Keluyuran Ber3 @Jogja Part. 9 : Eksotisme Pantai-Pantai Gunung Kidul Bag. II

Setelah mengekplorasi keindahan Pantai Baron, Kukup dan  Krakal perjalanan kami lanjutkan menuju ke pantai di kawasan Gunung Kidul lainnya yaitu Sundak, Pok Tunggal, Siung & Jogan


4. Pantai Sundak



Pantai Sundak terletak di Desa Sukoharjo, Kec. Tepus, Kab. Gunung kidul, Jogjakarta. Jaraknya sekitar 3 Km dari pantai Krakal. Sundak memiliki pemandangan alam yang indah, tak jarang disini sering digunakan sebagai lokasi pemotretan terutama foto prewed dan keperluan fotografi. Keberadaan pantai ini tak lepas dari sebuah urban legend tentang sebuah perkelahian antara asu (anjing) dan landak. 

Makanya dinamakan SUNDAK yaitu gabungan antara kata aSU dan lanDAK. Gua tempat perkelahian antara asu dan landak masih bisa kita jumpai dan menjadi salah satu ciri khas pantai ini. Di gua itu akan kita temukan sebuah sumur tawar alami yang tentu saja jarang banget ditemukan terutama didaerah pantai GK yang terkenal tandus.





Goes to the beach

Waktu yang pas untuk menikmati pantai ini adalah ketika sore hari, apalagi kalo langit lagi cerah-cerahnya. Karena penampakan sunset disini betul-betul indah. Bagi yang pengen menginap disini kita bisa membawa tenda atau bisa juga tidur di gazebo/bale-bale sekitar pantai.

Pantai Sundak memiliki pasir yang berwarna putih bersih, sekilas mirip banget dengan pantai-pantai yang ada di pulau Dewata. Untuk masuk ke sini kita hanya dikenakan biaya parkir saja karena tiket masuknya sudah termasuk dengan tiket diawal tadi. Setiap liburan atau weekend pantai ini selalu dipadati oleh wisatawan.






Sayang disini kami tidak sempat mandi dilaut dan menikmati sunset. Lagi-lagi kami terkendala waktu hehehehehe. Someday, aku pasti akan kembali lagi kesini. Waktu yang pendek ini cuma kami gunakan untuk mengekploitasi keindahan pantai ini saja melalui sebuah jepretan kamera. Dan berikut ini penampakkannya :






Keluyurer's 







Setelah menikmati pantai Sundak, kami bergegas menuju next destination berikutnya yang katanya mirip banget dengan pantai Dreamland Bali ketika masih perawan. Tariikkkkkkkkkkkkk...


5. Pantai Pok Tunggal

Dalam perjalanan dari pantai Sundak ke pantai Pok Tunggal kita akan melewati beberapa pantai lainnya, salah satunya adalah  pantai Indrayanti. Pantai ini beda banget dengan pantai-pantai di GK lainnya. Dikarenakan ada banyak cottage's, hotel dan restoran yang berada disepanjang pantai. Disini kami hanya berhenti sebentar saja dan sekedar pengen tau suasana pantai Indrayanti.


Pantai Indrayanti

Bukit yang diubah menjadi tempat parkir

Setelah itu perjalanan kami lanjutkan ke tujuan semua yaitu Pok Tunggal. Sekitar 15 menit kemudian akhirnya kami sampai juga dipintu masuk menuju pantai. Dikarenakan pantainya masih perawan, hanya sedikit petunjuk jalan/plakat menuju kesini. Dan kalopun ada, hanya petunjuk jalan seadanya saja yang terbuat dari triplek/kayu yang dibuat oleh penduduk setempat. Bahkan di pintu masuk tidak nampak semacam gapura atau loket. Pintu masuknya hanya dijaga oleh beberapa orang pemuda lokal saja dan terkesan sederhana banget. Ini dikarenakan pantai ini dikelola oleh swadaya masyarakat sendiri. Di pintu masuk hanya disediakan semacam kotak sumbangan untuk pengembangan pantai ini. Salut dah *2 Jempol*.


Pintu masuk ke Pok Tunggal



Untuk masuk kesini kami hanya membayar  tiket Rp. 2000 per-orang + biaya parkir Rp. 1000 per-sepeda , murah bukan. Jalan menuju ke area pantai bener-bener menantang banget. Perpaduan antara turunan/tanjakan tajam, jalanan yang sempit, kondisi jalan yang berbatu dan sedikit berdebu. Untuk roda 4 juga bisa memasuki pantai ini, tetapi dibutuhkan keterampilan mengemudi yang mumpuni dan kondisi kendaraan yang fit. Tapi tentu saja tidak semua kendaraan roda 4 bisa masuk kesini. Hanya mobil-mobil tertentu saja. Dan untuk mobil yang ceper tidak disarankan untuk masuk kesini, karena kalo nekat resiko tanggung sendiri hehehehhehe.


