Berburu Sunrise Ke Puncak Penanjakan Bromo

Goes 2 Bromo (Again)

Gunung Bromo from Pananjakan

Tosari, 25 Mei 2013
Keluyuran kali ini tidak kami lakukan bertiga melainkan berenam hehehehe. Setidaknya sih masih kelipatan 3. Destination yang akan kami jelajahi adalah Gunung Bromo - Jawa Timur. Sebenarnya aku dan bro Arief "Lifo" sudah sering ke Bromo, tetapi untuk melihat sunrise dari puncak Penanjakan baru pertama kali ini. Dan kesempatan itu datang ketika bro Lifo mengajak kami untuk menghadiri acara akad nikah salah satu tetangga bro Arief yang nota bene merupakan adik dari bro Nawa GK Jogja. Cerita tentang bro Nawa sudah saya posting sebelumnya ketika kami melakukan touring ke Jogja pada akhir Maret 2013 kemaren.

Adik bro Nawa, bro Aan mendapatkan jodoh dengan seorang wanita penduduk asli Tosari. Tosari sendiri berjarak sekitar 10 Km dari Bromo. Acara akad nikahnya sendiri dijadwalkan pada hari minggu pagi Tgl. 26 Mei 2013. Tetapi bro Lifo dan kami memutuskan berangkat sehari sebelumnya saja yaitu pada hari Sabtu Tgl. 25 Mei 2013 sehingga kita masih sempat ke Pananjakan. 

Kami sendiri berangkat berenam dan menggunakan 3 sepeda motor. Peserta kali ini adalah : Aku Kytbgt sbg rider si merah maroon, bro Manowar sbg rider Gold NVL, bro Teguh sbg rider Vario Pink. Sedangkan bro Arief "Lifo" sbg boncenger aku, bro Edi sbg boncenger bro Manowar dan bro Djarot sbg boncenger bro Teguh. Bro Teguh dan bro Djarot berangkat dari Mojosari, sedangkan bro Edu dari Sidoarjo.

Kami berangkat pada pukul 14.45 WIB. Start dari Kedai Kue LIFO milik bro Arief. Rute yang kami pilih adalah via Pasrepan - Puspo. Sebenarnya ada jalur yang lebih cepat dan sering aku lewati ketika ke Bromo. Cuma karena rasa penasaran bahwa jalur ke Bromo lewat Pasrepan - Puspo lebih menantang maka akhirnya kami pilih saja jalur itu.


Our ride

Dari Kedai Kue Lifo kami jemput dulu bro Manowar dan bro Edi di counter hape "Abadi Jaya" di perempatan Pandaan. Setelah personilnya lengkap, kami segera tancap gas menuju kesana. Ketika mendekati pertigaan purwosari terjadi kemacetan, untuk menghindari kemacetan akhirnya kami ambil jalan by pass menuju ke arah Kejayan. Jadi kita tidak usah melewati pertigaan Purwosari.


Sholat ashar dulu

Jalur Pasrepan - Puspo - Tosari

Bro Teguh dan bro Djarot

Jalur Pasrepan - Puspo - Tosari

Memasuki wilayah Tosari

Karena sudah waktunya menunaikan ibadah sholat ashar, berhenti dulu di salah satu masjid di daerah Wonorejo. Setelah menunaikan sholat, kami berenam tancap gas lagi menuju TKP. Sesudah Wonorejo, kami masuk di wilayah Kejayan trus lanjut ke Warung Dowo lalu tancap gas menuju ke arah Pasrepan. Dari Pasrepan jalanan sudah mulai menanjak.

Dan puncaknya ketika akan memasuki wilayah Puspo, jalannya sudah lumayan extrem. Tanjakan tajam serta kondisi jalan yang sempit menguras adrenalin kami selama perjalanan. Belum lagi ditambah beberapa tikungan tajam yang berbentuk seperti huruf "U". Karena kondisi jalan yang habis diguyur hujan, kami riding dengan kecepatan sedang saja.


