Keluyuran Ber3 @Jogja Part. 8 : Eksotisme Pantai-Pantai Gunung Kidul Bag. I


Bangun tidur ku terus OL

Mentari menyapa kami pagi ini. Aku lihat jam sudah menunjukkan pukul 04.58 WIB. Saatnya buat kami untuk mandi, wudhu lalu menunaikan sholat subuh. Setelah itu kita segera menge-pack barang bawaan guna persiapan perjalanan berikutnya. Kami harus memastikan agar barang bawaan tidak ada yang tertinggal. Rencananya, setelah menyusuri pantai kawasan GK (Gunung Kidul), kami langsung lanjut pulang menuju Pandaan.

Tempat kami bermalam di GK

Cek & Ricek kendaraan 

Setelah memastikan semua barang bawaan tertata rapi dan tidak ada yang tertinggal, kami segera menuju ke rumah bro Nawa di Paliyan. Untuk pamitan dan mengucapkan terima kasih sekaligus mengembalikan kunci toko yang selama 2 hari ini kami pergunakan sebagai tempat bermalam. Rumah bro Nawa sendiri kira-kira berjarak 10 Km dari sini.


Siap berangkat

Cuaca sedikit berkabut

Cuaca Wonosari pagi ini lumayan dingin dan berkabut, hal yang jarang kami temui di Pandaan. Tepat pukul 05.38 WIB kami bertiga segera tancap gas menuju Paliyan tepatnya di desa Sodo. Kec Paliyan Kab. Gunung Kidul. Paliyan adalah kampung halaman ortunya bro Nawa dan sekaligus daerah asal istrinya. Sekitar 25 menit kami akhirnya sampai juga di rumahnya meskipun sedikit kebablasan karena bro Arief lupa-lupa ingat rupanya hehehhehhe. Kebetulan rumahnya dekat dengan pasar, jadi lumayan ramai suasana desa Sodo pagi ini.


Rumah bro Nawa

Rumah Kerabat bro Nawa

Suasana Pasar Desa Sodo Paliyan

Petunjuk arah makam Ki Ageng Giring II

Mumpung disini kami menyempatkan untuk mengunjungi  pesarean/makam salah satu penyebar agama islam di GK yaitu Ki Ageng Giring III. Tapi sayang sekali ketika kami kesini, areal sekitar makam kurang terawat. Terlihat di anak tangga padepokan masih terlihat ditumbuhi rerumputan dan lumut. Padahal dihari-hari tertentu pesarean/makam ini ramai dikunjungi para peziarah baik dari dalam kota maupun luar kota.

Disamping Padepokan terdapat semacam sumber air yang sering digunakan sebagai tempat mandi dan mencuci pakaian penduduk setempat terutama kaum wanitanya. Kebanyakan penduduk disini memang lebih sering mandi dan mencuci pakaian di semacam sumber air gitu dikarenakan daerah Gunung Kidul adalah daerah tandus. Untuk mencari air disini gampang-gampang susah apalagi ketika musim kemarau tiba. Makanya kebanyakan sumur didaerah sini dalamnya bisa sampai 12 meter atau lebih.


Pesarean Ki Ageng Giring III

Padepokan Ki Ageng Giring III

Bale-Bale  Padepokan

Setelah dari makam/pesarean Ki Ageng Giring kami diajak sarapan dan ngopi dulu di warkop salah satu kerabat bro Nawa. Menu kali ini : nasi kucing, gorengan, kopi dan jadah tempe. Jadah tempe ??. nyam..nyam..nyam, lumayan enak brow. Jadah tempe sendiri adalah jadah/tetel yang disajikan dengan tempe bacem. rasanya sesuatu banget ? karena rasa asin khas jadah dimix sama manisnya tempe bacem. Karena jumlahnya yang lumayan banyak, bro Nawa menyuruh kami untuk membawanya saja buat bekal dijalan katanya. Okey deh, siiip bro.


Sarapan @Gorengan Kidul Pasar

Gorengan & Jadah Tempe

Sarapan doeloe dulur

Tepat jam 07.15 WIB, kami segera berpamitan ma bro Nawa, istri dan kerabatnya. Makasih atas semuanya bro, kami gak akan melupakan kebaikan ini. Setelah itu kami langsung menuju ke tujuan pertama kami yaitu : Pantai Baron, tariiiiikkkkkkkkkkk..................

Jarak Paliyan dengan pantai Baron sekitar 35 km. Kami ikuti jalan sesuai dengan petunjuk dari bro Nawa dan sesekali bertanya kepada penduduk lokal. Jalan menuju kesana sudah direnovasi, sudah mulus brow. Cocok banget buat yang hobby berkecepatan tinggi karena jalannya yang lebar dan kondisinya aspalnya yang sudah mak nyus.