Jalan makadam menuju pantai

Sisi jalan yang diperluas hasil swadaya masyarakat

Bro Manowar

Pok Tunggal tampak di kejauhan

Memasuki kawasan pantai

Proyek pembuatan areal parkir

Tempat parkir sepeda

Setelah 25 menit atau sekitar 6 Km dari pintu masuk, akhirnya sampai juga dipantai ini. Wow, pantai Pok Tunggal memang indah banget. Sepadan sama extremnya perjalanan menuju kesini. Hanya sedikit pengunjung yang tampak disini, tapi itu justru menjadi kelebihan tersendiri karena dengan suasana pantai yang besih dan tenang tentu saja akan membuat kita bisa leluasa mengekploitasi keindahan Pok Tunggal.






Bener kata temen kami bro Polenk, Pok Tunggal memang mirip seperti Dreamland Bali pas lagi perawan-perawannya dulu atau bahkan lebih indah kalo menurut aku sih hehehehhe. Pasirnya yang putih bersih, air lautnya yang biru dan suasana pantainya yang masih lenggang menambah eksotisme pantai ini. Paling pas disni kalo kamping sambil menikmati sunset dan ditemani secangkir kopi panas. Bagi yang tidak punya tenda, tenang aja karena anda bisa menyewa kamar di penginapan disini.

Sekedar informasi menurut mas-mas penjaga parkir disini bahwa pantai Pok Tunggal ini adalah hasil swadaya masyarakat setempat. Dikarenakan pihak pemerintah daerah kala itu kurang begitu tertarik menggarap pantai ini. Meskipun hanya dikelola hasil swadaya masyarakat, fasilitas disini lumayan lengkap lho.

Ada penginapan sederhana, warung, fasilitas MCK, air bersih, listrik dan tempat parkir baik itu roda 2 maupun roda 4. Bahkan akses jalan kesini secara bertahap juga diperlebar dan diperbaiki kondisi jalannya agar kendaraan roda 4 tidak kesulitan ketika menyalip dan mengakses pantai ini. Ini diharapkan agar semakin banyak para pengunjung yang datang kesini. Salut buat masyarakat Tepus.

Berikut ini hasil jepretan kami ? cekidot hehehehehhe


Pasirnya mak nyus *mantap!!



Take snapshot





Ini yang ambil foto sebenarnya fokus kemana sih ? 

Candid lagi by bro Lifo 

Penginapan & MCK  di Pok Tunggal

Setelah puas (sebenarnya belum puas sih) menikmati pantai ini. Kami segera beranjak menuju pantai lainnya di sini yang katanya perpaduan antara pantai dan bukit karang gitu. Tanpa ba..bi..bu langsung tancap gas menuju kesana...


6. Pantai Siung



Daripada tersesat, mending tanya hehehehhe

Pantai Siung sendiri terletak dikecamatan Tepus Kab. Gunung Kidul Jogjakarta. Dari pusat kota Jogja berjarak sekitar 70 Km. Untuk menuju ke pantai ini kita akan melewati kawasan hutan jati dan ladang-ladang palawija penduduk. Diperlukan stamina dan kondisi kendaraan yang fit karena ada banyak tanjakan, turunan dan tikungan tajam untuk mengakses pantai ini.

Dari pantai Pok Tunggal, Siung berjarak kira-kira 15 Km. Oh, iya sebelum masuk ke kawasan pantai ini usahakan agar mengisi BBM dulu didesa terakhir dikarenakan perjalanan dari desa terakhir ke kawasan pantai masih sekitar 5-6 Km. Untuk masuk ke pantai ini kita akan dikenakan tarip Rp. 3000  per-orang dan di kenakan biaya parkir Rp. 1000 per-sepeda. Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 jam, akhirnya sampai juga dipantai Siung.






Pantai Siung merupakan gugusan pantai karang. Karang-karang raksasa banyak terdapat disisi barat dan sisi timur pantai. Satu hal yang menarik disini adalah adanya batu karang yang sekilas menyerupai seekor ayam yang sedang mengerami telurnya. Nama Siung sendiri diambil dari kata "Siung Wanara". Dikarenakan dipantai ini terdapat salah satu batu karang yang menyerupai bentuk gigi kera/siung wanara.  Cuma ketika kesini kami belum tau mana batu karang yang bentuknya menyerupai gigi kera itu hehehheehhe.

