannya adalah Gili Trawangan.

Ok, berangkat.....Tapi sebelumnya mampir ke rumah temennya bro Lutfi dulu sekitaran pom bensin BIL tadi untuk menjemput teman-teman lainnya. Kami berempat langsung berangkat kesana. Tidak sampai jam 15 menit, akhirnya kami sampai juga dirumahnya. Rumah yang ini juga ada bengkelnya dan tentu saja ada juga honda C70 yang belum tersentuh oleh modifikator.

Begitu sampai disana kami disambut dengan 4 gelas kopi, tapi kali ini bukan kopi lombok tapi hehehehehhe. Setelah yang temen yang lain sudah datang, akhirnya kami berlima segera menuju ke rumah temen kami lainnya yaitu bli Wayan di daerah Cakranegara - Mataram. Tapi bro Shandy dan Yuyut harus ke Lembar dulu karena ada sedikit urusan dirumah kakaknya bro Shandy. Mereka entar nyusul kesana.

Akhirnya kami cuman bertiga aja yang menuju rumah bli Wayan. Semuanya menggunakan Honda C70, hanya aku saja yang pake Vixion tapi gak apalah yang penting rasa persaudaraan hehehehhehe. Jalan ke rumah bli Wayan sedikit membingungkan buatku, apa memang karena belum kenal aja ya ma daerah sini. Ya sudah, kami berdua ngikut aja ma temen kami yang asli Lombok. Soalnya hanya dia yang tau rumah bli Wayan. Mampir dulu ke minimart buat beli camilan dan minuman buat logistik kami selama nginap di Gili Trawangan nanti. Mending beli makanan dan minuman diluar aja soalnya harga makanan dan minuman disana lumayan lebih mahal.

Setelah tas penuh dengan camilan dan minuman, kami lanjut menuju ke rumah bli Wayan. Sekitar 5 menit akhirnya sampai juga dirumahnya. Rumah bli Wayan berada di Jln. Caturwarga - Cakranegara. Rumahnya juga ada bengkelnya, karena memang dia berprofesi sebagai tukang bengkel.

Setelah sampai disini, kami istirahat sebentar dan sambil menunggu dulu temen kami bro Shandy dan bro Yuyut dari Lembar. Selang 45 menit kemudian, mereka mengabarkan kalo posisinya sudah ada di MM (Mataram Mall) dan minta tolong agar dijemput karena mereka memang belum tahu alamat ini. Akhirnya salah satu temen kami asli Lombok yang menjemput mereka. Setelah personilnya sudah komplit, kami berdelapan plus adik ceweknya bli Wayan dan 6 sepeda berangkat menuju ke Gili Trawangan.

Ada dua alternatif jalan untuk menuju Gili Trawangan dari sini (Cakranegara - Mataram). Pertama :  lewat Pusuk dan Kedua : lewat Senggigi - Bukit Malimbu. Masing-masing alternatif jalan itu punya kelebihan tersendiri. Kalo lewat Malimbu kita akan disuguhi indahnya pantai disepanjang jalan dan sebaliknya kalo lewat Pusuk kita akan disuguhi rimbunnya kawasan Hutan Pusuk. Sempat berkoordinasi sebentar, akhirnya kami putuskan berangkat lewat Pusuk saja dan nanti pulangnya lewat Malimbu - Senggigi.


Perbatasan Lombok Tengah - Lombok Utara

Tunggangan bro Yuyut

Pemandangan Hutan Pusuk

Monyet di Hutan Pusuk

Perjalanan ke Gili Trawangan lewat jalur Pusuk lumayan menantang karena membelah kawasan Hutan Pusuk. Jalanannya yang naik turun dan cenderung sempit akan menaikkan adrenalin kita sebagai seorang bikers. Ditambah lagi pemandangan hutan disepanjang jalan yang mantap abis. Jalan di Hutan Pusuk ini menawarkan sensasi yang tersendiri bagi pengendara yang melintas. Hutan lindung yang rimbun serta  monyet yang berjejer-jejer di pinggir jalan setia menemani perjalanan kami.