Mantap dah pokoknya, tapi tentu saja safety riding tetap yang utama okay. Akhirnya kami sampai juga di Pantai Baron. Bayar dulu tarif retribusi sebesar Rp. 4000,-/orang (hari biasa) dan Rp 5000,-/orang (hari libur). Oh ya, tiket masuk untuk pantai dikawasan GK (Gunung Kidul) ini bayarnya hanya satu kali saja ya disini ini. Untuk selanjutnya hanya akan dikenakan biaya parkir kendaraan (motor) saja berkisar Rp. 1000.- sampai Rp. 2000.-/motor.


1. Pantai Baron

Pantai Baron adalah destinasi pertama kami dan merupakan pintu gerbang masuk ke kawasan pantai-pantai di Gunung Kidul. Pantai ini terletak di Desa. Kemadang, Kec. Tanjung Sari Kab. GK. Di pantai ini banyak terdapat warung-warung masakan laut. Selain warung, ada juga tempat pelelangan ikan karena memang pantai ini adalah pantai nelayan sehingga pasirnya sedikit bewarna kecoklatan.

Di pantai yang diapit 2 tebing itu kita bisa berenang sepuasnya karena ombaknya yang lumayan tenang. Ini dikarenakan letaknya yang berada diteluk. Meskipun begitu tetep saja kita harus selalu waspada dan berenang tidak melebihi batas yang telah ditetapkan. Disini juga terdapat bumi perkemahan yang bisa kita gunakan untuk bermalam disini. Kalo bosan dengan suasana pasir pantai, kita bisa naik ke tebing dan melihat pemandangan lautan lepas dari ketinggian. Tapi kami tidak sempat naik kesana karena terlalu sibuk dengan kamera dan tripod ini hehehhehehe. 

Dan berikut ini hasil jepretan kami :





















2. Pantai Kukup

Setelah puas berfoto-foto kami segera beranjak menuju Pantai Kukup. Pantai Kukup sendiri berada di balik pantai ini dan hanya berjarak 1 Km saja. Dibanding dengan pantai Baron, pantai Kukup menurut saya lebih indah dan eksotik dikarenakan pasirnya yang lebih putih & bersih  serta  tidak ada lagi ada kapal nelayan yang bersandar dibibir pantai. Untuk masuk kesini, kami hanya dikenakan ongkos parkir Rp. 1000,-/motor saja. Murah bukan hehehehhe.

Kalo menurut aku sekilas pantai ini mirip dengan pantai Bale Kambang di Malang karena sama-sama mempunyai atol yang dihubungkan oleh sebuah jembatan kecil. Cuma kalo di Bale Kambang bangunan diatas atol itu adalah Pura tetapi disini semacam bale-bale gitu. Jadi kita bisa bersantai sambil melihat pemandangan Kukup dari atas atol. Aktifitas lainnya : Kita bisa duduk santai diatas pasir dengan menyewa tikar dan payung pantai yang banyak terdapat disini. Kalo gak salah sekitar 20-30 ribu per payung dan 10 ribu per tikarnya. Suasana pantainya cocok banget buat keluarga yang pengen menghabiskan liburannya dipantai.

Tripod dan kamera poket segera kami keluarkan, jepret sana, jepret sini.  Setelah dirasa cukup kami segera bergegas menuju ke pantai selanjutnya. Sebelum beranjak mampir dulu ke warung buat melepaskan dahaga . Es dawet khas GK & es degan menjadi teman kami siang ini.


Bertiga @Pantai Kukup

Narsis @Parkiran

Memasuki Pantai Kukup 



Gaya seadanya saja

Kuat gak ya ??

View from top

1..2...3 Action 





Mirip Bale Kambang kan  hehehehhe





For rent

Pelepas dahaga


3. Pantai Krakal

Dari Pantai Kukup, kami segera menuju ke Pantai Krakal. Pantai Krakal sendiri berjarak sekitar 7 Km dari sini. Begitu masuk, kami langsung disambut sebuah papan nama besar bertuliskan "Pantai Krakal". Pantai Krakal lebih luas dari Baron dan Kukup. Cocok banget buat rombongan yang menggunakan kendaraan besar seperti bus dan mini bus karena Krakal memiliki lahan parkir yang luas.

Tapi sayangnya sangat sedikit sekali pepohonan disini sehingga pantainya puanas banget apalagi sekarang cuaca lagi hot-hotnya. Ombak disini lebih besar dari pantai-pantai sebelumnya. Kalo kesini lebih enak pas pagi atau sore hari gitu. soalnya sinar matahari gak terlalu menyengat banget. Sama seperti dipantai sebelumnya, disini juga disewakan payung-payung pantai. Kami hanya sebentar saja disini, sambil sesekali mengabadikan spot yang menarik. Berikut ini penampakannya :
















My & My fren ride's

Pantai di Gunung Kidul memang joss gak kalah kok sama pantai-pantai di Bali dan NTB sana. Selanjutnya masih ada pantai-pantai lainnya yang akan kita ekplorasi keindahannya. Lanjutttttttt...............


Next : Keluyuran Ber3 @Jogja Part. 9 : Eksotisme Pantai-Pantai Gunung Kidul Bag. II
Previous Keluyuran Ber3 @Jogja Part. 7 : Menikmati Bukit Bintang & Secangkir Teh Poci

       






No comments:

Post a Comment