@Puspo



Hunting landscape





Oh, iya jika akan ke Bromo lewat jalur ini disarankan agar riding ketika siang hari saja. Dikarenakan jalur ini rawan kejahatan terutama pada malam hari. Selain sepi dan minim penerangan, jalur ini juga jauh dari perkampungan penduduk. Dan tepat pukul 16.48 WIB, kami sakhirnya ampai di Puspo. Berhenti sebentar buat narsis hehhehehe, trus lanjut lagi menuju ke Tosari.


Perbaikan Jalan Puspo - Tosari






Information Center Tosari
 
 
Pengumuman..Pengumuman

Wonokitri



Selang berapa menit kami sampai juga di suatu pertigaan gitu. Kalo lurus ke arah Bromo dan kalo ke kanan ke arah Tosari. Karena belum tahu akan menginap dimana, kami ambil arah lurus saja ke Wonokitri untuk beristirahat sekalian sambil ngopi.  Selanjutnya bro Arief langsung menghubungi calon istri bro Aan guna menanyakan penginapan terdekat dan murah untuk kami menginap malam ini. Dan atas saran Lia (nama calon istri bro Aan), kami semua disuruh langsung menuju ke rumahnya saja dulu.


Keluyuran bertiga



Bro Djarot

Me & Bro Manowar

Kalo ini Bro Teguh hahahhahaha

Kok kayak antri di Puskemas ya ?? hehehhehe

Ngopi @Wonokitri

Kami langsung tancap gas menuju kesana. Wonokitri - Tosari hanya sekitar 15 menit saja perjalanan. Ketika sampai disana beruntung buat kami karena dapat makan malam & kopi gratis hehehhehee. Dan keberuntungan kembali menaungi kami, karena kakak Lia merelakan rumahnya buat menginap. Lokasi rumah kakak Lia tidak jauh dari rumah Lia, sekitar 5 menit saja perjalanan.


@Rumah temen kami "Lia"



Menu makan malam ini 

Lumayan dapat gratisan hehehehehe

Setelah berpamitan, Lia mengantar kami kesana. Rumahnya terletak di gang-gang sempit gitu. Typical rumah-rumah di daerah dataran tinggi. Kami kudu hati-hati buat melewatinya karena selain masuk gang kecil dan sedikit menanjak, kondisi jalannya juga licin karena habis diguyur hujan tadi siang. Bahkan bro Manowar hampir terjatuh ketika melalui tanjakan. Tapi untung saja kondisi motornya hanya beset (tergores) saja, coba kalo penyok bisa berkurang tuh nilai jualnya hehehehhehehe.

Begitu sampai disana, bro Teguh sudah tidak sabar untuk masuk kerumah. Maklum saja sejak dari rumah Lia dia sudah gemeteran karena kedinginan. Lagian salah sendiri sih, masa diajak touring ke gunung kok pakaiannya kayak mau futsal hahahahahha. Salah kostum, kata bro Manowar. Begitu masuk rumah suasana lumayan hangat, karena kebetulan dirumah kakak Lia ada perapiannya. Yaitu sebuah tungku yang diberi arang kayu dan diletakkan di ruang keluarga. Lumayan lah buat penghangat malam ini.


Langsung berebut tempat tidur hehehehehe

@Rumah kakak Lia

Ada mbah dukun...............

Mumpung ada arang, nge-joss dulu aja

Tungku arang penghangat ruangan



Kebetulan dini hari nanti ada pertandingan final Liga Champion antara Bayern Muenchen vs Borussia Dormund. Karena kurang begitu nge-fans sama kedua klub Jerman tersebut, aku putuskan langsung tidur saja. Sebelum tidur, alarm aku set pada pukul 03.00 WIB. Dan tepat jam 03.00 WIB alarm berbunyi, kami semua segera bersiap-siap untuk berangkat menuju puncak Pananjakan.


Siap-siap

Pose dulu 



Kayaknya kami berangkatnya kesiangan deh, soalnya kami baru sampai di loket masuk kawasan Gunung Bromo saja sudah pukul 04.00 WIB. Takutnya ntar pas mau masuk ke puncak Pananjakan harus terjebak macet. Dan benar saja ketika mendekati puncak Pananjakan kemacetan menghadang kami.