Hutan Pusuk merupakan kawasan hutan Rinjani yang berada di Kab. Lombok Utara. Di hutan Pusuk ini terdapat ratusan ekor monyet yang sering berada dipinggir jalan. Sesekali mereka meminta makanan kepada para pengendara yang melintasi jalan. Beda dengan monyet di tempat lain, seperti di Monkey Forest, Bali. Monyet-monyet disini cenderung lebih jinak dan bersahabat. Tak jarang sering kita jumpai mereka bercengkrama dengan para pengendara yang istirahat disini.

Parkir Si Merah Maroon dulu,...
Tepat pukul 12.50 WITA akhirnya kami sampai di pelabuhan Bangsal. Kami langsung mencari tempat penitipan motor. Di Gili Trawangan, semua yang berbau motor tidak diperbolehkan masuk.

Jadi buat para kawan-kawan biker maupun traveler yang menggunakan kendaraan baik itu roda dua maupun roda empat diharuskan menitipkan kendaraannya disini (Bangsal). Untuk sepeda motor dikenakan tarifnya Rp. 5000 (tidak menginap) dan Rp. 10.000 (per malam). Kalo u/roda empat berkisar sekitar Rp. 25.000 per harinya.

Kami beli 7 tiket untuk dewasa dan 1 untuk anak-anak. Untuk penyeberangan ke Gili Air (yang paling dekat dengan pulau Lombok) biayanya adalah Rp 8.000/orang, Gili Meno Rp 9.000/orang, dan Gili Trawangan (yang paling jauh dari Lombok) Rp 10.000/orang. Keberangkatan setiap boat tersebut harus menunggu hingga kapal penuh kira-kira sekitar 20-30 orang per kapal. Dan batas waktu terakhir keberangkatan adalah jam 17.30 WITA.

Setelah tiket sudah ditangan, kami segera menuju ke tempat untuk menunggu kapal yang akan mengantar kami ke Gili Trawangan. Hari ini alu lintas di Pelabuhan Bangsal lumayan ramai juga, apa karena ini hari sabtu kalee ?.

Tarif arena permainan

Pelabuhan Bangsal

Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga, kami segera memasuki kapal boat bersama penumpang lainnya. Kapal boat kami diisi kira-kira 35 orang. Penyeberangan ke Gili Trawangan memakan waktu sekitar 1 jam. Itupun tergantung juga sama cuacanya. Kalo cuacanya lagi buruk bisa sekitar 1,5-2 jam.

Bahkan kalo bener-benar buruk, penyeberangan bisa dibatalkan sampai cuacanya membaik. Untungnya hari ini cuaca lagi cerah-cerahnya, jadi kita bisa langsung berangkat. Pemandangan disekitar Gili Air dan Gili Meno tampak indah didepan mata. Belum lagi birunya air laut dan putihnya awan yang semakin menambah eksotik perjalanan menuju ke Trawangan. Jepret...jepret lagi ah....*keluarkan kamera* hehehehhehehe.



Pasukan Cheqeter

Menunggu datangnya kapal

Narsis dulu ah....

Cidomo (Cikar Dokar Motor)

Bro Shandy



On the way 2 GT

Sama bro Yuyut

Dua jempol daah 



Pelabuhan Gili Trawangan

Merapat ke GT

Akhirnya sampai juga...



Setelah terisi penuh dengan penumpang, kapal pelan-pelan beranjak meninggalkan Pelabuhan Bangsal. Karena ombak siang ini lumayan besar, kapal jalan pelan-pelan saja (kok kayak lagunya Kotak hehehehehe). Dan tepat pukul 14.03 WITA, akhirnya kapal merapat juga di Gili Trawangan......yippie.


Estimasi Biaya :
  • Biaya Parkir @Pelabuhan Bangsal - Rp. 10.000,-  per-malam.
  • Tiket Penyeberangan Bangsal-Gili Trawangan - Rp.10.000,-


NB Sorry brader karena ada kesalahan setting tanggal di Kamera, jadi  tanggal yang tercantum di foto : 28 Des 2012 itu salah sedangkan yang seharusnya : 29 Des 2012 hehehhehehe.



Next : Jabalok Touring 2012-2013 Part. 4 : One Night At Gili Trawangan Bag. I
Previous : Jabalok Touring 2012-2013 Part. 2 : Tabanan - Padangbai - Lembar - Praya (Lombok)








No comments:

Post a Comment