Kami sendiri berangkat berenam dan menggunakan 3 sepeda motor. Peserta kali ini adalah : Aku Kytbgt sbg rider si merah maroon, bro Manowar sbg rider Gold NVL, bro Teguh sbg rider Vario Pink. Sedangkan bro Arief "Lifo" sbg boncenger aku, bro Edi sbg boncenger bro Manowar dan bro Djarot sbg boncenger bro Teguh. Bro Teguh dan bro Djarot berangkat dari Mojosari, sedangkan bro Edu dari Sidoarjo.
Kami berangkat pada pukul 14.45 WIB. Start dari Kedai Kue LIFO milik bro Arief. Rute yang kami pilih adalah via Pasrepan - Puspo. Sebenarnya ada jalur yang lebih cepat dan sering aku lewati ketika ke Bromo. Cuma karena rasa penasaran bahwa jalur ke Bromo lewat Pasrepan - Puspo lebih menantang maka akhirnya kami pilih saja jalur itu.
|
Our ride |
Dari Kedai Kue Lifo kami jemput dulu bro Manowar dan bro Edi di counter hape "Abadi Jaya" di perempatan Pandaan. Setelah personilnya lengkap, kami segera tancap gas menuju kesana. Ketika mendekati pertigaan purwosari terjadi kemacetan, untuk menghindari kemacetan akhirnya kami ambil jalan by pass menuju ke arah Kejayan. Jadi kita tidak usah melewati pertigaan Purwosari.
|
Sholat ashar dulu |
|
Jalur Pasrepan - Puspo - Tosari |
|
Bro Teguh dan bro Djarot |
|
Jalur Pasrepan - Puspo - Tosari |
|
Memasuki wilayah Tosari |
Karena sudah waktunya menunaikan ibadah sholat ashar, berhenti dulu di salah satu masjid di daerah Wonorejo. Setelah menunaikan sholat, kami berenam tancap gas lagi menuju TKP. Sesudah Wonorejo, kami masuk di wilayah Kejayan trus lanjut ke Warung Dowo lalu tancap gas menuju ke arah Pasrepan. Dari Pasrepan jalanan sudah mulai menanjak.
Dan puncaknya ketika akan memasuki wilayah Puspo, jalannya sudah lumayan extrem. Tanjakan tajam serta kondisi jalan yang sempit menguras adrenalin kami selama perjalanan. Belum lagi ditambah beberapa tikungan tajam yang berbentuk seperti huruf "U". Karena kondisi jalan yang habis diguyur hujan, kami riding dengan kecepatan sedang saja.
|
@Puspo |
|
Hunting landscape |
Oh, iya jika akan ke Bromo lewat jalur ini disarankan agar riding ketika siang hari saja. Dikarenakan jalur ini rawan kejahatan terutama pada malam hari. Selain sepi dan minim penerangan, jalur ini juga jauh dari perkampungan penduduk. Dan tepat pukul 16.48 WIB, kami sakhirnya ampai di Puspo. Berhenti sebentar buat narsis hehhehehe, trus lanjut lagi menuju ke Tosari.
|
Perbaikan Jalan Puspo - Tosari |
|
Information Center Tosari |
|
Pengumuman..Pengumuman |
|
Wonokitri |
Selang berapa menit kami sampai juga di suatu pertigaan
gitu. Kalo lurus ke arah Bromo dan kalo ke kanan ke arah Tosari. Karena belum
tahu akan menginap dimana, kami ambil arah lurus saja ke Wonokitri untuk
beristirahat sekalian sambil ngopi.
Selanjutnya bro Arief langsung menghubungi calon istri bro Aan guna
menanyakan penginapan terdekat dan murah untuk kami menginap malam ini. Dan
atas saran Lia (nama calon istri bro Aan), kami semua disuruh langsung menuju
ke rumahnya saja dulu.
|
Keluyuran bertiga |
|
Bro Djarot |
|
Me & Bro Manowar |
|
Kalo ini Bro Teguh hahahhahaha |
|
Kok kayak antri di Puskemas ya ?? hehehhehe |
|
Ngopi @Wonokitri |
Kami langsung tancap gas menuju kesana. Wonokitri - Tosari hanya sekitar 15 menit saja perjalanan. Ketika sampai disana beruntung buat kami karena dapat makan malam & kopi gratis hehehhehee. Dan keberuntungan kembali menaungi kami, karena kakak Lia merelakan rumahnya buat menginap. Lokasi rumah kakak Lia tidak jauh dari rumah Lia, sekitar 5 menit saja perjalanan.
|
@Rumah temen kami "Lia" |
|
Menu makan malam ini |
|
Lumayan dapat gratisan hehehehehe |
Setelah berpamitan, Lia mengantar kami kesana. Rumahnya terletak di gang-gang sempit gitu. Typical rumah-rumah di daerah dataran tinggi. Kami kudu hati-hati buat melewatinya karena selain masuk gang kecil dan sedikit menanjak, kondisi jalannya juga licin karena habis diguyur hujan tadi siang. Bahkan bro Manowar hampir terjatuh ketika melalui tanjakan. Tapi untung saja kondisi motornya hanya beset
(tergores) saja, coba kalo penyok bisa berkurang tuh nilai jualnya hehehehhehehe.