Kami harus sabar ketika akan memasuki puncak penanjakan karena ada jeep-jeep, sepeda motor dan para pejalan kaki. Bahkan beberapa kali si merah maroon mati karena tak kuasa menanjak. Bau kampas kopling dan v-belt yang terbakar merupakan hal yang sering terjadi disini. Karena memang jalannya yang menanjak ditambah laju yang tersendat-sendat karena ramainya pengunjung itulah yang memicu terbakarnya v-belt atau kampas kopling.


Gerbang masuk Kawasan TN. Bromo Wonokitri

Bro Teguh & Bro Djarot

Otw menuju Pananjakan

Bro Manowar & Bro Edi

Maceeeet...cett...cettt *huft*

Akhirnya, lepas juga dari kemacetan

Setelah melalui perjuangan dengan bermacet-macet ria, akhirnya sampai juga dipuncak. Karena ini batas terakhir motor boleh masuk, maka kami harus mencari tempat parkir dulu. Wah, bener-bener ramai Pananjakan pagi ini. Sesudah mendapatkan tempat parkir. Kami menuju ke Musholla dulu untuk menunaikan ibadah sholat subuh.

Tapi sayang sekali begitu sampai sana ternyata air tidak mengalir. Terpaksa deh harus tayamun. Ketika akan tayamun ada kejadian dimana bro Arief nyaris jatuh ke jurang karena tersandung sebuah pipa pvc. Waduh, hati-hati mas brow. Tapi untung saja dia masih bisa berpegangan pada batang ilalang disekitar situ.

Yang sangat kami sayangkan adalah ada musholla tapi kenapa airnya tidak mengalir. Ditambah lagi kondisi mushola yang kotor dan berbau pesing pada beberapa sudut halamannya. Semoga saja, pemerintah daerah lebih tanggap terhadap situasi ini biar ke depannya kawasan wisata Pananjakan bisa lebih baik lagi.

Sesudah sholat subuh kami langsung menuju puncak dan mencari spot yang baik buat mengabadikan sunrise. Tapi apa mau dikata, karena membludaknya pengunjung maka kami harus saling berdesakan dan mengantri satu sama lain hanya untuk mencari tempat  yang pas buat mengambil foto. Tips buat yang pengen mendapatkan hasil jepretan sunrise yang mantap. Pertama : Usahakan datang lebih awal, biar kita bisa memilih tempat/booking buat mengambil foto. Kedua : Jangan datang kesini ketika musim libur atau weekend karena pasti kondisinya sama seperti sekarang ini. Ruame puoolll.

Dan berikut ini penampakannya :

Musholla @Penanjakan

Menuju ke Puncak Pananjakan





















Ini mah lautan manusia bukan lautan pasir hehehehe









Gapura Pananjakan





Anak tangga menuju puncak Pananjakan







Mirip Aziz "Jamrud" gak ??? hehehehhehe









2700 Mdpl

Setelah puas menikmati sunrise disini, kami segera bergegas menuju ke Love Hill (Bukit Cinta). Gak tau kenapa kok dinamakan bukit cinta hehehhe. Bukit Cinta sendiri terletak dibawah puncak Penanjakan. Sekitar 1-2 Km saja. Dari bukit Cinta, kita bisa menikmati pemandangan Bromo, Batok dan Semeru lebih jelas dan indah dari bukit ini. Karena tempatnya yang lumayan sepi jika dibandingan dengan Puncak Penanjakan tadi.


Bukit Cinta







Kytbgt @Bukit Cinta

Dari Bukit Cinta, kami segera bergegas menuju ke rumah Lia kembali untuk menghadiri acara akad nikah bro Aan dan Lia. Sebenarnya kami ingin turun ke lautan pasir, tapi berhubung dikejar-kejar waktu terpaksa kita tunda kapan-kapan saja hehehhee.


Pintu masuk menuju ke Lautan Pasir





Ngopi disik brow 

Cangkruk'an  @warkop

Oka brother, saatnya kita berangkaaaat menuju ke acara akad nikah bro Aat . Insyaallah, next time kami akan kembali ke sini lagi. Meskipun kami sering kesini, tetapi TN. Bromo tetap membuat kami addicted buat mengekplorasi keindahannya. Salam keluyurers....

No comments:

Post a Comment