Karena banyaknya gugusan batu karang raksasa, maka pantai ini sering digunakan sebagai areal pemanjatan tebing. Tak kurang 250 jalur panjat tebing ada disini. Selain dijadikan kawasan untuk memanjat tebing, disini juga terdapat ground camp yang berada disisi timur pantai. Jadi kita bisa berkemah disini sembari menunggu waktu yang pas buat sekedar menikmati pantai  atau memanjat tebing.

Dan jika ingin melihat lautan lepas dari ketinggian, kita bisa naik ke bukit karang yang berada di sisi timur pantai. Oh iya, sinyal selular disini bisa dibilang jelek pol, jadi buat kawan-kawan yang hobby share didunia maya seperti kami ini terpaksa deh harus banyak-banyak bersabar ya hehehehhehe.


Dan berikut ini adalah penampakkannya  :




Karang-karang besar

Bukit karang



Ini ayam apa bukan ya ???

Mirip ma ayam kan ? hehehehe







Bukit sisi timur pantai



Peralatan touring kami

 Ngisis dulu hehehehe

Bukan iklan lho, ni biar bajunya kering 



7. Pantai Jogan



Ketika akan memasuki pantai Siung, kami tertarik pada salah satu petunjuk jalan  dipertigaan sebelum memasuki kawasan pantai Siung. Pantai Jogan namanya. Berbekal informasi dari mas-mas penjaga parkir, kami tertarik untuk mampir ke pantai ini. Pantai Jogan sendiri hanya berada dibalik bukit karang sisi barat. Dan diperlukan waktu sekitar 15 menit saja untuk sampai kesana.


Pas lagi surut

Menurut mas-mas itu pantai Jogan ialah perpaduan antara air terjun air tawar yang bermuara ke laut. Disini kita bisa llangsung melihat air terjun itu mengalir menuju kelautan. Wah, jadi tambah penasaran nih. Ya sudah, langsung saja kami tancap gas kesana. Makasih mas'e atas infonya.

Sama seperti akses ke pantai ke Pok Tunggal, kalo mau ke Jogan kita harus melewati semacam jalan kampung gitu. Meskipun sudah disemen jalannya, tetapi masih saja ada beberapa sudut jalan yang berbatu-batu (makadam). Selain itu  kondisi jalan yang sempit dan sedikit berlumut membuat kami harus berhati-hati melewatinya.

10 menit kemudian sampai juga disini. Eh, ternyata ada juga mobil yang juga masuk kesini ya ? kirain gak ada. Kami segera mencari tempat parkir buat si merah maroon. Karena memang tempatnya yang sempit, terpaksa kami harus antri dulu sebelum akhirnya mendapatkan parkir 5 menit kemudian. Sekedar informasi ntuk kendaraan roda 4, tempat parkirnya hanya cukup buat 2-3 kendaraan saja. Itupun kita harus sedikit bekerja keras untuk melakukan manuver. Sedangkan untuk roda 2 masih lumayanlah, sekitar 10-15 kendaraan.


Termenung memandang lautan lepas

Setelah mendapatkan tempat parkir kami langsung menuju ke air terjun itu, eh tenyata tempatnya gak jauh dari tempar parkir. Meskipun air terjunnya gak tinggi-tinggi amat tapi suer indah banget. Apalagi sekarang air laut lagi surut jadi kita bisa langsung bermain-main air dan berfoto ria langsung dibawah air terjun.










Menuruni tebing menuju air terjun

Air terjun Pantai Jogan

Tak terasa waktu ternyata sudah menunjukkan pukul 15.06 WIB. Saatnya kami harus berangkat pulang. Selamat tinggal Gunung Kidul, selamat tinggal Ngayogjokarto. Untuk rute perjalanan pulang ini kami berencana lewat via jalur selatan saja, sebuah jalur yang belum pernah kita lewati sebelumnya. Berbekal GPS di bb dan semangat 45 kami tancap gas menuju rumah tercinta. Bismillah,...............



Next : Keluyuran Ber3 @Jogja Part. 10 : Menyusuri Jalur Baru (End Of Jogja Journey)
Previous : Keluyuran Ber3 @Jogja Part. 8 : Eksotisme Pantai-Pantai Gunung Kidul Bag. I

No comments:

Post a Comment