Begitu sampai disana, bro Teguh sudah tidak sabar untuk masuk kerumah. Maklum saja sejak dari rumah Lia dia sudah gemeteran karena kedinginan. Lagian salah sendiri sih, masa diajak touring ke gunung kok pakaiannya kayak mau futsal hahahahahha. Salah kostum, kata bro Manowar. Begitu masuk rumah suasana lumayan hangat, karena kebetulan dirumah kakak Lia ada perapiannya. Yaitu sebuah tungku yang diberi arang kayu dan diletakkan di ruang keluarga. Lumayan lah buat penghangat malam ini.
|
Langsung berebut tempat tidur hehehehehe |
|
@Rumah kakak Lia |
|
Ada mbah dukun............... |
|
Mumpung ada arang, nge-joss dulu aja |
|
Tungku arang penghangat ruangan |
Kebetulan dini hari nanti ada pertandingan final Liga Champion antara Bayern Muenchen vs Borussia Dormund. Karena kurang begitu nge-fans sama kedua klub Jerman tersebut, aku putuskan langsung tidur saja. Sebelum tidur, alarm aku set pada pukul 03.00 WIB. Dan tepat jam 03.00 WIB alarm berbunyi, kami semua segera bersiap-siap untuk berangkat menuju puncak Pananjakan.
|
Siap-siap |
|
Pose dulu |
Kayaknya kami berangkatnya kesiangan deh, soalnya kami baru sampai di loket masuk kawasan Gunung Bromo saja sudah pukul 04.00 WIB. Takutnya ntar pas mau masuk ke puncak Pananjakan harus terjebak macet. Dan benar saja ketika mendekati puncak Pananjakan kemacetan menghadang kami.
Kami harus sabar ketika akan memasuki puncak penanjakan karena ada jeep-jeep, sepeda motor dan para pejalan kaki. Bahkan beberapa kali si merah maroon mati karena tak kuasa menanjak. Bau kampas kopling dan v-belt yang terbakar merupakan hal yang sering terjadi disini. Karena memang jalannya yang menanjak ditambah laju yang tersendat-sendat karena ramainya pengunjung itulah yang memicu terbakarnya v-belt atau kampas kopling.
|
Gerbang masuk Kawasan TN. Bromo Wonokitri |
|
Bro Teguh & Bro Djarot |
|
Otw menuju Pananjakan |
|
Bro Manowar & Bro Edi |
|
Maceeeet...cett...cettt *huft* |
|
Akhirnya, lepas juga dari kemacetan |
Setelah melalui perjuangan dengan bermacet-macet ria, akhirnya sampai juga dipuncak. Karena ini batas terakhir motor boleh masuk, maka kami harus mencari tempat parkir dulu. Wah, bener-bener ramai Pananjakan pagi ini. Sesudah mendapatkan tempat parkir. Kami menuju ke Musholla dulu untuk menunaikan ibadah sholat subuh.
Tapi sayang sekali begitu sampai sana ternyata air tidak mengalir. Terpaksa deh harus tayamun. Ketika akan tayamun ada kejadian dimana bro Arief nyaris jatuh ke jurang karena tersandung sebuah pipa pvc. Waduh, hati-hati mas brow. Tapi untung saja dia masih bisa berpegangan pada batang ilalang disekitar situ.
Yang sangat kami sayangkan adalah ada musholla tapi kenapa airnya tidak mengalir. Ditambah lagi kondisi mushola yang kotor dan berbau pesing pada beberapa sudut halamannya. Semoga saja, pemerintah daerah lebih tanggap terhadap situasi ini biar ke depannya kawasan wisata Pananjakan bisa lebih baik lagi.
Sesudah sholat subuh kami langsung menuju puncak dan mencari spot yang baik buat mengabadikan sunrise. Tapi apa mau dikata, karena membludaknya pengunjung maka kami harus saling berdesakan dan mengantri satu sama lain hanya untuk mencari tempat yang pas buat mengambil foto. Tips buat yang pengen mendapatkan hasil jepretan sunrise yang mantap. Pertama : Usahakan datang lebih awal, biar kita bisa memilih tempat/booking buat mengambil foto. Kedua : Jangan datang kesini ketika musim libur atau weekend karena pasti kondisinya sama seperti sekarang ini. Ruame puoolll.
Dan berikut ini penampakannya :
|
Musholla @Penanjakan |
|
Menuju ke Puncak Pananjakan |
|
Ini mah lautan manusia bukan lautan pasir hehehehe |
|
Gapura Pananjakan |
|
Anak tangga menuju puncak Pananjakan |
|
Mirip Aziz "Jamrud" gak ??? hehehehhehe |
|
2700 Mdpl |
Setelah puas menikmati sunrise disini, kami segera bergegas menuju ke Love Hill (Bukit Cinta). Gak tau kenapa kok dinamakan bukit cinta hehehhe. Bukit Cinta sendiri terletak dibawah puncak Penanjakan. Sekitar 1-2 Km saja. Dari bukit Cinta, kita bisa menikmati pemandangan Bromo, Batok dan Semeru lebih jelas dan indah dari bukit ini. Karena tempatnya yang lumayan sepi jika dibandingan dengan Puncak Penanjakan tadi.
|
Bukit Cinta |
|
Kytbgt @Bukit Cinta |
Dari Bukit Cinta, kami segera bergegas menuju ke rumah Lia kembali untuk menghadiri acara akad nikah bro Aan dan Lia. Sebenarnya kami ingin turun ke lautan pasir, tapi berhubung dikejar-kejar waktu terpaksa kita tunda kapan-kapan saja hehehhee.
|
Pintu masuk menuju ke Lautan Pasir |
|
Ngopi disik brow |
|
Cangkruk'an @warkop |
Oka brother, saatnya kita berangkaaaat menuju ke acara akad nikah bro Aat . Insyaallah, next time kami akan kembali ke sini lagi. Meskipun kami sering kesini, tetapi TN. Bromo tetap membuat kami addicted buat mengekplorasi keindahannya. Salam keluyurers....
No comments:
Post a Comment